Dosen Pembimbing :
Ns. Nova Fridalni,S.Kep., M.Biomed
DIII KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020/2021
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
1. Identitas
Biasanya meliputi nama, tanggal lahir, umur, pekerjaan, no MR, alamat, status,
jenis kelamin, agama, dll
Riwayat Kesehatan
2. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri perut kanan bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk, sifat
keluhan nyeri dirasakan terus menerus, dapat hilang atau timbul nyeri dalam waktu
yang lama.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri perut kanan bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk, sifat
keluhan nyeri dirasakan terus menerus, dapat hilang atau timbul nyeri dalam waktu
yang lama. Faktor pencetus yaitu makan pedas timbulnya bertahap, lamanya keluhan
1 bulan, upaya klien untuk mengatasi berobat ke dokter, klien juga mengeluh rasa
mual dan ingin muntah, klien juga mengatakan mual jika mencium bau-bau yang tidak
sedap
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak mempunyai riwayat alergi dan klien tidak pernah mengalami
kecelakaan, klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya, dan di dalam
keluarga tidak ada penyakit keturunan dan klien tidak pernah memakai obat-obatan
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama
sebelumnya.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum
tekanan darah : biasanya dalam batas normal
nadi : biasanya dalam batas normal
pernafasan : biasanya dalam batas normal
suhu : biasanya dalam batas normal
b. Kepala
Tidak ada benjolan, tidak ada rambut rontok, tidak ada lesi, tidak ada udem
c. Mata
biasanya posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva ananemis, kornea normal, sklera anikterik, pupil isokor,
fungsi pengihatan baik, tidak ada tanda-tanda radang, klien tidak memakai kaca
mata maupun lensa mata kontak, reaksi terhadap cahaya baik.
d. Hidung
Biasanya tidak ada cuping hidung, tidak ada pembengkakan dan tidak ada lesi
e. Mulut
Biasanya keadaan mulut: gigi tidak ada caries, klien tidak menggunakan gigi
palsu, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor
f. Telinga
biasanya daun telinga klien normal, tidak ada serumen dalam telinganya, kondisi
telinga tengah normal, tidak ada cairan dalam telinga, tidak ada perasaan penuh di
telinga, tidak ada tinitus, dan fungsi pendengaran normal, tidak ada gangguan
keseimbangan di telinga, dan klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
g. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Jalan nafas klien bersih, klien tidak sesak nafas, klien tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi nafas 20x/menit, irama teratur,
kedalaman dangkal, pernafsan spontan, tidak ada sputum,
Palpasi : dada simitris, pergerakan normal dan tidak ada benjolan,
Perkusi : tidak ada ronchi, suara nafas vasikuler, klien mengtakan tidak merasakan
nyeri saat bernafas, dan tidak menggunakan otot bantu nafas.
f. Sistem Kardiovaskuler
biasanya sirkulasi perifer nadi 80x/menit, irama teratur, denyut nadi lemah, tidak
ada distensi vena jugularis pada sisi kanan dan kiri, temperatur kulit hangat,
warna kulit pucat, tidak ada edema. irama teratur, tidak ada kelainan bunyi
jantung, dan tidak ada sakit dada.
g. Sistem Pencernaan
biasanya silifa normal, klien tidak muntah, klien mengatakan nyeri pada daerah
perut, skla nyeri klien 7, lokasi nyeri di perut kanan bawah dan menyebar,
karakteristik nyeri seperti ditusuk-tusuk, bising usus 0, klien tidak diare, klien
konstipasi 1 hari, hepar tidak teraba dan abdomen mengalami distensi.
h. Sistem Endokrin
biasanya saat di lakukan pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
nafas tidak berbau keton, tidak ada luka gangren.
i. Sistem Integumen
biasanya turgor kulit baik, temperatur hangat, warna kulit pucat, keadaan kulit
baik, tidak ada kelainan kulit, kondisi kulit pemasangan infus baik tidak ada
tanda-tanda infeksi, keadaan rambut tekstur baik, rambut bersih.
j. Sistem Muskuloskeletal
biasanya klien mengalami kesulitan dalam pergerakan karena pemasangan infus
disebelah di tangan sebelah kiri, klien mengalami sakit pinggang, tidak ada nyeri
sendi maupun nyeri kulit, klien tidak mengalami fraktur, tidak ada kelainan
bentuk tulang sendi, tidak ada kelaianan struktur tulang belakang, keadaan tonus
otot hipotoni, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 5, kaki kanan 5, kaki kiri
5.
8. Data
Data Subjektif
Post Operasi: Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah pada area operasi,
klien mengatakan nyeri seperti di sayat, klien mengatakan luka bekas operasi terdapat
balutan, klien mengatakan tidak demam, klien mengatakan tidak tau bagaimana
penyakitnya dan klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat luka setelah
operasinya.
Data Objektif
Post Operasi: Klien tampak meringis menahan sakit, skala nyeri 6, klien gelisah,
terdapat luka bekas operasi di perut bagian kanan bawah, tampak ada luka bekas
operasi di perut bagian kanan bawah, klien tampak sulit bergerak, klien tampak
memegang perutnya, klien tampak kebingungan dengan penyakitnya dan bagaimana
cara/untuk perawatan luka operasinya, klien terpasang infus RL 20 tetes x/menit,
bekas luka operasi tampak terbalut, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 87x/menit,
suhu 36,5ºC, pernafasan 25 x/menit.
Biasanya Hasil LABLED 25mm/j, Hb 15,5 gr/dl, leukosit 10.000u/l, trombosit
310.000 ribu, hematokrit 42,5%
9. Analisa data
Data Masalah Etiologi
Data Subjektif: Nyeri akut Agen cidera biologi
1. Klien mengatakan
nyeri pada daerah
luka operasi
2. Klien mengatakan
nyeri seperti di sayat
c.
Data Objektif:
1. Skala nyeri 6
1. Klien tampak
meringis keskitan
menahan sakit
2. Tampak ada luka
bekas operasi di
perut bagian kanan
bawah
3. Klien tampak sulit
bergerak
4. Klien tampak
memegang perutnya
5. Tekanan darah
120/80 mmHg
6. Nadi 87x/meni
7. Suhu 36,5ºC
8. Pernafasan 25
x/menit
Data Subjektif : Resiko infeksi Prosedur Invasif
1. Klien mengatakan
klien mengatakan
luka bekas operasi
terdapat balutan
2. Klien mengatakan
tidak demam
Data Objektif
1. klien terpasang infus
RL 20 tetes x/menit,
2. Bekas luka operasi
tampak terbalut
3. Tekanan darah
120/80 mmHg
4. Nadi 87x/menit
5. Suhu 36,5ºC
6. Pernafasan 25
x/menit.
7. leukosit 10.000u/l
Resiko
infeksi b.d S:
prosedur 1. Monitor nilai Klien masih
invasif seurm elektrolit mengatakan luka
yang abnormal bekas operasi
2. Monitor terdapat balutan
manifestasi Klien
ketidakseimbang mengatakan
an elektrolit tidak demam
3. Pertahankan O:
kepatenan akses klien tampak
IV terpasang infus
4. Berikan cairan RL 20 tetes
sesuai resep, jika
diperlukan x/menit,
5. Pertahankan Bekas luka
pencatatan operasi tampak
asupan dan terbalut
haluaran yang Tekanan darah
akurat 120/80 mmHg
6. Pertahankan Nadi 87x/menit
pemberian Suhu 36,5ºC
cairan Pernafasan 25
intravenous x/menit.
berisi elektrolit leukosit
dengan laju yang 10.000u/l
lambat A : masalah belum
7. Berika suplemen teratasi
elektrolit P : intervensi dilanjutkan
( misalnya;
secara oral,
nasogastrik dan
pemberian
melalui
intravena) sesuai
resep dan S :
Defisien keperluan klien mengatakan
pengetahuan masih tidak tau
bagaimana
1. Informasikan penyakitnya dan
pada pasien atau klien mengatakan
orang terdekta masih tidak tahu
mengenai kapan dan bagaimana cara
dimana tindakan merawat luka
(perawatan) akan setelah
dilakukan operasinya.
