Definisi
Diet penyakit hati adalah diet yang dilakukan dengan memberikan makanan dan cairan yang
cukup agar dapat mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi
hati.
Tujuan
Syarat Diet
Indikasi Pemberian
Diet penyakit hati ditujukan pada penderita penyakit hepatitis dan sirosis.
Diet Hati I
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. (Contoh : saribuah sirop atau gula
pasir)
Diet Hati II
Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang
nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak
atau biasa. Protein diberikan 1 g/Kg BB dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan
energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi,
zat besi, vitamin A,C tetapi kurang kalsium dan tiamin. (Contoh :Bubur, telor rebus,asam
buncis, teh manis)
Diet Hati III
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien
Hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu
makannya telah baik, telah dapat menerima protein, dan tidak menunjukkan gejala sirosis
hati aktif. Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau
biasa. (Contoh :nasi tim, telur dadar, setup bayam, tahu goreng pepaya)
SIROSIS
Sirosis adalah suatu komplikasi dari banyak penyakit-penyakit hati yang dikarakteristikan olah
struktur dan fungsi hati yang abnormal. Penyakit yang menjurus pada sirosis melakukan begitu
karena mereka melukai dan membunuh sel-sel hati, dan peradangan dan perbaikan yang
berkaitan dengan sel-sel hati yang mati menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Sel-sel hati
yang tidak mati melipatgandakan/membiak dalam suatu usaha untuk menggantikan sel-sel
yang telah mati. Ini berakibat pada sekelompok-sekelompok sel-sel hati yang baru terbentuk
(regenerative nodules) dalam jaringan parut (Suwarno, Hadi. 2009).
Diet yang diberikan: