Anda di halaman 1dari 4

Judul karya :Starry Night

Seniman : Willem Van gogh


Tahun :1889
Media: cat minyak diatas kanvas
Ukuran : 73,7 x 92,1 cm
Letak : Museum Modern Art,New York

lukisan ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran lukisan 73.7 x 92.1 cm .lukisan ini
dominan dengan warna-warna tua, seperti biru tua (dongker), lukisan ini dibuat dengan
mediakanvas dan cat minyak, keseluruhan gambar ini memiliki uniti yang berkaitan, ada juga
bentuk lingkaran berwarna uning dan di tengahnya terlihat seperti bentuk bulan, permainan
warna yang ditorehkan menimbulkn kesan tekstur, wana hitam kecokelatan seperti tebing
menjadi point of interestnya,karena warnanya berbeda dengan yang lain dan ukuran bentuk
yang lebih besar dari yang lainnya. Disana juga terlihat beberapabentuk bdang yang
membentuk rumah-rumah, atau sebuah desa, di antaranya juga ada satu garis luruskeatas
meruncing berwarna biru, di sisi lain terdapat juga tebing dan garis-garis lengkungsemakin jauh
terlihat semakin kecil.

Tahapan berikutnya yaitu Analisis, analisis adalah tahapan dalam kritik karya seni
untuk menelusuri sebuah karyaseni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur
pembentuknya. Lukisan ini cenderung memakai warna gelap, ada beberapa unsur seni rupa
yang terkandung dalam lukisan ini yaitu antara lain, garis,warna,gelap terang,tekstur dan bidang
semua terdapat dalam lukisan yang berjudul malam berbintang ini, tak luput juga prinsip
penataan yaitu kesatuan,keseimbangan,unity,irama. Dalam lukisan ini terdapat warna yang
indah dan kontras warna biru tua dan kuning membuat lingkaran berwarna kuning terlihat
menonjol, lukisan ini memiliki garis yang terarah, seperti membentuk pusaran mata angin yang
secara matematis mirip dengan pola pusaran air sebenarnya atau turbulensi udara, menurut
salah seorang penulis yang pernah meneliti yang dimuat dalam berita online
www.khanacademy.org menuliskan bahwa:

Jose Luis Aragon, seorang ahli fisika dari National Autonomous University of Mexico dan
koleganya menemukan bahwa goresan pelukis Belanda itu sangat sesuai dengan formula
matematika turbulensi. Bentuk-bentuk seperti itu terlihat pada lukisan The Starry Night yang
dilukis tahun:1889 dan Road with Cypress and Star pada:1890.

Salah satu lukisan terakhirnya yang diberi judul Wheat Field with Crows pada 1890,
sebelum ia bunuh diri pada usia 37 tahun dengan menembakkan pistol ke kepalanya, juga
terdapat gambar pusaran angin. Lukisan-lukisan ini dibuat ketika van Gogh mengalami
goncangan mental.Pelukis tersebut merasakan halusinasi, penurunan kesehatan, dan tidak
sadar, bahkan mungkin terkena epilepsi. "Kami yakin van Gogh memiliki kemampuan unik
untuk menggambarkan turbulensi pada saat menderita goncangan jiwa berkepanjangan," kata
Aragon.

Para ilmuwan telah berjuang selama berabad-abad untuk menggambarkan aliran


turbulensi.Bahkan beberapa ahli menyatakan fenomenanya lebih rumit dari mekanika
kuantum.teori modern untuk menjelaskan turbulensi baru dikemukakan pertama kali oleh
ilmuwan Soviet Andrei Kolmogrov pada 1940-an.

Kolmogrov mengatakan terdapat hubungan matematika antara naik-turunnya kecepatan


alirannya dan tingkat energi yang lepas karena gesekan.Persamaan yang dapat mengukur
kemungkinan perbedaan kecepatan di dua titik aliran diformulasikan dalam skala Kolmogrov.
Persamaan inilah yang bandingkan Aragon dan koleganya dengan bentuk aliran angin di
lukisan van Gogh. Mereka menggunakan citra digital lukisan-lukisan tersebut dan mengukur
kemungkinan dua piksel di titik yang berbeda memiliki tingkat kecerahan yang sama.

"Mata kita jauh lebih sensitif dengan perubahan kecerahan daripada perubahan warna
dan informasi terbesar di sebuah gambar ada pada kecerahannya," kata para peneliti.
Beberapa hasil lukisan Van Gogh memperlihatkan skala Kolmogrov sesuai distribui
kecerahannya. Bentuknya seperti terbentuk dari tiga buah pusaran denganukuran berbeda, dua
yang berukuran besar dan pusaran kecil.

Dari keterangan diatas kita mengetahui hal lain yang dilukiskan oleh Van Gogh
mengenai turbulensi udara yang terdapat dalam lukisan “Starry Night”.

Bicara mengenai prinsip tekstur,lukisan ini jelas nampak bertekstur mengikuti arah
repitisi garis lengkung yang menggambarkan langit, tidak hanya itu lukisan ini memiliki kesan
permukaan objek yang timbul dalam bidang sengaja dibuat dengan pengolahan unsur
garis,warna,ruang dan warna gelap terang sehingga berefek seperti ada tekstur-tekstur yang
apabila kita menyentuhnya akan terasa kasar.

