Dosen Pembimbing :
Pembimbing I Pembimbing II
Pembimbing III
Kelompok IV
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak
lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai
upaya untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk
itu, kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................
A. KONSEP DASAR KELUARGA .......................................................................................
B. KONSEP DASAR KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN CHILD BEARING
C. ASKEP KELUARGA TEORITIS .....................................................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus
menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan
mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh
peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah
garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan
keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar
masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah satu area
spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan.
Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara
menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau
jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota keluarga berinteraksi
satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak,
kakak, dan adik yang mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran
yang terbuka mengenai konsep keluarga. Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum,
tetapi setiap bentuk keluarga memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga
banyak menghadapi tantangan seperti salah satunya pada tahap perkembangan keluarga
childbearing. Periode childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan
seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya
anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem dalam
keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga
kondisi ini menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan
bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat
berefek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak
pada kesehatan fisik ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas
mengenai konsep keluarga dan tumbuh kembang keluarga child bearing.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep dasar keluarga?
2. Apa konsep dasar keluarga child bearing?
3. Bagaimana asuhan keperawatan teoritis keluarga child bearing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui itu konsep dasar keluarga.
2. Untuk mengetahui konsep dasar keluarga child bearing.
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan teoritis keluarga child bearing.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam, diantaranya: (Friedmann, 1989, dalam
Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 – 69 )
1. Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
2. Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudara menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami
istri.
c. Fungsi keluarga
Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya
adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi
keperawatan keluarga. (Friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011: 76-78)
1. Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
mkerupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial.Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.Tiap anggota
keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif.Hal tersebut dapat dipelajari
dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam kelduarga.Dengan
demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota
keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
2. Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan
tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak
balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun
demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi.Keberhasilan
perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan
antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga
belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan
dan interaksi keluarga.
3. Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga
adalah untuk meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian,
dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan
yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan
yang berujung pada perceraian.
5. Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan
keluarga.Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat
dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah
kesehatan.
A. Kesimpulan
Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja.
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan
membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A, Perry, A.G., (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC
Potter, P.A, Perry, A.G., (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih,dkk.Jakarta:EGC