Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA ASI EKSLUSIF BAGI IBU DAN BAYI

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi


Yang dibina oleh Pak I Dewa Nyoman Supariasa, MPS.

Oleh:
1. Mazayu Alizza Farah P17111174057
2. Millennia Rillys R P17111174058
3. Utami Nur Kusdiana P17111174059

KEMENTERIAN KESEHATAN KEMENKES REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
OKTOBER 2019
KASUS

Kesadaran para ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif di desa Sumber Makmur masih
rendah, pemberian ASI ekslusif di desa Sumber Makmur hanya mencapai angka 13,2 persen,
karena itu tergolong masih rendah.
Total keseluruhan ada 89 bayi di Desa Sumber Makmur yang tidak mendapatkan ASI ekslusif
yang harus diberikan pada umur 0-6 bulan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2018, total cakupan pemberian
ASI ekslusif di Desa Sumber Makmur masih di bawah target minimal yakni hanya mencapai
67,4 persen selama semester I tahun 2018 ini.
Karena itu, perlu diberikan pencegahan dan penanganan terhadap kesadaran para ibu untuk
memberikan ASI eksklusif, supaya mencegah terjadinya masalah gizi yang semakin
meningkat di kemudian hari.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pentingnya ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi

Sub Pokok Pembahasan : Menjelaskan tentang Pengertian dan Tujuan ASI Eksklusif,
Manfaat ASI Eksklusif, Manfaat menyusui bagi ibu,
Kandungan Gizi pada ASI, Makanan untuk memperlancar
ASI, serta Cara menyusui yang benar.

Sasaran : Ibu-Ibu masyarakat Desa Sumber Makmur

Jam : 09.00 – 09.30

Waktu : 30 menit

Tanggal : 9 Oktober 2019

Tempat : Balai Desa Sumber Makmur


Latar Belakang
Anak merupakan tumpuan harapan bagi kelangsungan hidup umat manusia dan
menjadi generasi penerus bangsa. Semua itu akan terpenuhi bila anak mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Tumbuh kembang dapat optimal apabila segala kebutuhannya
terpenuhi, sehingga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat ditingkatkan.

Data Kementerian Kesehatan mencatat, angka inisiasi menyusui dini (IMD) di


Indonesia meningkat dari 51,8 persen pada 2016 menjadi 57,8 persen pada 2017. Kendati
meningkat, angka itu disebut masih jauh dari target sebesar 90 persen. Kenaikan yang
sama juga terjadi pada angka pemberian ASI eksklusif, dari 29,5 persen pada 2016
menjadi 35,7 persen pada 2017. Angka ini juga terbilang sangat kecil jika mengingat
pentingnya peran ASI bagi kehidupan anak.

Prevalensi ASI eksklusif di negara berkembang adalah sebesar 39% pada tahun
2010. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 melaporkan angka ASI
eksklusif indonesia sebesar 1.348.532 bayi atau 54,3% sedangkan yang tidak ASI
ekskusif sebesar 1.134.952 bayi. Dalam era globalisasi ini banyak ibu yang bekerja,
keadaan ini yang sering menjadi kendala bagi ibu untuk pemberian ASI eksklusif kepada
bayinya, sehingga pemberian ASI eksklusif sering tidak tercapai.

Salah satu upaya yang memberi dampak cukup penting terhadap peningkatan
kualitas SDM adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Salah satu program
tersebut dilakukan dengan upaya pemberian ASI Eksklusif yang berguna untuk
meningkatkan status gizi bayi.

Air Susu Ibu (ASI) telah terbukti mempunyai keunggulan yang tak bisa
digantikan susu manapun, karena ASI mengandung zat gizi yang selalu menyesuaikan
dengan kebutuhan bayi setiap saat, bahkan ketika sakitpun kandungan gizi ASI akan
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. ASI juga berfungsi sebagai imunitas (kekebalan)
terhadap penyakit, sehingga anak akan sulit terserang penyakit.

Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya
diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan
lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan
makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan.
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Dapat memahami pentingnya ASI eksklusif pada anak agar mencapai tumbuh
kembang yang optimal.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


 Ibu-Ibu masyarakat Desa Sumber Makmur dapat mengetahui materi yang
disampaikan melalui penyuluhan mengenai ASI eksklusif
 Kader gizi dapat menjelaskan mengenai materi ASI eksklusif dengan tepat dan
mudah dipahami
 Ibu-Ibu masyarakat Desa Sumber Makmur dapat melakukan apa yang telah
disampaikan pada materi penyuluhan agar memberikan ASI eksklusif dengan baik
dan benar
 Program penyuluhan dapat meningkatkan prevalensi anak yang mendapatkan ASI
ekslusif agar terus bertambah

3. Materi Penyuluhan
3.1 Pengertian dan Tujuan ASI Eksklusif
3.2 Manfaat ASI Eksklusif
3.3 Manfaat menyusui bagi ibu
3.4 Kandungan Gizi ASI
3.5 Makanan untuk memperlancar ASI
3.6 Cara menyusui yang benar

4. Metode Penyuluhan
4.1 Ceramah
4.2 Tanya Jawab
4.3 Langkah-langkah Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PENYULUH PESERTA
1 Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam a. Peserta menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Peserta mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan c. Peserta mendengarkan
d. Kontrak waktu d. Peserta menyetujui
2 Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan isi materi a. Peserta mendengarkan
- pengertian dan tujuan ASI dengan seksama.
Eksklusif b. Peserta menerima leaflet
- manfaat ASI Eksklusif c. Peserta mengisi kuisioner
- manfaat menyusui bagi Ibu yang diberikan penyuluh.
- kandungan gizi ASI
- makanan untuk
memperlancar ASI
- cara menyusui yang benar
b. Membagi leaflet
c. Mengevaluasi peserta
dengan mengisi kuisioner
3 Penutup 5 menit a. Menyimpulkan hasil a. Peserta memperhatikan.
kegiatan. b. Peserta menjawab salam
b.Mengakhiri kegiatan
dengan mengucapkan
salam

5. Media
5.1 Leaflet
5.2 Laptop
5.3 LCD
5.4 Microphone
5.5 Speaker

6. Alat Peraga
Video Berdurasi pendek

7. Evaluasi
7.1 Prosedur : Post Test
7.2 Jenis test
1) Kuisioner berisi soal pilihan ganda
2) Butir-butir soal :
1. Apakah pengertian dari ASI Ekslusif?
A. Pemberian air susu ibu kepada bayi tanpa disertai makanan maupun
minuman tambahan pada bayi usia 0 – 8 bulan.
B. Pemberian air susu ibu kepada bayi tanpa disertai makanan maupun
minuman tambahan pada bayi usia 0 – 7 bulan.
C. Pemberian air susu ibu kepada bayi tanpa disertai makanan
maupun minuman tambahan pada bayi usia 0 - 6 bulan.
D. Pemberian air susu ibu kepada bayi tanpa disertai makanan maupun
minuman tambahan pada bayi usia 0 – 5 bulan.
2. Berapa lama minimal pemberian ASI Ekslusif?
A. 6 bulan
B. 7 bulan
C. 8 bulan
D. 9 bulan
3. Apa manfaat ASI bagi ibu?
A. Lebih awet muda
B. Menghemat devisa Negara
C. Membuat BB ibu setelah melahirkan kembali normal
D. Melelahkan
4. Apa manfaat ASI bagi bayi?
A. Mencegah penyakit infeksi
B. Membuat bayi gemuk
C. Membuat bayi merasa haus
D. Hemat
5. Bagaimana posis menyusui bayi yang benar?
A. Memegang bayi dengan sebelah tangan
B. Bayi didekap dengan kasih saying, posisi ibu duduk dengan santai
dan nyaman
C. Ibu merasa tegang dan kaku
D. Jawaban A dan B benar

8. Lampiran Materi
8.1 Pengertian dan Tujuan ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan
lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim,
kecuali vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi
berumur 0 – 6 bulan bayi tidak diberi apa-apa, kecuali makanan yang langsung
diproduksi oleh karena bayi memperoleh nutrisi terbaiknya melalui ASI (Yuliarti,
2010).
ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan
makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan,
kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI
eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi
sampai bayi berusia 2 tahun (WHO, 2011).
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu
yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan lain kecuali vitamin dan obat-obatan yang dikenal dengan ASI
eksklusif (Depkes, 2005).
8.2 Manfaat ASI Eksklusif
Berikut merupakan sepuluh manfaat ASI berdasarkan Kemenkes RI:
1. ASI dapat mengurangi tingkat depresi pada ibu. Sebuah penelitian terhadap 14
ribu ibu baru, yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak,
menunjukkan ibu yang menyusui cenderung terhindar dari masalah kesehatan
mental. Satu dari sepuluh perempuan dunia rentan terkena depresi, namun
jumlah itu turun saat perempuan punya kesempatan untuk memberikan ASI.
2. ASI meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Ibu meneruskan zat antibodi
mereka lewat ASI kepada bayi-bayi mereka, sehingga bayi dapat membentuk
sistem pertahanan tubuh yang kuat untuk melawan virus flu dan infeksi.
3. ASI membantu memperkuat ikatan emosional antara anak dan ibu mereka.
Kedekatan ini merupakan katalis dalam membangun hubungan yang kuat
antara orang tua dengan anak-anak mereka karena anak akan merasa lebih
terlindungi dan beradaptasi dengan dunia baru di sekitar mereka.
4. ASI membuat anak lebih cerdas. Meskipun demikian, masih diperdebatkan
oleh para pakar, apakah kecerdasan itu dipicu kandungan asam lemak dalam
ASI ataukah ikatan emosional yang terbentuk antara orang tua dan anak
selama proses menyusui berlangsung.
5. ASI mengurangi risiko obesitas. ASI membantu bayi untuk memilih makanan
lebih baik di kemudian hari, yang pada akhirnya memperkecil risiko obesitas.
ASI adalah makanan yang mudah dicerna bayi, sangat bergizi, dan membantu
bayi memutuskan berapa banyak yang bisa dia konsumsi dan kapan
meminumnya.
6. ASI menjadikan anak-anak berperilaku lebih baik. Anak-anak yang minum
ASI dan mampu membentuk ikatan emosional dengan kedua orang tuanya
selama proses menyusui, mampu mengembangkan perilaku yang lebih baik
daripada yang tidak. Namun jika ikatan itu tidak terbentuk, dampaknya bisa
berlawanan.
7. Nutrisi dalam ASI membantu otak anak berkembang sempurna dan lebih baik
daripada nutrisi dalam susu formula.
8. ASI membantu ibu menurunkan berat badan. Proses menyusui membakar
banyak kalori dalam tubuh ibu, sehingga berat badan berlebih selama hamil
dapat cepat turun.
9. ASI mengurangi risiko kanker pada ibu, terutama kanker payudara dan indung
telur.
10. ASI membantu keluarga menghemat anggaran rumah tangga karena gratis.
8.3 Manfaat Menyusui bagi Ibu
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”
kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat,
bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil
d. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa
bulan (menjarangkan kehamilan)
f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.
g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan
berikutnya
h. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besisebanyak ketika mengalami menstruasi
i. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam
bulan lebih langsing setengah kilogram dibanding ibu yang menyusui empat
bulan.

8.4 Kandungan Gizi ASI


ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti :
1. Protein
Mengandung asam amino esensial, taurin yang tinggi untuk pertumbuhan
mata.
2. Karbohidrat
3. Lemak
Lemak ASI merupakan :
• Sumber kalori
• Sumber vitamin yang larut
• Sumber asam lemak yang esensial
4. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap sampai umur 6 bulan.
5. Air
88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan rasa haus untuk
melarutkan zat-zat yang ada didalamnya.
6. Vitamin
Vitamin dalam ASI lengkap diantaranya vitamin A, D, C.
7. Kalori
90% dari karbohidrat dan lemak. 10% dari protein.