Selanjutnya Interpretasi karya atau menafsirkan yaitu tahapan penafsiran makna sebuah
karya seni meliputi tema yang digarap,simbolis yang dihadirkan dan maaslah-masalah yang
dikedepankan.

Dalam interpretasi sangat terbuka sifatnya, menurut pandangan saya lukisan ini
menggambarkan perasaan yang mendalam oleh senimannya,jauh tak terselam oleh para
penikmatnya, suasana yang dilukiskan menarik batin untuk masuk kedalam cerita yang tertuang
dalam selembar kanvas tersebut. Menurut psikologi warna , warna biru tua menggambarkan
beberapa sifat antara lain: menahan amarah, sesuatu yang terpendam, konsentrasi, perasa,
sensitif, berpendirian tetap, koorperatif, hingga perasaan depresi, sedangkan warna kuning
menggambarkan tidak percaya diri, berharap, toleran, berubah-ubah sikap, memiliki cita-cita
tinggi dan warna hitam memiliki maksud kehidupan yang terhenti, mati, hampa, gelap,
kebinasaan, punah, rusak,dan kehancuran. cokelat menggambarkan putus asa, pesimis
terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan, suka merebut, kurang toleran.

Van Gogh melalui karya ini membawa kita kedalam situasi yang berbeda dari lukisan-
lukisan lain, kita dituntun untuk melihat dunianya yang rasanya Van Gogh ingin menyampaikan
jeritan hati yang kala itu memang seniman tersebut berkehidupan dibawah rata-rata, Van Gogh
juga sempat diberitakan masuk Rumah Sakit Jiwa karena depresi,seperti yang dilansir di
berita kompasiana.com bahwa:

“Lukisan Vincent Van Gogh mempunyai ciri khas dengan karya lukis yang lebih menggunakan
warna-warna cerah untuk mengungkapkan simbolime dalam lukisannya tentang ladang-ladang,
pohon-pohon dan kehidupan pedesaan seperti Night watch (1888) dan Starry Night (1889). Ia
kemudian mengundang pelukis Paul Gauguin untuk bergabung. Namun, setelah mereka
bertengkar dan Gauguin pergi, Van Gogh mengalami depresi berat. Betapa ironisnya, pelukis
yang hasil karya lukisnya saat ini, hampir tak terbayar oleh orang kebanyakan di dunia ini,
merupakan seorang pelukis yang menderita karena kemiskinan di masa itu. Bahkan untuk
makan dan minum pun harus mengandalkan bantuan saudara, adiknya yang bernama Theo.
Jangankan untuk menikah dan mempunyai keluarga, untuk menghidupi dirinya sendiri pun Van
Gogh tak mampu. Hal yang paling mengejutkan lagi, ternyata lukisan yang paling dianggap
termahal dan termasuk memiliki makna yang mewakili jiwa si pelukisnya, banyak dibuat di
rumah sakit jiwa, ketika dia dirawat di sana karena defresi hebat yang melandanya dan
dinyatakan gila.”

Ketergoncangan jiwa (gila) dengan kehidupannya yang serba kekurangan,dari latar


belakang itu Van Gogh membuat suatu karya seni yang mungkin dianggap oleh Van Gogh
sendiri sebagai ekspresi diri, namun untuk mata orang lain melihat itu adalah puncak karya seni
yang sangat luarbiasa pada zaman tersebut hingga sekarang, Van Gogh merupakan seniman
lahir pada tahun 30 maret 1853,Zundert, Belanda, dan meninggal dengan tragis (bunuh diri
menembakkan kepalanya sendiri dengan pistol) pada tahun 29 Juli 1890, beratus-ratus karya
telah ia hasilkan.

Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa,
lukisannya pun termasuk lukisan deretan termahal di dunia setelah sepeninggalannya, airan
seni yang ia bawa termasuk dalam ekspresionisme yaitu kecenderungan seorang seniman
untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.

Van Gogh baru menjadi seniman sekitar tahun 1880 sebelum diakui dunia ia bekerja
pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan bekerja sebagai guru. Ia melayani sebagai
misionaris yang bekerja diwilayah pertambangan yang sangat miskin. Mulanya karya karyanya
menggunakan warna warna yang suram, baru ketika diparis ia berjumpa denganimpresionisme
dan neo-impresionisme yang warna warnanya lebih cerah dan gaya lukisanya dikembangkan
menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisanya mencapai tingkat
perkembangan yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Prancis. Namun ketidakpuasan terhadap
pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya
ekspresionisme.

Terakhir adalah penilaian dan kesimpulan, Jawaban untuk judul pertanyaan “ada apa
dengan lukisan van gogh yang berjudul “starry night?”

Secara detail pribadi tidak dapat menyimpulkan kritik seni ini tetapi yang jelas karya seni
karya Van Gogh yang berjudul “Starry Night” adalah inspirasi untuk seniman-seniman
selanjutnya,menjadi bahan referensi untuk meneliti atau menciptakan karya berikutnya dan
membuka ruang pikiran para kritikus-kritikus yang lain untuk tidak berhenti membahasnya.

Anda mungkin juga menyukai