Kasus ini telah dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Patologi Indonesia,
ABSTRAK
Neuroblastoma merupakan keganasan embrional yang berasal dari sel neural simpatetik
primitif dan lebih sering terjadi pada populasi pediatrik. Neuroblastoma pada orang dewasa
sangat jarang.Laporan kasus ini dibuat karena kasus neuroblastoma pada orang dewasa sangat
jarang terlebih lagi dengan lokasi yang jarang yaitu di mesenterium. Penderita wanita 56 tahun
mengeluh benjolan di perut disertai nyeri sejak 5 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan USG
tampak massa intraabdominal dengan intensitas heterogen. Pada saat operasi ditemukan tumor di
mesenterium. Secara makroskopis tampak massa tumor ukuran 25x18x8 cm, warna abu-abu
kemerahan, bersimpai dan berlobus dengan fokus area perdarahan. Secara mikroskopis, tampak
tumor bersimpai terdiri atas sel-sel neuroblas berbentuk bulat-ovoid, dengan struktur Homer-
wright rosette, tersusun lobuler disertai fokus hemoragik. Pada pengecatan imunohistokimia
S100 didapatkan hasil positif kuat. Berdasarkan temuan klinis, radiologis, temuan histopatologi
1
ADULT NEUROBLASTOMA MESENTERIUM
A Case Report
Putu Ratna Darmayani, Ketut Mulyadi
Department of Pathology Anatomy
Udayana University Medical School/Sanglah Hospital Denpasar
This case has been presented at the Annual Scientific Meeting of Indonesian Association of
ABSTRACT
and more often found in pediatric population. Neuroblastoma in adult is very rare. This case
report was made because neuroblastoma in adult is very rare and with rare location in
mesenterium. Woman, 56 years old presented to hospital with 5 month history of abdominal
mass and pain. USG showed intraabdominal mass with heterogen intensity. In laparotomy, tumor
was found in the mesenterium. Macroscopically, tumor size 25 x 18 x 8 cm with thin capsule,
lobulated, grey-red with focal hemorrhagic. Microscopically, tumor with thin capsule, lobulated,
consist of neuroblast cells, with Homer-wright rosette structure and focal hemorrhagic. The
tumor was staining positive strong for S100. Diagnosis was made based on clinical data,
patient was diagnosed as adult neuroblastoma mesenterium poorly differentiated subtype, stage I.
2
PENDAHULUAN
Neuroblastoma merupakan tumor yang sering terjadi pada anak-anak, dan merupakan
tumor solid tersering kedua pada anak-anak, mencakup 7% dari seluruh keganasan pada anak-
anak atau secara kasar 1 per 100.000 anak-anak per tahun.1,2 Pada orang dewasa tumor ini sangat
jarang terjadi, hanya sekitar 1 per 10.000.000 kasus pada orang dewasa.2
Tumor ini merupakan keganasan embrional dari sistem saraf simpatis yang muncul dari
sel neuroblas, baik itu dari ganglia simpatetik region paraspinal atau medulla adrenal. Tumor ini
bisa muncul pada kavum abdomen (40% kelenjar adrenal dan 25% spinal paraganglia) atau
lokasi yang lain (15% di toraks, 5 % di pelvis, 3% di servikal dan 12% di lokasi lain). Sejumlah
besar neuroblastoma mengalami regresi spontan dan hal ini bisa menjadi alasan kelangkaan
tumor ini pada populasi dewasa. 1Tujuan dari laporan kasus ini yaitu untuk melaporkan kasus
neuroblastoma mesenterium pada orang dewasa pada wanita usia 56 tahun. Laporan kasus ini
pemeriksaaan imunohistokimia, stadium, dan terapi dari neuroblastoma pada orang dewasa.
ILUSTRASI KASUS
Pasien wanita berusia 56 tahun mengeluh perut membesar disertai nyeri sejak 5 bulan
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan keadaan umum kompos mentis, tekanan darah
120/80 mm Hg, nadi 84x/menit, respirasi rate (RR) 20x/menit. Teraba massa di abdomen
3
Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin didapatkan WBC 17.270/UL, Hb menurun
6,1 g/dl, PLT 235.000/UL. Pemeriksaan kimia darah didapatkan kadar LDH meningkat yaitu
1092 U/L, kadar natrium dan kalium sedikit menurun yakni natrium 133 mmol/L, dan kalium
2,9 mmol/L. Awalnya pasien dicurigai dengan tumor ovarium sehingga dilakukan pemeriksaan
tumor marker yakni CEA <0,50 ng/mL dan CA 19-9 4,13 U/mL. Pada pemeriksaan
ultrasonografi (USG) ditemukan massa dengan intensitas heterogen dengan komponen jaringan
mesenterium ukuran kurang lebih 20x15x5 cm, batas tegas, permukaan halus.
Pada pemeriksaan makroskopis (Gambar 1.A), tampak massa tumor ukuran 25x18x8
cm, berkapsel dan berlobus-lobus. Pada gambar 1.B, pada irisan tampak tumor bersimpai,
memiliki 3 lobus , warna abu-abu kemerahan, konsistensi kenyal hingga rapuh. Tampak pula
fokus perdarahan.
4
A B
. .
Gambar 1. A. Tumor mesenterium berkapsel, berlobus-lobus, ukuran 25 x 15x 8 cm B. Pada
Pada pemeriksaan mikroskopis yang ditunjukkan pada gambar 2.A, tampak tumor
dipisahkan septa jaringan ikat. Pada gambar 2.B (tanda panah) terdapat sel-sel yang
menunjukkan struktur Homer wright rosette yaitu sel-sel tumor secara konsentris tersusun
mengelilingi ruang sentral berisi materi fibriler. Tampak pula fokus perdarahan. Differentiating
neuroblast <5%.
A B
. .
Gambar 2. A dan B. Pada gambar A,(tanda panah) tampak tumor berkapsel. Pada gambar B,
5
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan imunohistokimia (IHK) S100 didapatkan hasil
terpulas positif dengan intensitas kuat kuat pada keseluruhan sel. Gambar 3.A. merupakan hasil
pemeriksaan IHK S100 dengan pembesaran 40x, sedangankan gambar 3.B pembesaran 400x.
Dibuat kesimpulan sebagai neuroblastoma mesenterium pada orang dewasa subtipe poorly
differentiated stadium I.
A B
. .
Gambar 3. A dan B. Pada pemeriksaan imunohistokimia S100 didapatkan hasil terpulas positif
dengan intensitas kuat pada keseluruhan sel. Gambar A. Pembesaran 40x. Gambar B.
DISKUSI
Neuroblastoma merupakan tumor yang sering terjadi pada anak-anak, dan merupakan
tumor solid tersering kedua pada anak-anak, mencakup 7% dari seluruh keganasan pada anak-
anak atau secara kasar 1 per 100.000 anak-anak per tahun.1 Pada orang dewasa tumor ini sangat
jarang terjadi, hanya sekitar 1 per 10.000.000 kasus pada orang dewasa.2 Setengahnya
didiagnosis pada usia 2 tahun dan 90% pada usia 5 tahun, hanya pada kasus sporadik ditemukan
6
pada usia dewasa. Puncak usia pada saat kemunculan tumor sekitar 18 bulan dan terdapat
Tumor ini merupakan keganasan embrional dari sistem saraf simpatis yang muncul dari
sel neuroblas, baik itu dari ganglia simpatetik region paraspinal atau medulla adrenal.1 Tumor ini
bisa muncul pada kavum abdomen (40% kelenjar adrenal dan 25% spinal paraganglia) atau
lokasi yang lain (15% di toraks, 5 % di pelvis, 3% di servikal dan 12% di lokasi lain).4,5
Sejumlah besar neuroblastoma mengalami regresi spontan dan hal ini bisa menjadi alasan
penyakit, memiliki perangai klinik yang luas mulai dari remisi spontan hingga progresi tumor
yang cepat dan kematian.3 Kebanyakan terjadi sporadik, tetapi sekitar 1-2% adalah familial
Hirschprung disease, dan kelainan abnormal lainnya.6 Adanya mutasi germline pada anaplastic
lymphoma kinase gene (ALK) dan kehilangan fungsi dari gen homeobox PHOX2B ditemukan
pada neuroblastoma anak-anak sporadik dan familial. 7 Amplifikasi onkogen MYCN terjadi pada
sekitar 25% kasus, namun hal ini tidak spesifik untuk neuroblastoma.6
Gejala klinis penyakit ini bervariasi dan bisanya tergantung pada ukuran tumor dan
keterlibatan dengan organ sekitar atau lokasi metastatik tetapi bisa juga terjadi tanpa adanya
simtom spefisik.1 Pada setengah kasus, ditemukan nodul terfiksir meluas melewati garis tengah
dan teraba pada pemeriksaan fisik. Lebih dari 90% pasien mengalami peningkatan level
metabolit katekolamin (homovanillic acid dan/ atau vanillyl mandelic acid) pada urine. Rasio
VMA/HVA dapat digunakan sebagai faktor prognostik dimana rasio 1,5 atau lebih memiliki
7
Pada kasus ditemukan wanita usia 56 tahun mengeluh perut membesar disertai nyeri
sejak 5 bulan yang lalu. Teraba massa di abdomen ukuran 25 x 15 x 5 cm di regio abdomen.
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening di aksila kanan dan kiri serta di inguinal kanan
yang meluas diperlukan untuk mengetahui perluasan penyakit dan mengidentifikasi fokus
metastatik. Aspirasi dan biopsi posterior bilateral iliaka sumsum tulang, juga dibutuhkan untuk
Pasien awalnya pasien dicurigai dengan tumor dari ovarium sehingga tidak dilakukan
pemeriksaan metabolit katekolamin. Pemeriksaan tumor marker dalam batas normal yaitu CEA
<0,50 ng/mL dan CA 19-9 4,13 U/mL. Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) ditemukan kesan
massa dengan intensitas heterogen dengan komponen jaringan lunak, lemak, inhomogen
enhancement dengan kontras, memenuhi abdomen kanan-tengah, mendesak organ. Tidak tampak
rata 6-8 cm dan biasanya berkaitan dengan kelenjar adrenal atau symphatetic chain. Pada
pembedahan biasanya berupa berupa tumor dengan kapsul jaringan ikat tipis yang mudah ruptur
dengan jaringan lunak, fleshy, warna abu-abu sebagian dengan perdarahan.4 Beberapa
neuroblastoma berbatas tegas dengan pseudokapsul fibrus, tetapi lainnya lebih infiltratif dan
menginvasi struktur di sekelilingnya. Pada irisan, tumor ini terdiri dari jaringan berwarna abu-
abu kekuningan, lunak, dan menyerupai jaringan otak. Tumor yang lebih besar memiliki area
8
Pada kasus, durante operasi ditemukan tumor terletak di mesenterium ukuran kurang
lebih 20 x 15 x 5 cm, batas tegas, permukaan halus. Pada pemeriksaan makroskopis tampak
massa tumor ukuran 25 x 18 x 8 cm. Pada irisan tampak tumor bersimpai, memiliki 3 lobus ,
warna abu-abu kemerahan, konsistensi kenyal sampai rapuh. Tampak pula fokus-fokus
perdarahan.
Secara mikroskopis, neuroblastoma terdiri dari pertumbuhan sel tumor dalam bentuk
vaguely nodular dengan septa jaringan ikat fibrus di sekitarnya. Sel tumor berukuran kecil,
sedikit lebih besar dari ukuran limfosit, dengan inti gelap, sitoplasma sempit, dengan garis
sitoplasmik tidak jelas.6 Adanya aktivitas mitosis, nuclear breakdown (karyorrhexis) dan
pleomorfisme bisa prominen. Latar belakang sering menunjukkan materi fibrilar eosinofilik
(neuropil) yang berkaitan dengan prosesus dari neuroblast primitif.7 Gambaran tipikal Homer-
Wright pseudo-rosettes bisa ditemukan dimana sel tumor secara konsentris tersusun mengelilingi
ruang sentral berisi materi fibriler (tidak adanya lumen sentral yang sebenarnya hingga disebut
sebagai pseudo). 6
tanpa identifikasi neuropil atau rosette yang jelas. Bahkan sangat sulit membedakan tumor ini
dengan neoplasma sel bulat noneuroblastik pada anak-anak tanpa bantuan imunohistokimia dan
pertumbuhan difus tanpa arsitektur lobuler. Subtipe poorly differentiated merupakan pola yang
paling sering ditemukan pada kelompok ini dan pada kebanyakan kasus didiagnosis tanpa
kesulitan karena adanya neuropil dan Homer-Wright Rosettes. Kebanyakan tumor merupakan
9
differentiating mengandung ≥5% sel tumor dengan gambaran differentiating neuroblast. Tumor
sel-sel neuroblast berukuran kecil, berbentuk bulat-ovoid, sitoplasma sempit, inti bulat-ovoid,
sel-sel yang menunjukkan struktur Homer wright rosette yaitu dimana sel tumor secara
konsentris tersusun mengelilingi ruang sentral berisi materi fibriler. Tampak pula fokus
differentiated.
Masalah yang sering ditemukan yaitu untuk membedakan neuroblastoma dari ewing
sarcoma (ES) atau primitive neuroectodermal tumor (PNET). Meskipun pasien dengan
ES/PNET biasanya lebih tua dibandingkan dengan neuroblastoma, namun seringkali kedua
tumor sulit dibedakan dengan pemeriksaan mikroskop cahaya saja. ES/PNET memiliki inti yang
lebih regular, dengan finely stippled chromatin pattern, dan sitoplasma mengandung glikogen.
Biasanya sel tersusun lembaran atau berlobus. Kesamaan struktur rosette antara ES/PNET dan
neuroblastoma bisa menjadi masalah. Neuroblastoma biasanya memiliki latar belakang fibriler,
10
sering dengan fokus klasifikasi dan menunjukkan diferensiasi ganglionik pada banyak kasus.
Pemeriksaan CD99 bisa terdeteksi pada hampir semua kasus ES/PNET, dan secara virtual tidak
terekspresi pada neuroblastoma. Deteksi adanya aberasi EWS bisa membantu dalam konfirmasi
diagnosis ES/PNET.4
undifferentiated. Diagnosis ini bisa disingkirkan dengan gambaran lobular dan sel yang
umum perluasan dan intensitas berkaitan dengan level diferensiasi seluler. Neuron-specific
enolase merupakan marker yang paling sensitif namun paling tidak spesifik untuk
neuroblastoma. Hal ini bisa diidentifikasi secara fokal pada poorly differentiated tumor dan
meningkat intensitasnya pada differentiating tumor . Karena bisa muncul pada tumor sel bulat
kecil yang lain seperti ES/PNET dan rhabdomyosarcoma, marker ini tidak dapat digunakan
Protein S-100 terekspresi kuat pada bagian ganglioneuromatous dari tumor. Shimada
dkk. menemukan bahwa beberapa neuroblastoma mengekspresikan protein S-100 pada sel yang
memanjang dan berbentuk spindel pada stroma di sekitar kelompok sel. Sel ini menunjukkan sel
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan imunohistokimia S100 didapatkan hasil terpulas
positif dengan intensitas kuat pada keseluruhan sel. Dibuat kesimpulan sebagai neuroblastoma
11
Terapi neuroblastoma bervariasi tergantung lokasi tumor, seberapa banyak dan kemana saja
tumor menyebar serta usia pasien. Lebih dari satu modalitas terapi yang bisa digunakan,
tergantung stadium penyakit. 1 Ada 4 modalitas terapi yang digunakan yaitu: (1) pembedahan, (2)
Karena neuroblastoma dewasa sangat jarang , sistem staging dan penanganan risiko
12
Tabel 1. International Neuroblastoma Staging Systema8
Stadium 1 Tumor terlokalisir dan bisa dieksisi secara komplit, dengan dan
keterlibatan limfonodi
berikut: (1) Risiko rendah (stadium 1 dan 2), (2) Risiko sedang (stadium 3 dan stadium 4 dengan
usia <18 bulan, stadium 4s) dan (3) risiko tinggi (stadium 4 dengan metastase. Penyakit risiko
13
rendah mencakup usia < 1 tahun pada saat diagnosis atau tumor berukuran kecil pada
pembedahan dan follow-up. Risiko sedang termasuk tumor yang lebih besar yang tidak menyebar
atau sudah menyebar (tetapi tidak memiliki abnormalitas MYCN)-terapi kombinasi pembedahan
dan kemoterapi 4-8 bulan). Pasien risiko tinggi yaitu pasien dengan tumor yang menyebar ke
bagian tubuh lain atau tes menunjukkan amplifikasi MYCN, terapi kombinasi kemoterapi,
pembedahan dan radiasi terapi. Kemoterapi diikuti dengan transplantasi stem cell. 1,2
Kemungkinan untuk sembuh dari neuroblastoma tergantung pada stadium kanker, usia
pasien pada saat diagnosis, lokasi tumor, dan gambaran mikroskopis tumor. Neuroblastoma
risiko tinggi memiliki risiko tinggi untuk relaps. 5 year-survival rate pada anak-anak yang
mengalamin onset penyakit pada saat bayi yaitu rerata 85% sedangkan pada pasien dewasa
35%.1 Neuroblastoma bisa bermetastase jauh melalui jalur limfatik dan vaskuler. Lokasi
metastase yang paling sering yaitu sumsum tulang, tulang, kelenjar getah bening, hati, kulit, dan
testis.
Pada kasus, tumor terbatas pada mesenterium, berkapsul, dan tidak ditemukan
penyebaran ke organ lain maupun ke kelenjar getah bening. Dari hasil pemeriksaan histopatologi
dewasa, subtipe poorly differentiated dengan stadium I. Pasien dilakukan tindakan pembedahan
eksisi tumor komplit. Berdasarkan data yang ada,, pasien termasuk risiko rendah (stadium I) dan
SIMPULAN
Dilaporkan satu kasus neuroblastoma mesenterium pada orang dewasa. Kasus ini dilaporkan
karena neuroblastoma biasanya terjadinya pada populasi anak-anak, sangat jarang pada dewasa.
14
Selain itu neuroblastoma lebih sering muncul di spinal paraganglia dan kelenjar adrenal, jarang
imunohistokimia yang menunjang diagnosis dan untuk menyingkirkan adanya komponen tipe
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Das A., Datta A. Adult onset neuroblastoma, presenting as pleural effusion: A rare entity.
2. Conter HJ, Gopalakrishnan V, Ravi V, Ater JL, Patel S, Araujo DM. 2014. Adult versus
Corporation Sarcoma Volume 2014, Article ID 375151. Diakses tanggal 22 Mei 2015.
3. Maris, J.M, 2010. Recent Advances in Neuroblastoma. N Engl J Med. 2010: 362: 2202-
11.
4. Weiss SW., Goldblum JR. Ewing’s Sarcoma/PNET Tumor family and related lesions. In:
Enzinger & Weiss’s Soft tissue tumors volume 2 fourth edition. Mosby Elsevier Chapter
5. Karaca F., Afsar CU., Gunaldi M., Sahin B. Neuroblastoma in the Adult: Which Therapy
6. Juan Rosai. 2011. Neuroblastoma. In: Rosai and Ackerman’s Surgical Pathology, Tenth
7. Kumar V., Abbas K.A., Aster J. The Neuroblastic Tumors. Dalam: Robbins Basic
8. Stocker JT., Dehner LP. Husain A.N. 2011. Peripheral NB Group Tumors. Dalam:
Pediatric Pathology third edition. Lippincot Williams & Wilkins, a Wolter Kluwer.
16
9. Neuroblastoma. Terakhir diakses 27 Mei 2015. Diunduh dari:
http://bmi.osu.edu/cialab/mia_nb.php.
17