Model pembelajaran yang cocok dan sesuai untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir kreatif mahasiswa adalah model pembelajaran yang menggunakan pendekatan Saintifik adalah Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning adalah suatu metode yang memungkinkan para peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar- mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari . Discovery Learning mengacu pada proses mengusahakan kembali untuk melakukan keterampilan gerakan tertentu yang sering didasarkan pada "hipotesis kerja" dan melakukan modifikasi berdasarkan hasil umpan balik. karakteristik Discovery Learning adalah peserta didik secara independen (aktif) mencari informasi dan pemahaman konseptual, dan menemukan prinsip-prinsip dasar dari materi yang diberikan berdasarkan hipotesis dan modifikasi hasil umpan balik. Model Problem-Based Learning dan Discovery Learning memiliki karakteristik yang sesuai dan cocok untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik sehingga dapat dijadikan sebagai solusi dalam mengganti/mengubah mindset guru. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas adalah untuk memfasilitasi peserta didik untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada bidang ilmu tertentu dengan prestasi akademik yang baik. model pembelajaran memiliki peran yang sangat penting karena model pembelajaran merupakan sebuah konsep (Abidin, 2014) yang menjadi landasan (Alma, 2009) dan pedoman (Wahab, 2007) dalam merancang dan melaksanakan setiap langkah yang ada dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Discovery Learning (model pembelajaran penemuan) adalah model pembelajaran yang menghendaki para mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam model Discovery Learning, seperti yang dijelaskan oleh Syah (2004, dalam Abidin, 2014), yaitu stimulasi (stimulation), menyatakan masalah (problem statement), pengumpulan data (data collection), pengolahan data (data processing), pembuktian (verification), dan menarik kesimpulan (generalization). Dalam penerapannya, Mubarok & Sulistyo (2014) menjelaskan bahwa model pembelajaran ini diawali dengan dosen memberikan pertanyaan yang merangsang berpikir mahasiswa dan mendorongnya untuk membaca buku dan melakukan aktivitas belajar lainnya. Melalui model discovery learning mahasiswa menjadi lebih dekat dengan apa yang menjadi sumber belajarnya, rasa percaya diri mahasiswa akan meningkat karena dia merasa apa yang telah dipahaminya ditemukan oleh dirinya sendiri, kerjasama dengan temannya pun akan meningkat, serta tentunya menambah pengalaman mahasiswa. Proses pembelajaran dilakukan dengan diskusi kelompok, sehingga mahasiswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Dalam proses diskusi mahasiswa secara langsung akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga akan memberikan kesan tersendiri pada mahasiswa. Setelah diskusi dilakukan, perwakilan masing-masing kelompok diminta mempresentasikan diskusinya, kemudian diambil kesimpulan bersama-sama. Referensi Ilmiah, Publikasi. Implementasi model problem based learning dan discovery learning dalam pembelajaran matematika. 2016 Artikel, Info. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. 2018 Rosarina, Gina Sudin, Ali Sujana, Atep. Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda. 2016
Suminar, Serra Oktafoura Meilani, Rini Intansari. Pengaruh model pembelajaran
discovery learning dan problem based learning terhadap prestasi belajar peserta didik ( The influence of discovery learning and problem based learning models on students ’ learning achievement ). 2016