XYZ
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh laba adalah dengan melakukan
penjualan baik tunai maupun kredit. Penjualan secara kredit dilakukan perusahaan untuk
menarik minat pelanggan. Perusahaan berharap dengan dilakukannya penjualan kredit,
perusahaan bisa memperbesar hasil penjualan. Transaksi penjualan secara kredit tidak
segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang. Piutang timbul ketika
perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit. Piutang meliputi semua tagihan dalam
bentuk utang kepada peroranagan,badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Menurut
Mujati Suaidah (2008:6), semakin besar piutang maka semakin besar pula resiko yang
timbul disamping akan memperbesar profitabilitas.
Perputaran piutang merupakan hal penting dalam perusahaan karena perputaran piutang
dapat meningkatkan profitabilitas. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dapat dilihat dari piutang yang ditimbulkan dari penjualan kredit, semakin besar piutang
maka akan semakin besar resiko yang akan timbul. Selain besarnya jumlah piutang yang
dimiliki, kecepatan pengembalian piutang menjadi kas sangat menentukan besarnya
profitabilitas perusahaan. Adanya resiko ini akan berpengaruh pada kecepatan perputaran
piutang, tinggi rendahnya tingkat perputaran piutang akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan.
Tingkat perputaran yang tinggi menunjukan cepatnya Piutang dilunasi oleh debitur.
Semakin tinggi tingkat perputaran maka semakin cepat pula Piutang menjadi Kas. Selain
itu cepatnya Piutang dilunasi menjadi Kas berarti Kas akan digunakan kembali sehingga
resiko kerugian Piutang dapat diminimalisasikan, begitupun sebaliknya. Jika perputaran
piutang rendah maka kas yang diterima akan lambat dan tidak dapat digunakan secara
maksimal sehingga resiko terjadinya kerugian semakin besar dan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Rasio perputaran Piutang memberikan analisa mengenai
beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam Piutang berputar dari bentuk
Piutang ke bentuk uang tunai. Rasio perputaran yang tinggi mencerminkan kualitas
Piutang yang semakin baik.
TAHUN PENJUALAN
2009 2M
2010 2,5 M
2011 3M
2012 4M
2013 6M
2014 5M
2015 5,5 M
2016 6M
2017 7M
2018 8M
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam karya ilmiah ini
adalah “ Apakah peputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada
PT.XYZ?”.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas PT.XYZ.
Manfaat yang diharapkan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
2. Bagi peneliti
Karya ilmiah ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah
wawasan tentang pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan.
Karya ilmiah ini juga diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi untuk
memungkinkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian mengenai topik-topik
yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya piutang ini timbul, karena adanya transaksi penjualan barang atau
jasa dari sebuah perusahaan. Dimana dalam pembayaran yang dilakukan oleh pihak
yang bersangkutan, akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli. Mengingat
piutang ini merupakan harta yang sangat penting, maka harus dilakukan dengan
prosedur yang wajar dan cara-cara yang bisa memuaskan para debitur. Karena itulah
perlu disusun suatu prosedur yang sangat baik, karena ini demi kemajuan sebuah
perusahaan.
Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
piutang adalah sebagai berikut: Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang
terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.
Menurut PSAK no.9 : Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan
produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang
usaha dan lain-lain yang diharapkan tertagih dalam satu atau siklus usaha normal
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Apa itu nilai jatuh tempo? Nilai jatuh tempo adalah istilah yang menjelaskan
penjumlahan dari nilai transaksi utama, lalu ditambahkan dengan nilai bunga yang
dibebankan. Yang harus dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Misalnya, Anda
membeli suatu barang dan melakukan transaksi menggunakan cara kredit. Disitu
Anda bukan hanya membayar sejumlah nilai barang yang Anda beli, tetapi Anda
juga harus membayar bunganya. Ini karena dia meminta waktu untuk membayar
barang tersebut dengan tempo.
Untuk ciri piutang yang kedua yakni adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh
tempo ini bisa Anda ketahui dari lamanya piutang. Dan pada umumnya penjual
menggunakan 2 jenis pengukuran umur, yaitu menggunakan bulan dan hari. Jika
dilakukan dengan umur bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal
Anda melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja beda bulan. Sedangkan jika
menggunakan umur harian, maka Anda wajib menentukan perhitungan untuk kapan
tanggal jatuh temponya secara pasti.
Piutang ini terdiri atas beberapa jenis yang bisa Anda simak pada artikel pengertian,
contoh, dan jenis piutang dalam akuntansi dibawah ini.
Piutang usaha yaitu suatu jumlah pembelian kredit dari seorang pelanggan. Piutang
ini ada karena akibat dari penjual barang atau jasa, dan piutang ini biasanya
diperkirakan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Namun secara umum, jenis piutang
ini merupakan piutang yang paling besar, yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Wesel tagih yaitu surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang.
Wesel tagih ini biasanya memiliki waktu tagihan antara 60-90 hari atau waktu yang
lebih lama, dan mewajibkan pihak yang berhutang membayar bunga. Wesel tagih
dan piutang usaha ini disebabkan karena adanya transaksi penjualan yang biasa
disebut dengan piutang dagang (trade account).
Piutang lain-lain ini mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang bunga,
piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum ini bukan
berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Karena itulah piutang dengan jenis ini
diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang terpisah di neraca.
Kesimpulan dari beberapa defenisi piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak
ketiga dalam bentuk uang, jasa maupun barang yang semuanya akan membawa
pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan hubungan langsung dengan
langganan penerimaan kredit.
Suatu angka yang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan
atas piutangnya pada suatu periode tertentu. Angka ini diperoleh berdasarkan
hubungan antara saldo piutang rata-rata dengan penjualan kredit.
Selain itu dengan adanya Perputaran Piutang (Receivable Turnover) maka akan dapat
diketahui bagaimana kinerja bagian marketing dalam mencari pelanggan yang
potensial membeli akan tetapi juga potensial membayar piutangnya.
Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering dipakai untuk meninjau kemampuan
perusahan dalam menghasilkan laba yang dipakai dalam jenis jenis akuntansi
keuangan antara lain Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Marjin Laba Bersih
(Net Profit Margin), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on
Sales (ROS), Return on Capital Employed (ROCE), Return on Investment (ROI) dan
Earning per Share (EPS).
Margin Laba Kotor ini sering disebut juga dengan Gross Margin Ratio (Rasio Marjin
Kotor). Gross profit margin mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya
produksi. Semakin besar gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan
operasional perusahaan yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah
daripada penjualan (sales) yang berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya,
maka perusahaan kurang baik dalam melakukan kegiatan operasional. Rumus
perhitungan laba kotor sebagai berikut.
Manfaat Profitabilitas
Profitabilitas yang digunakan seabagai kriteria penilaian hasil operasi perusahaan
mempunyai manfaat yang sangat penting dan dapat dipakai sebgai berikut :