Cuci Tangan
1. Cuci tangan setiap kali kontak dengan sekret saluran nafas baik
dengan atau tanpa sarung tangan.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien yang
mendapat intubasi dan trakeostomi.
PROSEDUR
Cairan dan Obat
1. Gunakan cairan steril untuk tindakan nebulasi dan humidifikasi,
berikan secara aseptik. Jangan gunakan cairan tersebut pada alat
yang terkontaminasi.
2. Buang sisa cairan dalam botol yang sudah dibuka dalam waktu 24
jam.
Pemeliharaan Alat Terapi Pernafasan yang Sedang Dipakai
1. Isi penampung cairan sebelum dipakai. Bila cairan hendak
ditambahkan, buang sisa cairan yang ada terlebih dahulu.
2. Buang air yang telah mengembun dalam pipa dan jangan dialirkan
balik ke penampung.
3. Ganti secara rutin alat nebulisasi dinding dan penampungnya
setiap 24 jam dengan yang steril atau didesinfeksi
4. Ganti secara rutin alat nebulasi lain dan penampungnya setiap 24
jam dengan yang steril atau didesinfeksi.
5. Alat penampung pelembab udara oksigen dinding yang dapat
dipakai ulang dibersihkan, dicuci dan dikeringkan setiap hari.
6. Ganti setiap pipa dan masker yang akan digunakan untuk terapi
PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP)
RSD BALUNG
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
Jl. Rambipuji No. 19
RSDB/SPO/5.8/004 00 3/5
Balung - Jember
68161
RSD BALUNG
Jl. Rambipuji No. 19 NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
Balung - Jember RSDB/SPO/5.8/004 00 4/5
68161
alat
2. tersebut. Dengan kata lain sampel rutin tidak perlu dilakukan
(Kategori I).
3. Interpretasi hasil pemeriksaan mikrobiologik sulit dilakukan
karena itu sampel mikrobiologik rutin alat bantu nafas yang
sedang dipakai pasien tidak dianjurkan (Kategori I)
Pasien dengan Trakeostomi
1. Tindakan trakeostomi harus dilakukan di kamar operasi, secara
aseptik kecuali dalam keadaan darurat dapat dilakukan di ruang
perawatan (Kategori I).
2. Jika luka trakeostomi sudah mulai sembuh atau membentuk
jaringan granulasi sekitar pipa maka tidak boleh disentuh dengan
tangan langsung, atau setiap manipulasi kedua tangan
menggunakan sarung tangan steril (Kategori II).
3. Bila diperlukan penggantian pipa trakeostomi, maka pipa
pengganti harus steril atau didesinfeksi kuat (Kategori I).
4. Saat mengganti pipa harus digunakan teknik aseptik termasuk
PROSEDUR
penggunaan sarung tangan dan penutup (duk) steril (Kategori II).
Pengisapan Sekret Saluran Nafas
1. Pengisapan sekret saluran pernafasan dilakukan hanya bila
diperlukan, karena pengisapan yang terus menerus akan
meningkatkan risiko kontaminasi silang dan trauma (Kategori I).
2. Pengisapan sekret saluran nafas tidak boleh dilakukan dengan
tangan langsung melainkan menggunakan sarung tangan teril
(Kategori II).
3. Setiap kali mengisap sekret saluran nafas, gunakan kateter yang
steril atau jika pemakaian hanya dalam waktu singkat maka
kateter dapat dipakai ulang setelah dibilas serta dibersihkan
(Kategoti I)
4. Bila terdapat sekret yang kental dan kateter pengisap lendir
memerlukan bilasan, maka untuk membilas gunakan cairan steril
(Kategori I).
Penggunaan pipa dan tabung pengisap adalah sebagai berikut:
a. Pemakaian pipa pengisap sampai batas tabung harus diganti
untuk setiap pasien.
PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP)
RSD BALUNG
Jl. Rambipuji No. 19
Balung - Jember NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
68161 RSDB/SPO/5.8/004 00 5/5
1. ICU
UNIT TERKAIT
2. IGD