8.5 Makanan untuk memperlancar ASI


1. Air putih
Minum air putih yang cukup adalah salah satu cara memperlancar ASI
yang paling penting. Bunda harus dapat mencukupi kebutuhan air putih harian
dengan meminum minimal 8 gelas air putih per hari agar ASI yang dihasilkan
dapat mencukupi kebutuhan bayi.
2. Kedelai
Sebagai pelancar ASI alami, kedelai adalah salah satu sumber protein
nabati dan jugamengandung vitamin K, asam folat, riboflavin, mangan,
vitamin C, besi, fosfor, magnesium, dankalium. Kedelai baik untuk memenuhi
kebutuhan protein harian ibu menyusui yang mencapai65 gram per hari. Jika
bunda jenuh dengan menu makan berbahan dasar ikan, ayam ataudaging
sebagai sumber protein, bunda bisa mencoba kacang kedelai / edamame.
3. Ikan salmon
Tak hanya saat hamil, mengonsumsi jenis ikan-ikanan juga sangat baik
untuk wanita yang sedang menyusui, terutama ikan salmon. Jenis ikan ini kaya
akan protein tinggi yang baik untuk proses regenerasi sel, serta mencukupi
kebutuhan energi untuk ibu dan bayi. Rutin mengonsumsi ikan salmon juga
dapat meningkatkan hormon laktasi, membuat ASI lebih bernutrisi, serta baik
untuk pertumbuhan otak kecil sang bayi karena mengandung asam lemak
esensial dan omega-3.
4. Sayur bayam
Selain rasanya yang segar, sayur bayam baik dikonsumsi oleh wanita
hamil dan menyusui karena jenis sayuran ini kaya akan kandungan zat besi.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, zat besi sangat baik untuk proses
pembentukan sel darah merah pada ibu yang sedang hamil dan menyusui.
Selain kaya zat besi, bayam juga tinggi akan vitamin B6 yang berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh sang bayi. Terlebih lagi, bayam juga
diperkaya dengan enzim phytoestrogens yang bermanfaat untuk meningkatkan
produksi ASI. Anda juga bisa menambahkan jagung dan wortel ke dalam sayur
bayam agar kandungan vitamin yang diperoleh makin lengkap.
5. Wortel
Sama halnya dengan bayam, wortel juga memiliki kandungan enzim
phytoestrogens yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu
menyusui. Rajin mengonsumsi wortel pada masa menyusui juga dapat
menjaga kondisi mata bayi agar tetap sehat berkat kandungan vitamin A. Satu
hal yang perlu diingat, apa yang Anda makan akan diserap juga oleh sang
bayi. Oleh karena itu, jangan lupa senantiasa mengonsumsi makanan dan
minuman yang sehat agar sang bayi pun ikut sehat.
6. Labu-labuan
Berbagai jenis labu-labuan, baik labu kuning, labu siam, maupun labu
air sangat baik dikonsumsi oleh para ibu menyusui karena memiliki banyak
kandungan vitamin di dalamnya. Selain dapat memperbanyak ASI, jenis
tumbuhan ini juga dapat mencegah sembelit, serta membantu pembentukan sel
darah merah berkat kandungan zat besi yang dimilikinya. Mengonsumsi labu
juga baik dilakukan sejak masa kehamilan demi kelancaran ASI menjelang
proses kelahiran.
7. Daun katuk
Sejak dahulu kala, kemampuan daun katuk sudah dipercaya dapat
meningkatkan produksi ASI. Bahkan, tradisi mengonsumsi sayur daun katuk
seakan sudah turun-temurun dilakukan oleh orang tua kita. Daun katuk
diketahui mampu meningkatkan produksi ASI karena memiliki banyak
kandungan protein di dalamnya. Saat menyusui, Anda memerlukan asupan
protein lebih banyak dari biasanya. Untuk itu, mengonsumsi daun katuk
dianggap sangat penting karena kadar protein pada katuk dapat mencukupi
kebutuhan ibu yang sedang menyusui.

8.6 Cara menyusui yang benar


 Menerapkan perlekatan (latch on) sebelum menyusui
Sebelum mulai menyusui, penting untuk menempatkan bayi pada
posisi perlekatan yang tepat (latch on). Latch on bertujuan agar tidak muncul
rasa sakit atau tidak nyaman saat menyusui, dan bayi bisa menyusui dengan
lancar.
Ini karena posisi yang tepat antara mulut bayi dengan puting payudara
Anda bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, yang berujung pada nyeri dan
sakit. Alhasil, kemudian timbul berbagai masalah pada payudara saat
menyusui.
Tahapan perlekatan saat menyusui (latch on) yang tepat pada bayi
sebagai cara menyusui yang benar adalah sebagai berikut:
a. Usahakan untuk menjaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi. Pastikan
tubuhnya sejajar dengan tubuh Anda agar bayi bisa lebih mudah menelan
selama menyusui.
b. Usahakan agar posisi hidung bayi berhadapan langsung dengan puting
payudara Anda, dan tidak tertekan.
c. Pegang dagu bayi secara perlahan, kemudian bantu untuk membukanya
sembari bibir bayi mendekati payudara untuk mulai menyusu.
d. Arahkan puting payudara dan gesekkan atau sentuh perlahan bagian bibir bayi
dengan menggunakan puting payudara Anda. Kemudian tunggu sampai bibir
bayi terbuka lebar seola sedang menguap, sebagai pertanda telah siap untuk
mengisap puting payudara.
e. Bimbing bibir bayi menuju ke puting payudara, agar bayi bisa lebih mudah
untuk mengisapnya.
f. Usahakan bibir dan mulut bayi telah mengisap puting payudara Anda dengan
baik dan benar.
g. Tarik puting dari mulut bayi dan ulangi lagi tahapannya dari awal, bila bayi
tidak bisa mengisapnya dengan tepat. Jika latch on tidak dilakukan dengan
benar, biasanya Anda akan merasa nyeri atau sakit pada puting.

Setelah perletakan saat menyusui (latch on) dilakukan dengan baik, kini bayi bisa
mulai menyusui.

 Berikut ini tanda perlekatan Anda sudah benar


- Dagu bayi menyentuh payudara ibu
- Bibir bawah bayi terpuntir keluar
- Mulut bayi terbuka lebar
- Aerola bagian bawah lebih banyak yang masuk ke mulut bayi dibanding
bagian atas
- Bayi yang menyusu dengan baik akan mengisap dengan pelan, berirama, tidak
tergesa-gesa dan tidak terdengar bunyi berdecak. Pipi bayi akan
menggembung dan ibu tidak terasa sakit.
 Tahapan cara menyusui bayi yang benar

Ketika semua persiapan telah Anda lakukan dan paham mengenai cara latch on,
kini masuk ke saat utama untuk menyusui si kecil. Secara keseluruhan, berikut ini
cara agar dapat menyusui dengan baik dan benar:

- Bagi ibu menyusui, posisikan diri senyaman mungkin dan rilekskan diri Anda.
Supaya lebih nyaman, Anda bisa bersandar atau ganjal tubuh dengan bantal.
- Setelah posisi ibu terasa nyaman, gendong dan pegang kepala bayi dengan
satu tangan dan pertahankan posisi payudara ibu dengan tangan yang lainnya.
- Kemudian dekatkan wajah bayi ke arah payudara ibu. Pastikan tubuh bayi
menempel sepenuhnya dengan tubuh ibu.
- Beri rangsangan pada daerah bibir bawah bayi dengan menggunakan puting
susu ibu. Tujuannya agar mulut bayi terbuka lebar.
- Biarkan bayi memasukkan areola (seluruh bagian gelap di sekitar puting
payudara ibu) ke dalam mulut bayi. Tahapan ini termasuk lacth on atau
perlekatan saat menyusui.
- Bayi akan mulai menggunakan lidahnya untuk mengisap ASI. Ibu tinggal
mengikuti irama menyedot dan menelan yang dilakukan bayi.
- Ketika ibu ingin menyudahi atau berpindah ke payudara yang lain, letakkan
satu jari ibu ke sudut bibir bayi. Nantinya, bayi perlahan-lahan akan
melepaskan isapannya.
- Hindari melepaskan mulut bayi atau menggeser payudara Anda secara tiba-
tiba. Ditakutkan, hal ini malah akan membuat bayi rewel dan akan sulit
menyusu lagi nantinya.
- Biarkan bayi mengatur sendiri kecepatannya saat menyusui. Perlu diingat,
tidak ada batasan waktu yang pasti mengenai berapa lama bayi akan
menyusui, karena masing-masing bayi memiliki waktu menyusui yang
berbeda-beda. Hanya saja, memang biasanya bayi punya minimal waktu
tertentu saat menyusu.
- Perpindahan payudara saat menyusui bisa Anda lakukan ketika payudara
terasa lebih lunak setelah bayi menyusu. Ini karena ASI di dalam payudara
tersebut telah diminum oleh bayi, sehingga terasa tidak lagi penuh. Tindakan
menyusui secara bergantian dapat mencegah payudara yang belum dipakai
untuk menyusui menjadi nyeri karena penuh terisi oleh ASI.

 Cara yang benar untuk mengetahui bayi masih ingin menyusui

Biasanya, bayi tidak cukup menyusu hanya pada satu payudara. Jika masih merasa
haus dan lapar, bayi akan menunjukkan berbagai tanda masih ingin menyusu.

Untuk memastikan dengan benar kalau bayi masih ingin menyusui, berbagai cara
yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

1) Lakukan langkah yang sama seperti langkah-langkah sebelumnya. Beri


rangsangan pada daerah bibir bawah bayi dengan menggunakan puting susu
ibu.
2) Ketika bayi masih ingin menyusu bayi akan memasukkan areola ke dalam
mulutnya dan kembali mengisap. Sedangkan kalau sudah kenyang, bayi akan
berhenti dengan sendirinya.
3) Biarkan bayi menentukan seberapa lama akan menyusu sesuai dengan
keinginan dan kebutuhannya.

Bayi yang merasa telah cukup menyusu biasanya akan berhenti atau tertidur dengan
sendirinya. Di saat inilah Anda bisa melepaskan puting susu dari mulut bayi.

Daftar Pustaka

Aprilliana, A. (2017). Jenis Makanan dan Minuman Yang Mampu Meningkatkan Produksi
ASI. https://journal.sociolla.com/lifestyle/guide-lifestyle/makanan-dan-minuman-
untuk-produksi-asi/.

Juniman, P. T. (2018). Angka Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Masih Rendah.


https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180820165738-255-323681/angka-
pemberian-asi-eksklusif-di-indonesia-masih-rendah.

Nurlaili, F. A. (2016). Makanan Pelancar ASI Alami. Yogyakarta:


https://www.academia.edu/21262367/Makanan_pelancar_ASI_alami.

Setiaputri, K. A. (2017). Cara Menyusui Bayi yang Baik dan Benar.


https://hellosehat.com/parenting/menyusui/cara-menyusui-bayi-yang-benar/
Yuliarti, 2010. Keajaiban ASI. Penerbit Andi Yogyakarta
WHO. 2011 dalam jurnal Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada
Bayi (0-6 Bulan) Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Tahun 2013.
Depkes.2005 dalam jurnal Faktor Determinan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di
Kota Parepare

Anda mungkin juga menyukai