Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Garuda Wisnu Kencana Simbol Kemegahan Pulau Dewata

OLEH :

1. SABTYA SA’BAUL M NIM : B.111.15.0133

2. KEVIN ESA DAMARA NIM : B.111.16.0098

3. RIZQA NUR H NIM : B.111.16.0216

4. RIZCHA LAILI M NIM : B.111.16.0221

UNIVERSITAS SEMARANG

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

NOVEMBER 2018

i
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Garuda Wisnu Kencana simbol kemegahan Pulau Dewata

Dipersiapkan dan disusun oleh

1. SABTYA SA’BAUL M NIM : B.111.15.0133

2. KEVIN ESA DAMARA NIM : B.111.16.0098

3. RIZQA NUR H NIM : B.111.16.0216

4. RIZCHA LAILI M NIM : B.111.16.0221

Telah diujikan pada tanggal 03 Desember 2018

Dosen Pembimbing

Teguh Ariefiantoro, SE, MM

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah diterima

untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh kurikulum pada

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Jurusan Manajemen

Tanggal 03 Desember 2018

Ketua Jurusan

Teguh Ariefiantoro, SE, MM

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia kepada penulis sehingga laporan KKL yang
berjudul Garuda Wisnu Kencana Simbol Kemegahan Pulau Dewata ini dapat
diselesaikan sesuai rencana .
Dalam menyelesaikan laporan KKL ini , penulis memperoleh bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu , penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Teguh Ariefiantoro, SE, MM, selaku dosen pembimbing
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dan
spiritual dalam pembuatan laporan KKL ini.
3. Teman – teman mahasiswa dan pihak lain yang ikut mendukung dan memberi
motivasi kepada kami .
Penulis menyadari bahwa laporan KKL ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan
penulis terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi
penulis agar kelak penulis dapat membuat laporan KKL dengan lebih baik .
Semoga laporan KKL ini memberikan manfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan
harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia yang
tercinta ini.

Semarang, 03 Desember 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………… . ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
A. Latar Belakang Gagasan ............................................................................... 1
B. Rumusan Gagasan ........................................................................................ 4
C. PEMBAHASAN .......................................................................................... 5
1. Sejarah Didirikannya Garuda Wisnu Kencana ......................................... 5
2. Tujuan Didirikannya Garuda Wisnu Kencana .......................................... 6
3. Kegunaan Garuda Wisnu Kencana ........................................................... 6
4. Inspirasi Pembuatan Garuda Wisnu Kencana ........................................... 7
5. Keistimewaan Garuda Wisnu Kencana Dibandingkan Ikon Lain ............ 8
D. PENUTUP .................................................................................................. 10
1. Kesimpulan ............................................................................................. 10
2. Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 12

iv
A. Latar Belakang Gagasan

Indonesia merupakan negara kepulauan, maka tidak heran jika Indonesia


memiliki ribuan pulau.Pulau-pulau itu dapat kita bagi menjadi 2 golongan, yaitu
pulau besar dan juga pulau kecil.Yang meliputi pulau besar yaitu Kalimantan,
Sulawesi, Sumatra, Jawa dan Papua.

Pulau Kalimantan yang paling luas diantara pulau-pulau lain. Jika


dibandingkan dengan pulau-pulau besar di dunia, Kalimantan menduduki tingkat
ketiga setelah Greeland. Sedangkan yang termasuk pulau kecil antara lain : Pulau
Nias, Pulau Sumba, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, dan masih banyak lagi. Dari
sensus penduuk yang dilakukan pemerintah beberapa tahun lalu, penduduk
Indonesia tercatat lebih dari 200 juta jiwa.

Selain itu Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam seni
dan budaya yang merupakan wujud bahwa bangsa Indonesia mempunyai
kekayaan yang tidak ternilai harganya. Salah satu wilayah di Indonesia yang kaya
akan seni budaya dan keindahan alam adalah Pulau Bali. Pulau yang mempunyai
pesona keindahan tersendiri, karena keindahannya itulah Pulau Bali banyak
diminati oleh wisatawan domestic maupun mancanegara sebagai tempat berlibur.

Pulau Bali mempunyai letak astronomi antara 75°4’ LU - 85°3’ LS dan 11°26’
BT - 115°43’ BT. Selain itu mempunyai luas wilayah 5.635,86 km2. Dariluas
wilayah itu penduduk yang menempati Pulau Bali sekitar 4,5 juta jiwa. Sedangkan
kepadatan penduduknya yaitu 800 jiwa/km2.

1
Berikut ini adalah Tabelluas wilayah tiap Kabupaten di Provinsi Bali

Kabupaten/ Kota 1 Ibukota Luas (km2) Presentase %

Jembrana Negara 841,80 14,94

Tabanan Tabanana 839,30 14,90

Badung Badung 420,09 7,43

Denpasar Denpasar 123,98 2,20

Gianyar Gianyar 368,00 6,53

Klungkung Klungkung 315,00 5,59

Bangli Bangli 520,81 9,25

Karangasem Amlapura 839,54 14,90

Buleleng Singaraja 1.365,88 24,25

Jumlah 5,634,40 100,00

Mereka berasal dari suku-suku yang ada di Indonesia. Suku-suku itu di bagi
menjadi 2 yaitu : suku Asli dan suku pendatang. Yang termasuk suku asli yaitu
suku bali yang tinggal di Bali. Sedangkan suku pendatang meliputi suku Jawa,
Sasak, Madura, Indonesia dan Melayu. Mereka datang ke pulau bali untuk
mencari pekerjaan. Agama yang mereka anut pun berbeda sesuai dengan
kepercayaan masing-masing.

Agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di Bali yaitu Hindu dengan
presentase 80%. Selain Hindu, agama yang dianut penduduk Bali yaitu Islam,
Kristen, dan Hudha. Selain suku dan agama yang beraneka ragam, bahasa yang
mereka pakaipun beragam.Diantaranya bahasa Bali, jawa dan Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam seni dan budaya
yang merupakan wujud bahwa bangsa Indonesia mempunyai kekayaan yang tidak
ternilai harganya. Salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan seni budaya
dan keindahan alam adalah Pulau Bali. Pulau yang mempunyai pesona keindahan
tersendiri, karena keindahannya itulah Pulau Bali banyak diminati oleh wisatawan
domestic maupun mancanegara sebagai tempat berlibur.

2
Banyak obyek wisata yang ada di Bali, namun salah satu yang menarik
adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana.Kemegahan Garuda Wisnu
Kencana tidak hanya terletak pada bentuk fisiknya yang besar, melainkan juga
merupakan perpaduan dari karya seni, budaya dan nilai-nilai moral.Dewa Wisnu
adalah simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemeliharaan alam
semesta di kawasan Bali.

Garuda Wisnu Kencana diwujudkan sebagai patung raksasa dengan ketinggian


mencapai 146 meter menjadikan patung ini sebagai perwujudan modern sebuah
kebudayaan dan tradisi kuno.Wujud yang menyertai adalah Garuda, seekor
burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu yang melambangkan
kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik membuat karya tulis berjudul


“Garuda Wisnu Kencana Simbol Kemegahan Negara Indonesia Pada Masa yang
akan Datang” karena ingin mengulas mengenai letak dan kemegahan dari patung
Garuda Wisnu Kencana (GWK), mitos tentang patung Garuda Wisnu Kencana
dan fasilitas – fasilitas yang ada di obyek wisata tersebut.

3
B. Rumusan Gagasan

Berdasarkan latar belakang karya tulis ilmiah yang telah dijelaskan


sebelumnya, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai
berikut:

1. Bagaimana sejarah Garuda Wisnu Kencana?

2. Bagaimana lokasi Garuda Wisnu Kencana?

3. Bagaimana manfaat dan tujuan Garuda Wisnu Kencana?

4. Apa yang menjadi inspirasi pembuatan Garuda Wisnu Kencana?

5. Apa keistimewaan Garuda Wisnu Kencana dibandingkan objek lain?

4
C. PEMBAHASAN

1. Sejarah Didirikannya Garuda Wisnu Kencana


Nama Garuda Wisnu Kencana (GWK) diambil dari cerita Adimarwa (lontar
Adipurwa) dimana cerita ini diambil dari cerita Jawa Kuno.Dikisahkan Begawan
Hyang adalah seorang pendeta yang memiliki dua orang istri, Dewi Winata dan
Dewi Kaldu.Suatu hari Begawan Hyang meminta restu kepada istri-istrinya untuk
melakukan tapa yoga atau semedi di Kuta.Dari kedua istri tersebut tidak
mempunyai anak, tetapi kedua istri begawan tersebut dianugerahi dua bilah
telur.Kemudian Dewi Winata memilih telur pertama, telur tersebut berisi dua
anak.Lalu Dewi Kaldu memilih telur kedua, telur tersebut berisi seratus anak.

Setelah beberapa hari kemudian, telur milik Dewi Kaldu menetas berupa
ular.Dan Dewi Winatapun merasa iri karena telur milik Dewi Winata belum
menetas.Sehingga Dewi Winata memecahkan salah satu telurnya dengan paksa
dan telur tersebut menetas berupa burung. Burung tersebut diberi nama burung
Jatayung. Karena belum saatnya menetas atau dalam istilahnya prematur burung
Jatayung hanya hidup dua puluh dua hari dan akhirnya meninggal.Dewi winata
merasa sedih lalu akhirnya telur yang satunya ditetaskan pada
waktunya.Kemudian telur itu menetas berupa burung. Burung tersebut diberi
nama burung Garuda.

Dewi Winata dan Dewi Kaldu membuat suatu perjanjian yang berisi jika yang
kalah harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu.Dan apda akhirnya dewi
Winata kalah dan harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu.Dewi Winata
merasa di perbudak dengan Dewi Kaldu. Dan untuk membebaskan Dewi Winata,
putra Dewi Winata yang bernama Garuda harus mengambil air suci Dewa Wisnu,
dengan syarat Garuda harus menjadi wahana Dewa Wisnu.

Kemudian Garuda menyetujuinya.Akhirnya burung Garuda menuju Sapta


Suargaloka menemui tujuh sapta langit dan bertamu Dewa Indra.Dewa Indra
terkejut atas kedatangan Garuda ke tempatnya, dan akhirnya beliau marah besar
dan terjadilah peperangan yang mengakibatkan Suargaloka hancur lebur.Alhasil
dengan kegaduhan yang terjadi di Suargaloka turunlah Dewa Wisnu, disana
terjadi percakapan dan peperangan antara Burung Garuda dan Dewa Wisnu.
Dalam peperangan ini tidak ada yang menang maupun kalah, sehingga Dewa
Wisnu bersedia memberikan air abdi kepada Garuda tetapi dengan syarat yaitu
Garuda harus menjadi kendaraan Dewa Wisnu. Akhirnya Garuda kembali dengan
membawa air abdi untuk Dewi Kaldu yang dia letakan di meja yang terdapat
ilalang.Tak disengaja air abdi tersebut jatuh ke ilalang dan anak-anak Dewi Kaldu

5
menjilati ilalang yang tajam tersebut, sehingga lidah daripada naga menjadi
bercabang.

Akhirnya Dewi Winata terbebas dari ancaman Dewi Kaldu. Tetapi, sayangnya
putranya harus menjadi Wahana Dewa Wisnu. Untuk mengenang pengorbanan
Garuda kepada Ibunya, tempat tersebut diberi nama Garuda Wisnu Kencana
(GWK) yang menjadi objek wisata terkenal di Pulau Bali. (wawancara, 15
November 2018)

2. Tujuan Didirikannya Garuda Wisnu Kencana


Garuda Wisnu Kencana, merupakan mega proyek terbesar di Bali karena
membangun patung setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda
sebesar 66 meter itu diperkirakan memiliki berat 4.000 tons. Dibuat dengan
menggunakan bahan berupa campuran tembaga dan kuningan yang pada bagian
tertentu akan akan dilapisi dengan mozaik emas. Saat ini sebagian dari patung
tersebut sudah bias dilihat di lokasi dalam bentuk patung separuh badan dari dewa
Wisnu dan bagian kepala burung garuda.

Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang dinamika


nilai fisik dan spiritual serta keseimbangan antara skala dan niskala ( dunia nyata
dan dunia tidak nyata).

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di bukit Unggasan, Jimbaran,


Bali. Monument ini dikembangkan sebagai taman budidaya dan menjadi ikon
paiwisata di Bali dan Indonesia.

Di sekitar lokasi, Nampak jelas bebatuan cadas atau karang di potong secara
vertical membentuk dinding tribun dengan hamparan rumput hijau pada bagian
dasarnya.Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari lonblock membelah lapangan
rumput dari bagian paling belakang hingga kedepan patung Garuda. Dari luas ada
yang Nampak sekali bahwa area ini akan sanggup menampung puluhan ribu
pengunjung, sangat cocok digunakan sebagai tempat pertunjukan sentra budaya
berskala internasional.

3. Kegunaan Garuda Wisnu Kencana


Garuda Wisnu Kencana merupakan perwujudan modern sebuah tradisi kuno.
Dewa Wisnu – Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemeliharaan
alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung
berukuran raksasa terbuat dari kuningan, menjadikan figure sebagai perwujudan
modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah
Garuda – seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai
perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.

