PENDAHULUAN
Maka tidak ayal lagi, nilai-nilai persamaan serta kebebasan juga keadilan nan termaktub
dalam HAM menjadi penyebab terbentuknya masyarakat sederajat, tanpa dibedakan, dan itulah
nan menjadi karakteristik civil society. Plus, bila dikatakan penegakan HAM merupakan
prasyarat dalam menciptakan masyarakat nan madani.
Istilah HAM ialah suatu istilah nan tergolong baru dan menjadi bahasa sehari-hari sejak
Perang Global II juga pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1945. Istilah HAM
muncul menggantikan istilah natural rights (hak-hak alam) sebab konsep hukum alam nan
berkaitan dengan istilah natural rights menjadi suatu kontroversi. Frasa the rights of man nan
kemudian muncul kemudian dianggap tak mencakup hak-hak wanita.
Todung Mulya Lubis dalam bukunya, In Search of Human Rights; Sah Political Dilemmas of
Indonesia’s New Order, menyebutkan ialah empat teori HAM.
d. Doktrin Marxis
Doktrin ini menolak teori hak-hak alami sebab negara atau kolektivitas ialah sumber galian
seluruh hak. Hak-hak mendapat pengakuan dari negara dan kolektivits. Dengan kata lain, “all
rights derive from the state, and are not naturally prosssed by human beings by virtue of having
been born”.