Anda di halaman 1dari 6

Nama: Dhea Nisa Berlianti (20170320129)

Skenario 3
Seorang pria, 55 tahun dirawat di bangsal bedah. Dia mengeluh sakit skala 6 saat buang air kecil
sejak satu minggu yang lalu, urin tidak lengkap, menetes dan butuh waktu lama untuk buang air
kecil. Ultrasonografi menunjukkan pembesaran prostat, dan pasien didiagnosis benign prostatic
hyperplasia (BPH).
Setelah semua, transurethral reseksi of the prostate (TURP) dilakukan 6 jam yang lalu ketika
kateter urin dimasukkan. Sementara itu, irigasi kateter menggunakan nacl 1000 cc. Perawat
mengukur keseimbangan cairan dan mengamati warna urin. Hasilnya adalah hematuria. Pasien
mengatakan bahwa punggungnya panas tetapi dia takut untuk bergerak karena rasa sakit dengan
skala nyeri 7, rasa sakit menyengat dan intermitten. Dia tidak berdoa karena dia bingung apakah
pantas untuk berdoa ketika melakukan kateterisasi. Terapi tranexamic acid 3x500 mg dan
ketorolac 3x30 mg.

FORMAT ASKEP

A. Analisa Data

Tgl DATA Masalah Keperawatan


20/03/19 DS: Nyeri akut
 Pasien mengatakan bahwa punggungnya
panas tetapi dia takut untuk bergerak karena
rasa sakit dengan skala nyeri 7
 Pasien mengatakan rasa sakit menyengat dan
intermitten.
DO:
 Klien post TURP
 Pasien tampak meringis kesakitan

20/03/19 DS: Hambatan religiositas


 Pasien mengatakan dia tidak berdoa karena
dia bingung apakah pantas untuk berdoa
ketika melakukan kateterisasi.
DO: -

20/03/19 DS: Intoleransi aktivitas


 Pasien mengatakan takut untuk bergerak
karena rasa sakit.

DO: -
20/03/19 DO: Resiko Infeksi
- Pasien menjalani reseksi transurethral dari
prostat(TURP) dilakukan 6 jam yang lalu

B. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan
20/03/19 08:00 1 Nyeri akut b.d Agens Cedera Fisik
20/03/19 09:30 2 Intoleransi aktifitas b.d Immobilitas
20/03/19 11:30 3 Hambatan religiositas b.d hospitalisasi

20/03/19 11.00 4 Resiko Infeksi b.d Prosedur Infasif

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d Agens Cedera Fisik
2. Resiko infeksi b.d prosedur infeksi
3. Intoleransi aktifitas b.d Immobilitas
4. Hambatan Religiositas b.d hospitalisasi
D. Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien : Pria Diagnosa: BPH

TTL : 55 tahun NRM : 12345

Tgl No NOC NIC EBN


Dx (Tuliskan jurnal terkait
Kep intervensi)
20/03/19 1 Kontrol Nyeri Manajemen nyeri Wantonoro, W., & Dahlan,
Setelah dilakukan tindakan 1.Lakukan pengkajian M. (2015). EFEKTIFITAS
COGNITIVE
keperawatan selama 3x24 nyeri komprehensif BEHAVIOURAL
jam, diharapkan pasien yang meliputi lokasi, EDUCATIONAL
karakteristik, INTERVENTION PADA
dapat mengontrol nyeri. onset/durasi, PASIEN POST TRANS
Dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, URETHERAL RESECTION
OF THE PROSTATE DI RS
1. Melaporkan nyeri intensitas atau PKU MUHAMMADIYAH
yang terkontrol beratnya nyeri, dan BANTUL. Jurnal Kebidanan
2. Menggambarkan faktor pencetus. dan Keperawatan
faktor penyebab 2.Ajarkan teknik non Aisyiyah, 11(2), 112-118.
3. Menggunakan farmakologi
tindakan (elaksasi nafas
pengurangan nyeri dalam)
tanpa analgesik 3.Ajarkan metode
4. Mengunakan farmakologi untuk
analgesik yang menurunkann nyeri)
direkomendasikan
Tingkat Nyeri
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam, diharapkan tingkat
nyeri pasien berkurang.
Dengan kriteria hasil:
1. Nyeri yang
dilaporkan
berkurang (dari
skala 7 menjadi
skala 4)
2. Tidak menunjukan
ekspresi wajah
nyeri.
3. Dapat beristirahat
20/03/19 Kontrol Risiko : Proses Perlindungan Infeksi
Infeksi
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor adanya
4x24 pasien diharapkan tanda dan gejala
mengerti,mencegah atau infeksi sistemik dan
mengurangi ancaman local
terkena infeksi dengan
kriteria hasil : 2. Monitor kerentanan
1. Pasien mampu terhadap infeksi
mengindentifikasi faktor
resiko infeksi 3. Monitor hitung
2. Pasien mampu mutlak
mengetahui perilaku yang
Granulosit,WBC, dan
berhubungan dengan
resiko infeksi hasil hasil diferensial
3. Pasien mampu
mengenali tanda dan gejala
infeksi
4. Mampu
mengembangkan strategi
efektif untuk mengontrol
infeksi
20/03/19 2 Toleransi terhadap Terapi Aktivitas Wulandari, A., Asnindari, L.
aktifitas 1. Bantu dengan N., & Kep, S.
(2018). PENGARUH
Setelah dilakukan tindakan aktivitas fisik secara MOBILISASI DINI
keperawatan selama 3x24 teratur (misalnya, TERHADAP NYERI POST
jam, diharapkan ambulasi,berpindah,) OPERASI TURP PADA
kemampuan aktifitas sesuai kebutuhan PASIEN BPH DI RSU PKU
pasien meningkat. Dengan MUHAMMADIYAH
BANTUL(Doctoral
kriteria hasil: Manajemen nyeri dissertation, Universitas'
1. Kemudahan dalam 1. Ajarkan teknik non Aisyiyah Yogyakarta).
melakukan farmakologi
aktivitas hidup (relaksasi nafas
harian (ADL) dalam)
2. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkann
nyeri)

