1 Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami babu-
batuan atau juga berupa hasil alat pemecah batu dengan memecah batu alami
(Tjokrodimulyo, 2007). Agregat merupakan salah satu bahan pengisi pada beton,
namun peranan agregat pada beton sangatlah penting. Kandungan agregat pada beton
kira-kira mencapai 70%-75% dari volume beton. Dan agregat sangatlah berpengaruh
terhadap sifat-sifat beton, segingga pemilihan agregat yang baik sesuai dengan
standar sangatlah harus diperhatikan adarmenjadi beton yang baik.
5. Mengontrol workability adukan dengan gradasi bahan batuan baik (A. Antono,
1982).
a. Agregat Halus
1. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran tajam dan keras. Hal ini dikarenakan dengan
adanya bentuk pasir yang tajam, maka kaitan antar agregatakan lebih baik, sedangkan
sifat keras untuk menghasilkan beton yang keras pula.
2. Butirannya harus bersifat kekal. Sifat kekal ini berarti pasir tidak mudah hancur
oleh pengaruh cuaca yang ada, sehingga beton yang dihasilkan jugatahan terhadap
pengaruh cuaca yang ada.
3. Pasir tidak boleh mengandung lumpur >5% dari berat kering pasir, lumpur yangada
padapasirdalam adukan semen akan menghalangi ikatan antara pasir dan semen. Jika
konsentrasi lumpur >5% maka beton yang dihasilakan akan berkualitas rendah.
Kuat tekan beton juga dapat diartikan sebagai beban persatuan luas yang
menyebabkan beton hancur. Jumlah benda uji yangharus diuji adalaqh 30 benda uji,
apabila kurang dari 30 maka harus dilakukan penyesuaian deviasi dengan faktor
yangtelah ditentukan. Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban persatuan luas,
yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu,
yang dihasilkan oleh mesin tekan. Beton adalah campuran antara semen portland
atausemen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa
bahan tambahan yang membentuk massa padat (SNI-03-2847-2002).
Kuat tekan beton adalah beban tekan maksimum yang dapat dipikul oleh
beton persatuan luas sampai beton itu hancur. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
mutu beton hasil rancangan sebelumnya, apakah memenuhi persyaratan atau tidak.
Selain itu kekuatan beton digunakan untuk menilai dan mengendalikan mutu
pekerjaan pembetonan di lapangan dalam memenuhi persyaratan spesifikasi. Cara
yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton adalah dengan menggunakan mesin
tekan. Prinsip pengujian kuat tekan beton dengan alat mesin tekan adalah mengukur
besarnya beban yang dapat dipikul oleh satu satuan luas beton (benda uji) sampai
benda uji itu sendiri hancur atau rusak. Adapun bentuk benda uji dapat berupakubus
ukuran 15 cm dan tinggi 30 cm.
Beton berumur 7 hari atau <7 hari masih harus dipelihara dalam keadaan
basah atau lembab. Selama waktu tersebut, beton direndam dalam air yang bersuhu
200-300C. Temperatur berpengaruh memberi perbedaan kekuatan beton awal. Sesuai
standar penentuan unsur beton terhadap persentase kuat tekannya yaitu 65%.
Beton berumur 14 hari yang diuji memiliki kuat tekan yang lebih besar karna
telah dijaga dlam temperatur yang sama namun pada waktru yang lebih lama,
sehingga beton dalam keadaan yang lebih lembab dan mengalami peningkatan
kekuatan tekan. Pada umur 14 hari, persentase kuat tekan beton yaitu 88%.