Karan Gan
Karan Gan
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia. Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara
berawal dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah
pemuda. Menurut Sugono (2007) sikap politik pemuda nusantara yang menyatakan
Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping menjadi alat komunikasi antar etnik
dinyatakan dalam pasal 36 UUD 1945, sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi
bahasa resmi yang digunakan dalam mengelola Negara dalam situasi formal, seperti
dalam buku. Namun tidak semua orang menggunakantatacara atau aturan-aturan yang
benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
1
2
dengan ejaan. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahasa baku cukup penting untuk
mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan
dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku.
Dimana bahasa baku merupakan standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam
bahasa Indonesia.
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang
atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar.
“Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga
dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku.
mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika
yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus
menggunakan bahasa baku. Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa hal yang
menarik untuk dibahas tentang pengertian bahasa baku, pengertian bahasa nonbaku,
pengertian bahasa Indonesia baku, ciri-ciri bahasa baku dan bahasa nonbaku, serta
PEMBAHASAN
dalam bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik Einar Haugen. Ia dikatakan
sebagai “logat yang paling betul” bagi sesuatu bahasa. Halim (1980) mengatakan
bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagian masyarakat, dipakai sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan
Hartmann dan Stork (1972: 218) mengatakan bahwa bahasa baku adalah
ragam bahasa secara sosial lebih digandrungi, seringkali lebih berdasarkan pada
berpendidikan di dalam dan di sekitar pusat kebudayaan dan politik suatu masyarakat.
Pei dan Geynor (1954: 203) menggatakan bahwa bahasa baku adalah dialek
suatu
lainnya, dan
disepakati penutur dialek-dialek lain sebagai bentuk bahasa yang paling sempurna.
Jadi bahasa baku dapat disimpulkan ialah bahasa yang menjadi pokok, yang
menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Penjelasan makna kata itu tentu
4
5
saja belum cukup untuk memahami konsep yang sesungguhnya. Di dalam bahasa
Ketiganya
Kodifikasi
diartikan sebagai hal memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk
dijadikan
berupapedoman tata bahasa, ejaan, kamus, lafal, dan istilah. Kode kebahasaan sebagai
norma itu
Keseragaman
kode kebahasaan diperlukan bahasa baku agar efisien, karena kaidah atau norma
jangan berubah setiap saat. Kodifikasi kebahasaan juga dikaitkan dengan masalah
bahasa
menurut situasi pemakai dan pemakaian bahasa. Kodifikasi ini akan menghasilkan
ragam
bahasa. Perbedaan ragam bahasa itu akan tampak dalam pemakaian bahasa lisan dan
tulis.
6
Dengan demikian kodifikasi kebahasaan bahasa baku akan tampak dalam pemakaian
bahasa
baku.
Bahasa baku atau bahasa standar itu harus diterima atau berterima bagi
masyarakat
penerimaan ini
masyarakat
bahasa baku.
Bahasa baku itu difungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan
olehmasyarakat
secara luas. Acuan itu dijadikan ukuran yang disepakati secara umum tentang kode
bahasa
dan kode pemakaian bahasa di dalam situasi tertentu atau pemakaian bahasa tertentu.
pemikiran
teratur, logis, dan masuk akal. Bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis dan
kecendekiaan. Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan secara efektif, baik, dan
benar.
7
kembali.
Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan waktu. Dan, benar karena sesuai kaidah
kebahasaan,
bahasa
nonstandar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subbaku bahasa nonstandar
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah
salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya,
yaitu
Bahasa nonbaku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis
yang
berbeda pelafalan, tata bhasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa.
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
8
bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model
oleh
hak
segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa baku, dan
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang
tidak
Indonesia secara
Ciri-ciri bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia nonbaku telah dibuat
oleh para
pakar bahasa dan pengajaran bahasa Indonesia. Mereka itu antara lain Harimurti
bawah ini
setelah merangkum ciri-ciri yang ditentukan atau yang telah dibuat oleh para pakar
tersebut.
1. Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang
relatif
bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek. Misalnya,
TIDAK BAKU
Atap Atep
Kalau Kalo
Habis Abis
Senin Senen
Mantap Mantep
Hilang Ilang
10
Dalam Dalem
2. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kata.
Misalnya:
BAKU
Bersama-sama Bersama2
3.Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas
dan
Misalnya:
Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karena semua diangapnya
11
penipu.
4.Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis
Misalnya:
5. Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
dituliskan
Misalnya:
6. Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku
ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat.
7.Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku
8. Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian kalimat
bahasa
Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
9.Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis ataudiucapkan secara jelas
dan
Misalnya:
10. Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
baik
kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang
dianggap
baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian
bahasa
Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
bahasa
dengan benar
adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa
baku,
Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar adalah pemakaian
bahasa
yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku. Pemakaian bahasa
Indonesia
14
nonbaku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi
dan ciri
kode bahasa Indonesia nonbaku. Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa
Indonesia
baik baku maupun nonbaku saling mendukung saling berkait. Konsep yang benar
adalah
pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar.
harus
memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh karena itu,
unsur
umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang
khalayak
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa.
Ada empat
hal yang harus diperhatikan, yaitu: tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
Pengetahuan atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam penggunaan
bahasa lisan
dan tulisan. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki dalam penggunaan
bahasa
15
tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita akan mengalami kesulitan
dalam
PENUTUP
SIMPULAN
Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok acuan,
yang
dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar,digunakan secara efektif, baik,
dan benar.
kembali.
Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan waktu. Dan benar karena sesuai kaidah
kebahasaan,
Bahasa nonbaku adalah ragam yang berkode bahasa yang berbeda dengan
kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Bahasa nonbaku sering
digunakan
Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia
baku pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah
dan digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi. Begitupun dengan bahasa
Indonesia nonbaku. Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan
16
17
ciri yang berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku dan nonbaku sebaiknya digunakan
SARAN
Indonesia yang berlaku, juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena mampu
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
18