Anda di halaman 1dari 1

Diskriminasi Wanita di Perusahaan Teknologi

Susetyo Dwi Prihadi, CNN Indonesia

Senin, 30/03/2015

Jakarta, CNN Indonesia -- Ellen Pao menggugat bekas perusahaannya Keliner Perkins Caufiled & Byers.
Dia merasa perlu menyeret perusahaan pemodal di bidang teknologi ini ke pengadilan karena
diskriminasi dan pelecehan seksual terhadapnya.

Kejadiannya sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Wanita cantik ini merasa perusahaan teknologi
besar yang berbasis di Sillicon Valley itu melakukan diskriminasi di tempatnya bekerja.

Dia menuding Kleiner Perkins Caufiled & Byers sengaja tak memajukan karirnya dan tak memberikan
kesempatan wanita sepertinya menempati posisi strategis dalam perusahaan, padahal mempunyai
kemampuan yang tak kalah bagusnya.

Namun usahanya selama beberapa tahun terakhir ini kandas. Sebab, pengadilan San Francisco
memutuskan tidak melihat perusahaan pemodal itu mendiskriminasikan karyawan perempuan dalam
perdebatan ketidakseimbangan masalah gender.

Juri di pengadilan itu mencapai putusannya setelah tiga hari melakukan musyawaran dalam gugatan
yang dilakukan oleh Ellen Pao ke bekas perusahaanya itu.

"Saya telah bercerita kepada ribuan orang dan mengatakan bahwa saya membantu mereka
meningkatkan lapangan pekerjaan bagi wanita dan kelompok minoritas di perusahaan pemodal ini,
walaupun pertempuran ini tampaknya akan sia-sia," kata Pao, seusai menerima keputusan pengadilan,
yang dikutip dari CNBC.

Pengacara dari Kleiner Perkins, Lynne Hermle, mengatakan bahwa sebenarnya Pao gagal memenuhi
target di perusahaan dan meminta pembayaran yang lebih besar.

"Keluhan Ellen Pao hanya dibuat untuk satu tujuan, pembayaran besar bagi dirinya," kata Hermie.

Sementara itu pengacara Pao mengatakan, bahwa selama bekerja di sana, klienya beberapa kali
mendapatkan perlakuan yang menjurus pelecehan seksual, seperti dikeluarkan saat makan malam
bersama mantan Wakil Presiden AS Al Gore, karena semua yang hadir di sana adalah pria.

Selain itu dia juga pernah mendapatkan buku yang berisi puisi erotis terhadap pasangan, diminta untuk
membuat catatan seperti sekretaris pada tiap pertemuaan dan pernah diajak obrolan pornografi saat di
pesawat pribadi.

Pejabat Kleiner Perkins mengatakan bahwa Pao adalah karyawan yang suka mengeluh dan
memutarbalikan fakta.

Anda mungkin juga menyukai