Anda di halaman 1dari 1

SCM: 1st Oliver&Weber-1982; Lambert et al. 1998.

SC: efisiensi proses (cost yang rendah) dan produktivitas aset


jaringan fisik (pemasok, produsen, distributor). SCM: (generate aset kecil revenue besar)
metode, alat, or pendekatan pengelolaan yg terintegrasi dg Dimensi kinerja yang mencerminkan kepentingan
semangat kolaborasi. pelanggan: reliability, responsiveness, agility.
CSCMP: SCM encompasses the planning & management of Reliability: perusahaan handal secara waktu untuk
all activities involved in sourcing & procurement, conversion memenuhi pesanan pelanggan dan menciptakan kualitas
and all logistics mngmt activities. In essence: SCM integrates sesuai dengan harapan pelanggan.
supply & demand mngmt within & across companies. Customer responsiveness: mampu memenuhi order
Fokus bahasan utama SCM: built kolaborasi dan dari pelanggan dengan lebih cepat.
koordinasi lintas fungsi dan organisasi u/ memenuhi Agility: ukuran kemampuan kita untuk bisa fleksibel
permintaan pelanggan secara efektif dan efisien. dan adaptif
SC: pemasok, pabrik, distributor, retailer, dan pelaku Dimensi kinerja yang mewakili kepentingan
usaha lainnya yang terlibat untuk mengantarkan produk perusahaan: efisiensi proses (cost yang rendah) dan
sampai ke pelanggan produktivitas aset.
Aliran utama yang dikelola dalam SC: barang/produk, Base on SCM Council, SCOR ada 5 PROSES SCM:
uang, dan informasi. Terpenting adl how to manage planning, procurement/sourcing, production, distribution,
information. return handling.
SC membangun daya saing perusahaan dengan: Others, ada 2 proses: physical process (PP) & market
1. memastikan tingkat ketersediaan produk yang mediation (MM). PP: on time delivery, speed, quality.
tinggi di pasar Prinsip penting SCM: Collaborative  S&OP 
2. memperpendek waktu siklus produksi melibatkan pemasok dari awal pada fase design.
3. menjamin kualitas produk sampai ke pelanggan Tantangan SCM: 1. Outsourcing menciptakan hubungan
akhir SC yg lebih kompleks (perubahan dari vertical integration ke
3 kunci daya saing: product availaible in the right: place, outsourcing model), 2. SC is going global  lintasan semakin
quantity, time. panjang coz melibatkan global movement (batas2 antar
Penilaian Kualitatif/kinerja: TOR, ROA, growth revenue negara) dari barang (beda aturan, time zone, culture)  cost
(kemampuan perusahaan mengikuti ritme permintaan pasar competitiveness (minimize total cost in SC), 3. Variasi produk
yg meningkat dg mendeliver produk sesuai demand) semakin banyak  create complexities & more cost), 4.
Turnover ratio (TOR) Inventory: Rasio antara Ketidakpastian in SC (Supplier -> time, mutu, price. Demand
revenue/sales thd nilai rata-rata inventory Perusahaan -> up down: dimensi volume, type, region, time. Internal
Return on Asset (ROA) mengindikasikan kemampuan macine, demo, regulasi) -> diatasi dg Risk Management.
perusahaan untuk: Menciptakan efektivitas aset dalam
menghasilkan revenue
Pernyataan soal ROA, TOR, aset: Perusahaan bisa
mengejar ROA yang lebih tinggi dengan mengurangi asset
perusahaan tanpa mengorbankan penjualan, Nilai TOR bisa
bertambah baik bila dengan persediaan yang sama,
perusahaan bisa menjual barang lebih banyak, Asset yang
dimaksud dalam supply chain bisa mencakup fasilitas
produksi, fasilitas penyimpanan, alat transportasi,
persediaan barang, dan sebagainya.
Base on SCM Council, SCOR: Supply Chain Operation
Reference, ada 5 aspek: reliability, responsiveness, agility,

Anda mungkin juga menyukai