3. The purpose of the study clearly stated ? (Apakah tujuan penelitian dinyatakan jelas?)
Jawab:
Ya. Tujuan dari penelitian Profil Stigma Pasien Kusta di Kabupaten Manokwari Provinsi
Papua Barat terletak di abstrak yaitu: Untuk mengetahui profil stigma penderita kusta di
Kabupaten Manookwari, Propinsi Papua Barat.
Fokus pada penelitian ini untuk memahami profil stigma penderita kusta di Kabupaten
Manookwari, Propinsi Papua Barat. Yang menggambarkan karakteristik informan, stigma
tentang kusta menurut persepsi informan, persepsi informan terhadap risiko penularan kusta,
tingkat keparahan kusta menurut tanggapan dari informan, perilaku positif dan negatif dan
manfaat pengobatan kusta.
5. Was the sampling strategy appropriate for the approach? (Apakah strategi pengambilan
sampel sesuai untuk pendekatan tersebut?)
Jawab:
Ya. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
bola salju (snowball), yaitu pemilihan sampel berdasarkan Keterlibatan informan yang
mengetahui masalahnya dengan jelas, bisa dipercaya baik menjadi sumber data dan mampu
mengekspresikan pendapat dengan baik dan benar (Swarjana, 2013). Snowball adalah
pengambilan sampel yang dilakukan secara berantai dari satu partisipan kepada partisipan
lainnya. Calon partisipan berikutnya di dipilih berdasarkan informasi atau diusulkan oleh
partisipan sebelumnya yang telah diwawancarai.
Informan dalam penelitian ini yaitu penderita kusta di Puskesmas Pasir Putih sebanyak
3 orang dan Puskesmas Amban sebanyak 3 orang. Informan dalam penelitian ini adalah 6
orang berusia antara 27 - 42 tahun, di antaranya 3 laki-laki dan 3 perempuan. Semua informan
berasal dari suku Papua, di mana 3 orang bekerja sebagai petani dan 3 orang tidak bekerja
atau sebagai ibu rumah tangga.
Dan pengambilan sampel ini bisa dihentikan ketika data yang di dapat jenuh atau sama
saja tidak ada yang baru. Contohnya: Berdasarkan hasil wawancara disimpulkan bahwa
stigma persepsi informan tentang kusta umumnya semua mengatakan malu. Dalam penelitian
ini, ditemukan bahwa mayoritas informan menganggap kusta merupakan penyakit berbahaya
yang mengakibatkan perubahan bentuk fisik (kecacatan).
6. Do the researchers clearly outline the conceptual framework (if any) within which they
are working? (Apakah para peneliti dengan jelas menguraikan konseptual Kerangka
kerja (jika ada) di mana mereka bekerja?)
Jawab:
Dalam jurnal ini tidak diuraikan dengan jelas kerangka kerjanya. Tetapi ada beberapa yang
dijelaskan, meliputi:
- Metode Penelitian dan Pendekatannya
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
- Informan
Informan adalah sumber informasi siapa menderita kusta dan merasakan stigma diri
dan komunitas, yaitu penerima kusta di Pasir Putih Puskesmas sebanyak 3 orang dan
Puskesmas Amban sebanyak 3 orang-orang. Informan dalam penelitian ini adalah 6
orang berusia antara 27-42 tahun, di antaranya 3 adalah laki-laki dan 3 perempuan.
Semua informan berasal dari suku Papua, di mana 3 orang bekerja sebagai petani dan
3 orang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Panjang menderita kusta antara
6 bulan sampai 2 tahun. Deskripsi umum dari responden menunjukkan bahwa
responden adalah dewasa awal (26-35 tahun) dan orang dewasa paruh baya (36-45)
tahun.
- Teknik Sampling:
Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bola
salju (snowball), yaitu pemilihan sampel berdasarkan Keterlibatan informan yang
mengetahui masalahnya jelas, bisa dipercaya menjadi baik sumber data dan mampu
mengekspresikan pendapat dengan baik dan benar (Swarjana, 2013).
- Variabel
Stigma Pasien Kusta
- Pengumpulan Data
wawancara mendalam dan dianalisis secara kualitatif.
- Hasil
- dan Kesimpulan
7. What were the data collection methods? (Apa metode pengumpulan data?)
Jawab:
Data diperoleh menggunakan wawancara mendalam dan dianalisis secara kualitatif. Pada
jurnal ini panduan wawancara tidak disajikan. Namun hasil wawancara dengan informan
diuraikan sebagai kutipan.
8. Do the researchers describe the procedures for keeping data organised and retrievable?
(Apakah para peneliti menggambarkan prosedur untuk menjaga data terorganisir dan
dapat diambil?)
Jawab:
Tidak diuraikan dengan jelas terkait hal tersebut.
9. How were data analysed and how were these checked? (Bagaimana data dianalisis dan
bagaimana ini diperiksa?)
Jawab:
Tidak jelas. Pada jurnal penelitian ini hanya diuraikan data diperoleh menggunakan
wawancara mendalam dan dianalisis secara kualitatif. Hasil wawancara mendalam yang
dilakukan peneliti diuraikan dalam bentuk kutipan, dari informan 1 sampai informan 6.
Namun pada kutipan tersebut tidak dilengkapi keterangan tanggal, bulan, tahun, dan baris ke
berapa.
10. Apakah pada pembahasan terdiri dari hasil penelitian, teori, dan penelitian lain yang
mengkuatkan, serta opini dari peneliti?
Jawab:
Ya. Pada pembahasan di uraikan hasil penelitian, teori, dan penelitian lain yang mengkuatkan,
serta opini dari peneliti.
Ya. Hasilnya masuk akal. Karena menggambarkan perasaan/ pendapat dari penderita kusta
itu sendiri. Kemudian risiko penularan kusta yang disampaikan para informan dan tingkat
keparahan kusta menurut tanggapan dari informan.
13. Are the conclusions drawn justified by the results? (Apakah kesimpulan yang ditarik
dibenarkan oleh hasil?)
Jawab:
Ya. Uraian yang ada dikesimpulan sesuai dengan hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik informan berumur antara 27 - 42 tahun, 3 pria berjenis kelamin pria dan 3
orang jenis kelamin perempuan. Semua informan berasal dari suku Papua, dimana 3 orang
bekerja sebagai petani dan 3 orang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Sudah
lama menderita kusta antara 6 bulan sampai 2 tahun.
2. Stigma persepsi informan tentang kusta yang mengalami psikopat gangguan seperti
menangis, takut dan malu.
3. Persepsi informan terhadap kusta risiko penularan ke keluarganya karena dia tinggal di
rumah.
4. Tingkat keparahan kusta dari tanggapan informan karena itu menyebabkan cacat, lumpuh,
sulit makan dan minum dan menganggap kusta sebagai biadab penyakit karena dapat
menyerang secara tiba-tiba.
14. Does the researcher address the threats to reliability and validity in data collection,
analysis and interpretation? (Apakah peneliti mengatasi ancaman terhadap keandalan
dan validitas dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi data?)
Jawab:
Tidak diuraikan dengan jelas terkait hal tersebut.
15. Are the finding transferable to other clinical settings? (Apakah temuan dapat
ditransfer ke pengaturan klinis lainnya?)
Jawab:
Bisa. Karena penelitian tentang stigma pada penderita kusta telah dilakukan oleh beberapa
peneliti lain. Contohnya:
- Menurut to Heijender (2004) dalam Rahayuningsih (2012) Stigma dapat diartikan sebagai
identitas hilang karena stigma seseorang menyebabkan hilangnya identitas sejati. Orang
yang yang dilabeli kusta biasanya akan menjadi negatif konsekuensi dari lingkungan
sosialnya, baik untuk dirinya sendiri dan untuk keluarganya. Stigma dapat membuat
seseorang tidak disegani lingkungan sosial atau menjadikan individu status lebih rendah
di masyarakat. Stigma melawan kusta akan mendominasi persepsi yang ada di
masyarakat tentang kusta dan bagaimana mereka harus memperlakukan seseorang yang
diberi label kusta di masyarakat.
- Penderita kusta merasakan stigma negatif melawan kusta tidak hanya terhadap yang
terkena individu tetapi juga anggota keluarga mereka. Tayangan negatif diterima oleh
kusta klien bertahan seumur hidup bahkan setelah klien sembuh. Klien kusta dirawat
seperti orang buangan di komunitas karena kusta dianggap sebagai penyakit yang
menakutkan atau dengan kata lain menjijikkan dan memalukan. Stigma dan pasien stigma
komunitas membuat klien kusta tidak dalam posisi untuk melaksanakan kewajiban dan
kewajiban yang mereka harapkan dalam sosial dan lingkungan keluarga. Stigma dalam
kusta klien seperti ini tentu mempengaruhi pemahaman tentang penyakit dan mandiri
penerimaan klien kusta (Putri, 2016).
Treloar Carla Treloar, Champness Sharon, Simpson Paul L., and Higginbotham Nick. 2000.
Critical Appraisal Checklist for Qualitative Research Studies. Indian Journal of
Pediatrics, 2000; 67 (5) : 347-351. Diunduh 25 Oktober 2019
CEBM. University Of Oxford. Critical Appraisal Of Qualitative Studies. Diunduh 25
Oktober 2019
Mujib Hannan. PPT. Proses or langkah-langkah pokok dalam penelitian ilmiah dan
penyusunan SKRIPSI. Diunduh 18 Maret 2019
Nelyta Oktavianisya. PPT. Pendekatan Dalam Penelitian Kualitatif. Diunduh 25 Juni 2019