6
Garuda Wisnu Kencana merupakan sebuah lokasi kunjungan spiritual oleh
masyarakat.Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat parahyangan
Somaka Giri, sebuah mata air keramat darimana mengalir air dengan kandungan
mineral – mineral utama.

Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan


sebuah keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikan
tempat kunjungan spiritual dan meditasi.

Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan telah


digunakan luas di kalangan penduduk setempat dalam acara memohon hujan.
Keberadaan parahyangan somaka Giri sangat menggugah naluri seorang dalam
mencari pencerahan pikiran, lahir dan batin.

Selain itu, di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini juga terdapat beberapa
fasilitas lain yaitu:

a. Street Teatre: Tempat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai
pertunjukan bergerak.
b. Plaza Kura – kura: Tempat untuk beramah – tamah yang memiliki
kapasitas 200 orang.
c. Exhibition Galeri: Tempat yang terbuka untuk umum memiliki luas 200
m2 terdapat 100 m2 halaman terbuka di dalamnya.
d. Care dan Restaurant: Menyediakan layanan tata boga yang lengkap dari
makanan kecil, hidangan ringan, hingga banquest. Layanan on-site
catering tersedia mampu melayani hingga 200 porsi.
e. Amphiteatre: Dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic
kelas satu merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pegelaran budaya.

4. Inspirasi Pembuatan Garuda Wisnu Kencana


Pembangunan patung Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat Hindu)
yang sedang mengendarai burung Garuda (burung yang sering ada di mitos-mitos)
terinspirasi dari kisah Adi Parwa.Dari kisah ini yang diambil adalah episode
Garuda yang memberikan kesetiaan dan pengorbanannya untuk menyelamatkan
ibunya dari belenggu perbudakan. Hal itu dilakukannya dengan mengabdi kepada
Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang Dewa.

Wisnu - Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara


alam semesta yang mendominasi kawasan ini.Diwujudkan sebagai patung
berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai
22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan

7
dan tradisi kuno.Wujud yang menyertainya adalah Garuda - seekor burung besar
yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus
pengabdian tanpa pamrih.

Gapura Batu - beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter
yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen yang diambil dari
kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali.
Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat pewayangan (Kayon atau
Gunungan) yang sangat khas Bali dan Jawa .

Nilai yang dapat kita petik dari Dewa Wisnu adalah sifat Dewa Wisnu yang
mengabdi tanpa pamrih dan memelihara dunia. Kita sebagai generasi penerus
bangsa harus meneladani sifat dari Dewa Wisnu dan garuda merupakan lambing
Negara kita,kita juga bisa memetik nilai dari burung tersebut, kegigihan burung
tersebut dalam bertahan hidup.

5. Keistimewaan Garuda Wisnu Kencana Dibandingkan Ikon Lain


Sungguh, seandainya burung itu menjelma menjadi makhluk hidup, ia
akan menjadi penguasa angkasa yang tiada tanding dan tiada banding. Garuda
Wisnu Kencana (GWK) direncanakan menjadi patung tertinggi di dunia,
mengalahkan Liberty di Amerika Serikat yang tingginya cuma 135 meter. Tinggi
GWK 70 meter dan ditopang bangunan setinggi itu pula.

Berdiri gagah di atas bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, areal itu memang
diproyeksikan menjadi sebuah kawasan wisata spektakuler.Pembangunan yang
dimulai pada 2005 itu sempat terkatung-katung.GWK mulai menggeliat lagi
setelah pemerintah menegaskan harus selesai pada 2008.

Pemerintah telah meminta agar pembangunan GWK dilanjutkan dan diharapkan


selesai pada 2008,kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Gede Nurjaya, pekan lalu.

Saat ini, patung yang dibuat oleh I Nyoman Nuarta, seniman asal Bali
yang tinggal di Bandung, baru menyelesaikan bagian kepala burung dan badan
Wisnu. Melihat dua bagian itu saja, sulit membayangkan akan berapa besar
patung itu nanti.

I Gusti Rai Dharmaputra, salah satu pelaku wisata di Bali mengatakan, ide
pembangunan GWK datang dari mantan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi (Menparpostel), Joop Ave.

8
Alasannya, Bali membutuhkan objek wisata bergaya baru."Karena wisata
budaya mau tidak mau memang akan menjenuhkan. Orang bila disuguhi sesuatu
yang sama, lama-lama akan jenuh juga," ujar rai.Selain itu, kawasan Bukit
Ungasan yang sebenarnya merupakan wilayah gersang ini juga akan menjadi
museum kebudayaan internasional. Bangunan penyangga patung merupakan
gedung berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza kebudayaan dari berbagai
dunia.

Kesan yang tertangkap saat memasuki kawasan GWK ialah terasa


spektakuler.Bukit kapur yang gersang dibelah hingga membentuk lanskap ala
Romawi.Dinding batu dari bukit-bukit yang terbelah seolah mengepung
pengunjung yang datang.Meski belum jadi, GWK sudah berhasil merebut hati
banyak wisatawan.Hampir seluruh wisatawan, khususnya wisatawan asing, seolah
wajib datang ke GWK.Padahal baru selesai sekitar 40% saja," tambah Rai.Setelah
sekian lama bersemayam di atas bukit itu memang mulai menggeliat
kembali.Semoga saja 2008 nanti bentangan sayap dan tajamnya sorotan Garuda
itu benar-benar mengemparkan dunia.

Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan cadas/karang di potong secara vertikal


membentuk dinding-dinding tribun dengan hamparan rumput hijau pada bagian
dasarnya.

Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari conblock membelah lapangan


rumput dari bagian paling belakang hingga kedepan patung garuda. Dari luas yang
ada nampak sekali bahwa area ini akan sanggup menampung puluhan ribu
pengunjung, sangat cocok digunakan sebagai tempat pertunjukan sentra budaya
berskala internasional.

Pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat


Hindu) yang sedang mengendarai burung mitos, Garuda, terinspirasi dari kisah
Adi Parwa dalam episode Garuda dengan kesetiaan dan pengorbanannya
menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan dengan mengabdi kepada Dewa
Wisnu menjadi kendaraannya. Kisah mengenai legenda ini terpahat jelas di sisi-
sisi Candi Kidal yang berada di kabupaten Malang.

Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang dinamika


nilai phisik dan spiritual, serta keseimbangan antara skala dan niskala (dunia nyata
dan tidak nyata) dengan demikian harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda
Wisnu Kencana adalah symbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan
dunia.

9
D. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari berbagai analisis dan data yang penulis peroleh tentang objek wisata
Garuda Wisnu Kencana dapat disimpulkan bahwa Garuda Wisnu Kencana
merupakan simbol kemegahan Pulau Dewata dimana berbagai kebudayaan
ditempatkan di dalam suatu tempat dan I Nyoman Nuarta ini menjadi pencetus
karya terbesar di seluruh dunia bahkan mengalahkan patung liberty.

2. Saran

Sebagai penutup dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan saran-saran


sebagai berikut:

 Sebagai generasi penerus kita harus bisa menjaga serta melestarikan


kebudayaan yang sudah ada

 Sebagai wisatawan atau pengunjung hendaknya dapat memahami nilai-


nilai yang terkandung dalam patung garuda wisnu kencana

10
DAFTAR PUSTAKA

Media, TriEx Team. 2009. Aku ke Bali. Bandung: TriEx Media.

Rahadi, Kunjana. 2010. Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis


Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Politekes, Pontianak. 2011. Panduan Karya Tulis Ilmiah. www.poltekkes-


pontianak.ac.id/index.php/download_file/27/254/ (diakses 23 November 2013)

PPKI, IPB. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah I. ppki.ipb.ac.id/ (diakses 23


November 2013)

Khuludin, Mifta. 2011. Contoh Karya Tulis Ilmiah.


http://miftahudincluring.blogspot.com/2011/03/contoh-karya-tulis-ilmiah.html
(diakses 29 November 2013)

Adhimatra, Garuda. 2008. GWK Cultural Park. http://gwk-culturalpark.com/


(diakses 29 November 2013)

Septyan, Riko. 2013. Keindahan Pulau Bali. http://riko-


ilmu.blogspot.com/2013/05/contoh-karya-tulis-keindahan-pulau-bali.html
(diakses 27 Desember 2013)

Suhaila, Kharirotul. 2010. Teknik Laporan Karya Wisata. http://kharirotul-


suhaila.blogspot.com/2012/06/kir-about-bali.html (diakses 27 Desember 2013)

Lala, Acy. 2012. Contoh Proposal GWK.


http://garudawisnukencanaproposal.blogspot.com/2012_05_01_archive.html
(diakses 27 Desember 2013)

11
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali

1.

2.

12
3.

4.

5.

13
6.

7.

14

Anda mungkin juga menyukai