Anda di halaman 1dari 4

Nama : Noviantika Handarini

NIM : 4401417008
Prodi : Pendidikan Biologi Rombel 1
Penelitian Deskriptif (Naratif)
Penelitian deskriptif (naratif) ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan dengan kelompok lain.
Penelitian deskripti ada yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaanya adalah dalam sifat
kajian, penelitian kuantitatif deskripsi gambarannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi,
sedang dalam penelitian kualitatif lebih memperhatikan karakteristik, kualitas, keterkaitan
antarkegiatan.
Metode deskriptif lebih luas dari metode survey, sehingga metode survei merupakan bagian dari
penelitian deskriptif. Terkait dengan ini Sukmadinata (2005), berpendapat bahwa :
1. Deskripsi merupakan hal alamiah sesuai kenyataan kehidupan.
2. Deskriptif mencakup makna lebih luas (kuantitaif dan kualitatif).
3. Lebih lengkap dari metode survey dengan observasi dan studi dokumenter.
4. Deskriptif merupakan penelitian paling dasar dari peneitian eksperimen.
5. Cocok bagi peneliti pemula dalam pengembangan kemampuan penelitian.
Pemilihan dan penentuan metode penelitian tidak dapat dipisahkan dari tujuan dan
perumusan masalah. Penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan satu variabel secara sistematis disebut dengan penelitian deskriptif. Jika
penelitian bermaksud untuk mengetahui hubungan atau perbandingan maka metode penelitian
yang digunakan adalah korelasional atau komparatif, karena itu kedua penelitian ini termasuk pada
jenis penelitian deskriptif. Sesuai dengan nama jenis penelitiannya, penelitian deskriptif ditandai
adanya upaya untuk mengetahui kondisi sesuatu, baik itu berupa situasi atau keadaan, mutu atau
kualitas kinerja seseorang, atau kaitan antara dua kondisi yang berupa hubungan atau
perbandingan.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel, tetapi
semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan sebagaimana adanya.
Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif
1. Studi Perkembangan, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya.
2. Studi Kasus, metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu
kasus.
3. Studi Kemasyarakatan, kajian intensif yang dilakukan terhadap suatu kelomok masyarakat
yang tinggal bersama di suatu daerah yang memiliki ikatan dan karakteristik tertentu.
4. Studi Perbandingan, bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan dua atau lebih dari
dua situasional.
5. Studi Hubungan, disebut juga studi korelasional yang meneliti hubungan antara dua hal, dua
variabel atau lebih.
6. Studi Waktu dan Gerak, ditujukan untuk meneliti atau menguji jumlah waktu dan banyaknya
gerak yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan.
7. Studi Kecenderungan, studi ini diarahkan untuk melihat kecenderungan perkembangan.
8. Studi Tindak Lanjut, merupakan pengumpulan data terhadap para lulusan atau orang-
orang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan, latihan atau pembinaan.
9. Analisis Kegiatan, diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan
suatu tugas atau pekerjaan adalam bidang industri, bisnis, pemerintahan, lembaga sosial dll
baik dalam kegiatan produksi atau layanan jasa.
10. Anaisis Isi atau Dokumen, ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen resmi, yang valid dan keabsahannya.
Pengembangan Rancangan Penelitian Deskriptif
1. Mengidentifikasi dan Memilih Masalah yang Akan Diteliti
Identifikasi masalah merupakan upaya mengelompokkan, mengurutkan sekaligus memetakan
masalah berdasarkan bidang-bidang studi. Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi,
melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan masalah atau
variabel yang akan diteliti.
2. Merumuskan dan Mengadakan Pembatasan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, lalu perlu dirumuskan. Rumusan masalah merupakan
pemetaan faktor-faktor atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah. Perumusan
ini penting, karena berdasarkan rumusan tersebut maka peneliti dapat menentukan metode
penelitian, metode pengumpulan data, pengolahan data maupun analisis dan penyimpulan hasil
penelitian.
3. Melakukan Kajian Pustaka
Tujuan kajian pustaka adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang
diteliti, memperdalam pengetahuan tentang obyek (variabel) yang diteliti, mengkaji teori dasar
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, mengkaji temua penelitian terdahulu, dan mencari
informasi aspek masalah.
4. Membuat Asumsi atau Anggapan-Anggapan
Menurut sifatnya ada tiga jenis asumsi, yaitu asumsi konseptual, asumsi situasional dan asumsi
operasional. Asumsi konseptual berakar pada pengakuan akan kebenaran suatu konsep atau
teori. Asumsi situasional diperlukan untuk mengantisipasi adanya kondisi lokal atau situasi
yang bersifat sementara yang berpotensi mempengaruhi berlakunya suatu hukum atau prinsip
yang dapat menggoyahkan rancangan penelitian. Asumsi operasional bertolak dari masalah-
masalah operasional yang masih dalam jangkauan pengendalian peneliti.
5. Merumuskan Hipotesis Penelitian, Bila Ada
Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu tanpa membandingkan
atau menghungkan, tidak memerlukan hipotesis. Penelitian deskriptif yang dirancang untuk
membuat komparasi atau hubungan perlu merumuskan hipotesis.
6. Menentukan Populasi, Sampel, Teknik Sampling
Penentuan sampel penelitian deskriptif dapat dilakukan baik dengan teknik
probability maupun non probability.
7. Menentukan Instrumen
Instrumen yang sering digunakan adalah angket (kusioner), pedoman wawancara dan pedoman
pengamatan.
8. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, observasi dan studi
dokumenter
9. Analisis Data
Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, analisis data hasil penelitian dibedakan menjadi dua,
yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk data yang
dapat diklasifikasi dalam bentuk angka-angka. Analisis kualitatif digunakan untuk data yang
bersifat uraian kalimat (data narartif) yang tidak dapat diubah dalam bentuk angka-angka.
10. Menarik Kesimpulan atau Generalisasi
Jika rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian deskriptif hanya ingin menjelaskan suatu
fenomena secara deskriptif maka kesimpulan yang dikemukakan hanya bersifat deskriptif. Jika
peneltian deskriptif yang bersifat membandingkan atau mencari hubungan maka kesimpulan
akhir menggambarkan adanya perbedaan atau hubungan terkait dengan masalah yang diteliti.

Sumber :
Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai