Anda di halaman 1dari 30

Ledakan Tabung Gas Picu

Kebakaran di Kereta Api Pakistan,


13 Orang Tewas
Novi Christiastuti
2 menit

Rangkaian kereta api di Pakistan terbakar hebat (Radio Pakistan via


The Express Tribune)
Islamabad - Sebuah rangkaian kereta api di Pakistan dilanda
kebakaran mematikan yang dipicu oleh ledakan tabung gas.
Sedikitnya 13 orang tewas dalam insiden mengenaskan ini.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (31/10/2019), kebakaran itu terjadi
saat sebuah tabung gas kecil (gas canister) yang digunakan untuk
memasak sarapan oleh para penumpang kereta, tiba-tiba meledak.
Kebakaran itu dilaporkan menghanguskan tiga gerbong kereta.
Beberapa penumpang dilaporkan nekat melompat keluar dari
rangkaian kereta yang tengah melaju, demi menghindari kobaran
api. Insiden ini terjadi di dekat kota Rahim Yar Khan di Provinsi
Punjab.
"Dua kompor masak meledak. Mereka sedang memasak, mereka
menambahkan minyak (masak) yang semakin mengobarkan api,"
sebut Menteri Urusan Perkeretaapian setempat, Sheikh Rashid
Ahmed, kepada televisi setempat, Geo TV.
"Sebagian besar kematian terjadi karena orang-orang melompat
keluar dari kereta," imbuhnya.
Otoritas setempat menyebut jumlah korban tewas mencapai 13
orang. Kepala Dinas Penyelamat setempat, Baqir Husain, menyebut
jumlah korban tewas bisa bertambah. Sejauh ini 15 orang dilaporkan
mengalami luka-luka dalam insiden ini.
news.detik.com
Kastil Bersejarah Warisan Dunia di
Okinawa Hangus Terbakar
Novi Christiastuti
2-3 menit

Situasi di sekitar Kastil Shuri yang terbakar di Okinawa, Jepang


(Kyodo/via REUTERS)
Tokyo - Sebuah kastil bersejarah di Okinawa, Jepang dilanda
kebakaran hebat. Api dilaporkan menghancurkan sebagian besar
kastil bernama Kastil Shuri yang merupakan salah satu situs
Warisan Dunia ini.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (31/10/2019), aula utama
kastil yang dibangun dari kayu tersebut dilaporkan hangus tinggal
rangka bangunan. Tayangan televisi setempat menunjukkan
sejumlah petugas pemadam berjuang untuk memadamkan api
hingga Kamis (31/10) pagi waktu setempat.
Kastil Shuri yang menjadi daya tarik wisatawan ini, dibangun sekitar
lebih dari 500 tahun lalu. Kastil yang diyakini telah digunakan sejak
tahun 1400-an ini diketahui merupakan bagian penting dari Kerajaan
Ryukyu. Struktur yang saat ini berdiri merupakan rekonstruksi yang
didasarkan atas rancangan awal dan foto-foto lama kastil bersejarah
tersebut.
Laporan kebakaran pertama kali diterima otoritas darurat pada
Kamis (31/10) dini hari, sekitar pukul 02.47 waktu setempat.
Penyebab kebakaran belum diketahui pasti.
"Penyebab kebakaran belum diketahui, tapi alarm perusahaan
keamanan menyala sekitar pukul 02.30 pagi hari," tutur juru bicara
Kepolisian Prefektur Okinawa, Ryo Kochi, kepada AFP.
"Kebakaran berawal dari kuil utama dan tampaknya menyebar
dengan cepat ke seluruh struktur utama... Petugas pemadam masih
berupaya memadamkan api," imbuhnya.
Situasi di sekitar Kastil Shuri yang terbakar di Okinawa, Jepang
Foto: Kyodo/via REUTERS
news.detik.com
Kebakaran Dekat Stasiun Taman
Kota Akibat Korsleting, 24 Rumah
Hangus
Jabbar Ramdhani
2 menit

Kebakaran di dekat Stasiun Taman Kota menghanguskan 24 rumah.


(Twitter @BPBDJakarta)
Jakarta - Kebakaran di dekat Stasiun Taman Kota, Jakarta Barat,
telah dipadamkan. Kebakaran ini menyebabkan 24 rumah hangus
terbakar.
"Objek terbakar rumah tinggal, 24 pintu rumah," kata Kepala Seksi
Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat Rompis Romlih lewat
keterangannya, Rabu (30/10/2019).
Pemadaman kebakaran di Jl Taman Kota Raya RT 16 RW 05
Kembangan, Jakbar, itu melibatkan 16 unit mobil pemadam
kebakaran. Api bisa dipadamkan sekitar pukul 11.25 WIB.
Luas wilayah yang terdampak kebakaran ialah sekitar 300 meter
persegi dengan kerugian ditaksir sekitar Rp 900 juta. Kebakaran ini
diduga disebabkan korsleting listrik.
"Penyebab, korsleting listrik," ucapnya.
Kebakaran ini sempat menyebabkan perjalanan KRL lintas
Tangerang-Duri terganggu. Kebakaran ini dilaporkan terjadi pada
pukul 09.25 WIB.
"Korban nihil," kata Rompis.
(jbr/hri)
news.detik.com
Pemerintah Evakuasi Ratusan Warga
Terdampak Retakan Tanah di Garut
Hakim Ghani
2 menit

Warga di Kabupaten Garut ramai-ramai memindahkan puluhan


jenazah di area makam. Hal itu dilakukan imbas tanah di kawasan
makam tersebut mengalami keretakan. (Foto: Hakim
Ghani/detikcom)
Garut - Ratusan warga yang bermukim di Kampung Sukasari, Desa
Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat,
dievakuasi menyusul pergerakan tanah yang mengancam wilayah
mereka.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, Pemkab Garut
mengevakuasi warga kampung tersebut mulai hari ini.
"Hari ini saya perintahkan evakuasi. Kita khawatir terjadi longsor
akibat retakan tanah itu," ujar Helmi kepada wartawan di Gedung
Intan Balarea, Jalan Patriot, Kamis (31/10/2019).
Tim dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga setempat.
Berdasarkan data yang dihimpun, di kampung Sukasari sendiri
terdapat 58 rumah yang dihuni ratusan warga. Beberapa rumah
diketahui berada tepat di bawah pemakaman yang retak.
Helmi mengatakan, pihaknya mengevakuasi warga untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita evakuasi warga
yang bermukim dekat lereng yang tanahnya retak. Retakan tanah di
sana sudah cukup mengkhawatirkan," katanya.
Warga dievakuasi ke lokasi pengungsian yang tak jauh dengan
Kampung Sukasari. Ada juga sejumlah warga yang memilih pindah
ke rumah saudara mereka.
Selain mengevakuasi warga, saat ini Pemkab Garut juga terjun ke
lokasi untuk melakukan pemetaan untuk mengambil langkah
selanjutnya.
(tro/tro)
news.detik.com
5 Orang Tewas Akibat Gempa Bumi
M 6,5 di Filipina Selatan
Novi Christiastuti
2-3 menit

Sebuah kotel di Kidapawan, Filipina rusak akibat gempa (AP


Photos/Williamor Magbanua)
Manila - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,5 yang
mengguncang wilayah Filipina bagian hari ini dilaporkan
menewaskan lima orang. Gempa ini merupakan gempa kedua yang
mengguncang Filipina dalam dua hari terakhir ini.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (31/10/2019), gempa bumi M 6,5 ini
dilaporkan mengguncang area berjarak 33 kilometer sebelah timur
laut kota Tulunan di Provinsi Cotabato, yang berlokasi di sebelah
barat kota Davao yang merupakan lokasi kediaman Presiden
Rodrigo Duterte.
Juru bicara kepresidenan Filipina, Salvador Panelo, menegaskan
bahwa Duterte dalam keamanan selamat.
Diketahui bahwa pada 29 Oktober lalu, wilayah Filipina bagian
selatan diguncang gempa berkekuatan M 6,6. Kemudian pada 16
Oktober lalu diguncang gempa berkekuatan M 6,3. Gempa terbaru
ini dilaporkan mengguncang area yang sama dengan gempa
sebelumnya.
Gedung-gedung dan rumah yang diketahui rusak akibat gempa
sebelumnya, menjadi ambruk akibat guncangan gempa terbaru ini.
Disebutkan seorang petugas layanan kesejahteraan sosial setempat
bahwa lima orang tewas di Provinsi Cotabato Utara akibat gempa
ini. Salah satu korban tewas merupakan seorang kepala desa
setempat. Sang kepala sekolah dilaporkan tewas setelah tertimpa
dinding kantornya yang ambruk akibat gempa.
Kerusakan akibat gempa bumi di Filipina bagian selatan Foto:
Courtesy of Arthur Thiam Malemit/Social Media via REUTERS
news.detik.com
Longsor di Kamerun Tewaskan 42
Orang, Bocah-Ibu Hamil Ikut Jadi
Korban
Jabbar Ramdhani
2 menit

Hujan lebat melanda Kamerun Barat menyebabkan tanah longsor


sedikitnya menewaskan 42 orang (REUTERS/Stringer)
Yaounde - Bencana tanah longsor akibat hujan deras terjadi di
Bafoussam, Kamerun. Setidaknya 42 orang tewas akibat peristiwa
ini.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (30/10/2019), longsor terjadi dipicu
hujan lebat di Bafoussam. Tim penyelamat masih mencari korban di
bawah puing-puing.
Tim penyelamat masih menjelajahi puing-puing rumah yang hancur
di kota Bafoussam, sebuah daerah di dataran tinggi barat yang
berjarak sekitar 300 km dari ibu kota, Yaounde.
Kamerun Radio Television (CRTV) melaporkan ditemukan 26
jenazah anak-anak dari reruntuhan tersebut. Selain itu, Menteri
Administrasi Wilayah, Paul Atanga Nji, mengatakan ada empat
wanita hamil yang tewas.
"Sekitar jam 10 malam saya mendengar suara berisik," kata Albert
Kenge, salah satu korban selamat.
news.detik.com
20 Jenazah Warga Garut Dipindahkan Akibat
Tanah Kuburan Retak
Hakim Ghani
2-3 menit

Warga Garut memindahkan jenazah di area kuburan yang tanahnya


retak. (Hakim Ghani/detikcom)
Garut - Warga Kabupaten Garut terpaksa memindahkan 20 jenazah
dari area makam. Hal tersebut dilakukan karena tanah kuburan itu
retak.
Tanah retak tersebut terjadi di Kampung Sukasari, Desa Mekarsari,
Kecamatan Cikajang. Menurut ketua RW setempat, Abdurrahim,
tanah retak itu terjadi sejak seminggu lalu.
"Awalnya curiga karena makam ada yang retak. Kemudian ada juga
tanah yang mulai retak-retak," ujar Rahim di lokasi, Rabu
(30/10/2019).
Tanah retak melanda lahan pemakaman yang terletak di antara
tebing dan Sungai Cikuray tersebut. Menurut Rahim, selain tanah
yang retak, permukaan tanah juga turun sekitar 30 sentimeter.
Akibat keretakan tanah tersebut, sambung Rahim, 20 makam yang
ada di lokasi terdampak dan harus dipindahkan. Warga kemudian
bergotong royong dengan memindahkan 20 jenazah tersebut ke
lokasi baru.
"Panjang tanah yang retak membentang sekitar 300 meter. Untuk
itu, makam secara swadaya kami pindahkan dulu karena khawatir
terjadi longsor," kata Rahim.
Pemerintah melalui petugas kecamatan dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) telah meninjau lokasi. Rahim mengatakan
ada tiga faktor yang diduga menyebabkan keretakan tanah di lokasi
tersebut.
"Untuk itu, kami tebang semua pohon bambu. Tapi kemungkinan
karena adanya sungai bawah tanah karena ini dekat Sungai
Cikuray," ucap Rahim.
(bbn/bbn)
news.detik.com
SD di Kampar Riau yang Berlantai Tanah
Kini Sudah Kinclong
Chaidir Anwar Tanjung
2-3 menit

Pekanbaru - Bangunan SD Marjinal di Desa Batu Sasak,


Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau dulunya
sangat miris dinding bambu dan lantai tanah. Kini sekolah jarak jauh
itu sudah kinclong.
Wajah murid SD Marjinal tak lagi murung. Ada 16 siswa di sana
yang saban hari belajar dengan dua orang tenaga pengajar. Para
murid kini sudah bisa ceria karena sekolah mereka tak lagi seperti
kandang kambing.
Kini banguan dua kelas sudah permanen yang dibangun secara
bertahap. Sekolah itu sudah beratapkan seng baru, dinding beton,
lantai sudah licin dengan semen, tak beralaskan tanah liat lagi.
Sekolah marjinal ini merupakan sekolah jarak jauh dari SD Negeri
10 sebagai sekolah induk. Sekolah jarak jauh ini dibuat, karena
keterbatasan sarana infrastruktur jalan. Sejumlah murid kesulitan
menuju ke sekolah induk, kerana harus melintasi sejumlah anak
sungai yang tak ada jembatan. Jarak ke sekolah induk sekitar 3 Km.
Foto: SD di Kampar Riau kini sudah kinclong, dulunya SD ini sudah
reot bahkan papan tulis hanya sisa setengah (Dok ist)
Sekolah Marjinal ini dibangun sekitar tahun 2006 silam dengan
kondisi yang memprihatinkan. Atapnya bocor saat hujan karena
hanya bermodalkan terpal, dinding dari papan dan bambu banyak
bolong, bangku dan tempat duduk banyak yang tak memedai.
Persoalan ini sempat viral di media sosial tahun 2017. Media ini
juga sempat menuliskan kisah sekolah reot itu.
Korban Tewas Gempa M 6,6 Filipina Bertambah

Jadi 6 Orang

Kerudakan Gempa Filipina (Foto: AP Photo/Agnes Salengua Nico)

Mindanao - Korban tewas akibat gempa magnitudo (M) 6,6 di Filipina bagian selatan

bertambah menjadi 6 orang. Sejumlah bangunan rusak dan puluhan orang mengalami luka-

luka.

Dilansir dari AFP, Rabu (30/10/2019), penduduk berhamburan ke jalan-jalan saat gempa M

6,6 mengguncang di Pulau Mindanao, Selasa (29/10) waktu setempat. Saat terjadi gempa,

sekolah dan kantor tengah melakukan aktivitas normal.

Getaran terasa sekitar satu menit itu terjadi di beberapa area. Gempa mengakibatkan

sejumlah rumah, bangunan bertingkat dan sekolah mengalami kerusakan. Hingga saat ini 6

orang dinyatakan tewas akibat gempa.

Diketahui Filipina dilewati oleh cincin api Pasifik, cincin api itu terbentang dari Jepang,

melintasi Asia Tenggara dan melintasi lingkar Pasifik.


Diguyur Hujan Deras, 3 Kabupaten di Aceh
Terendam Banjir Luapan
Sejumlah kecamatan di tiga kabupaten di Aceh terendam banjir luapan setelah diguyur
hujan lebat. Foto: Dok: BPBA
Banda Aceh - Sejumlah kecamatan di tiga kabupaten di Aceh terendam banjir luapan
setelah diguyur hujan lebat. Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) masih mendata
jumlah rumah, termasuk warga terdampak banjir.

Banjir luapan di Kabupaten Aceh Barat melanda dua kecamatan yaitu Woyla dan Woyla
Barat. Air masuk ke rumah warga sejak pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis
(24/10/2019). Akibat banjir ini, ratusan rumah warga di kawasan tersebut terendam.

"Banjir masih tinggi, debit air saat ini semakin tinggi. Di Kecamatan Woyla Timur
ketinggian air 20 sentimeter sampai 50 sentimeter. Sedangkan di Kecamatan Woyla Barat
ketinggian air 20 sentimeter sampai 35 sentimeter," kata Kepala BPBA Sunawardi.

Hujan deras di kawasan itu sudah mengguyur sejak Rabu (23/10) sore hingga Kamis
dinihari. Guyuran hujan ini menyebabkan sungai Woyla meluap. Tim Reaksi Cepat (TRC)
BPBA masih memantau perkembangan banjir.

Sementara di Aceh Jaya, banjir merendam rumah warga di dua kecamatan sejak pukul
05.30 WIB. Ketinggian air di daerah tersebut bervariasi mulai 20 sentimeter hingga 70
sentimeter.

Sunawardi menjelaskan, korban terdampak banjir di dua kecamatan Teunom dan Pasi Raya
mencapai 1,140 orang. Sebagian masyarakat di sana saat ini mengungsi ke masjid-masjid
atau tempat tinggi.
Ratusan Rumah Terendam Banjir di Serdang

Bedagai Sumut

Medan - Sekitar 100 rumah terendam banjir di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera

Utara (Sumut). Hujan deras yang turun beberapa hari terakhir menjadi pemicu banjir.

Kawasan yang terendam banjir itu berada di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah,

dan beberapa rumah di Kecamatan Tanjung Beringin. Ketinggian air yang masuk ke rumah

warga mencapai 60 sentimeter di beberapa titik, seperti yang terlihat pada Selasa

(29/10/2019).

"Daerah sini memang langganan banjir. Hujan deras, sungai meluap, banjir," kata Rina,

warga Dusun Kancil, Sei Rampah.

Kendati rumahnya terendam banjir, warga umumnya masih bertahan di rumah masing-

masing. Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Serdang Bedagai sudah

berada di lokasi melakukan pemantauan dan pendataan.

"Tidak ada pengungsian," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Serdang Bedagai,

Juanda Pasaribu.

Terkait dengan banjir ini, anggota DPRD Serdang Bedagai Longway Pakpahan mengatakan

banjir disebabkan curah hujan cukup tinggi dan mengecilnya aliran Sungai Bedagai.

"Banjir dapat diatasi apabila drainase dan Sungai Bedagai dinormalisasi sehingga apabila

terjadi hujan air cepat surut," ucapnya.


Banjir Rendam Pemukiman Warga Sigi Sulteng

Foto: Ilustrasi Jalan tertutup akibat banjir (Andhika-detikcom)

Sigi - Sejumlah pemukiman warga di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten

Sigi, Sulawesi Tengah kembali terendam banjir. Tanggul di Sungai Ore dikabarkan jebol,

sehingga air meluap ke rumah milik warga yang sudah tidak ditinggali karena mengungsi

akibat daerah tersebut rawan terjadi banjir.

Banjir terjadi pada Minggu (27/10/2019) sekitar pukul 22.30 WITA dan merendam Dusun

1 dan Dusun 2 Desa Bangga. Informasi tersebut, disampaikan oleh warga Dusun 2 Desa

Bangga yang saat ini rumahnya terendam banjir.

"Banjir terjadi sekitar jam 10 malam, dan air masuk ke rumah warga yang berada di Dusun

1 dan Dusun 2. Namun, di wilayah Dusun 2, air sudah mulai surut karena banjir yang

disertai kayu melintang di jalan dan menghalangi air masuk ke rumah warga," ungkap Idul

Rachman kepada detikcom saat dihubungi.

Menurutnya, banjir disebabkan lantaran tanggul jebol dan terjadi hujan di wilayah hulu

sejak sore tadi. Sementara itu, Informasi dari warga Dusun 1 Desa Bangga menyampaikan

bahwa untuk warga yang tinggal di Dusun 1 dan Dusun 2 kini sudah meninggalkan wilayah

tersebut, sejak terjadinya Banjir Bandang pada awal tahun 2019.

"Jadi dua wilayah ini, sudah tidak ditempati karena daerah yang memang sebelumnya

rawan banjir. Dan warga yang tinggal di dua dusun tersebut, saat ini tinggal di wilayah

dataran tinggi untuk mengungsi karena rumah warga dimasuki oleh lumpur pada banjir

awal tahun lalu,"ucap Fadlin warga Desa Bangga kepada detikcom.


Banjir dan Longsor di Jepang Tewaskan 10

Orang, 3 Lainnya Hilang


Satu rumah warga ambruk setelah diterjang tanah longsor yang dipicu hujan lebat di Chiba,

Jepang (JIJI PRESS/AFP)

Tokyo - Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Jepang bertambah menjadi 10

orang, dengan tiga orang lainnya dilaporkan masih hilang. Para petugas penyelamat

berupaya membersihkan puing-puing bangunan secara manual di lokasi longsor yang

dipicu hujan lebat ini.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2019), tanah longsor melanda area-area

yang terendam banjir di Prefektur Chiba dan Fukushima pada Jumat (25/10) waktu

setempat. Di beberapa wilayah lainnya, curah hujan setara satu bulan mengguyur dalam

waktu setengah hari saja

Rekaman video yang diambil dari udara menunjukkan para petugas membersihkan puing-

puing dari dua rumah yang tersapu banjir dan longsor di Chiba, Tokyo bagian tenggara.

Banjir dan tanah longsor ini terjadi sekitar dua pekan usai topan Hagibis menerjang.

Laporan otoritas setempat menyebut sembilan orang tewas akibat tanah longsor dan banjir

di wilayah Chiba. Dua korban tewas di antaranya merupakan pria lanjut usia yang

ditemukan tewas di dalam mobil yang terendam banjir.

Satu korban tewas lainnya, menurut seorang pejabat departemen pemadam kebakaran

setempat, merupakan seorang wanita berusia 40 tahun. Wanita itu ditemukan tewas di dekat

pantai di wilayah timur Fukushima.

Laporan televisi nasional Jepang, NHK, menyebut tim penyelam dari kepolisian mencari

para korban yang masih hilang. Sedikitnya tiga orang masih hilang hingga kini.
BMKG Imbau Warga Bogor Waspadai Angin Kencang
Reporter:

Adam Prireza

Editor:

Ninis Chairunnisa

Sabtu, 26 Oktober 2019 19:32 WIB

Petani apel menderita kerugian, karena apel yang biasa digunakan untuk wisata petik apel

rusak akibat angin kencang. TEMPO/Eko Widianto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatotologi dan Geofisika atau BMKG

memberikan peringatan dini ihwal potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat

disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pukul 17.40 WIB di beberapa wilayah

Bogor, Jawa Barat. Informasi tersebut disampaikan lewat situs resmi bmkg.go.id.

Adapun wilayah tersebut yakni Cigudeg, Kedunghalang, Jasinga, Leuwiliang, Rumpin,

Cisarua, Megamendung, dan sekitarnya. BMKG menyatakan kalau potensi tersebut dapat

meluas ke beberapa wilayah seperti Ciawi, Kedunghalang, Citereup, Caringin,

Cibungbulang, Nanggung, Parung, Parung Panjang, Tenjo, Semplak, Serpong, Legok,

Cikupa, Tigaraksa, Cisoka, dan sekitarnya.

BMKG pun mengimbau warga agar bersiap dan berhati-hati terkait adanya potensi tersebut.

Kondisi itu diperkirakan masih akan berlangsung hinggal pukul 19.40 WIB nanti.

Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB tadi Bogor diguyur hujan lebat serta angin kencang.

Hal itu terlihat dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jktinfo.

Pada akun Instagram lainnya, @damkarsektorciomas, terlihat adanya pohon tumbang

akibat angin kencang saat hujan terjadi.


Riau, Jabar, dan NTB Jadi Pilot Project Manajemen Krisis

Reporter:

Supriyantho Khafid (Kontributor)

Editor:

Ludhy Cahyana

Senin, 9 September 2019 21:14 WIB

Pengendara melintasi kawasan yang terpapar abu vulkanis Gunung Agung di Dusun

Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat, 29

Juni 2018. Erupsi Gunung Agung sejak dua hari terakhir telah menyebabkan kawasan barat

dan barat daya gunung itu terpapar hujan abu. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata rentan dengan bencana, kerusuhan sosial, dan berbagai

isu negatif lainnya. Kudeta di Thailand menunjukkan manajemen krisis dapat mengurangi

kemerosotan kunjungan wisatawan. Sebaliknya, bencana alam di berbagai daerah,

menyebabkan gagalnya target kunjungan wisatawan di beberapa daerah.

Belajar dari pengalaman tersebut, Kementerian Pariwisata membentuk pilot

project Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK). MKK ini diterapkan di tiga

wilayah Kepulauan Riau mewakili regional barat, Jawa Barat mewakili regional tengah,

dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mewakili regional timur.

Ditetapkannya tiga destinasi pariwisata tersebut, sebagai proyek percontohan MKK.

Berbagai program di antaranya kegiatan Focus Group Discussion (FGD) akan dilaksanakan

di sana.

Peraturan Menteri Pariwisata (Menpar) Nomor 10 Tahun 2019 tentang Manajemen Krisis

Kepariwisataan, menjadi pedoman mitigasi dan penanganan bencana krisis kepariwisataan

yang bersumber dari faktor alam dan non-alam (krisis sosial).

Anda mungkin juga menyukai