Anda di halaman 1dari 3

HORMON PERTUMBUHAN

PENGERTIAN :

Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut HGH (Human Growth
Homon) adalah suatu hormone anabolik yang berperan sangat besar pada
pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan masa
pubertas. Growth Hormon berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak,
rambut, otot dan organ organ di dalam tubuh. HGH bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan manusia dari kecil hingga besar. Setelah manusia menjadi besar
bukan berarti hormone menjadi tidak berguna tetapi hormone ini bertugas tetap
akan menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.

FUNGSI :

Pada orang dewasa Growth Hormon juga berperan meningkatkan fungsi,


perbaikan dan memelihara kesehatan dari otot, jantung, paru – paru, hati, ginjal,
persendiaan, persarafan tubuh dan otak. Kelenjar yang bertujuan untuk
memproduksi HGH (Human Growth Hormon) adalah kelenjar pituitary. Kelenjar
Pituitary terletak di bawah otak manusia di dalam rongga resesus sphenoid
tepatnya di sella turcica, bentuknya seperti kacang polong dengan panjang 1 -1,5
cm dan berat 0,5 gram pada orang dewasa. Walaupun kecil kelenjar ini
merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi hormone di tubuh
manusia. HGH bekerja di bawah pengaruh hipotalamus terdiri dari 2 (dua) bagian
yaitu Anterior (andenohipofisis, 75 % berat total kelanjar) dan Posterior
(Neurohipofisis). Produksi HGH (Human Growth Hormone) sangat
mempengaruhi produksi hormon – hormone lain di dalam tubuh. HG diproduksi
pada 3 – 4 jam pertama waktu tidur dan produksinya mencapai puncak pada masa
remaja, hingga mencapai kadar 1500 µg perhari.

Pada Pria dan Wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan
baik produksi Growth Hormon sejak mencapai 350µg perhari. Secara Normal
seseorang akan mengalami penurunan kadar dari Growth Hormon sejak usia
memasuki 20 tahun yaitu menurun sebesar 14% setiap pertumbuhan 10 tahun usia
dan akan memiliki growth Hormon dalam jumlah yang sedikit atau tidak
memiliki sama sekali pada usia 65 tahun. Penurunan kadar Growth Hormon pada
orang dewasa diantaranya rambut menipis, kulit menjadi tipis, kering dan
mengendur, kedua belah pipi mengendur, gusi yang menyusut, perut yang
membesar dan kenyal seperti karet ban, otot otot tubuh yang mengendur,
mudah/senantiasa merasa lelah dan sulitkembali menjadi bugar walaupun telah
beristirahat, perasaan tidak menyukai dan pandangan yang buruk tentang
lingkungan sekitar sehingga cenderung lebih suka menyendiri dan disertai
perasaan cemas serta khawatir yang dialami terus menerus.

MEKANISME KERJA :

Growth Hormon biasa disebut somatropin. Somatropin adalah hormon


polipeptida yang memiliki berat molekul 22.000, hormone ini merupakan 10 %
dari berat kelenjar hipofisis kering. Hormone polipeptida berasal dari protein
berupa 191 rantai asam amino yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel
Somatotropin di dalam sayap anterior kelenjar pituatari.

Sekresi GH dipengaruhi oleh GHRH (Growth Hormon-Releasing Hormon) dan


Stomatosatin (GH-RIH = Growth Hormon Releasing Inhibator Hormon)

Sekresi GH dirangsang : Hipoglikemi, Rendahnya kadar asam lemak darah, olah


raga, tidur lelap, kelaparan/defisensi protein berat, ketegangan maupun trauma.

INDIKASI HORMON PERTUMBUHAN:

Selama ini, indikasi hormone pertumbuhan hanya dibatasi untuk mengatasi


kekerdilan akibat hipopituitarisme, dengan ditemukannya cara rekayasa genetika
untuk memproduksi hormone ini secara mudah dalam jumlah besar, ada
kemungkinan penggunaannya untuk mengatasi gangguan pertumbuhan akan
lebih luas. Efektivitas hormone ini pada defisiensi partial dan anak pendek ini,
yang normal hanya tampak diawal terapi untuk indikasi ini, sulit ditentukan siapa
yang perlu diobati, kapan pengobatan dimulai dan berakhir. Juga perlu disertai
penanganan psikologis, yang sangat penting artinya bila terapi gagal. Berbagai
usulan dimunculkan dalam 10 tahun terakhir ini, antara lain anjuran penggunaan
pada anak pendek yang tingginya di bawah 10% populasi dan berespons terhadap
terapi hormone pertumbuhan yang dicobakan dulu selama 6 bulan. Bagaimana
pun penggunaan hormone ini pada kasus tanpa defisiensi hormone berhadapan
dengan pertimbangan ethis. Perlu pertimbangan manfaat resiko yang lebih luas
yaitu bukan hanya mempertimbangkan resiko efek samping serius misalnya
akromegali, gangguan kardiovaskuler, gangguan metaboisme glukosa yang
terjadi pada kelebihan hormone endogen tetapi juga resiko kejiwaan pada
kegagalan terapi (perubahan persepsi normal menjadi abnormal).

KONTRA INDIKASI :

Penderita yang mempunyai riwayat aktivitas neoplastic dan penderita dengan


pertumbuhan tumor intracranial benign yang tidak terkontrol. Pengobatan
antitumor harus diselesaikan sebelum menggunakan somatropin, penderita
dengan penyakit kritis akut dengan komplikasi setelah operasi jantung dan perut,
multiple accidental trauma atau kegagalan pernafasan akut. Penderita dengan
Prader-willi syndrome yang obesitas berat atau kegagalan pernafasan berat. Tidak
boleh digunakan untuk promosi pertumbuhan pada anak dengan closed
epiphyses, kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA :

H.Syaifudin, B.AC.Drs. Anatomi Fisiologis, Edisi : 2, 1997. EGC. Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Farmakologi dan terapi, 2005. Jakarta: Fakultas Kedokteran-Universitas


Indonesia

Anda mungkin juga menyukai