2. Informasikan
pada pasien dan
orang terdekat
mengenai lama O :
tindakan Klien masih tampak
(perawatan) kebingungan dengan
berlangsung penyakitnya dan
3. Informasikan bagaimana cara/untuk
pada pasien dan perawatan luka
orang terdekat operasinya
mengenai siapa A : masalah belum
yang akan teratasi
melakukan tindakan P : intervensi dilanjurkan
(perawatan)
4. Kaji pengalaman
pasien
sebelumnya dan
tingkat
pengetahuan
pasien terkait
tindakan
(perawatan)
yang akan
dilakukan
5. Gambarkan
aktivitas
sebelum
prosedur/penang
anan
(perawatan)
6. Jelaskan
prosedur/penang
anan
(perawatan)
7. Ajarkan pasien
jika pasien harus
berpartisipasi
dalam kegiatan S :
Kamis / 9 Nyeri akut tersebut Klien
Juli 2020 mengatakan
masih nyeri pada
daerah luka
operasi
1. Lakukan Klien
pengkajian mengatakan
nyeri secara nyeri seperti di
komprehensif sayat
termasuk
lokasi, O:
karakteristik, Skala nyeri 4
durasi, Klien tampak
frekuensi, masih meringis
kualitas dan keskitan
factor menahan sakit
presipitasi Klien tampak
2. Pastikan masih sulit
perawatan bergerak
analgesik bagi Klien tampak
pasien masih
dilakukan memegang
dengan perutnya
pemantauan Tekanan darah
yang ketat 120/80 mmHg
3. Gunakan teknik Nadi 87x/meni
komunikasi Suhu 36,5ºC
terapeutik Pernafasan 25 x/menit
untuk
mengetahui A : masalah belum
pengalaman teratasi
nyeri pasien
4. Gali bersama P : Intervensi dilanjutkan
pasien faktor –
faktor yang
dapat
menurunkan
atau
memperberat
nyeri
5. Bantu keluarga
dalam mencari
dan
menyediakan
dukungan
6. Gunakan
metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk
memonitor
perubahan
nyeri dan akan
dapat
membantu
mengidentifika
si faktor
pencetus aktual
dan potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan
tentang teknik
non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS,
hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif,
terapi musik,
terapi bermain,
terapi aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin
dan pijatan,
sebelum,
sesudah dan
jika
memungkinkan
, ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi
atau
meningkat; dan
bersaam
dengan
tindakan
penurun rasa
nyeri lainnya)
Resiko S:
infeksi Klien masih
mengatakan luka
bekas operasi
1. Monitor nilai terdapat balutan
serum elektrolit Klien
yang abnormal mengatakan
2. Monitor tidak demam
manifestasi O:
ketidakseimbang klien tampak
an elektrolit terpasang infus
3. Pertahankan RL 20 tetes
kepatenan akses x/menit,
IV Bekas luka
4. Berikan cairan operasi tampak
sesuai resep, jika terbalut
diperlukan Tekanan darah
5. Pertahankan 120/80 mmHg
pencatatan Nadi 87x/menit
asupan dan Suhu 36,5ºC
haluaran yang Pernafasan 25
akurat x/menit.
6. Pertahankan leukosit
pemberian 10.000u/l
cairan A : masalah belum
intravenous teratasi
berisi elektrolit P : intervensi dilanjutkan
dengan laju yang
lambat
7. Berika suplemen
elektrolit
( misalnya;
secara oral,
nasogastrik dan
Defisien pemberian S:
pengetahuan melalui klien mengatakan
intravena) sesuai mulai tau
resep dan bagaimana
keperluan penyakitnya dan
1. Informasikan klien mengatakan
pada pasien atau mulai tahu
orang terdekta bagaimana cara
mengenai kapan dan merawat luka
dimana tindakan setelah
(perawatan) akan operasinya.
dilakukan O:
2. Informasikan Klien masih tampak
pada pasien dan sedikit kebingungan
orang terdekat dengan penyakitnya dan
mengenai lama bagaimana cara/untuk
tindakan perawatan luka
(perawatan) operasinya
berlangsung A : masalah belum
3. Informasikan teratasi
pada pasien dan P : intervensi dilanjurkan
orang terdekat
mengenai siapa
yang akan
melakukan tindakan
(perawatan)
4. Kaji pengalaman
pasien sebelumnya
dan tingkat
pengetahuan pasien
terkait tindakan
(perawatan) yang
akan dilakukan
5. Gambarkan
aktivitas sebelum
prosedur/penangana
n (perawatan)
6. Jelaskan
prosedur/penangana
n (perawatan)
7. Ajarkan pasien
jika pasien harus
berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut
Jum’at/10 Nyeri akut S:
Juli 2020 Klien
mengatakan
nyeri pada daerah
luka operasi
1. Lakukan berkurang
pengkajian Klien
nyeri secara mengatakan
komprehensif nyeri seperti di
termasuk sayat
lokasi,
karakteristik, O:
durasi, Skala nyeri 3
frekuensi, Klien tampak
kualitas dan tidak meringis
factor keskitan
presipitasi menahan sakit
2. Pastikan Klien tampak
perawatan mulai dapat
analgesik bagi bergerak
pasien Klien tampak
dilakukan tidak memegang
dengan perutnya
pemantauan Tekanan darah
yang ketat 120/80 mmHg
3. Gunakan teknik Nadi 87x/meni
komunikasi Suhu 36,5ºC
terapeutik Pernafasan 25 x/menit
untuk
mengetahui A : masalah belum
pengalaman teratasi
nyeri pasien
4. Gali bersama P : Intervensi dilanjutkan
pasien faktor –
faktor yang
dapat
menurunkan
atau
memperberat
nyeri
5. Bantu keluarga
dalam mencari
dan
menyediakan
dukungan
6. Gunakan
metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk
memonitor
perubahan
nyeri dan akan
dapat
membantu
mengidentifika
si faktor
pencetus aktual
dan potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS,
hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif,
terapi musik,
terapi bermain,
terapi aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin
dan pijatan,
sebelum,
sesudah dan
jika
memungkinkan
, ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi
atau meningkat;
dan bersaam
dengan
tindakan
penurun rasa
nyeri lainnya)
Resiko
infeksi S:
Klien masih
1. Monitor nilai mengatakan luka
seurm elektrolit bekas operasi
yang abnormal terdapat balutan
2. Monitor Klien
manifestasi mengatakan
ketidakseimbang tidak demam
an elektrolit O:
3. Pertahankan klien tampak
kepatenan akses terpasang infus
IV RL 20 tetes
4. Berikan cairan x/menit,
sesuai resep, jika Bekas luka
diperlukan operasi tampak
5. Pertahankan terbalut
pencatatan Tekanan darah
asupan dan 120/80 mmHg
haluaran yang Nadi 89x/menit
akurat Suhu 36,5ºC
6. Pertahankan Pernafasan 25
pemberian x/menit.
cairan leukosit
intravenous 10.000u/l
berisi elektrolit A : masalah belum
dengan laju yang teratasi
lambat P : intervensi dilanjutkan
7. Berika suplemen
elektrolit
( misalnya;
secara oral,
nasogastrik dan
Defisien pemberian
pengetahuan melalui
intravena) sesuai S :
resep dan klien mengatakan
keperluan sudah tau
1. Informasikan bagaimana
pada pasien atau penyakitnya dan
orang terdekta klien mengatakan
mengenai kapan dan tahu bagaimana
dimana tindakan cara merawat
(perawatan) akan luka setelah
dilakukan operasinya.
2. Informasikan O :
pada pasien dan Klien dapat mengulangi
orang terdekat tentang informasi
mengenai lama penyakitnya dan
tindakan bagaimana cara/untuk
(perawatan) perawatan luka
berlangsung operasinya
3. Informasikan A : masalah teratasi
pada pasien dan P : intervensi dihentikan
orang terdekat
mengenai siapa
yang akan
melakukan tindakan
(perawatan)
4. Kaji pengalaman
pasien sebelumnya
dan tingkat
pengetahuan pasien
terkait tindakan
(perawatan) yang
akan dilakukan
5. Gambarkan
aktivitas sebelum
prosedur/penangana
n (perawatan)
6. Jelaskan
prosedur/penangana
n (perawatan)
7. Ajarkan pasien
jika pasien harus
berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut
Nyeri akut
Sabtu/11
Juli 2020 S:
Klien
mengatakan
nyeri pada daerah
1. Lakukan pengkajian luka operasi
nyeri secara sudah tidak
komprehensif termasuk dirasa
lokasi, karakteristik, Klien
durasi, frekuensi, mengatakan
kualitas dan factor nyeri seperti di
presipitasi sayat sudah
2. Pastikan perawatan kurang
analgesik bagi
pasien dilakukan O :
dengan Skala nyeri 1
pemantauan Klien tampak
yang ketat tidak meringis
3. Gunakan teknik keskitan
komunikasi menahan sakit
terapeutik untuk Klien sudah
mengetahui dapat bergerak
pengalaman tanpa rasa sakit
nyeri pasien Klien tampak
4. Gali bersama tidak memegang
pasien faktor – perutnya
faktor yang dapat Tekanan darah
menurunkan atau 120/80 mmHg
memperberat Nadi 89x/meni
nyeri Suhu 36,5ºC
5. Bantu keluarga Pernafasan 25 x/menit
dalam mencari
dan
menyediakan A : masalah teratasi
dukungan P : Intervensi dihentikan
6. Gunakan metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk memonitor
perubahan nyeri
dan akan dapat
membantu
mengidentifikasi
faktor pencetus
aktual dan
potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS, hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif, terapi
musik, terapi
bermain, terapi
aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin dan
pijatan, sebelum,
sesudah dan jika
memungkinkan,
ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi atau
meningkat; dan
Resiko bersaam dengan
infeksi tindakan penurun
rasa nyeri
lainnya
S:
Klien masih
1. Monitor nilai seurm mengatakan luka
elektrolit yang abnormal bekas operasi
2. Monitor manifestasi terdapat balutan
ketidakseimbangan Klien
elektrolit mengatakan
3. Pertahankan tidak demam
kepatenan akses IV O:
4. Berikan cairan sesuai klien tampak
resep, jika diperlukan terpasang infus
5. Pertahankan RL 20 tetes
pencatatan asupan dan x/menit,
haluaran yang akurat Bekas luka
6. Pertahankan operasi tampak
pemberian cairan terbalut
intravenous berisi Tekanan darah
elektrolit dengan laju 120/80 mmHg
yang lambat Nadi 89x/menit
7. Berika suplemen Suhu 36,5ºC
elektrolit ( misalnya; Pernafasan 25
secara oral, nasogastrik x/menit.
dan pemberian melalui leukosit
intravena) sesuai resep 10.000u/l
dan keperluan A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan