Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN APENDIKSITIS


DI RUANGAN BEDAH

Dosen Pembimbing :
Ns. Nova Fridalni,S.Kep., M.Biomed

Nama : Indah Putri Ramadhani


Nim : 17112067

DIII KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020/2021
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
1. Identitas
Biasanya meliputi nama, tanggal lahir, umur, pekerjaan, no MR, alamat, status,
jenis kelamin, agama, dll
Riwayat Kesehatan
2. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri perut kanan bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk, sifat
keluhan nyeri dirasakan terus menerus, dapat hilang atau timbul nyeri dalam waktu
yang lama.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri perut kanan bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk, sifat
keluhan nyeri dirasakan terus menerus, dapat hilang atau timbul nyeri dalam waktu
yang lama. Faktor pencetus yaitu makan pedas timbulnya bertahap, lamanya keluhan
1 bulan, upaya klien untuk mengatasi berobat ke dokter, klien juga mengeluh rasa
mual dan ingin muntah, klien juga mengatakan mual jika mencium bau-bau yang tidak
sedap
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak mempunyai riwayat alergi dan klien tidak pernah mengalami
kecelakaan, klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya, dan di dalam
keluarga tidak ada penyakit keturunan dan klien tidak pernah memakai obat-obatan
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama
sebelumnya.

6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum
tekanan darah : biasanya dalam batas normal
nadi : biasanya dalam batas normal
pernafasan : biasanya dalam batas normal
suhu : biasanya dalam batas normal
b. Kepala
Tidak ada benjolan, tidak ada rambut rontok, tidak ada lesi, tidak ada udem
c. Mata
biasanya posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva ananemis, kornea normal, sklera anikterik, pupil isokor,
fungsi pengihatan baik, tidak ada tanda-tanda radang, klien tidak memakai kaca
mata maupun lensa mata kontak, reaksi terhadap cahaya baik.
d. Hidung
Biasanya tidak ada cuping hidung, tidak ada pembengkakan dan tidak ada lesi
e. Mulut
Biasanya keadaan mulut: gigi tidak ada caries, klien tidak menggunakan gigi
palsu, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor
f. Telinga
biasanya daun telinga klien normal, tidak ada serumen dalam telinganya, kondisi
telinga tengah normal, tidak ada cairan dalam telinga, tidak ada perasaan penuh di
telinga, tidak ada tinitus, dan fungsi pendengaran normal, tidak ada gangguan
keseimbangan di telinga, dan klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
g. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Jalan nafas klien bersih, klien tidak sesak nafas, klien tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi nafas 20x/menit, irama teratur,
kedalaman dangkal, pernafsan spontan, tidak ada sputum,
Palpasi : dada simitris, pergerakan normal dan tidak ada benjolan,
Perkusi : tidak ada ronchi, suara nafas vasikuler, klien mengtakan tidak merasakan
nyeri saat bernafas, dan tidak menggunakan otot bantu nafas.
f. Sistem Kardiovaskuler
biasanya sirkulasi perifer nadi 80x/menit, irama teratur, denyut nadi lemah, tidak
ada distensi vena jugularis pada sisi kanan dan kiri, temperatur kulit hangat,
warna kulit pucat, tidak ada edema. irama teratur, tidak ada kelainan bunyi
jantung, dan tidak ada sakit dada.
g. Sistem Pencernaan
biasanya silifa normal, klien tidak muntah, klien mengatakan nyeri pada daerah
perut, skla nyeri klien 7, lokasi nyeri di perut kanan bawah dan menyebar,
karakteristik nyeri seperti ditusuk-tusuk, bising usus 0, klien tidak diare, klien
konstipasi 1 hari, hepar tidak teraba dan abdomen mengalami distensi.
h. Sistem Endokrin
biasanya saat di lakukan pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
nafas tidak berbau keton, tidak ada luka gangren.
i. Sistem Integumen
biasanya turgor kulit baik, temperatur hangat, warna kulit pucat, keadaan kulit
baik, tidak ada kelainan kulit, kondisi kulit pemasangan infus baik tidak ada
tanda-tanda infeksi, keadaan rambut tekstur baik, rambut bersih.
j. Sistem Muskuloskeletal
biasanya klien mengalami kesulitan dalam pergerakan karena pemasangan infus
disebelah di tangan sebelah kiri, klien mengalami sakit pinggang, tidak ada nyeri
sendi maupun nyeri kulit, klien tidak mengalami fraktur, tidak ada kelainan
bentuk tulang sendi, tidak ada kelaianan struktur tulang belakang, keadaan tonus
otot hipotoni, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 5, kaki kanan 5, kaki kiri
5.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


POLA SEHAT SAKIT
Nutrisi Biasanya frekuensi makan Selama di rumah
sebelum sakit 3 kali sehari, sakit frekuensi makan
nafsu makan klien kurang klien 3 kali sehari nafsu
karena mual, porsi makan makan klien kurang
yang dihabiskan 1 karena mual, porsi
centong/3 sampai 4 sendok makanan yang
makan, semua makanan dihabiskan ¾ porsi,
disukai oleh klien, klien semua makanan klien
tidak ada alergi makanan suka, klien tidak ada
pantangan klien gorengan, alergi makanan dan
klien minum obat diet dan tidak ada makanan
tidak menggunakan alat pntangan tidak ada
bantu makan. makanan pantangan,
klien mendapatkan diet
bubur nasi, klien minum
obat inpepsa 3xc sebelum
makan dan klien tidak
menggunakan alat bantu
makan.
Eliminasi Biasanya pola eliminasi Pola eliminasi klien klien
BAK BAK sebelum klien masuk setelah masuk Rumah
Rumah Sakit frekuensi 4 Sakit frekuensi BAK 5
kali sehari warna kuning kali warna kuning jernih,
jernih, tidak ada keluhan tidak ada keluhan saat
saat BAK, dan klien tidak BAK, dan tidak
menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu
BAK. BAK (kateter, dll).
BAB Biasanya pola eliminasi Selama di Rumah Sakit
BAB klien sebelum klien sampai menjelang
masuk Rumah Sakit klien operasi klien belum BAB
tidak BAB selama 3 hari. , klien mengeluh nyeri
perut.
Personal Hygiene Biasanya kebiasaan klien Selama di Rumah Sakit
sebelum masuk Rumah biasanya Klien mandi
Sakit mandi 2 kali sehari satu kali pada waktu pagi
waktunya pagi dan sore hari hari, oral hygiene 2 kali
menggunakan sabun mandi, pada waktu pagi dan
oral hygiene 2 kali sehari waktu yang tidak
pada waktu pagi setelah ditentukan (sebelum
makan klien mencuci tidur/sore), dan selama di
rambut 2 kali dalm rumah sakit klien belum
seminggu menggunakan pernah mencuci rambut.
sampho.
Tidur/Istirahat Biasanya Sebelum klien di Rumah Sakit klien
masuk rumah sakit klien tidur siang selama kurang
jarang tidur siang, lama lebih 2 jam, tidur malem
tidur malam adalah 8 jam 6 sampai 7 jam dan
dan kebiasaan belum tidur kebiasaan sebelum
adalah membaca buku. tidur adalah membaca
buku.

Aktivitas dan Biasanya kegiatan klien di rumah sakit klien


Latihan dalam sehari-hari adalah mengatakan mengalami
bekerja, klien berolahraga kesulitan dalam
setiap seminggu sekali, beraktifitas karena
klien tidak ada keluhan saat pemasangan infusan pada
beraktifitas tangan kirinya.

8. Data
Data Subjektif
Post Operasi: Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah pada area operasi,
klien mengatakan nyeri seperti di sayat, klien mengatakan luka bekas operasi terdapat
balutan, klien mengatakan tidak demam, klien mengatakan tidak tau bagaimana
penyakitnya dan klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat luka setelah
operasinya.
Data Objektif
Post Operasi: Klien tampak meringis menahan sakit, skala nyeri 6, klien gelisah,
terdapat luka bekas operasi di perut bagian kanan bawah, tampak ada luka bekas
operasi di perut bagian kanan bawah, klien tampak sulit bergerak, klien tampak
memegang perutnya, klien tampak kebingungan dengan penyakitnya dan bagaimana
cara/untuk perawatan luka operasinya, klien terpasang infus RL 20 tetes x/menit,
bekas luka operasi tampak terbalut, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 87x/menit,
suhu 36,5ºC, pernafasan 25 x/menit.
Biasanya Hasil LABLED 25mm/j, Hb 15,5 gr/dl, leukosit 10.000u/l, trombosit
310.000 ribu, hematokrit 42,5%

9. Analisa data
Data Masalah Etiologi
Data Subjektif: Nyeri akut Agen cidera biologi
1. Klien mengatakan
nyeri pada daerah
luka operasi
2. Klien mengatakan
nyeri seperti di sayat
c.
Data Objektif:
1. Skala nyeri 6
1. Klien tampak
meringis keskitan
menahan sakit
2. Tampak ada luka
bekas operasi di
perut bagian kanan
bawah
3. Klien tampak sulit
bergerak
4. Klien tampak
memegang perutnya
5. Tekanan darah
120/80 mmHg
6. Nadi 87x/meni
7. Suhu 36,5ºC
8. Pernafasan 25
x/menit
Data Subjektif : Resiko infeksi Prosedur Invasif
1. Klien mengatakan
klien mengatakan
luka bekas operasi
terdapat balutan
2. Klien mengatakan
tidak demam
Data Objektif
1. klien terpasang infus
RL 20 tetes x/menit,
2. Bekas luka operasi
tampak terbalut
3. Tekanan darah
120/80 mmHg
4. Nadi 87x/menit
5. Suhu 36,5ºC
6. Pernafasan 25
x/menit.
7. leukosit 10.000u/l

Data Subjektif Defisit pengetahuan Kurang informasi


1. klien mengatakan
tidak tau bagaimana
penyakitnya dan
2. klien mengatakan
tidak tahu bagaimana
cara merawat luka
setelah operasinya.
Data Objektif
1. Klien tampak
kebingungan dengan
penyakitnya dan
bagaimana
cara/untuk perawatan
luka operasinya

10. Diagnosa keperawatan yang muncul


Post operasi
(a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi (00132)
(b) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (00004)
(c) Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (00126)

11. Nanda NIC NOC


Nanda Noc Nic
Nyeri b.d agen Kontrol nyeri (1605) Manajemen Nyeri (1400)
cidera biologis
Indikator: Aktivitas – aktivitas:
1. Mengenali kapan nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri
terjadi (160502) secara komprehensif termasuk
2. Menggambarkan faktor lokasi, karakteristik, durasi,
penyebab (160501) frekuensi, kualitas dan factor
3. Menggunakan jurnal presipitasi
harian untuk 2. Observasi reaksi non verbal
memonitor gejala dari dari ketidak nyamanan
wakti ke waktu 3. Pastikan perawatan analgesik
(160510) bagi pasien dilakukan dengan
4. Menggunakan tindakan pemantauan yang ketat
pencegahan (160503) 4. Gunakan teknik komunikasi
5. Menggunakan tindakan terapeutik untuk mengetahui
pe gurangan nyeri pengalaman nyeri pasien
tanpa analgesic 5. Gali pengetahuan dan
(160504) kepercayaan pasien mengenai
6. Menggunakan nyeri Pertimbangkan pengaruh
analgesik yang budaya terhadap respon nyeri
direkomendasikan 6. Tentukan akibat dari
(160505) pengalaman nyeri
7. Melaporkan gejala terhadap kualitas hidup
yang tidak pasien (misalnya., tidur,
terkontrolpada nafsu makan, pengertian,
profesional kesehatan perasaan, hubungan,
(160507) peforma kerja, tanggung
8. Menggunakan jawab peran)
sumberdayayang 7. Gali bersama pasien
tersedia (160508) faktor – faktor yang dapat
9. Mengenali apa yang menurunkan atau
terkait dengan gejala memperberat nyeri
nyeri (160509) 8. Evaluasi pengalaman
10. Melaporkan nyeri yang nyeri masa lampau
terkontrol (160511) 9. Evaluasi bersama pasien
dan tim kesehatan yang
lainnya, mengenai
efektititas tindakan
pengontrolan nyeri yang
pernah digunakan
sebelumnya
10. Bantu keluarga dalam
mencari dan menyediakan
dukungan
11. Gunakan metode
penilaian yang sesuai
dengan tahapan
perkembangan yang
memungkinkan untuk
memonitor perubahan
nyeri dan akan dapat
membantu
mengidentifikasi faktor
pencetus aktual dan
potensil (misalnya.,
catatan perkembangan,
catatan harian)
12. Berikan informasi
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
dirasakan, dan antisipasi
dari ketidaknyamanan
akibat prosedur
13. Kendalikan factor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti: suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
14. Kurangi atau eleminasi
faktor – faktor yang dapat
mencetuskan atau
meningkatkan nyeri
(misal., ketakutan,
kelelahan, keadaan
monoton dan kurang
pengetahuan)
15. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi, dan
interpersonal)
16. Ajarkan prinsip – prinsip
manajemen nyeri
17. Pertimbangkan tipe dan
sumber nyeri ketika
memilih strategi
penurunan nyeri
18. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi (seperti.,
biofeedback, TENS,
hypnosis, relaksasi,
bimbingan antisipatif,
terapi musik, terapi
bermain, terapi aktivitas,
akupessur, aplikasi
panas/dingin dan pijatan,
sebelum, sesudah dan jika
memungkinkan, ketika
melakukan aktivitas yang
menimbulksn nyeri
sebelum nyeri terjadi atau
meningkat; dan bersaam
dengan tindakan penurun
rasa nyeri lainnya)
19. Gali penggunaan metode
farmakologi ysng dipakai
pasien untuk menurunkan
nyeri
20. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
21. Dorong pasien untuk
menggunakan obat –
obatna penurun nyeri
yang adekuat
22. Kolaborasi pasien, orang
terdekat dan tim
kesehatan lainnya untuk
memilih dan
mengimplementasian
tindakan penurunan nyeri
nonfarmakologi, sesuai
kebutuhan
23. Berikan individu penurun
nyeri yang optimal
dengan peresepan
analgesik
24. Implementasikan
penggunaan pasien –
terkontrol nalgesik (PCA),
jika sesuai
25. Gunakan tindakan
pengontrolan nyeri
sebelum nyeri bertambah
berat
26. Berikan obat sebelum
melakukan aktivitas untuk
meningkatkan partisipasi,
namun [lakukan] evaluasi
[mengenai] bahaya dari
sedasi
27. Pastikan pemberian
analgesik dan atau strategi
nonfarmakologi sebelum
dilakukan prosedur yang
menimbulkan nyeri
28. Periksa tingkat
ketidaknyamanan bersama
pasien, informasikan
petugas kesehatan lainnya
yang merawat pasien
29. Evaluasi keefektifan dari
tindakan pengontrol nyeri
yang dipakai selama
pengkajian nyeri
dilakukan
30. Mulai dan modifikasi
tindakan pengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien
31. Tingkatkan istirahat/ tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri
32. Dorong pasien untuk
mendiskusikan
pengalaman nyerinya,
sesuai kebutuhan
33. Kolaborasi dengan dokter
jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
34. Informasikan tim
kesehatan lain/ anggota
keluarga mengenai
strategi nonfarmakologi
yang sedang digunakan
untuk mendorong
prndekatan preventif
terkait dengan manajemen
nyeri
35. Gunakan pendekatan
multi disiplin untuk
manajemen nyeri, jika
sesuai
36. Pertimbangkan untuk
merujuk pasien, keluarga
dan orang terdekat pada
kelompok pendukung dan
sumber – sumber lainnya,
sesuia kebutuhan
37. Berikan informasi yang
akurat untuk
meningkatkan
pengetahuan dan respon
keluarga terhadap
pengalaman nyeri
38. Libatkan keluarga dalam
modalitas penurun nyeri,
jika memungkinkan
39. Monitor kepuasan pasien
terhadap manajemen nyeri
dalam interval yang
spesifik

Pemberian Analgesik (2210)


Aktivitas – aktivitas:
1. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Evaluasi kemampuan pasien
untuk berperan serta dalam
pemilihan analgesik, rute,
dosis dan keterlibatan pasien,
sesuai kebutuhan
5. Pilih analgesik yang di
perlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian
lebih dari satu
6. Tentukan analgesik pilihan ,
rute pemberian, untuk
mencapai hasil pengurangan
nyeri yang optimal
7. Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
8. Tinggalkan narkotik dan obat –
obat lain yang dibatasi, sesuai
dengan aturan rumah sakit
9. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
10. Berikan kebutuhan
kenyamanan dan aktivitas lain
yang dapat membantu relaksasi
untuk memfasilitasi penurunan
nyeri
11. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
12. Susun harapan yang positif
mengenai keefektifan
analgesik untuk
mengoptimalkan respon pasien
13. Berikan analgesik tambahan
dan/atau pengobatan jika
diperlukan untuk
meningkatkan efek
pengurangan nyeri
14. Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala

Resiko infeksi b.d


prosedur invasif Kontrol Resiko (1902) Kontrol infeksi (6540)
(00004) Indikator : Aktivitas – aktivitas :
1. Mencari informasi 1. Alokasikan kesesuaian luas
tentang resiko ruang per pasien
kesehatan (190219) 2. Bersihkan lingkungan dengan
2. Mengidentifikasi faktor baik setelah digunakan untuk
resiko (190220)
3. Mengembangkan setiap pasien
strategi yang efektif 3. Batasi jumlah pengunjung
dalam mengontrol 4. Anjurkan pengunjung untuk
resiko (190204) mencuci tangan pada saat
4. Berkomitmen akan memasuki dan meningggalkan
strategi kontrol resiko ruangan
yang sudah ditetapkan 5. Gunakan sabun antimikroba
(190207) untuk cuci tangan
5. Memodifikasi gaya 6. Pakai sarung tangan steril
hidup untuk dengan tepat
mengurangi resiko 7. Pastikan perawatan luka yang
(190208) tepat
6. Menghindari paparan 8. Dorong intake cairan yang
ancaman kesehatan sesuai
(190209) 9. Dorong untuk beristirahat
7. Menggunakan fasilitas 10. Anjurkan pasien untuk
kesehatan yang sesuai meminum antibiotik seperti
dengan kebutuhan yang diresepkan
(190213) 11. Ajarkan pasien dan anggota
8. Menggunakan sistem keluarga bagaimana cara
dukungan personal menghindari infeksi
untuk mengurangi 12. Berikan imunisasi yang sesuai
resiko (190214) 13. Promosikan persiapan dan
pengawetan makanan yang
aman
14. Gosok kulit dengan pasien
dengan agen antibakteri yang
Pengetahuan : prosedur sesuai
penanganan (1814)
Defisien Indikator Pengajaran : prosedur/perawatan
pengetahuan b.d 1. Prosedur penanganan (5618)
kurang informasi (181401) Aktivitas – aktivitas :
2. Pemakaian peralatan 1. Informasikan pada pasien atau
yang benar (181404) orang terdekta mengenai kapan
3. Perawatan peralatan dan dimana tindakan
yang benar 91814 (perawatan) akan dilakukan
2. Informasikan pada pasien dan
orang terdekat mengenai lama
tindakan (perawatan)
berlangsung
3. Informasikan pada pasien dan
orang terdekat mengenai siapa
yang akan melakukan tindakan
(perawatan)
4. Tekankan kerahasian pasien
pada tim yang terlibat, dengan
tepat
5. Kaji pengalaman pasien
sebelumnya dan tingkat
pengetahuan pasien terkait
tindakan (perawatan) yang
akan dilakukan
6. Gambarkan aktivitas sebelum
prosedur/penanganan
(perawatan)
7. Jelaskan prosedur/penanganan
(perawatan)
8. Ajarkan pasien jika pasien
harus berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut
9. Jika memungkinkan bawa
pasien mengenali ruangan
tindakan (perawatan) tunggu
10. Kenalkan pasien dengan
petugas yang akan melakukan
perawatan

12. Implementasi dan evaluasi ( Catatan Perkembangan )


No Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Tanggal keperawatan keperawatan keperawatan
1. Rabu/ 8 Nyeri akut 1. Lakukan S:
Juli 2020 b.d agen pengkajian nyeri  Klien
cidera secara mengatakan
biologis komprehensif masih nyeri pada
termasuk lokasi, daerah luka
karakteristik, operasi
durasi,  Klien
frekuensi, mengatakan
kualitas dan nyeri seperti di
factor presipitasi sayat
2. Pastikan
perawatan O:
analgesik bagi  Skala nyeri 5
pasien dilakukan  Klien tampak
dengan masih meringis
pemantauan keskitan
yang ketat menahan sakit
3. Gunakan teknik  Klien tampak
komunikasi masih sulit
terapeutik untuk bergerak
mengetahui  Klien tampak
pengalaman masih
nyeri pasien memegang
4. Gali bersama perutnya
pasien faktor –  Tekanan darah
faktor yang 120/80 mmHg
dapat  Nadi 87x/meni
menurunkan  Suhu 36,5ºC
atau Pernafasan 25 x/menit
memperberat
nyeri A : masalah belum
5. Bantu keluarga
dalam mencari teratasi
dan P : Intervensi dilanjutkan
menyediakan
dukungan
6. Gunakan metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk
memonitor
perubahan nyeri
dan akan dapat
membantu
mengidentifikasi
faktor pencetus
aktual dan
potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS, hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif, terapi
musik, terapi
bermain, terapi
aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin dan
pijatan, sebelum,
sesudah dan jika
memungkinkan,
ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi atau
meningkat; dan
bersaam dengan
tindakan
penurun rasa
nyeri lainnya)

Resiko
infeksi b.d S:
prosedur 1. Monitor nilai  Klien masih
invasif seurm elektrolit mengatakan luka
yang abnormal bekas operasi
2. Monitor terdapat balutan
manifestasi  Klien
ketidakseimbang mengatakan
an elektrolit tidak demam
3. Pertahankan O:
kepatenan akses  klien tampak
IV terpasang infus
4. Berikan cairan RL 20 tetes
sesuai resep, jika
diperlukan x/menit,
5. Pertahankan  Bekas luka
pencatatan operasi tampak
asupan dan terbalut
haluaran yang  Tekanan darah
akurat 120/80 mmHg
6. Pertahankan  Nadi 87x/menit
pemberian  Suhu 36,5ºC
cairan  Pernafasan 25
intravenous x/menit.
berisi elektrolit  leukosit
dengan laju yang 10.000u/l
lambat A : masalah belum
7. Berika suplemen teratasi
elektrolit P : intervensi dilanjutkan
( misalnya;
secara oral,
nasogastrik dan
pemberian
melalui
intravena) sesuai
resep dan S :
Defisien keperluan  klien mengatakan
pengetahuan masih tidak tau
bagaimana
1. Informasikan penyakitnya dan
pada pasien atau  klien mengatakan
orang terdekta masih tidak tahu
mengenai kapan dan bagaimana cara
dimana tindakan merawat luka
(perawatan) akan setelah
dilakukan operasinya.
2. Informasikan
pada pasien dan
orang terdekat
mengenai lama O :
tindakan Klien masih tampak
(perawatan) kebingungan dengan
berlangsung penyakitnya dan
3. Informasikan bagaimana cara/untuk
pada pasien dan perawatan luka
orang terdekat operasinya
mengenai siapa A : masalah belum
yang akan teratasi
melakukan tindakan P : intervensi dilanjurkan
(perawatan)
4. Kaji pengalaman
pasien
sebelumnya dan
tingkat
pengetahuan
pasien terkait
tindakan
(perawatan)
yang akan
dilakukan
5. Gambarkan
aktivitas
sebelum
prosedur/penang
anan
(perawatan)
6. Jelaskan
prosedur/penang
anan
(perawatan)
7. Ajarkan pasien
jika pasien harus
berpartisipasi
dalam kegiatan S :
Kamis / 9 Nyeri akut tersebut  Klien
Juli 2020 mengatakan
masih nyeri pada
daerah luka
operasi
1. Lakukan  Klien
pengkajian mengatakan
nyeri secara nyeri seperti di
komprehensif sayat
termasuk
lokasi, O:
karakteristik,  Skala nyeri 4
durasi,  Klien tampak
frekuensi, masih meringis
kualitas dan keskitan
factor menahan sakit
presipitasi  Klien tampak
2. Pastikan masih sulit
perawatan bergerak
analgesik bagi  Klien tampak
pasien masih
dilakukan memegang
dengan perutnya
pemantauan  Tekanan darah
yang ketat 120/80 mmHg
3. Gunakan teknik  Nadi 87x/meni
komunikasi  Suhu 36,5ºC
terapeutik Pernafasan 25 x/menit
untuk
mengetahui A : masalah belum
pengalaman teratasi
nyeri pasien
4. Gali bersama P : Intervensi dilanjutkan
pasien faktor –
faktor yang
dapat
menurunkan
atau
memperberat
nyeri
5. Bantu keluarga
dalam mencari
dan
menyediakan
dukungan
6. Gunakan
metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk
memonitor
perubahan
nyeri dan akan
dapat
membantu
mengidentifika
si faktor
pencetus aktual
dan potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan
tentang teknik
non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS,
hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif,
terapi musik,
terapi bermain,
terapi aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin
dan pijatan,
sebelum,
sesudah dan
jika
memungkinkan
, ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi
atau
meningkat; dan
bersaam
dengan
tindakan
penurun rasa
nyeri lainnya)
Resiko S:
infeksi  Klien masih
mengatakan luka
bekas operasi
1. Monitor nilai terdapat balutan
serum elektrolit  Klien
yang abnormal mengatakan
2. Monitor tidak demam
manifestasi O:
ketidakseimbang  klien tampak
an elektrolit terpasang infus
3. Pertahankan RL 20 tetes
kepatenan akses x/menit,
IV  Bekas luka
4. Berikan cairan operasi tampak
sesuai resep, jika terbalut
diperlukan  Tekanan darah
5. Pertahankan 120/80 mmHg
pencatatan  Nadi 87x/menit
asupan dan  Suhu 36,5ºC
haluaran yang  Pernafasan 25
akurat x/menit.
6. Pertahankan  leukosit
pemberian 10.000u/l
cairan A : masalah belum
intravenous teratasi
berisi elektrolit P : intervensi dilanjutkan
dengan laju yang
lambat
7. Berika suplemen
elektrolit
( misalnya;
secara oral,
nasogastrik dan
Defisien pemberian S:
pengetahuan melalui  klien mengatakan
intravena) sesuai mulai tau
resep dan bagaimana
keperluan penyakitnya dan
1. Informasikan  klien mengatakan
pada pasien atau mulai tahu
orang terdekta bagaimana cara
mengenai kapan dan merawat luka
dimana tindakan setelah
(perawatan) akan operasinya.
dilakukan O:
2. Informasikan Klien masih tampak
pada pasien dan sedikit kebingungan
orang terdekat dengan penyakitnya dan
mengenai lama bagaimana cara/untuk
tindakan perawatan luka
(perawatan) operasinya
berlangsung A : masalah belum
3. Informasikan teratasi
pada pasien dan P : intervensi dilanjurkan
orang terdekat
mengenai siapa
yang akan
melakukan tindakan
(perawatan)
4. Kaji pengalaman
pasien sebelumnya
dan tingkat
pengetahuan pasien
terkait tindakan
(perawatan) yang
akan dilakukan
5. Gambarkan
aktivitas sebelum
prosedur/penangana
n (perawatan)
6. Jelaskan
prosedur/penangana
n (perawatan)
7. Ajarkan pasien
jika pasien harus
berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut
Jum’at/10 Nyeri akut S:
Juli 2020  Klien
mengatakan
nyeri pada daerah
luka operasi
1. Lakukan berkurang
pengkajian  Klien
nyeri secara mengatakan
komprehensif nyeri seperti di
termasuk sayat
lokasi,
karakteristik, O:
durasi,  Skala nyeri 3
frekuensi,  Klien tampak
kualitas dan tidak meringis
factor keskitan
presipitasi menahan sakit
2. Pastikan  Klien tampak
perawatan mulai dapat
analgesik bagi bergerak
pasien  Klien tampak
dilakukan tidak memegang
dengan perutnya
pemantauan  Tekanan darah
yang ketat 120/80 mmHg
3. Gunakan teknik  Nadi 87x/meni
komunikasi  Suhu 36,5ºC
terapeutik Pernafasan 25 x/menit
untuk
mengetahui A : masalah belum
pengalaman teratasi
nyeri pasien
4. Gali bersama P : Intervensi dilanjutkan
pasien faktor –
faktor yang
dapat
menurunkan
atau
memperberat
nyeri
5. Bantu keluarga
dalam mencari
dan
menyediakan
dukungan
6. Gunakan
metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk
memonitor
perubahan
nyeri dan akan
dapat
membantu
mengidentifika
si faktor
pencetus aktual
dan potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS,
hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif,
terapi musik,
terapi bermain,
terapi aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin
dan pijatan,
sebelum,
sesudah dan
jika
memungkinkan
, ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi
atau meningkat;
dan bersaam
dengan
tindakan
penurun rasa
nyeri lainnya)
Resiko
infeksi S:
 Klien masih
1. Monitor nilai mengatakan luka
seurm elektrolit bekas operasi
yang abnormal terdapat balutan
2. Monitor  Klien
manifestasi mengatakan
ketidakseimbang tidak demam
an elektrolit O:
3. Pertahankan  klien tampak
kepatenan akses terpasang infus
IV RL 20 tetes
4. Berikan cairan x/menit,
sesuai resep, jika  Bekas luka
diperlukan operasi tampak
5. Pertahankan terbalut
pencatatan  Tekanan darah
asupan dan 120/80 mmHg
haluaran yang  Nadi 89x/menit
akurat  Suhu 36,5ºC
6. Pertahankan  Pernafasan 25
pemberian x/menit.
cairan  leukosit
intravenous 10.000u/l
berisi elektrolit A : masalah belum
dengan laju yang teratasi
lambat P : intervensi dilanjutkan
7. Berika suplemen
elektrolit
( misalnya;
secara oral,
nasogastrik dan
Defisien pemberian
pengetahuan melalui
intravena) sesuai S :
resep dan  klien mengatakan
keperluan sudah tau
1. Informasikan bagaimana
pada pasien atau penyakitnya dan
orang terdekta  klien mengatakan
mengenai kapan dan tahu bagaimana
dimana tindakan cara merawat
(perawatan) akan luka setelah
dilakukan operasinya.
2. Informasikan O :
pada pasien dan Klien dapat mengulangi
orang terdekat tentang informasi
mengenai lama penyakitnya dan
tindakan bagaimana cara/untuk
(perawatan) perawatan luka
berlangsung operasinya
3. Informasikan A : masalah teratasi
pada pasien dan P : intervensi dihentikan
orang terdekat
mengenai siapa
yang akan
melakukan tindakan
(perawatan)
4. Kaji pengalaman
pasien sebelumnya
dan tingkat
pengetahuan pasien
terkait tindakan
(perawatan) yang
akan dilakukan
5. Gambarkan
aktivitas sebelum
prosedur/penangana
n (perawatan)
6. Jelaskan
prosedur/penangana
n (perawatan)
7. Ajarkan pasien
jika pasien harus
berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut
Nyeri akut
Sabtu/11
Juli 2020 S:
 Klien
mengatakan
nyeri pada daerah
1. Lakukan pengkajian luka operasi
nyeri secara sudah tidak
komprehensif termasuk dirasa
lokasi, karakteristik,  Klien
durasi, frekuensi, mengatakan
kualitas dan factor nyeri seperti di
presipitasi sayat sudah
2. Pastikan perawatan kurang
analgesik bagi
pasien dilakukan O :
dengan  Skala nyeri 1
pemantauan  Klien tampak
yang ketat tidak meringis
3. Gunakan teknik keskitan
komunikasi menahan sakit
terapeutik untuk  Klien sudah
mengetahui dapat bergerak
pengalaman tanpa rasa sakit
nyeri pasien  Klien tampak
4. Gali bersama tidak memegang
pasien faktor – perutnya
faktor yang dapat  Tekanan darah
menurunkan atau 120/80 mmHg
memperberat  Nadi 89x/meni
nyeri  Suhu 36,5ºC
5. Bantu keluarga Pernafasan 25 x/menit
dalam mencari
dan
menyediakan A : masalah teratasi
dukungan P : Intervensi dihentikan
6. Gunakan metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk memonitor
perubahan nyeri
dan akan dapat
membantu
mengidentifikasi
faktor pencetus
aktual dan
potensil
(misalnya.,
catatan
perkembangan,
catatan harian)
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
(seperti.,
biofeedback,
TENS, hypnosis,
relaksasi,
bimbingan
antisipatif, terapi
musik, terapi
bermain, terapi
aktivitas,
akupessur,
aplikasi
panas/dingin dan
pijatan, sebelum,
sesudah dan jika
memungkinkan,
ketika
melakukan
aktivitas yang
menimbulksn
nyeri sebelum
nyeri terjadi atau
meningkat; dan
Resiko bersaam dengan
infeksi tindakan penurun
rasa nyeri
lainnya
S:
 Klien masih
1. Monitor nilai seurm mengatakan luka
elektrolit yang abnormal bekas operasi
2. Monitor manifestasi terdapat balutan
ketidakseimbangan  Klien
elektrolit mengatakan
3. Pertahankan tidak demam
kepatenan akses IV O:
4. Berikan cairan sesuai  klien tampak
resep, jika diperlukan terpasang infus
5. Pertahankan RL 20 tetes
pencatatan asupan dan x/menit,
haluaran yang akurat  Bekas luka
6. Pertahankan operasi tampak
pemberian cairan terbalut
intravenous berisi  Tekanan darah
elektrolit dengan laju 120/80 mmHg
yang lambat  Nadi 89x/menit
7. Berika suplemen  Suhu 36,5ºC
elektrolit ( misalnya;  Pernafasan 25
secara oral, nasogastrik x/menit.
dan pemberian melalui  leukosit
intravena) sesuai resep 10.000u/l
dan keperluan A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

13. Link Video Implementasi

Anda mungkin juga menyukai