Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan

Pengaturan mengenai pelayanan kesehatan di Indonesia secara tersirat terdapat dalam


Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

Berikut ini pengertian pelayanan kesehatan menurut para ahli dan institusi kesehatan
adalah:
a. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
b. Menurut Azwar (1996)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalamn suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan perseorangan,
keluarga kelompok, dan ataupun masyarakat.
c. Menurut Depkes RI (2009)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
d. Menurut Levey dan Loomba (1973)
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok, atau masyarakat.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan adalah


sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan
meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi
(pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Maksud dari sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan yang meliputi:
input , proses, output, dampak, umpan balik
1. Input adalah sub elemen-sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk
berfungsinya sistem.
2. Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga
mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
3. Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses.
4. Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
5. Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem
tersebut.
6. Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.

2.2 Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan
dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah
psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan
karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun
tidak dapat dimungkiri keberadaannya.

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:

1. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung
maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya
dengan lingkungannya.
3. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok,
dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain
sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan
dan lain sebagainya.
4. Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu
maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa
tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun
yang tidak disadari.
Dapat diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada
hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia
merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh
berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya
objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi
dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :

a. Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada
tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
b. Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi
pendidikan.
c. Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan
dengan masyarakat sekitarnya.
d. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia
industri dan organisasi.
e. Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak
sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.

2.3 Hubungan Pelayanan Kesehatan dengan Psikologi

Karena psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia dan
pelayanan kesehatan juga berhubungan erat dengan manusia yang kondisi fisiknya sakit dan
otomatis secara psikis juga sakit. Meskipun pelayanan kesehatan dan Psikologi adalah dua
bidang yang terpisah, tetapi mereka masih terkait. Dalam bidang pelayanan kesehatan,
fokusnya adalah membantu induvidu yang kesehatanya terganggu untuk memberikan
kesehatan dan pemulihan. Psikologi di sisi lain adalah studi tentang proses mental dan
prilaku. Perawat dan psikolog saling terkait karena untuk membantu orang cukup pulih dari
masalah kesehatan, perawat sering harus memahami perilaku dan keadaan emosional pasien.
Hal ini membuktikan pentingnya bagi seorang perawat yang berkeinginan untuk membantu
pasien pulih dari penyakit,
Makadari itu diperlukanya hubungan Ilmu psikologi dengan Ilmu asuhan pelayanan
kesehatan. Salah satu cara yang meningkatkan psikologi adalah dengan membantu perubahan
perilaku seseorang, seperti pola pikir mental mereka. Seorang perawat optimis yang
membawa kenyamanan kepada pasien memiliki kemampuan untuk memdorong berfikir
positif. Dalam rangka mengembangkan hubungan yang sehat, penting bahwa seorang
perawat memahami reaksi emosional manusia, dan psikologi adalah kunci untuk memahami
hal ini sepenuhnya.
Seorang perawat harus menyadari ketika seorang pasien marah, depresi,bingung atau
takut, dan mengambil langkah yang diperlukan untuk menangani emosi tersebut sehingga
tidak memperburuk kondisi kesehatan pasien. Psikologi dapat meningkatkan profesi
keperawatan ketika itu diterapkan dengan benar. Ada teori psikologis dan penelitian yang
dapat membuktikan dapat bermanfaat bagi individu dalam profesi keperawatan. Meskipun
sebagian besar didasarkan keperawatan dalam biologi, ada unsur psikologis dan sosial untuk
keperawatan. Ketika perawat memahami dan menerima gagasan ini, mereka menjadi lebih
baik dalam menjalankan profesi mereka.

2.4 Pelayanan Kesehatan Berpengaruh Terhadap Psikologi


Berdasarkan pengertian pelayanan kesehatan yang telah dibahas sebelumnya bahwa
pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan. Maksud dari sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
kesehatan yang meliputi: input , proses, output, dampak, umpan balik

a. Input
- Dokter : pelayanan kesehatan yang diberikan dokter sangatlah
penting untuk kesembuhan pasien karena dokter yang
mampu menegakkan diagnose pada pasien dan pelayanan
lanjutan yang harus diterima pasien untuk
kesembuhannya, namun jika pelayanan dokter yang
kurang baik misalnya kurang ramah kepada pasien dan
komunikasi yang kurang nyaman akan menyababkan
pasien tersebut tidak dihargai sehingga dari pasien sendiri
akan menimbulkan rasa kurang puas dengan pelayanan
kesehatan dari dokter.
- Perawat/ bidan : pelayanan kesehatan yang diberikan dokter dengan
perawat/bidan hampir sama, hanya saja terdapat batasan
tertentu untuk perawat/bidan dalam memberikan
pelyanan kesehatan pada pasien (misalnya dalam
menegakkan diagnose dan memberikan resep), pertemuan
pasien dengan perawat / bidan di ruang perawatan lebih
sering karena perawat /bidan yang akan memberikan
asuahan sesuai instruksi dokter, jadi jika perawat /bidan
berperilaku kurang baik misalnya dari segi tindakan
kurang kompeten dan tidak menerapkan senyum,salam,
sapa pada pasien ataupun keluarga, maka yang akan
timbul adalah hubungan ketidak percayaan antara pasien
dan perawat/bidan, sehingga pasien enggan melakukan
tindakan sesuai anjuran dari perawat/bidan
- Petugas laundry : dalam menjalankan tugasnya petugas laundry tidak
melakukannya secara sungguh-sungguh, misalnya linen
atau sprai yang belum bersih dan berbau atau masih
tampak bercak darah dari pasien lain. Hal ini akan
mengakibatkan ketidak nyamanan untuk pasien dan akan
mengganggu kondisi pasien mencapai kesembuhan.
- Petugas Cleaning Servis: tugas dari Cs berpengaruh besar di dalam pelayanan RS,
kondisi RS yang kotor tanpa adanya Cs menyababkan
pelayanan kesehatan akan terganggu, selain menimbulkan
peningkatan infeksi di RS, pasien yang akan mendapat
perawatan akan terganggu akan lingkungan yang kumuh
dan adanya bau kurang sedap disekelilingnya, hal ini juga
dapat meningkatkan kegelisahhan pasien
- Petugas teknisi medis : di dalam perawatan pasien tentu membutuhkan adanya
ketenangan namun jika adanya kebisingan dalam hal
perbaikan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh
teknisi di RS tidak tepat pada waktunya/ketika jam
istirahat pasien memungkinkan pasien merasa tidak
tenang bahkan akan mengalami stress karena kurangnya
waktu istirahat
-
b. Proses
Segala bentuk pelayanan kesehatan harus di kerjakan dengan sungguh-sungguh
karena dalam kegiatan ini berkaitan dengan keselamatan manusia, jadi dalam
tindakan dibutuhkan standar yang digunakan sebagai acuan, tanpa adanya
standar tindakan pelayanan kesehatan dilakukan secara sembarang, pasien yang
akan menerima pelayanan kesehatan akan menimbulkan cemas yang tinggi
akibat ketidak percayan pelayanan yang diberikan.
c. Output.
Kepuasan dari pasien memiliki arti yang penting, keharusan RS untuk
meningkatkan Mutu dapat memberikan kenyamanan untuk pasien yang datang
ke RS tersebut, namun dengan adanya kejadian dalam pelayanan kesehatan
yang buruk sedikit saja akan menimbulkan dampak besar bagi rumah sakit,
pasien yang masih dirawat di RS tersebut menjadi meragukan pelayanan
kesehatan danmenimbulkan rasa tidak tenang.

2.5 Pengaruh Psikologi Terhadap Pelayanan Kesehatan


a) dari tenaga kesehatan
dengan adanya gangguan kesehatan mental (stress) dari tenaga kesehatan akan
menimbulkan kerugian cukup besar bagi rumah sakit, dalam memberikan pelayanan
kesehatan tenaga kesehatan tidak dapat melakukannya dengan baik bahkan tingkat
kesembuhan pasien menjadi menurun.
b) dari pasien
pasien yang kurang koperatif akibat psikologinya terganggu akan menimbulkan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terganggu.
c) dari keluarga
dalam keluarga jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit akan
menimbulkan stess bagi anggota yang lainnya selain memikirkan cost yang akan
dikeluarkan juga memikirkan kondisi anggota keluarga yang sedang sakit, sehingga
jika keluarga mengalami stress kemampuan untuk berfikir dan berinteraksi dengan
orang lain mengalami kendala begitu juga ketika diminta bantuan oleh tenaga
kesehatan dalam menjaga pasien, keluarga tidak mampu berperan dengan baik dalam
kesembuhan pasien.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan. Maksud dari sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
kesehatan yang meliputi: input , proses, output, dampak, umpan balik.
Pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia,
baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku
tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari
maupun yang tidak disadari.
Pelayanan kesehatan dan Psikologi adalah dua bidang yang terpisah, tetapi mereka masih
terkait. Dalam bidang pelayanan kesehatan, fokusnya adalah membantu induvidu yang
kesehatanya terganggu untuk memberikan kesehatan dan pemulihan. Psikologi di sisi lain
adalah studi tentang proses mental dan prilaku.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami teori pelayanan kesehatan dan psikologi serta dapat memberikan
kritik dan saran nya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian
saran yang dapat kami sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-pelayanan-kesehatan-pasien.html

Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai