Lapkas PSMBB
Lapkas PSMBB
STATUS PASIEN
No. RM : 099526
1.2. ANAMNESA
Autoanamnesa
Telaah :
Pasien datang ke Rumah Sakit Royal Prima dengan keluhan berupa adanya
darah segar yang keluar dari anus pasien ketika pasien sedang BAB. Keluhan dialami
pertama kali ± 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengalami keluhan
berupa susah BAB sejak ± 7 hari yang lalu, namun pasien tetap dapat buang gas.
Sebelumnya pasien juga sudah berobat di Rumah Sakit lain namun pasien tidak
merasakan adanya perbaikan terhadap keluhan yang dialami.
Temperature : 370C
Berat Badan : 50 kg
Kepala : Normocephali
Mata :
Mulut : Lidah kotor (-), stomatitis (-), sianotik (-), mukosa bibir kering (-)
Thorax (Paru) :
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Sonor
sinistra
sinistra
Perkusi : Beda
Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Timpani
Ekstremitas :
Anamnesis :
Febris (-)
Hematokezia (+)
Konstipasi (+)
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Normocephali
Mata : Ikterik (-), anemis (-), reflex cahaya (+)/(+)
THT : Otorhea (-), rhinorea (-), faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Normal
Abdomen : Nyeri tekan (+)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang :
2 Oktober 2019
RENAL FUNCTION
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Metode
Ureum darah 19 mg/dL 15 – 38 -
Kreatinin 0.97 mg/dL 0.55 – 1.30 -
2 Oktober 2019
DIABETIC
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Metode
Glukosa ad random 188 mg/ dL < 200
2 Oktober 2019
LIVER FUNCTION
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Metode
SGOT 14 U/ L 0 – 37 -
SGPT 41 U/ L 12 – 65 -
2 Oktober 2019
ELEKTROLIT
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Metode
Natrium 135.1 mEq/ L 135 – 145
Kalium 3.22 mEq/ L 3.2 – 5.5
Chlorida 98.2 mEq/ L 97 – 110
2 Oktober 2019
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Metode
Hemoglobin 13.3 g/dL 13.5-15.5
Leukosit 11.63 103/µL 5-11
Laju endap darah - mm/l hours < 20
Trombosit 252 103/µL 150-450
Hematocrit 38.9 % 30.5-45.0
Diagnosa Kerja
Terapi sementara
Bed Rest
Diet MII
IVFD RL 20 gtt x/i
Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
Inj. Asam traknesamat 50 mg/ 12 jam
1.6. FOLLOW UP
Hari/ Tanggal S O A P
Kamis, 3/ 10/ Demam (-) Sens : CM PSMBB ec. Bed Rest
2019 Mual (+) GCS : 15 Hemmorhoid Diet MII
Muntah (-) TD : mmHg Externa IVFD RL 20 gtt
BAB (-) HR : x/i x/i
BAK (+) RR : x/i Inj. Ranitidine
50 mg/ 12 jam
KGD : Inj.
Ondansentron 4
mg/ 8 jam
Inj. Asam
traknesamat 50
mg/ 12 jam
KSR 1 x 1
Sucaralfat syr 3
xCI
Jumat, 4/ 10/ Demam (-) Sens : CM PSMBB ec. Bed Rest
2019 Mual (+) GCS : 15 Hemmorhoid Diet MII
Muntah (-) TD : mmHg Externa IVFD RL 20 gtt
BAB (-) HR : x/i x/i
BAK (+) RR : x/i Inj. Ranitidine
50 mg/ 12 jam
KGD : Inj.
Ondansentron 4
mg/ 8 jam
Inj. Asam
traknesamat 50
mg/ 12 jam
KSR 1 x 1
Sucaralfat syr 3
xCI
Sabtu, 5/ 10/ Demam (-) Sens : CM PSMBB ec. Bed Rest
2019 Mual (+) GCS : 15 Hemmorhoid Diet MII
Muntah (-) TD : mmHg Externa IVFD RL 20 gtt
BAB (-) HR : x/i x/i
BAK (+) RR : x/i Inj. Ranitidine
50 mg/ 12 jam
KGD : Inj.
Ondansentron 4
mg/ 8 jam
Inj. Asam
traknesamat 50
mg/ 12 jam
KSR 1 x 1
Sucaralfat syr 3
xCI
Opilax syr 3 x 1
Minggu, 6/ 10/ Demam (-) Sens : CM PSMBB ec. Bed Rest
2019 Mual (-) GCS : 15 Hemmorhoid Diet MII
Muntah (-) TD : mmHg Externa IVFD RL 20 gtt
BAB (+) HR : x/i x/i
BAK (+) RR : x/i Inj. Ranitidine
50 mg/ 12 jam
KGD : Inj. Asam
traknesamat 50
mg/ 12 jam
KSR 1 x 1
Sucaralfat syr 3
xCI
Opilax syr 3 x 1
Senin, 7/ 10/ Demam (-) Sens : CM PSMBB ec. Bed Rest
2019 Mual (-) GCS : 15 Hemmorhoid Diet MII
Muntah (-) TD : mmHg Externa IVFD RL 20 gtt
BAB (+) HR : x/i x/i
BAK (+) RR : x/i Inj. Ranitidine
50 mg/ 12 jam
KGD : Inj. Asam
traknesamat 50
mg/ 12 jam
KSR 1 x 1
Sucaralfat syr 3
xCI
Opilax syr 3 x 1
Pasien Laki – laki 71 tahun datang ke Rumah Sakit Royal Prima dengan keluhan
berupa adanya darah segar yang keluar dari anus pasien ketika pasien sedang BAB.
Keluhan dialami pertama kali ± 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga
mengalami keluhan berupa susah BAB sejak ± 7 hari yang lalu, namun pasien tetap
dapat buang gas. Sebelumnya pasien juga sudah berobat di Rumah Sakit lain namun
pasien tidak merasakan adanya perbaikan terhadap keluhan yang dialami
PEMBAHASAN
1. Hemoroid
2. Divertikulosis
3. Kolon iskemik
4. Colitis
5. Angiodisplasia
6. Penyakit perianal
7. Keganasan rectum dan kolon
8. Post polipektomi
9. Fistula vascular enteric
10. Diverticulum meckel
Feses yang diselimuti darah atau darah menetes keluar diduga berasal dari
perdarahan hemoroid. Sedangkan diare yang bercampur darah disertai nyeri perut
harus dicurigai suatu proses inflamasi kolon. Nyeri waktu feses keluar bisanya
dikatikan dengan adanya fisura ani. Perubahan pola BAB (konstipasi, diare, atau
bergantian), bentuk feses dan berat badan menurun harus dicurigai adanya proses
keganasan. Perdarahan yang tanpa disertai nyeri perut biasanya terjadi pada
diverticulosis coli, angiodisplasia atau proktitis radiasi. Pemakaian aspirin atau
OAINS juga berkaitan dengan perdarahan diverticulosis atau ulkus kolon. Colok
dubur sangat penting untuk menilai ada tidaknya massa dan klarifikasi bentuk feses/
darah yang ada.
Pemeriksaan dasar yang terpentin adalah pemeriksaan darah perifer yang
lengkap, waktu protrombin, elektrolit dan golongan darah. Adanya koagulopati dan
trombositopenia harus segera dikoreksi. Pemberian vitamin K dan plasma beku segar
dapat memperbaiki status koagulopati. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti anoskopi, sigmoidoskopi dan kolonoskopi, dan jika diperlukan
dapat dilakukan scan sel darah merah, angiografi, dan juga CT – Scan.
1. Obat non – spesifik untuk melancarkan defekasi, analgesik dan obat untuk
mengurangi reaksi inflamasi
2. Obat khusus hemoroid, yaitu obat flebotropik untuk pembuluh vena, seperti
golongan flavonoid antara lain diomisin – hesperidin dan hidrosmin