20/03/19 3 Kesehatan spiritual Dukungan spiritual


Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan
keperawatan selama 3x24 komunikasi
jam, diharapkan kesehatan terapeutik
spiritual pasien meningkat. dalam
Dengan kriteria hasil: membangun
1. Kemampuan hubungan
berdoa saling percaya
2. Kemampuan dan caring
beribadah 2. Berdoa
bersama pasien
3. Berbagi
mengenai
teknik spiritual
yang baik
E. Catatan Perkembangan
Tgl dan No Implementasi Evaluasi TTD
Jam Dx.Kep Nama jelas
20/03/19 1 1. Melakukan pengkajian Jam 13.30
09.00 nyeri komprehensif S:
yang meliputi lokasi, - Pasien
karakteristik, mengatakan
onset/durasi, frekuensi, nyeri berkurang
kualitas, intensitas atau (skala nyeri 4)
beratnya nyeri, dan O:
faktor pencetus). - Pasien tampak
DS: pasien mengatakan lebih nyaman
masih nyeri dengan A: Nyeri akut belum
skala :7, teratasi
DO : pasien tampak P: Lanjutkan
masih menahan nyeri intervensi:
09.20 2. Mengajarkan teknik - Mengajarkan
non farmakologi teknik relaksasi dhea
(relaksasi nafas dalam) nafas dalam
DO: Pasien mampu - Memberikan
melakukan relaksasi ketorolac 30 mg
nafas dalam pada pukul 21.00
3. Mengajarkan metode
09.30 farmakologi, obat
ketorolac 30 mg

20/03/19 2 1. Memonitor adanya Jam 11.00


10.00 tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local S : Pasien mengatakan
adanya sedikit
2. Memonitor kerentanan kemerahan pada
terhadap infeksi lukanya

3. Memonitor hitung O : Luka post op


mutlak Granulosit,WBC, pasien sedikit
dhea
dan hasil hasil diferensial kemerahan

A : Risiko Infeksi
belum teratasi

P :Lanjutkan
intervensi Monitor
luka pasien
memastikan tidak ada
tanda-tanda infeksi.
20/03/19 3 1. Membantu dengan Jam 15.00
14:00 aktivitas fisik secara S: Pasien dapat
teratur (misalnya, berpindah posisi
ambulasi,berpindah,)
sesuai kebutuhan O: Pasien tampak
DS: pasien dapat menahan nyerinya dhea
berpindah posisi berkurang dan dapat
berpindah posisi

A: Intoleransi aktivitas
teratasi

P: Hentikan intervensi
20/03/19 4 1. Menggunakan Jam 17.00
15:30 komunikasi terapeutik S: Pasien mengatakan
dalam membangun sudah mengerti dan
hubungan saling percaya dapat berdoa
dan caring walaupun terpasang
2. Berdoa bersama kateter
pasien
3. Berbagi mengenai O: Pasien tampak
teknik spiritual yang sudah paham
baik
A: Hambatan dhea
religiositas teratasi

P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai