Anda di halaman 1dari 38

BAB III

ISU STRATEGI

Berdasarkan analisa hasil kinerja Puskesmas Kalijudan, maka didapatkan isu strategi yang nantinya dapat digunakan sebagai perencanaan pada tahun 2018.
Penetapan isu strategi tersebut didapat dari hasil kegiatan tahun 2016 yang masih belum mencapai target. Adapun isu strategi yang diangkat adalah sebagai berikut :
Tabel 12. Isu Strategi yang ditemukan di Puskesmas Kalijudan Tahun 2016
Program Kegiatan Isu Strategi
PROGRAM POKOK / WAJIB
I. PROMOSI KESEHATAN
Pengkajian Perilaku Hidup Bersih & Sehat Pada Tatan Rumah 1. Rumah tangga dikaji Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 18% dari target 20% .
Tangga 2. Rumah Tangga Sehat (10 Indikator) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 100% .
a. Kelompok Rumah Tangga Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 18% dari target 20% .
Intervensi Penyuluhan PHBS b. Institusi TTU Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
c. Institusi Tempat Kerja Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
II. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penyehatan Air 2. Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 91.2% dari target 100% .
3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
a. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penyehatan Makanan dan minuman b. Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 88% dari target 100% .
1. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 2. Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 89% dari target 100% .
a. Pembinaan sarana tempat-tempat umum Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
b. Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 94% dari target 100% .

1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Akses terhadap jamban Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 98% dari target 100% .
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM ) =
2. Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ODF Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 33,33% dari target 100% .
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
3. Jumlah jamban Sehat Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 100% .
4. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .

28
a. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 96% dari target 100% .
III. UPAYA PERBAIKAN GIZI b. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Bumil Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
c. BUMIL KEK. Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penanggulangan Gangguan Gizi Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 99% dari target 100% .
1. Balita naik berat badannya (N/D) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 82% dari target 82.9% .
Pemantauan Status Gizi
2. Persentase Balita yang ditimbang berat badannya Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 96,02% dari target 80% .
IV. KESEHATAN IBU DAN ANAK
a. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan
Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 97,83% dari target 88% .
Kesehatan Ibu lengkap (K4)
b. Drop out K1 - K4 Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 3.6% dari target <7% .
c. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95,61% dari target 95%
d. Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95,15% dari target 95% .
Kesehatan Ibu e. Pelayanan Maternal Risti/Komplikasi yang ditangani Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90,32% dari target 80% .
a. Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 86,91% dari target 80% .
Kesehatan Bayi b. Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 75,55% dari target 72,75%
c. Pelayanan Bayi Paripurna Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 96,15% dari target 96%
1. Pelayanan kesehatan anak Balita Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 53,14% dari target 64,5% .
UPAYA KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
2. Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 73,96% dari target 64,5% .
a. SD/MI 17 kali Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah b. Murid SMP/MTs 9 kali Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
c. Murid SMS/MA 4 kali Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
1. SD/MI 10 sekolah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 23% dari target 100% .
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan 2. Murid SMP/MTs Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
3. Murid SMS/MA Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
a. Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/CPR) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 69.57% dari target 70% .
b. Cakupan peserta KB baru Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 6.78% dari target 10% .
Pelayanan Keluarga Berencana c. Cakupan KB Drop Out Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0.044% dari target 10% .
d. Cakupan peserta KB mengalami efek samping Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0.308% dari target 12.5% .
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan Kader Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 510% dari target 100% .
Diare 2. Angka penggunaan RL Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
ISPA Cakupan penemuan penderita Pnemonia Balita Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 2.7% dari target 4.45% .
TB Paru a. Penemuan suspect penderita TB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 87% dari target 75% .
b. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek TB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 32% dari target 15% .

29
c. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 71% dari target 85% .
PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN PMS DAN 1. Jumlah kegiatan penyuluhan HIV/AIDS di Puskesmas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90% dari target 100% .
HIV / AIDS 2. Kelompok sasaran yang dijangkau Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90% dari target 100% .
a. Case Fatality Rate Kasus (CDR) penyakit DBD Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
b. Angka Bebas Jentik ( ABJ ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 95% .

c.

1. Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 64.7% dari target 80% .
2. Imunisasi BCG pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 64.9% dari target 90% .
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 66.9% dari target 90% .
4. Imunisasi DPT/HB 3 pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 65.8% dari target 80% .
Pelayanan Imunisasi 5. Imunisasi Campak pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 70% dari target 80% .
6. Drop Out DPT /HB 1 - Campak Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 5% .
7. Drop Out DPT /HB 1 - DPT/HB 3 Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 5% .
8. UCI Desa Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
9. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 95% .
10. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 80.02% dari target 95% .
Pelayanan Imunisasi 11. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 95% .
12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15 - 45 tahun) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 56.7% dari target 85% .
V. PENGOBATAN
a. Visite Rate Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 85% dari target 100% .
Pengobatan
b. Contact Rate Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 85% dari target 100% .
1. Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
2. Pemeriksaan test kehamilan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Pemeriksaan Laboratorium
3. Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
4. Pemeriksaan Protein Urine pada ibu hamil Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .

Program Kegiatan Isu Strategi

30
PROGRAM PENGEMBANGAN
I. PUSKESMAS DENGAN RAWAT INAP BOR Puskesmas tempat tidur
II. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT 1. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya standar Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 50 % dari target 100% .
a. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan
III. UPAYA KESEHATN MATA/PENCEGAHAN Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 10 % dari target 100% .
visus/refraksi
KEBUTAAN b. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 40 % dari target 100% .
c. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 5 % dari target 100% .
IV. UPAYA KESEHATAN TELINGA/PENCEGAHAN Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui
Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 1 % dari target 100% .
GANGGUAN PENDENGARAN pemeriksaan fungsi pendengaran
1. Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95 % dari target 100% .
2. Deteksi Dini dan penanganan kasus jiwa, (gangguan perilaku, gangguan
V. KESEHATAN JIWA
jiwa, gangguan spikosomatik, masalah napza dll) yang datang berobat ke Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 93% dari target 100% .
Puskesmas
VI. KESEHATAN OLAH RAGA Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0 % dari target 100% .
a. Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 20,02 % dari target 100% .
VII. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
b. Bumil yg mendapat perawatan kesehatan gigi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 28,9 % dari target 100% .
1. Instusi Pendidikan yang dikaji (Institusi Pendidikan Klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
2. Institusi sarana kesehatan yang dikaji (Institusi kesehatan klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
VIII. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS 3. Tatanan Tempat-tempat Umum/TTU yg dikaji (TTU klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 69 % dari target 100% .
4. Tatanan tempat kerja yang dikaji (Tempat Kerja Klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
5. Tatanan pondok pesantren yang dikaji (Pondok Pesantren Klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
PENGEMBANGAN UKBM Bina Poskestren Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0 % dari target 100% .

Program Kegiatan Isu Strategi


MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 8,8 point dari target 10 .
MANAJEMEN ALAT DAN OBAT Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 9,6 point dari target 10 .
KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS MANAJEMEN KEUANGAN DI PUSKESMAS Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 7,5 point dari target 10 .
MANAJEMEN KETENAGAAN Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 7,4 point dari target 10 .
MANAJEMEN PENGOLAHAN BARANG/ASET Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 8,0 point dari target 10 .

Program Kegiatan Isu Strategi


31
MUTU PELAYANAN Balita bawah garis merah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 10 point dari target 10
point

Program Kegiatan Isu Strategi


a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ( K4 ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 97.83 % dari target 88% .
b. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90,32% dari target 80% .
c. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Yang Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95,61% dari target 95% .

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) Memiliki Kompetensi Kebidanan


d. Cakupan pelayanan nifas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95,15 % dari target 95% .
e. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 86,91 % dari target 80% .
f. Cakupan Desa UCI Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
g. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .

32
BAB IV
PRIORITAS MASALAH

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti

kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan

penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam

menentukan prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas

masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam

metode USG.

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta

seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

Dengan bobot skor :


a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan

penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan

masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa

dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih

serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

Dengan bobot skor :


a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar

33
e. 1 = tidak besar

3. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan

kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Dengan bobot skor :


a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar

Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, kami lakukan bersama

oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas.

Tabel 1 : Matriks Penentuan Prioritas Masalah Yang Akan Diselesaikan di Puskesmas


Kalijudan

Masalah U S G Total Prioritas


Upaya Promosi Kesehatan
Rumah Tangga Sehat 5 4 4 80 I
Cakupan Posyandu PURI 3 5 4 60 II
Pemberdayaan tatanan TTU
2 2 5 20 III
yang dikaji
Upaya Kesehatan Lingkungan
Cakupan SAB yang
4 5 5 100 II
Memenuhi Syarat kesehatan
Pembinaan TPM yang
5 4 4 80 III
memenuhi syarat
Cakupan rumah yang
4 4 4 64 IV
memenuhi syarat kesehatan
TTU yang memenuhi syarat
4 4 3 48 V
kesehatan
Jumlah KK yang memiliki
5 5 5 125 I
akses terhadap Jamban
Kelurahan yang sudah ODF 4 3 3 36 VI
Cakupan jamban sehat 4 3 2 24 VII
Upaya Gizi
Pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi pada balita 2 kali 4 4 3 48 I
per tahun
Cakupan rumah tangga yang
mengkonsumsi garam 3 3 4 36 II
beryodium
Balita naik berat badannya
2 3 4 24 III
(N/D)
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana

34
Pelayanan Kesehatan Anak
2 3 3 12 IV
Balita
Cakupan KB Aktif 4 3 3 36 III
Cakupan peserta KB baru 5 4 4 80 I
Cakupan KB drop out 5 4 3 60 II
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Penemuan pendeita Diare 4 3 4 48 III
yang diobati di Puskesmas
dan kader
Cakupan penemuan penderita 5 4 3 60 II
pneumonia balita
Angka keberhasilan 5 5 5 125 I
pengobatan pasien baru BTA
positif
Jumlah kegiatan penyuluhan 3 3 3 27 IV
HIV/AIDS di Puskesmas
Upaya Kesehatan Lansia
Pencapain jumlah kunjungan 5 5 5 125 I
pra-Lansia dan Lansia Baru
Upaya Kesehatan Indera
Penemuan kasus di 2 3 4 24 III
masyarakat dan Puskesmas,
melalui pemeriksaan
visus/refraksi
Penemuan kasus penyakit 3 3 3 27 II
mata di Puskesmas
Penemuan kasus buta katarak 3 3 4 36 I
pada usia >45 tahun
Upaya Kesehatan Jiwa
Penanganan kasus gangguan 2 3 4 24 I
jiwa
Deteksi dini dan penanganan 2 2 2 6 II
kasus jiwa yang datang
berobat ke Puskesmas

Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat


Pembinaan kesehatan gigi
5 5 5 125 I
pada TK
Pembinaan dan bimbingan
4 5 5 100 II
sikat gigi massal pada SD/MI
Murid SD/MI mendapat
perawatan kesehatan gigi 4 4 4 64 IV
paripurna
Bumil yang mendapat
4 4 3 48 III
perawatan kesehatan gigi
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Perawatan kesehatan 5 5 5 125 I

35
masyarakat pada target
sasaran hingga mencapai
kemandirian tingkat IV( KM
IV).
Upaya Kesehatan Sekolah
Penjaringan Kesehatan murid
5 4 3 60 I
SD/MI
Pembinaan kesehatan di
3 3 3 27 III
SMP/MTs
Pelatihan Kader Kesehatan
4 3 2 24 II
Sekolah

Pelayanan kesehatan remaja 3 2 2 12 IV

Berdasarkan hasil penentuan prioritas di atas, maka masalah kesehatan yang akan diselesaikan di

Puskesmas Kalijudan, sebagai berikut :


1. Prioritas masalah pertama yang akan

diselesaikan
a. Pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga sehat pada upaya

promosi kesehatan.
b. Jumlah KK yang memiliki akses jamban pada Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada balita 2 kali setahun pada upaya Gizi
d. Cakupan peserta KB baru pada Upaya KIA termasuk KB
e. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif pada Upaya P2
f. Pencapaian jumlah kunjungan pra lansia dan lansia baru pada Upaya kesehatan lansia
g. Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun pada kesehatan indera
h. Penanganan kasus gangguan jiwa pada Upaya kesehatan jiwa
i. Pembinaan kesehatan gigi pada TK di Upaya Kesehatn Gigi Masyarakat
j. Perawatan kesehatan masyarakat pada target sasaran sehingga mencapai kemandirian

tingakt IV.
k. Penjaringan kesehatan murid SD/MI di Upaya Kesehatan Sekolah.
2. Prioritas masalah kedua yang akan

diselesaikan
a. Cakupan posyandu PURI, dari Upaya Promosi Kesehatan
b. Cakupan SAB yang memenuhi syarat kesehatan, dari Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dari upaya gizi
d. Cakupan KB drop out dari Upaya KIA dan KB
e. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita dari upaya P2
f. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas dari upaya kesehatan Indera
g. Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa yang dating berobat ke Puskesmas dari Upaya

kesehatan jiwa.
h. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada SD/MI pada upaya kesehatan gigi

masyarakat.
i. Pelatihan kader kesehatan sekolah dari Upaya Kesehatan Sekolah

36
3. Prioritas masalah ketiga yang akan

diselesaikan
a. Pemberdayaan tatanan TTU yang dikaji dari Upaya Promkes
b. Pembinaan TPM yang memenuhi syarat dari Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Balita naik berat badannya dari Upaya Gizi
d. Cakupan KB Aktif dari Upaya KIA KB
e. Penemuan penderita diare yang diobati di Puskesmas dan kader dari Upaya P2
f. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas melalui pemeriksaan visus atau

refraksi dari upaya kesehatan indera


g. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi dari upaya kesehatan gigi

masyarakat
h. Pembina kesehatan di SMP/ MTs dari Upaya Kesehatan Sekolah
4. Prioritas masalah keempat yang akan

diselesaikan
a. Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari Upaya Kesehatan

Lingkungan
b. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dari Upaya KIA dan KB
c. Cakupan penyuluhan HIV AIDS di Puskesmas dari Upaya P2
d. Cakupan perawatan kesehatan gigi paripurna pada murid SD/MI pada Upaya

Kesehatan Gigi Masyarakat


e. Pelayanan kesehatan remaja dari Upaya Kesehatan Sekolah.
5. Prioritas masalah kelima yang akan

diselesaikan
a. TTU yang memenuhi syarat kesehatan.

BAB V

ANALISA PENYEBAB MASALAH DAN

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

V.1 Analisa Penyebab Masalah

37
Analisa penyebab masalah dilakukan dengan menggunakan Metode Fish Bone

( Tulang Ikan ). Kemudian akar penyebab yang telah ditemukan dicari solusinya.

Manusia Metode

Masala
h
A. Upaya Promosi Kesehatan
Lingkungan Keuangan Sarana
1. Pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga sehat

a. Manusia ( SDM )

1) Masyarakat masih banyak yang tidak peduli mengenai kesehatan terutama

PHBS

2) Petugas kesehatan masih kurang sehingga untuk mensurvei dan memantau

kegiatan PHBS tidak maksimal

b. Metode

1) Belum optimalnya kegiatan survey PHBS

2) Belum optimalnya kerjasama antara petugas dan masyarakat

c. Sarana

1) Instrumen survey yang masih membingungkan masyarakat

d. Keuangan

1) Dana yang minim untuk fotokopi instrument survey

2) Tidak ada dana untuk transport petugas survey

e. Lingkungan

1) Masih banyak ditemukan masyarakat penduduk musiman dilingkungan kerja

Puskesmas Kalijudan.

2. Cakupan Posyandu PURI

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pembinaan petugas dalam memotivasi dan meningkat kan

peran kader di kegiatan Posyandu

2) Belum optimalnya kerjasama antar kader dalam pelaksanaan tugas posyandu

3) Belum semua kader melakukan perbaikan terhadap variable yang bermasalah

berdasarkan hasil pembinaan

38
b. Metode : -

c. Sarana

Belum terpenuhinya sarana posyandu, antara lain : media penyuluhan (leaflet dan

lembar balik), alat pengukur LILA, lenghtboard, microtoice dan buku register

posyandu

d. Keuangan

Belum tersedianya alokasi anggaran untuk pemenuhan sarana posyandu

e. Lingkungan : -

3. Pemberdayaan tatanan TTU yang dikaji

a. Manusia ( SDM )

1) Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai TTU yang sesuai

standart kesehatan

2) Petugas masih kurang sehingga sulit untuk memantau tatanan TTU yang ada

di wilayah kerja Puskesmas Kalijudan

b. Metode

Belum koordinasi petugas dan pengelola TTU yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Kalijudan

c. Sarana : -

d. Keuangan

Tidak adanya transport petugas untuk ke tempat TTU

e. Lingkungan

Masih adanya budaya memberikan pisang lumat terhadap bayi usia 0 – 6 bulan di

masya Masyarakat belum memahami tentang pentingnya pembinaan TTU dalam

mencegah kontaminasi atau dampak negative terhadap kesehatan

B. Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Jumlah KK yang memiliki akses jamban

a. Manusia ( SDM )

39
Belum optimalnya pemahaman masyaraakat mengenai pentingnya jamban saat BAB

b. Metode

Belum optimalnya peran serta lintas sector mengenai program jamban sehat.

c. Sarana

Belum ada sarana mengenai jamban sehat di rumah tangga

d. Keuangan

Belum tersedianya dana untuk pembuatan jamban sehat.

e. Lingkungan

1) Masih adanya sasaran yang BAB dengan jamban yang tidak sehat ( tidak

memiliki septik tank ) dan memilih membuang ke sungai

2) Terdapat beberapa sasaran yang bertempat tinggal di pinggiran sungai dan lahan

yang sempit

2. Cakupan SAB yang Memenuhi Syarat kesehatan

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya petugas dan kader kesehatan untuk mensosialisasikan

kegiatan SAB yang memenuhi syarat kesehatan

2) Belum optimalnya pemahaman sasaran tentang SAB yang memenuhi syarat

kesehatan

b. Metode :

Belum optimalnya koordinasi petugas dengan kader kesehatan atau tokoh

masyarakat untuk kegiatan SAB yang memenuhi syarat kesehatan

c. Sarana

Belum tersedianya media penyuluhan SAB yang memenuhi syarat kesehatan

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan leaflet SAB yang memenuhi syarat

kesehatan

e. Lingkungan :

Belum optimalnya kepedulian sasaran mengenai pentingnya SAB yang memenuhi

syarat kesehatan

40
3. Pembinaan TPM yang memenuhi syarat

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya frekuensi pembinaan oleh petugas TPM yang memenuhi

syarat kesehatan

2) Belum optimalnya sasaran tentang TPM yang memenuhi syarat kesehatan

b. Metode :

Belum optimalnya koordinasi petugas dan kader kesehatan terhadap sasaran

mengenai pembinaan TPM yang memenuhi syarat

c. Sarana

Belum terpenuhinya media pembinaan seperti leaflet dan form monitoring untuk

sasaran

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk media pembinaan TPM yang memenuhi syarat

e. Lingkungan :

Masyarakat belum memahami tentang pentingnya pembinaan TPM dalam

mencegah kontaminasi atau dampak negative terhadap kesehatan

4. Cakupan rumah yang Memenuhi Syarat kesehatan

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya petugas dan kader kesehatan untuk mensosialisasikan

rumah yang memenuhi syarat kesehatan

2) Belum optimalnya pemahaman sasaran tentang rumah yang memenuhi syarat

kesehatan

b. Metode

Belum optimalnya koordinasi perugas dengan kader kesehatan atau tokoh

masyarakat untuk kegiatan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

c. Sarana :

Belum tersedianya media penyuluhan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

( leaflet, lembar balik, poster )

d. Keuangan

41
Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan media penyuluhan rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

e. Lingkungan : -

5. Pembinaan sarana TTU

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya petugas dan kader kesehatan untuk mensosialisasikan

kegiatan TTU yang memenuhi syarat kesehatan

2) Belum optimalnya sasaran tentang TTU yang memenuhi syarat kesehatan

b. Metode :

Belum optimalnya koordinasi petugas dan kader kesehatan terhadap sasaran

mengenai pembinaan TTU yang memenuhi syarat

c. Sarana

Belum terpenuhinya media pembinaan seperti leaflet dan monitoring untuk

sasaran

d. Keuangan :

Belum tersedianya anngaran untuk media pembinaan TTU

e. Lingkungan :

Masyarakat belum memahami tentang pentingnya pembinaan TTU dalam

mencegah kontaminasi atau dampak negative terhadap kesehatan.

C. Upaya Gizi

1. Pemberian Kapsul Vitamin A dosis tinggi pada balita 2 kali

setahun

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya petugas dalam melakukan sweeping anak balita di wilayah

kerja Puskesmas Kalijudan

42
2) Belum optimalnya kesadaran ibu balita untuk membawa anaknya mengikuti

kegiatan posyandu setiap bulan.

b. Metode

1) Belum optimalnya koordinasi antara bidan kelurahan, petugas gizi, apoteker

dan pembina posyandu dalam pendistribusian kapsul vitamin A dosis tinggi di

masyarakat

c. Sarana : –

d. Keuangan : –

e. Lingkungan : –

2. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam

beryodium

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya petugas gizi dalam melakukan sweeping garam beryodium

dalam rumah tangga.

2) Belum optimalnya kesadaran ibu rumah tangga untuk menggunakan garam

beryodium untuk memasak.

b. Metode

Belum optimalnya kerja sama antara petugas gizi dan kader dalam mensurvey

konsumsi garam beryodium.

c. Sarana : –

d. Keuangan : –

e. Lingkungan : –

3. Balita naik berat badannya

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya petugas dalam melakukan penyuluhan mengenai tumbuh

kembang balita

2) Belum optimalnya kesadaran ibu balita untuk memberikan makanan yang

bergizi untuk tumbuh kembang balitanya.

b. Metode

43
Belum optimalnya peran posyandu di masyarakat sehingga banyak

masyarakat yang malas pergi ke posyandu

c. Sarana : –

d. Keuangan : –

e. Lingkungan : –

D. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana


1. Cakupan Peserta KB Baru

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

2) Belum optimalnya pemahaman PUS tentang manfaat penggunaan KB

b. Metode

1) Belum Optimalnya koordinasi dengan jejaring kesehatan diwilayah kerja tentang

laporan KB
2) Belum Optimalnya koordinasi dengan tokoh masyarakat ( RT/RW) dan kader

tentang pendataan KB

c. Sarana : -

d. Keuangan

Belum tersedianya alokasi anggaran untuk transport kader untuk pendataan KB

e. Lingkungan

1) Belum Optimalnya kepedulian keluarga untuk mendukung PUS berKB


2) Adanya trend mitos tentang kejadian yang ditimbulkan akibat berKB ,antara lain:

Hormon akan kering setelah berKB ,Haid tertahan didalam perut sehingga perut

menjadi besar,alat KB berpindah setelah lama dipakai,kembalinya kesuburan lama.

2. Cakupan KB drop out

a. Manusia ( SDM )

Belum optimalnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan KB

b. Metode

Kurang optimalnya pendataan dari petugas puskesmas

c. Sarana : -

44
d. Keuangan : -

e. Lingkungan

Masih adanya kepercayaan masyarakat/mitos Haid tertahan didalam perut sehingga

perut menjadi besar,alat KB berpindah setelah lama dipakai,kembalinya kesuburan

lama.

3. Cakupan Peserta KB Aktif

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pendataan,pencatatan dan pelaporan

2) Belum optimalnya pemahaman PUS tentang manfaat penggunaan KB

b. Metode

1) Belum Optimalnya koordinasi dengan jejaring kesehatan diwilayah kerja tentang

laporan KB
2) Belum Optimalnya koordinasi dengan tokoh masyarakat ( RT/RW) dan kader

tentang pendataan KB

c. Sarana : -

d. Keuangan: -

e. Lingkungan

1) Belum Optimalnya kepedulian keluarga untuk mendukung PUS berKB


2) Adanya trend mitos tentang kejadian yang ditimbulkan akibat berKB ,antara lain:

Hormon akan kering setelah berKB ,Haid tertahan didalam perut sehingga perut

menjadi besar,alat KB berpindah setelah lama dipakai,kembalinya kesuburan lama.

4. Pelayanan Kesehatan Anak Balita


a. Manusia ( SDM)
Kurangnya pengetahuan ibu tentang adanya penyimpangan tumbuh kembang pada

balita.
b. Metode
Masih kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan dari posyandu.
c. Sarana
Masih kurangnya peralatan untuk pendeteksiaan tumbuh kembang balita di posyandu.
d. Keuangan : -
e. Lingkungan :
Adanya tradisi yang berkembang dimasyarakat yang menyebabkan kurangnya

perhatian ibu dan keluarga pada pertumbuhan dan perkembangan balita.

E. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

45
1. Cakupan keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif

a. Manusia (SDM)

1) Belum optimalnya pembinaan petugas kepeda pasien TB mengenai pengobatan

TB.

2) Belum optimalnya kepedulian pasien TB dan keluarga mengenai pengobatan

TB.

3) Masih ditemukannya pasien yang tidak meminum obat teratur selama 6 bulan .

b. Metode

Belum optimalnya petugas PMO untuk mengingatkan pasien TB untuk meminum

obat secara teratur.

c. Sarana -

d. Keuangan

Belum tersedianya alokasi anggaran transport untuk pasien TB untuk mengambil

obat secara teratur ke Puskesmas.

e. Lingkungan

Masih banyak rumah kumuh dan tidak mempunyai ventilasi yang baik, sehingga

cahaya matahari tidak bisa masuk ke dalam rumah.

2. Cakupan penemuan penderita pneumonia

a. Manusia (SDM)

Belum optimalnya pemahaman semua petugas tentang Managemen Terpadu

Balita Sakit (MTBS).

b. Metode

Belum optimalnya screening penemuan pneumonia oleh petugas.

c. Sarana : -

d. Keuangan : -

e. Lingkungan : -

3. Cakupan penemuan penderita Diare

a. Manusia (SDM)

46
Belum optimalnya pemahaman semua petugas tentang Managemen Terpadu

Balita Sakit (MTBS).

b. Metode

Belum optimalnya screening penemuan diare oleh petugas.

c. Sarana : -

d. Keuangan : -

e. Lingkungan : -

4. Cakupan penyuluhan HIV AIDS di Puskemas

a. Manusia (SDM)

1) Petugas belum melakukan penyuluhan secara optimal

2) Banyak masyarakat yang malas mendengarkan penyuluhan

b. Metode

Belum optimalnya petugas dalam memberikan penyuluhan

c. Sarana -

d. Keuangan -

e. Lingkungan -

F. Upaya Kesehatan Lansia

1. Peningkatan jumlah pra- Lansia dan Lansia yang baru yang dilayani kesehatan

a. Manusia ( SDM )

Belum optimal pemahaman sasaran tentang pelayanan kesehatan pralansia dan

lansia yang baru.

b. Metode

1) Belum optimalnya koordinasi antara petugas dan sasaran dalam peningkatan

jumlah kunjungan pra-Lansia dan Lansia

2) Belum tercapainya pihak keluarga dalam pemahaman kesehatan bagi pra-Lansia

dan Lansia

c. Sarana

1) Belum tersedianya media informasi kesehatan untuk pra-Lansiadan Lansia

( leafet, lembar balik dan poster ).

47
2) Belum tersedianya alat kesehatan pra-Lansia dan Lasia (Tensi, alat pemeriksa

Darah, Gula Darah, Asam Urat, dan Kolesterol).

d. Keuangan : -

e. Lingkungan : -

G. Upaya Kesehatan Indera

1. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun

a. Manusia ( SDM )

Belum optimalnya penemuan kasus oleh petugas

b. Metode

Belum optimalnya pemeriksaan buta katarak melalui posyandu lansia

c. Sarana

1) Belum tersedianya sarana yang memadai untuk screning / pemeriksaan visus

2) Belum tersedianya media penyuluhan leaflet untuk pemeriksaan buta katarak

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk pengadaan media penyuluhan

e. Lingkungan : -

2. Cakupan kasus penyakit mata di Puskesmas

a. Manusia ( SDM )

Belum optimalnya penemuan kasus oleh petugas

b. Metode

Belum optimalnya pemeriksaan mata melalui posyandu lansia dan Puskesmas

c. Sarana

1) Belum tersedianya sarana yang memadai untuk screning / pemeriksaan visus

2) Belum tersedianya media penyuluhan leaflet untuk pemeriksaan penyakit mata

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk pengadaan media penyuluhan

e. Lingkungan : -

3. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas melalui pemeriksaan visus atau refraksi

a. Manusia ( SDM )

48
Belum optimalnya penemuan kasus oleh petugas

b. Metode

Belum ada pemeriksaan visus atau refraksi di posyandu lansia dan Puskesmas

c. Sarana

1) Belum tersedianya sarana yang memadai untuk screning / pemeriksaan visus

2) Belum tersedianya media penyuluhan leaflet untuk pemeriksaan buta katarak

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk pengadaan media penyuluhan

e. Lingkungan : -

H. Upaya Kesehatan Jiwa

1. Penanganan kasus gangguan jiwa

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya penemuan kasus gangguan kejiwaan oleh kader

2) Belum optimalnya penanganan kasus gangguan jiwa oleh petugas

b. Metode

Belum optimalnya pengenalan kasus gangguan kejiwaan

c. Sarana

Obat-obatan kejjiwaan belum ada di Puskesmas sehingga pasien gangguan jiwa

selalu dirujuk.

d. Keuangan : -

Belum tersedianya anggaran untuk kegiatan penemuan kasus gangguan kejiwaan

e. Lingkungan

Masih banyak masyarakat yang taboo mengenai kesehatan jiwa sehingga menutup

diri jika ada Keluarga, kerabat atau tetangga yang terkena gangguan jiwa.

2. Penemuan kasus deteksi dini gangguan jiwa

a. Manusia ( SDM )

Belum optimalnya penemuan kasus gangguan kejiwaan oleh kader

b. Metode

Belum optimalnya pengenalan kasus gangguan kejiwaan

49
c. Sarana : -

d. Keuangan : -

Belum tersedianya anggaran untuk kegiatan penemuan kasus gangguan kejiwaan

e. Lingkungan : -

I. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat


1. Pembinaan kesehatan gigi pada TK

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pembinaan petugas dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut di TK

2) Belum optimalnya kerjasama antar pihak sekolah dengan petugas puskesmas

b. Metode :

1) Pemberian penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

minimal 1x dalam setahun untuk tiap sekolah di wilayah kerja

2) Demonstrasi dan pelatihan sikat gigi dengan dan/atau tanpa kumur-kumur

3) Deteksi dini kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi TK A pada awal

tahun ajaran baru

4) Pemeriksaan berkala untuk siswa-siswa TK B

c. Sarana

1) Penyuluhan dan demonstrasi cara sikat gigi yang baik dan benar

2) Deteksi dini untuk pemeliharaan kesehatan gigi

3) Rujukan bagi yang memerlukan

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan leaflet cara pemeliharaan gigi dan

mulut

e. Lingkungan :

1) Tingkat kepedulian orang tua untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak

usia dini masih kurang

2. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI

a. Manusia ( SDM )

50
1) Tidak semua siswa-siswi tahu cara dan waktu yang tepat untuk sikat gigi

2) Tidak semua siswa siswi tahu sikat gigi dan pasta gigi yang baik untuk

menjaga kesehatan gigi dan mulut

3) Tingkat kepedulian siswa-siswi, guru dan orang tua terhadap kesehatan gigi

dan mulut masih kurang

b. Metode

1) Pemberian penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

minimal 1x dalam setahun untuk tiap sekolah di wilayah kerja

2) Deteksi dini kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi kelas 1 pada awal

tahun ajaran baru

c. Sarana

1) Demonstrasi dan latihan menyikat gigi yang baik dan benar dengan atau tanpa

kumur-kumur di sekolah wilayah kerja puskesmas yang dapat dilakukan

secara integrasi dengan program cuci tangan pakai sabut atau pemberian obat

cacing

2) Rujukan bagi siswa-siswi kelas I yang membutuhkan perawatan kesehatan

gigi dan mulut

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk media sikat gigi massal di sekolahan

e. Lingkungan

1) Kurang optimalnya peran serta guru dan orang tua murid dalam upaya

premotif-preventif kesehatan gigi dan mulut

2) Belum optimalnya kepedulian pihak sekolah untuk menjaga kesehatan gigi

dan mulut peserta didiknya

3. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi

a. Manusia (SDM)

1) Belum optimalnya kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulutnya

2) Ibu hamil khawatir bila tindakan perawatan gigi yang dilakukan akan

berpengaruh pada kesehatan janin

51
3) Ibu hamil takut ke dokter gigi karena takut dicabut

b. Metode

1) Penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi

dan mulut selama hamil

2) Meningkatkan koordinasi dengan bidan poli KIA agar kunjungan ibu hamil di

poli gigi sama dengan K1 poli KIA

3) Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dengan dan/atau tindakan

c. Sarana

Media informasi tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil berupa leafleat, lembar balik

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran untuk pengadaan leafleat atau lembar balik tentang

cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

e. Lingkungan

1) Asumsi bahwa sakit pada saat hamil merupakan bawaan dari bayi jadi tidak

perlu untuk diobati

4. Murid SD/MI yang mendapat perawatan kesehatan gigi

paripurna

a. Manusia ( SDM )

1) Kesehatan gigi dan mulut sering dianggap remeh oleh peserta didik, guru dan

orangtua karena dianggap jauh dari nyawa

2) Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk anak

usia sekolah masih kurang

b. Metode

1) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi kelas 1 pada awal

tahun ajaran

2) Pemeriksaan berkala kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi kelas 2-6

3) Rujukan bagi siswa-siswi yang memerlukan tindakan lebih lanjut

c. Sarana :

52
1) Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini

berupa leafleat atau lembar balik

2) Meningkatkan koordinasi dengan pihak sekolah terkait siswa-siswi yang

memerlukan penanganan kesehatan gigi lebih lanjut

d. Keuangan : -

e. Lingkungan

1) Kurang optimalnya peran serta guru dan keluarga dalam upaya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut para peserta didik yang memerlukan penanganan

lebih lanjut

2) Adanya anggapan bila datang ke dokter gigi identik dengan tindakan disuntik

atau cabut gigi sehingga siswa-siswi yang dirujuk takut

3) Adanya anggapan gigi yang rusak adalah gigi susu sehingga tidak ada masalah

bila rusak toh nantinya akan ganti dengan gigi yang baru

J. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

1. Peningkatan Capaian Tingkat

Kemandirian Keluarga Binaan KM IV

a. Manusia ( SDM )

Belum optimalnya pemahaman petugas tentang perawatan kesehatan masyarakat.

b. Metode

Belum adanya kunjungan berkelanjutan terhadap keluarga binaan.

c. Sarana

Belum tersedianya Pedoman Perkesmas

d. Keuangan

Belum tersedianya anggaran kunjungan rumah untuk semua upaya kesehatan.

e. Lingkungan : -

K. Upaya Kesehatan Sekolah

1. Peningkatan Cakupan Penjaringan

Kesehatan Murid SD/MI

a. Manusia ( SDM )

53
1) Belum optimalnya pemahaman petugas tentang pencapaian target penjaringan

kesehatan

2) Belum optimalnya pemahaman wali murid tentang pentingnya manfaat

Penjaringan Kesehatan murid SD/MI

b. Metode

1) Belum optimalnya pelaksanaan Penjaringan Kesehatan murid SD/MI di

lapangan

2) Belum optimalnya koordinasi antara pihak sekolah dengan wali murid untuk

aktif dalam kegiatan Penjaringan Kesehatan murid SD/MI

c. Sarana

1) Belum tersedianya alat untuk pemeriksaan sederhana kadar Hb dan

pemeriksaan tinja untuk cacing

2) Belum tersedianya media informasi tentang kesehatan anak sekolah (leaflet,

poster dan video)

d. Keuangan

1) Belum tersedianya anggaran untuk pengadaan alat untuk pemeriksaan

sederhana kadar Hb dan pemeriksaan tinja untuk cacing

2) Belum tersedianya anggaran untuk pembuatan media informasi tentang

kesehatan anak sekolah (leaflet, poster dan video)

e. Lingkungan

Belum optimalnya kepedulian pihak sekolah terhadap pelaksanaan Penjaringan

Kesehatan di sekolah

2. Peningkatan Pelatihan Kader tentang

Kesehatan Anak Sekolah (SD/MI dan SMP/MTs)

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pemahaman petugas tentang pelatihan kader kesehatan

sekolah

2) Belum optimalnya peran dari pihak sekolah tentang pelatihan kader kesehatan

sekolah

54
b. Metode :

Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan kader kesehata anak sekolah

c. Sarana

1) Belum tersedianya media informasi kesehatan anak sekolah (leaflet, poster

dan video)

2) Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan

pelatihan kader kesehatan sekolah (misal: tempat cuci tangan, UKS kit, ruang

UKS yang memadai)

d. Keuangan

1) Belum tersedianya alokasi anggaran untuk pengadaan media informasi

kesehatan anak sekolah (leaflet, poster dan video)

2) Belum tersedianya alokasi anggaran pengadaan sarana dan prasarana untuk

peningkatan pelatihan kader kesehatan sekolah (misal: tempat cuci tangan,

UKS kit, ruang UKS yang memadai)

e. Lingkungan :

Belum optimalnya kepedulian dari pihak sekolah terhadap kegiatan UKS terutama

peningkatan pelatihan kader sekolah.

3. Pembinaan Kesehatan di SMP/MTs

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pemahaman petugas tentang pencapaian frekuensi

pembinaan kesehatan di sekolah

2) Belum optimalnya jumlah petugas dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan

sekolah

3) Belum optimalnya peran dari pihak sekolah dalam pembinaan kesehatan di

sekolah sebagai bentuk dari UKS

b. Metode :

Belum optimalnya pelaksanaan pembinaan kesehatan di sekolah

55
c. Sarana

Belum tersedianya check list kegiatan pembinaan kesehatan sekolah untuk

petugas

d. Keuangan

1) Belum tersedianya alokasi anggaran untuk pengadaan media pembinaan

kesehatan sekolah (lembar balik, leaflet, poster dan video)

2) Belum tersedianya alokasi anggaran pengadaan UKS kit

e. Lingkungan :

Belum optimalnya kepedulian dari pihak sekolah terhadap kegiatan UKS.

4. Pelayanan kesehatan remaja

a. Manusia ( SDM )

1) Belum optimalnya pemahaman petugas tentang cakupan kesehatan remaja

2) Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan remaja oleh

petugas

3) Belum optimalnya peran dari sekolah terhadap pelayanan kesehatan remaja

yang dapat di rujuk ke puskesmas

b. Metode :

c. Sarana

Belum tersedianya media pelayanan kesehatan remaja (lembar balik, leaflet, poster

dan video)

d. Keuangan

Belum tersedianya alokasi anggaran untuk pengadaan media playanan kesehatan

remaja (lembar balik, leaflet, poster dan video)

e. Lingkungan : -

V.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah yang ada, diperlukan beberapa alternatif pemecahan

masalah dan penentuan pemecahan masalah terpilih untuk masing – masing masalah.

56
Tabel 1 : Cara Pemecahan Masalah Kesehatan Upaya Kesehatan Wajib di
Puskesmas Kalijudan

No. Upaya Prioritas Alternatif Pemecahan


Kesehatan Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
1. Promosi Rumah Tangga - Penyuluhan PHBS - Penyuluhan
Kesehatan Sehat RT PHBS RT
- Survey PHBS RT - Survey PHBS RT
- Pengembangan - Pengembangan
Kelurahan Siaga Kelurahan Siaga
Cakupan - Pembinaan - Pembinaan
Posyandu PURI Posyandu Balita Posyandu Balita
strata pratama dan strata pratama dan
madya menjadi madya menjadi
PURI (Revitalisasi PURI
Posyandu) (Revitalisasi
- Refreshing Kader Posyandu)
Posyandu - Refreshing Kader
(Posyandu Balita Posyandu
dan Kelsi) (Posyandu Balita
dan Kelsi)
Pemberdayaan - Survey PHBS di - Survey PHBS di
tatanan TTU TTU TTU
yang dikaji - Penyuluhan - Penyuluhan
mengenai tatanan mengenai
TTU tatanan TTU
2. Kesehatan Cakupan - Penyuluhan - Penyuluhan
Lingkungan terhadap KK Kesehatan Kesehatan
yang memiliki Lingkungan Lingkungan
akses terhadap - Pemicuan dan - Pemicuan dan
jamban Monev BABS Monev BABS
Cakupan SAB - Inspeksi Sanitasi - Inspeksi Sanitasi
Yang Memenuhi Sarana Air Bersih Sarana Air Bersih
Syarat - Pengambilan - Pengambilan
Kesehatan Sampel PDAM Sampel PDAM

Cakupan Rumah - Inspeksi Sanitasi - Inspeksi Sanitasi


Yang Memenuhi Pemukiman / Pemukiman /
Syarat Rumah Sehat Rumah Sehat
Kesehatan
Pembinaan - Pembinaan TPM - Pembinaan TPM
TPM Yang - Inspeksi Sanitasi - Inspeksi Sanitasi
Memenuhi TPM TPM
Syarat - Pengambilan - Pengambilan
Kesehatan Sampel Makanan Sampel Makanan
dan Minuman di dan Minuman di
TPM TPM
Cakupan - Pemicuan dan - Pemicuan dan
jamban sehat Monev BABS Monev BABS
- Sosialisasi STBM - Sosialisasi STBM
- Pertemuan Dalam - Pertemuan Dalam
Rangka Pembinaan Rangka

57
Pokja STBM Pembinaan Pokja
- Penyuluhan STBM
Kesehatan - Penyuluhan
lingkungan kesehatan
lingkungan
Pembinaan - Pembinaan TTU - Pembinaan TTU
Sarana TTU - Inspeksi Sanitasi - Inspeksi Sanitasi
TTU TTU
3. Gizi Pemberian - Pemantauan - Pemantauan
Masyarakat Kapsul vitamin distribusi vit. A distribusi vit. A
A dosis tinggi - Pendataan Balita di - Pendataan Balita
pada balita 2 posyandu dan KB di posyandu dan
kali per tahun TK KB TK

Cakupan rumah - Pemantauan garam - Pemantauan


tangga yang beryodium garam beryodium
mengkonsumsi - Melakukan - Melakukan
garam penyuluhan penyuluhan
beryodium mengenai garam mengenai garam
beryodium beryodium
Balita yang naik - Penyuluhan - Penyuluhan
berat badannya mengenai makanan mengenai
yang bergizi bagi makanan yang
balita bergizi bagi balita
- Memberikan PMT - Memberikan
pemulihan bagi PMT pemulihan
balita yang kurang bagi balita yang
gizinya kurang gizinya
- Pendampingan - Pendampingan
balita gizi buruk balita gizi buruk
4. Upaya Cakupan Peserta - Pendataan PUS - Pendataan PUS
Kesehatan KB Baru - Kunjungan Rumah - Kunjungan
KIA KB PUS yang tidak ber Rumah PUS yang
KB atau Drop Out tidak ber KB atau
- Supervisi Fasilitatif Drop Out
KB di BPM/DPS - Supervisi
- Evaluasi Fasilitatif KB di
Penyeliaan BPM/DPS
Fasilitatif KB di - Evaluasi
BPM/DPS Penyeliaan
- Kunjungan Rumah Fasilitatif KB di
Ibu Nifas yang BPM/DPS
Menjadi Peserta - Kunjungan
KB Pasca Salin Rumah Ibu Nifas
yang Menjadi
Peserta KB Pasca
Salin
Cakupan KB - Pendataan PUS - Pendataan PUS
drop out - Kunjungan Rumah - Kunjungan
PUS yang tidak ber Rumah PUS yang
KB atau Drop Out tidak ber KB atau
- Supervisi Fasilitatif Drop Out

58
KB di BPM/DPS - Supervisi
- Evaluasi Fasilitatif KB di
Penyeliaan BPM/DPS
Fasilitatif KB di - Evaluasi
BPM/DPS Penyeliaan
- Kunjungan Rumah Fasilitatif KB di
Ibu Nifas yang BPM/DPS
Menjadi Peserta - Kunjungan
KB Pasca Salin Rumah Ibu Nifas
yang Menjadi
Peserta KB Pasca
Salin
Cakupan KB - Pendataan PUS - Pendataan PUS
aktif - Kunjungan Rumah - Kunjungan
PUS yang tidak ber Rumah PUS yang
KB atau Drop Out tidak ber KB atau
- Supervisi Fasilitatif Drop Out
KB di BPM/DPS - Supervisi
- Evaluasi Fasilitatif KB di
Penyeliaan BPM/DPS
Fasilitatif KB di - Evaluasi
BPM/DPS Penyeliaan
- Kunjungan Rumah Fasilitatif KB di
Ibu Nifas yang BPM/DPS
Menjadi Peserta - Kunjungan
KB Pasca Salin Rumah Ibu Nifas
yang Menjadi
Peserta KB Pasca
Salin
Pelayanan - Refreshing Kader - Refreshing Kader
Kesehatan Anak Posyandu tentang Posyandu tentang
Balita SDIDTKA SDIDTKA
- SDIDTKA pada - SDIDTKA pada
Anak Balita di Anak Balita di
Posyandu Posyandu
- SDIDTKA pada - SDIDTKA pada
Bayi di Posyandu Bayi di Posyandu
- SDIDTKA pada - SDIDTKA pada
Anak Pra Sekolah Anak Pra Sekolah
di TK di TK
- Kelas Ibu Balita - Kelas Ibu Balita
5. Pencegahan Ankga - Contact Tracing TB - Contact Tracing
dan keberhasilan - Pelacakan TB TB
Pemberantasan pengobatan mangkir - Pelacakan TB
Penyakit pasien baru BTA - Penjaringan mangkir
positif Suspect - Penjaringan
- Pengobatan TB Suspect
- Pemberian PMT - Pengobatan TB
- Pemberian PMT
Penemuan - Penyuluhan - Penyuluhan
penderita mengenai penyakit mengenai
pneumonia pnemonia penyakit

59
balita pnemonia
Penemuan - Penemuan kasus - Penemuan kasus
Penderita Diare diare diare
yang diobati di - Penyuluhan - Penyuluhan
Puskesmas dan mengenai diare mengenai diare
kader
Cakupan - Penemuan kasus - Penemuan kasus
kegiatan HIV AIDS HIV AIDS
penyuluhan HIV - Penyuluhan - Penyuluhan
AIDS di mengenai HIV mengenai HIV
Puskesmas AIDS AIDS
6. Perawatan Perawatan - Peningkatan - Peningkatan
Kesehatan Kesehatan Pemahaman Pemahaman
Masyarakat Masyarakat Petugas tentang Petugas tentang
Pada Target Perkesmas Perkesmas
Sasaran Hingga - Kunjungan Rumah - Kunjungan
Mencapai Berkelanjutan pada Rumah
Kemandirian Keluarga Rawan Berkelanjutan
Tingkat IV (KM Binaan pada Keluarga
IV) Rawan Binaan

Tabel 2 : Cara Pemecahan Masalah Kesehatan Upaya Kesehatan Pengembangan di


Puskesmas Kalijudan

No. Upaya Prioritas Alternatif Pemecahan


Kesehatan Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
1. Kesehatan Penanganan - Penyuluhan - Penyuluhan
Jiwa kasus gangguan tentang deteksi tentang deteksi
jiwa dini gangguan jiwa dini gangguan
ke masyarakat jiwa ke
- Pengadaan masyarakat
instrumen deteksi - Pengadaan
dini gangguan jiwa instrumen deteksi
- Pemberdayaan dini gangguan
kelompok jiwa
masyarakat - Pemberdayaan
kelompok
masyarakat
Deteksi dini dan - Penyuluhan - Penyuluhan
penanganan tentang deteksi tentang deteksi
kasus jiwa yang dini gangguan jiwa dini gangguan
dating berobat ke masyarakat jiwa ke
ke Puskesmas - Pengadaan masyarakat
instrumen deteksi - Pengadaan
dini gangguan jiwa instrumen deteksi
- Pemberdayaan dini gangguan
kelompok jiwa
masyarakat - Pemberdayaan
kelompok
masyarakat
2. Kesehatan Pembinaan - Pemicuan Bebas - Pemicuan
Gigi Kesehatan Gigi Karies Di TK Bebas Karies

60
Masyarakat Pada TK dengan Di TK dengan
Penyuluhan dan Penyuluhan dan
Demo Sikat Gigi Demo Sikat
tanpa Kumur – Gigi tanpa
Kumur Kumur –
- Penyuluhan sikat Kumur
gigi missal pada - Penyuluhan
anak TK sikat gigi missal
pada anak TK
Pembinaan dan - Pembinaan - Pembinaan
Bimbingan Pemeliharaan Pemeliharaan
Sikat Gigi Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
Massal pada SD Mulut dengan Mulut dengan
/ MI Penyuluhan dan Penyuluhan dan
Demo Sikat Gigi Demo Sikat Gigi
tanpa Kumur – tanpa Kumur –
Kumur Kumur
- Screening - Screening
Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
dan Mulut dan Mulut
Bumil yang - Penyuluhan - Penyuluhan
Mendapat Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
Perawatan dan Mulut di Kelas dan Mulut di
Kesehatan Gigi Ibu Hamil Kelas Ibu Hamil
- Pemeriksaan dan - Pemeriksaan dan
Perawatan Perawatan
Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
Mulut pada ibu Mulut pada ibu
hamil hamil
Murid SD / MI Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan
Mendapatkan Kesehatan Gigi dan Berkala Kesehatan
Perawatan Mulut Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi
Paripurna
3. Kesehatan Penemuan - Penyuluhan - Penyuluhan
Indera Kasus Buta Kesehatan Indera Kesehatan Indera
Katarak Pada di Posyandu di Posyandu
Usia > 45 tahun - Deteksi Dini Buta - Deteksi Dini
Katarak di Buta Katarak di
Posyandu Lansia Posyandu Lansia
Penemuan kasus - Penyuluhan - Penyuluhan
penyakit mata di Kesehatan Indera Kesehatan Indera
Puskesmas di Posyandu di Posyandu
Penemuan kasus - Penyuluhan - Penyuluhan
penyakit mata di Kesehatan Indera Kesehatan Indera
Puskesmas dan di Posyandu di Posyandu
masyarakat
melalui
pemeriksaan
visus atau
refraksi
4. Kesehatan Pencapaian - Penyuluhan - Penyuluhan

61
Lansia Jumlah Kesehatan Lansia Kesehatan Lansia
Kunjungan Pra - Posyandu Lansia - Posyandu Lansia
Lansia dan - Pengobatan Lansia - Pengobatan
Lansia Baru Lansia
5. Kesehatan Penjaringan - Screening - Screening
Anak Sekolah Kesehatan Kesehatan SD / MI Kesehatan SD /
dan Remaja Murid SD / MI - Pemeriksaan MI
Berkala SD / MI - Pemeriksaan
Berkala SD / MI
Pelatihan Kader - Pertemuan Tim - Pertemuan Tim
Kesehatan Pembina UKS Pembina UKS
Kecamatan Kecamatan
- Pengadaan Leaflet - Pengadaan
UKS Leaflet UKS
- Pembinaan Kader - Pembinaan Kader
UKS UKS
Pembinaan - Pemeriksaan - Pemeriksaan
Kesehatan di Berkala SMP Berkala SMP
SMP / MTs - Screening - Screening
Kesehatan SMP Kesehatan SMP
Pelayanan - Penyuluhan - Penyuluhan
Kesehatan Bahaya Narkoba Bahaya Narkoba
Remaja - Sosialisasi - Sosialisasi
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Remaja Kesehatan
Remaja
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Masih banyak Program Puskesmas yang belum terlaksana pada tahun 2016 dikarenakan
ada keterbatasan dana maupun keterbatasan sarana dan prasarana.
2. Program Puskesmas yang masih belum mencapai target, maka dicari penyebab
permasalahan dan dicari alternatif permasalahannya kemudian disusun rencana kegiatan
guna meningkatkan hasil kinerja program.
3. Adanya alokasi dana dari BOK dan JKN cukup membantu pelaksanaan program di
Puskesmas Kalijudan

6.2 Harapan
Masih banyak kegiatan yang belum terpenuhi pada tahun 2016, hal ini dapat
dilihat dari hasil penilaian program kinerja puskesmas sehingga pada tahun 2016 perlu
dilakukan evaluasi terhadap rencana kegiatan. Dalam penyusunan rencana kegiatan
puskesmas ini masih diperlukan keterlibatan dan penilaian Dinas Kesehatan Kota Surabaya
serta kerjasama lintas sektor seperti Kelurahan dan Kecamatan di wilayah kerja Puskesmas
Kalijudan.

62
Rencana kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan dan
penilaian pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Kalijudan, sehingga Kinerja Puskesmas
dapat terus ditingkatkan.

Surabaya, .......................
Kepala Puskesmas Kalijudan

drg. Toetik Winarjati


Pembina Tk.1
NIP. 19620226 199303 2 002

63
64
65

Anda mungkin juga menyukai