Anda di halaman 1dari 3

SASARAN GARAPAN PANTI ASUHAN YATIM

PUTRI ‘AISYIYAH
Disusun oleh
Khusnul Chotimah
Khusnul2000031259@webmail.uad.ac.id

Pendahuluan
Pada tahun 1921, Panti Asuhan didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah (dahulu
Hoofbestuur) untuk mengasuh dan menyantuni anak yatim, piatu, dan dhuafa. Panti Asuhan
ini pertama kali didirikan pada tahun 1921, yang berarti bahwa lahirnya Panti Asuhan ini
Muhammadiyah masih dibawah kepemimpinan K.H Ahmad Dahlan (1921-1923). Panti
Asuhan ini kegitan yang dilakukannya yaitu menunjukan kepedulian kepada anak yatim ,
piatu, fakir dan miskin. Untuk itu, Panti Asuhan ini merupakan salah satu bukti amal nyata,
karena mengamalkan firman Allah SWT yang terdapat didalam Qs Al- Ma’un.
Pimpinan Muhammadiyah Majelis PKU Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyerahkan
seluruh urusan Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah secara mutlak kepada Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Ngampilan kota Yogyakarta pada tanggal 17 September 1965. Setelah itu,
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngampilan kota Yogyakarta membentuk kepengurusan
untuk dapat melaksanakan kepemimpinan, kekuasaan, tanggung jawab dalam pelaksaaan
penyelenggaraan hak milik dan pengasuhan anak-anak yang merupakan kekuasaan otonom
penuh. Dan dari tahun 2006 sampai sekarang, kegiatan amal usaha Panti Asuham Putri
Aisyiyah Yogyakarta diselenggaraakan oleh Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah
Aisyiyah Yogyakarta.
Anak asuh di Panti Asuhan ini terdiri dari putra dan putri. Pada awal berdirinya panti asuhan
ini, sistem pengasuhannya yaitu dengan cara setiap pengurus / anggota Muhammadiyah
diwajibkan mengasuh dan mendidik beberapa anak asuh di dalam rumah mereka masing –
masing. Pada tahun 1928, Panti Asuhan dibagi menjadi 2 yaitu Panti Asuhan Yatim khusus
Putra Muhammadiyah, yang bertempat di Lowanu No III/ 1361 Yogyakarta. Untuk
perkembangan selanjutnya, Panti asuhan yatim khusus putera ini ditangani oleh
Muhammadiyah. Dan yang kedua yaitu, Panti Asuhan Yatim khusus Putri Aisyiyah, yang
bertempat di Jl Munir 109, Serangan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Untuk
perkembangan selanjutnya, panti asuhan yatim ini diserahkan dan ditangani oleh Aisyiyah.
Pembagian Panti Aduhan menjadi 2 ini juga sudah diperkuat dengan diterbitkannya Surat
Pengukuhan pada tanggl 13 Maret 1995, yang ditanda tangani oleh Prof. Dr. H. M. Amien
Rais, M.a selaku ketua dan H. M Muchlas Abror selaku sekretaris.
Panti Asuhan Yatim putri Aisyiyah ini tentu mempunyai visi dan misi. Adapun Visinya yaitu
Terwujudnya Panti Asuhan Putri yang Islami, yang mempunyai keunggulan pengasuhan yang
bermartabat dan menjadi kebanggan umat. Sedangkan Misi dari Panti Asuhan Yatim putri
Aisyiyah ini yaitu Berdakwah melaui Pelayanan sosial yang berkualitas dengan
mengutamakan peningkatan kapasitas sumberdaya insani serta peduli pada Dhu’afa dan
yatim piatu.
Sedangkan Tujuan dari Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah ini yaitu Mengimplementasikan
nilai-nilai Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW; Menjadikan Organisasi yang tertib,
professional, mandiri dan berkemajuan; Mempersiapkan kader-kader Penerus Perjuangan
Muhammadiyah dan Aisyiyah; dan Mengantarkan generasi bangsa yang cerdas, berakhlakqul
karimah menuju kemandirian hidup yang bermartabat dan berkemajuan.
Ada beberapa kriteria penerimaan anak asuh di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah yaitu
Peserta didik ini dikirim oleh instansi/organisai, diutamalkan dari keluarga Muhammadiyah/
Aisyiyah; Usia sekolah dasar(7-11 tahun) dan mampu mandiri; Diutamakan yang berstatus
yatim, piatu, yatim piatu atu dhuafa ( terlantar tidak mampu); dan dapat menyertakan surat
Sehat dari dokter.

Pembahasan
Di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah ada banyak sekali program pengembangan.
Pengembangan program pelayanan merupakan bentuk kesinambungan Panti Asuhan Yatim
Putri Aisyiyah sampai akhir zaman. Di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah ini juga terdaoat
pengembangan usaha mandiri yang semula hanya bersewaan Gedung serba guna, sekarang
sudah berkembang dengan adanya BLK. BLK disini sebagai temoat Pendidikan untuk
keterampilan anak asuh, yang juga bisa dimanfaatkan untuk rapat kerja, pengajian dan
lainnya. Selain itu, juga bisa digunakan untuk penginapan bagi keluarga Muhammadiyah/
Aisyiyah yang membutuhkan.
Dalam Panti Asuhan Yatim putri Aisyiyah ini ada tiga sasaran garapan anak terlantar yang
disantuni, yaitu yang pertama ada Anak Asuh dalam panti, yang dimaksud yaitu anak asuh
dari tingkat SD-SMK/SMA dan beberapa anak di perguruan tinggi, dari wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Yang kedua, ada Anak Asuh di luar, yaitu anak asuh
dari tingkat TK- SMK/ SMA yang tidak tidak tinggal di panti, yang berada di wilayah
Yogyakarta, dan yang terakhir ada Lansia di luar panti, Lansian putra dan putri yang
bertempat tinggal didaerah sekitat panti asuham.
Anak Asuh di Panti Asuhan Yatim Aisyiyah ini mendapatkan Pendidikan formal di luar panti
asuhan (sekolah masing -masing), Untuk anak yang tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah
Menengah Pertama itu diwajibkan menuntut ilmu di Muhammadiyah, Setelah lulus Sekolah
Menengah Pertaman, Sekolah Kejuruan yang menjadi tujuan selanjutnya untuk menenmpuh
tingkatan Pendidikan formal tingkat menengah atas. Sekolah Kejuruan dijadikan pilihan yang
tepat karena diharapkan anak-anak mampu menyesuaikan minat dan bakat siswa. Untuk anak
yang berprestasi, setelah lulus dari sekolah kejuruan, diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikannya ke Perguruan tinggi. Dan pendidikan yang akan ditempuh
selanjutnya ini (S1) siswa bisa memilih untuk melanjutkan ke swasta atau negeri.
Pendidikan di dalam Panti Asuhan Yatim Aisyiyah ini ada 2, yaitu pendidikan informal dan
pendidikan non formal. Untuk pendidikan Informal yaitu berupa bimbingan dan pendalaman
materi mengenai keagamaan yang berupa hafalan ayat-ayat Al-Qur’an dan bacaan sholat.
Diharapkan semua anak di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah ini mampu menyelesaikan
pendidikannya di Panti Asuhan dengan syarat minimal menghafal 2 Juz Al- qur’an dan
diharapkan juga mampu baca tulis Al- qur’an serta beribadah dengan benar.
Adapu untuk pendidikan Non formal yang berada di Panti Asuhan Aisyiyah Putri yaitu
dengan adanya pelatihan di Balai Latihan Keterampilan. Dimana tempat tersebut diharapkan
mampu melatih dan menyalurkan minat dan bakat anak asuh dan tentunya untuk menambah
keahlian / keterampilan anak asuh. Keterampilannya seperti merajut, menjahit, membuat
aneka kue, membantik, dan membuat cinderamata seperti bros. Harapan adanya pendidikan
non formal yang berupa pelatihan keterampilan ini yaitu supaya setelah lulus dari panti
asuhan, anak asuh mampu mandiri dan berbaur di masyarakat luas dengan mengamalkan
ilmu yang telah meraka dapatkan selama tinggal di dalam Panti Asuhan.

Simpulan
Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah, merupakan panti asuhan yang yang humanis karena panti
asuhan tersebut telah mampu menyantuni, membimbing anak asuh ilmu agama, memberikan
ilmu keterampilan, dan banyak hal positif lainnya yang akan berguna kalau anak asuh
tersebut sudah lulus dari panti asuhan. Selain anak asuh, Panti asuhan ini juga sangat peduli
dengan lansia yang berada di sekitar panti asuhan dengan memberikan santunan dan ada
beberapa kegiatan positif untuk para lansia tersebut. Dan harapannya anak asuh mampu
mandiri dan dapat berbaur dengan masyarakat ketika sudah lulus dari panti asuhan dengan
banyaknya bekal ilmu keagamaan dan banyak pelatihan dan kegitan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai