Anda di halaman 1dari 2

GAGASAN

(KEMPIS : KEndalikan Masalah Plastik dengn Ideonella sakaiensis)

Permasalahan sampah plastik menjadi masalah klasik yang sudah tak asing lagi dan
masih menjadi tantangan terbesar bagi masyarakat dunia untuk menghadapinya. Limbah sampah
plastik memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terurai secara sempurna. Berbagai upaya telah
ditempuh untuk menyelsaikan masalah ini, salah satunya cara yang ditempuh oleh pemerintah
kota Denpasar dengan upaya diet plastik dengan tujuan meminimalisir penggunaan plastik di
kota Denpasar, namun plastik yang penggunaanya sangat praktis dan fleksibel sangat sulit
ditinggalkan oleh masyarakat. Selain itu produsen plastik mengeluh karena usahanya akan
merosot dengan kebijakan tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, untuk mendukung program pemerintah dengan


mmenurunkan jumlah sampah plastik kami memiliki sebuah gagasan yang telah kami
kembangkan berdasarkan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti asal Kyoto
Institute of Technology dan Keio University. Dalam penelitian yang dilkaukan ternyata mereka
menemukan sebuah bakteri yang hidup dalam sampel yang terkontaminasi PET dan bakteri
tersebut memakan material PET untuk bertahan hidup dan berkembang biak . Bakteria ini
memiliki nama Ideonella sakaiensis

Ideonella sakaiensis menggunakan dua jenis enzim untuk mengurai PET , Setelah bakteri
berdiam pada permukaan PET, bakteri mengeluarkan enzim ke PET untuk menghasilkan
intermediate chemical. bahan kimia tersebut kemudian diambil oleh sel, di mana enzim lain
mengelompokkannya lebih jauh, dari proses ini bakteri mendapatkan karbon dan energi untuk
tumbuh.Dari penelitian ini , mereka menemukan bahwa bakteri Ideonella sakaiensis ini akan
mampu mengurai lembaran tipis material PET hanya dalam waktu 6 minggu dengan catatan suhu
disekitar lingkungan bakteri hidup harus dijaga untuk selalu berada di angka 30 Derajat Celcius

Dari penelitian tersebut kami mengembangkan sebuah gagasan untuk menerapkan


penggunaan Ideonella sakaiensis di Indonesia. Untuk menerapkannya di Indonesia akan menjadi
tantangan tersendiri bagi kami dikarenakan kita mengetahui masyarakat Indonesia cenderung
mengingkan segala sesuatu yang praktis untuk digunakan. Oleh sebab itu kami ingin mengolah
bakteri Ideonella sakaiensis sedemikian rupa sehingga praktis, efektif serta aman digunakan
dalam jangka panjang.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kami merancang sebuah gagasan untuk


membentuk tempat sampah masa depan untuk menghadapi darurat sampah plastik yang ada di
Indonesia khususnya kota Denpasar. Tempat sampah akan dirancang sedemikian rupa dimana
didalamnya akan kami kembangkan bakteri Ideonella sakaiensis sehingga ketika sampah
dibuang bakteri ini dapat menguraikan sampah langsung pada tempat sampah. Untuk mendukung
pertumbuhan Ideonella sakaiensis tempat sampah di desain mengandung nutrisi yang diperlukan
oleh bakteri Ideonella sakaiensis, selain itu akan ditambahkan pula mesin pemotong plastik
didalamnya sehingga nantinya proses penguraian yang awalnya berlangsung selama 6 minggu
dapat diuraikan selama 2-3 hari saja. Tempat sampah yang kami rancang berbahan dasar
……………….. sehingga sangat ramah lingkungan

Gambaran tempat sampahnya kaya gini, kalau sempet waktunya nnti kita desain

Dimana setelah diuraikan terdapat tempat tampungan yang disediakan pada bagian bawah tempat
sampah yang dapat dimanfaatkan melalui pengolahan sehingga dapat dijadikan dipupuk yang
ramah limgkungan

Anda mungkin juga menyukai