2020
A. Sejarah dan latar belakang
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang merupakan Rumah Sakit tipe kelas A yang langsung
dibawah KEMENKES dan Pusat Rujukan Nasional bidang jiwa. Rumah Sakit ini dibuat
pada tahun 1916 pada era Hindia Belanda oleh Scholtens lalu dibuka secara resmi pada
tahun 1923. Awalnya rumah sakit ini bernama “Krankzinningengesticht Kramat” atau RSJ
Kramat. Kemudian, namanya berubah menjadi RSJ Magelang. Pada tanggal 06 April 2001
namanya berubah menjadi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang berdasarkan SK
MENKESSOS tertanggal 20 November 2000. Setelah itu, berdasarkan SK MENKES
tertanggal 26 juni 2007 dan SK MENKEU tertanggal 21 juni 2007 menjadi Instansi
Pemerintah dibawah KEMENKES lalu pada tahun 2015 RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
mendapatkan predikat paripurna dari Akreditasi RS. Luas keseluruhan dari Rumah Sakit
ini berukuran ± 40 Ha dan terletak 4 km dari pusat Kota Magelang, ditepi jalan raya yang
menghubungkan kota-kota seperti Yogyakarta, Semarang, dan Purworejo serta dikelilingi
oleh Gunung Merapi, Merbabu, Andong, dan Telomoyo disebelah timur, Ungaran di
sebelah utara, Sumbing dan Menoreh disebelah barat dan Bukit Tidar di sebelah selatan.
Bangsal Geriatric berdiri pada tahun 2005 yang terdiri dari 2 bangsal yang dibedakan
sesuai jenis kelamin, wanita bangsal Dewi Kunthi, dan pria bangsal Dewa Abiyasa.
Bangsal Abiyasa terdapat ruangan khusus bernama ruang seklusi untuk pasien lansia
dengan demensia.
Pelayanan yang diberikan berupa:
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang memberikan pelayanan sesuai dengan peraturan
menteri kesehatan republik indonesia nomor 53 tahun 2019 tentang organisasi dan tata
kerja rumah sakit jiwa prof. Dr. Soerojo magelang.
C. Program/kegiatan
Reminiscence Therapy
Plant Therapy
Terapi Aktifitas Kelompok
D. Peran perawat
Colaborator : Perawat melibatkan keluarga dalam perawatan di rumah saat
pasien siap dipulangkan
Care giver : Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
Educator : Perawat sebagai pendidik, contoh yang dilaksanakan seperti
cara cuci tangan 6 langkah.
E. Hambatan/masalah dalam pelaksanaan Proyek inovasi
Sarana dan Prasarana yang belum memadai seperti media, Contohnya : Beberapa
Bed yang belum dilengkapi side rail.
Kurangnya SDM