Anda di halaman 1dari 21

‫الر ِح يْ ِم‬ ‫ّللا ِ َّ‬

‫الر ْح َم ِن َّ‬ ‫س ِم ه‬
‫بِ ْ‬
‫الس َّال َمُ ع َل َي ْك ُ ْم َو َر ْح َم ة ُ للا ِ َو ب َ َر ك َ ُه ُ ُ‬

‫‪UNU1000‬‬ ‫‪Tawakal‬‬
‫‪P ENDIDIKAN A GAMA I SLAM Kepada Allah‬‬
‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫ِب ْس ِم ه‬
َّ ‫ّللا‬
Rodlittu billahirobba, wabi islamidina,
wabimuhammadin nabiyyaw warasulla, robbi zidnii
ilmaa warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-shoolihiin.
"Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan
Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah
kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik“, Dan
jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang sholeh“

Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat


tibaa'ahu, wa arinal baathila baa-thilan warzuqnaj
tinaabahu.
"Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehinggga kami dapat
mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya"
MATERI PAI TS2
1. Konsep Pendidikan 4. Rahmatan Lil Alamin (Allah
Agama Islam (Islam, SWT, Rasulullah SAW, Teladan,
Rasulullah SAW, Al-Qur’an, Alam seisinya, Petunjuk, Taqwa,
Al-Hadits, Manusia, Keimanan, Kebenaran)
Kapasitas, Sukses)
2. Purpose of Life 5. Birrul Walidain (Allah, Ortu,
(Penciptaan jin dan Berbaikan, Ridla dan Murka,
manusia, Ibadah, Khalifah, Kasih Sayang)
Taqwa, Visi, Misi, Lillahi
ta’ala) 6. Rizki (Fasilitas, Kehidupan,
Konsumsi/manfaat, Mencari/
3. Dzikrullah (Mengingat menggunakan, Hisab, Prestasi,
Allah SWT, Ketauhidan, Syukur)
Kebesaran, Kesucian,
Kekuasaan, Kepemilikan, 7. Tawakal (Allah, Kuasa, Rizki,
Pengabdian, Syukur, Bergantung, Yakin, Penjaga,
Ampunan) Taqwa, Berusaha, Berserah diri)
Tawakal
Imam Ibnu Rajab rahimahullah: “Hakikat tawakal
adalah hati benar-benar bergantung kepada Allah
dalam rangka memperoleh maslahat (hal-hal yang
baik) dan menolak mudhorot (hal-hal yang buruk)
dari urusan-urusan dunia dan akhirat”
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah: “Tawakal adalah
menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam
mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa
yang tidak disenangi, disertai percaya penuh kepada
Allah Ta’ala dan menempuh sebab (sebab adalah
upaya dan aktifitas yang dilakukan untuk meraih
tujuan) yang diizinkan syari’at.”
Tawakal ~ Tawakkul (Arabic: ‫) هَ َو ُّكل‬is an Arabic word
which literally means reliance-on or trust-in and it is one of
the most important topics in Islamic ethic, because it
related to the essential part of monotheism.
Therefore, he who does not believe in the existence and
absolute power of Allah will find it so difficult to trust or
rely on him.
In fact, the real meaning of tawakkul lies in the word “La-
ilaaha -illallah, wa laa- hawla wa laa quwwata illa
billaahil ‘Alliyil Adheem”, or the word “Laa hawla wa
laa quwwata illa billah”.
Thus the above words should only be expressed by the
person who realized and believed that; he is not an
independent entity and he is in need of independent
entity and absolute power in all of his affairs.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya.
QS Ath-Thalaaq (65:2-3)
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang
ketika keluar rumah membaca (dzikir):
Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula
wala quwwata illa billah
(Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-
Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan
berkata kepadanya:
“(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah
Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu)
dan dijaga (dari semua keburukan)”
Seorang hamba yang beriman kepada Allah
Ta’ala, dalam usahanya mencari rezki, tentu dia
tidak hanya mentargetkan jumlah keuntungan
yang besar, lebih dari itu, keberkahan dari rezki
tersebut untuk memudahkannya memanfaatkan
rezki tersebut di jalan yang benar.
Dan semua ini hanya bisa dicapai dengan taufik
dan kemudahan dari Allah Ta’ala.
Maka tentu ini semua tidak mungkin terwujud
tanpa adanya tawakal yang benar dalam hati
seorang hamba.
TAWAKAL
Rasulullah SAWbersabda: “Seandainya kalian
bertawakal pada Allah dengan tawakal yang
sebenarnya, maka sungguh Dia akan
melimpahkan rezki kepada kalian,
sebagaimana Dia melimpahkan rezki kepada
burung yang pergi (mencari makan) di pagi
hari dalam keadaan lapar dan kembali sore
harinya dalam keadaan kenyang”.
Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan
lapar dan kembali waktu petang dalam keadaan
perutnya telah penuh (kenyang). Melakukan
usaha (sebab) bukanlah ini yang mendatangkan
rezki (dengan sendirinya), karena yang
melimpahkan rezki adalah Allah Ta’ala (semata).
Tidak kita temukan seekor burung diam saja dan
mengharap makanan datang sendiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberikan permisalan ini, jelas sekali bahwa
seekor burung pergi untuk mencari makan,
namun seekor burung keluar mencari makan
disertai keyakinan akan rizki Allah, maka Allah
Ta’ala pun memberikan rizkiNya atas usahanya
tersebut.
Berusaha dengan sungguh-sungguh dalam
mencari rezki yang halal dan kebaikan-
kebaikan lainnya, tapi jangan lupa untuk
menyandarkan hati kita kepada Allah yang
maha kuasa atas segala sesuatu, bukan
kepada usaha yang kita lakukan.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memudahkan
rezki yang halal dan berkah bagi kita semua,
serta menolong kita untuk selalu istiqamah di atas
petunjuk-Nya sampai di akhir hayat kita.
Al-Maidah (5:11)
‫ط ٰۡۤوا‬ ُ ‫علَ ۡي ُك ۡم اِ ۡذ َه َّم قَ ۡو ٌم ا َ ۡن ي َّۡب‬
ُ ‫س‬ َ ِ
‫ّللا‬
ٰ ‫ت‬
َ ‫م‬ ۡ‫ع‬ ‫ن‬
ِ ‫ا‬‫و‬ۡ ‫ر‬
ُ ُ
‫ك‬ ۡ
‫اذ‬ ‫وا‬ ُ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ي‬ۡ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ال‬ ُ‫ه‬ ُّ ‫ي‬َ ُ‫ـ‬‫ي‬ٰۤ
َ َ َ
‫ّللا فَ ۡليَه َ َو َّك ِل‬
ِ ٰ ‫علَى‬ َ ‫ّللاؕ َو‬ َ ٰ ‫ع ۡن ُك ۡ ۚم َواهَّقُوا‬
َ ‫ف ا َ ۡي ِديَ ُه ۡم‬َّ ‫اِلَ ۡي ُك ۡم ا َ ۡي ِديَ ُه ۡم فَ َك‬
﴾۱۱﴿ ‫ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡو َن‬
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu
akan ni'mat Allah (yang diberikan-Nya)
kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud
hendak menggerakkan tangannya kepadamu
(untuk berbuat jahat), maka Allah menahan
tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah
kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah
orang-orang mu'min itu harus bertawakkal.
Al-Anfaal (8:2)
ٰ ‫اِنَّ َمُ ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡو َن الَّ ِذ ۡي َن اِ َذا ذُ ِك َر‬
َ ‫ّللاُ َو ِجلَ ۡت قُلُ ۡوبُ ُه ۡم َواِ َذا ه ُ ِليَ ۡت‬
ٗ ُ ‫علَ ۡي ِه ۡم ايه‬
َ ‫زَ ا َد ۡه ُه ۡم اِ ۡي َمُنًُ َّو‬
﴾۲﴿ ۚ ۖ ‫على َر ِبه ِه ۡم يَه َ َو َّكلُ ۡو َن‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah
mereka yang bila disebut nama Allah [595] gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
[595] Dimaksud dengan disebut Allah itu ialah:
menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan
memuliakanNya.
Kisah Nabi Zakaria: Tatkala ia berdoa kepada
Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata
“Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah
lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan
aku belum pernah kecewa dalam berdoa
kepada Engkau, ya Tuhanku.
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap
mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku
adalah seorang yang mandul, maka
anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang
putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi
sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah
ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”.
Syarat Tawakal:
 Bertawakal hanya kepada Allah saja. “… bertawakallah
kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabb-mu tidak lalai dari
apa yang kamu kerjakan.” QS. Huud (11:123).
 Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang
bertawakal itu berserah diri.” QS. Ibrahim (14:12).
 Yakin Allah akan merealisasikan apa yang di-tawakal-kan
seorang hamba. “Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya.“ QS. Ath-Thalaq (65:3).
 Tetap menyerahkan semua urusannya kepada Allah.
“Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah
Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung.” QS. At-taubah
(9:129).
ORANG TAWAKAL
Beribadah dengan ikhlas hanya karena Allah SWT.
Bukan karena orang lain ataupun karena terpaksa.
Hatinya selalu terkait pada Allah. Menjalani kegiatan
sehari-harinya dengan hati yang bersih.
Tenang menghadapi qadha dan qadar. Yakin dan
mantap apa yang ada pada diri dan sekitarnya
hanyalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya.
Qanaah atau merasa cukup atas segala yang diberikan
Allah. Segala sesuatu diterima dengan senang hati, baik
nikmat maupun ujian.
Selalu bersyukur atas pemberian Allah dan bersabar
jika mendapat cobaan.
AMALAN HATI
TRUST IN ALLAH
PERSONALITY OF THE PROPHET
Semoga Allah SWT mudahkan dan
lancarkan adik-adik dalam mengerjakan
UAS dengan hasil yang
menggembirakan. Aamiin.

Berikhtiar dulu, kemudian tawakal …

Anda mungkin juga menyukai