Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PEMBUATAN LOGAM HIDROGEN

Disusun Oleh :
REVIA NANDA NURALIFAH
PKA 2017
NIM 17030194059

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna,
tidak berbau, bersifat non-logam, dan bervalensi tunggal. Hidrogen
merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Namun, seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan, para ilmuan telah bermimpi untuk mengubah Hidrogen menjadi
logam. Gas Hidrogen diperkirakan dapat menjadi logam jika mengalami tekanan yang
cukup. Pada laporan ini akan dibahas mengenai penemuan logam hidrogen dan proses
pembuatannya.

1.2 Rumusan Masalah


Pada laporan ini, rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan unsur Hidrogen ?
2. Bagaimanakah penemuan tentang Hidrogen Metalik?
3. Bagaimana proses pembuatan Hidrogen Metalik?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan pengertian unsur Hidrogen
2. Menjelaskan penemuan tentang logam Hidrogen
3. Menjelaskan proses pembuatan logam Hidrogen

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Unsur Hidrogen


Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna,
tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal. Hidrogen merupakan
gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Hidrogen juga merupakan unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75%
dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen
dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara
alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai
senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui
proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi
hidrogen dari gas alam.

B. Penemuan Logam Hidrogen


Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, para ilmuan telah bermimpi untuk
mengubah Hidrogen menjadi logam. Gas Hidrogen diperkirakan dapat menjadi logam
jika mengalami tekanan yang cukup. Banyak peneliti yang dilakukan untuk
mewujudkan prediksi tersebut, namun belum mampu membuat catok sebagai penekan
unsur Hidrogen yang kuat tanpa merusak alat tersebut.
Transisi ke hidrogen logam padat dibayangkan oleh Wigner dan Huntington
(WH) lebih dari 80 tahun yang lalu. Para ilmuwan di Harvard University itu akhirnya
berhasil menciptakan sejumlah kecil materi yang paling langka, sampel hidrogen
logam yang dinamakan Hidrogen Metalik seperti yang dilaporkan dalam jurnal Science
yang diterbitakan 26 Januari 2017. Para ilmuwan tersebut mengaku berhasil menekan
hidrogen dalam catok berlian. Penekanan itu mencapai titik sedemikian rupa sehingga
unsur gas itu menjadi reflektif. Ini merupakan properti kunci bagi pembentukan logam.

2
Salah satu prediksi yang sangat penting adalah bahwa hidrogen logam bersifat
metastabil. Artinya, meskipun tidak ada lagi tekanan terhadap bahan itu, berarti masih
bersifat logam, seperti berlian yang dibentuk dari grafit yang terkena panas dan tekanan
intens, tetapi tepat menjadi berlian setelah tekanan dan panasnya tidak ada lagi.
Hidrogen logam diperkirakan bisa menjadi konduktor super di temperatur
ruangan. Lima belas persen energi akan menghilang saat transmisi. Konduktor super
ini bisa mengubah sistem transportasi secara radikal. Bahan ini juga bisa
mengembangkan produksi dan penyimpanan energi. Karena konduktor super tidak
memiliki resistensi, sedangkan energi bisa disimpan dengan mempertahankan arus di
kumparan-kumparan konduktor super, dan digunakan saat dibutuhkan.

C. Pembuatan Hidrogen Metalik


Para ilmuwan meremas hidrogen menjadi tekanan di atas mereka yang ada di
inti Bumi menggunakan dua berlian. Memeras hidrogen memaksa atom individu
bersama-sama. Ketika menggunakan tekanan maka memaksa molekul untuk
berinteraksi. Tekanan membuat atom bersama-sama dan obligasi H2 mulai untuk
istirahat.Perselisihan muncul karena eksperimen hidrogen bertekanan tinggi sulit
ditarik, dan bahkan lebih sulit untuk ditafsirkan. Pertama, para ilmuwan menempatkan
gasket logam tipis di antara dua berlian berujung datar. Gasket menahan hidrogen di
antara ujung saat berlian saling beradu. Tekanan yang kuat dapat memaksa hidrogen
menjadi cacat pada permukaan berlian, menyebabkan mereka menjadi rapuh dan retak.
Jadi para peneliti telah belajar untuk menerapkan lapisan pelindung transparan ke
berlian mereka. Tetapi materi tambahan membuatnya sulit untuk menginterpretasikan
pengukuran laser dari apa yang terjadi di tengah. Lebih jauh lagi, tekanan masa lalu
sekitar 400 gigapascals (GPa), sekitar 4 juta kali tekanan atmosfir, hidrogen berubah
menjadi hitam, mencegah sinar laser masuk.
Para ilmuwan telah membuat hidrogen logam cair substansi yang diduga
membentuk bagian dalam planet raksasa seperti Jupiter dengan meningkatkan tekanan
pada temperatur yang lebih tinggi. Silvera ingin bekerja pada suhu rendah dan
mengubah hidrogen menjadi sesuatu yang lebih eksotis yaitu logam padat. Pada suhu

3
cryogenic, hidrogen adalah cairan. Saat tekanan naik, cairan dengan cepat menjadi
padatan non-logam, seperti pada grafik berikut ini.

Silvera dan Dias mengklaim bahwa mereka telah mendorong sel mereka ke
dalam dunia suhu rendah dan teanan ekstrim yang belum dijelajahi, dan berhasil
sebagian karena mereka menghindari pemantauan laser intensitas tinggi secara terus-
menerus yang mereka katakan juga dapat menyebabkan berlian anvil gagal. Akhirnya,
ketika mendekati 500 GPa, tepatnya sekitar 495 GPa sampel hitam menjadi mengkilap
dan kemerahan. Laser infra merah berintensitas rendah yang tidak berisiko
mempertaruhkan berlian menunjukkan lonjakan kuat dalam pantulan sampel, seperti
yang diperkirakan dari logam. Baru kemudian pasangan Harvard menggunakan laser
yang berbeda, dalam prosedur yang disebut spektroskopi Raman, untuk memverifikasi
tekanan puncak dalam sel berlian. Silvera dan Dias mengakui bahwa bercak perak
kemerahan mereka bisa menjadi cair daripada padat, dan mereka tidak berani
melepaskannya dari catok berlian mereka. Namun mereka yakin itu adalah logam
klaim yang meyakinkan.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna,
tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal. Senyawa hidrogen relatif langka
dan jarang dijumpai secara alami.
Gas Hidrogen diperkirakan dapat menjadi logam jika mengalami tekanan yang
cukup Para ilmuwan di Harvard University itu akhirnya berhasil menciptakan sejumlah
kecil materi yang paling langka, sampel hidrogen logam yang dinamakan Hidrogen
Metalik
Hidrogen Metalik dapat dibuat dengan meningkatkan tekanan pada temperatur
yang lebih tinggi. Pada suhu cryogenic, hidrogen adalah cairan. Saat tekanan naik,
cairan dengan cepat menjadi padatan. Ketika mendekati 500 GPa, sampel hitam
hidrogen berubah menjadi mengkilap dan kemerahan. Hal inilah yang dinamakan
logam hidrogen atau Hidrogen Metalik. Untuk menguji bentuk baru dari hidrogen, para
peneliti menembakkan laser dan mengamati cara panjang gelombang cahaya berubah.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang pembuatan hidrogen metalik
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

5
REFERENSI

Warstek Media. 2018. Online, https://warstek.com/2018/05/24/hidrologam/, diakses


tanggal 3 September 2018

Nurhidayat, Drajat. 2018. Wujud Baru Hidrogen Metalik Padat. Online,


https://www.sainslogi.org/wujud-baru-hidrogen-metalik-padat/, diakses tanggal
3 September 2018.

Macdonald, Fiona. 2017. The World's Only Metallic Hydrogen Sample Has
Disappeared.https://www.Sciencealert.Com/The-World-S-Only-Metallic-
Hydrogen-Sample-Has-Disappeared, diakses 1 September 2018

Tanpa Nama. 2018. Metallic hydrogen. Online,


https://en.wikipedia.org/wiki/Metallic_hydrogen, diakses tanggal 1 September
2018

Anda mungkin juga menyukai