Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Hidung merupakan organ yang merupakan salah satu indera manusia,
berfungsi sebagai organ penciuman. Di samping itu hidung secara faal juga sebagai
pintu gerbang saluran pernapasan yang berfungsi sebagai proteksi jalan napas.
Gejala penyakit hidung dapat lokal maupun sistemik. Gejala gejala lokal
dapat berupa rinorrhea, kongestif, perdarahan, nyeri, anosmia atau perubahan
penghidu lain serta sekret post-nasal. Penyakit sistemik dapat bermanifestasi
dengan gejala dan perubahan jaringan hidung yang nyata.
Berdasarkan teori struktural, evolusioner dan fungsional, secara fisiologi
hidung dan sinus paranasal memiliki fungsi diantaranya; fungsi respirasi, penghidu,
fonetik serta fungsi statik dan mekanik dan refleks nasal. Fungsi tersebut dapat
mengalami gangguan apabila terjadi kerusakan atau ada sumbatan pada hidung.
Rinorrhea bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala yang
ditimbulkan dari penyakit tertentu. Rinnorhea dapat terjadi pada satu maupun
keduan rongga hidung dengan konsistensi cair atau kental dan berwarna jernih,
kehijauan atau bercampur darah. Ada beberapa penyakit yang memiliki gejala
berupa rinorrhea atau keluarnya cairan dari dalam hidung, yaitu akibat peradangan,
adanya massa, trauma dan lainnya.

I.2. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini yaitu:
1. Sebagai pra-syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di SMF RSUP
Persahabatan Jakarta.
2. Menambah ilmu dan wawasan serta membuka pikiran tentang ilmu
kesehatan telinga hidung dan tenggorok khususnya cairan atau sekret yang
keluar dari hidung, meliputi definisi, etiologi, tanda dan gejala,
penegakkan diagnosis, dan penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai