ISU STRATEGI
Berdasarkan analisa hasil kinerja Puskesmas Kalijudan, maka didapatkan isu strategi yang nantinya dapat digunakan sebagai perencanaan pada tahun 2018.
Penetapan isu strategi tersebut didapat dari hasil kegiatan tahun 2016 yang masih belum mencapai target. Adapun isu strategi yang diangkat adalah sebagai berikut :
Tabel 12. Isu Strategi yang ditemukan di Puskesmas Kalijudan Tahun 2016
Program Kegiatan Isu Strategi
PROGRAM POKOK / WAJIB
I. PROMOSI KESEHATAN
Pengkajian Perilaku Hidup Bersih & Sehat Pada Tatan Rumah 1. Rumah tangga dikaji Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 18% dari target 20% .
Tangga 2. Rumah Tangga Sehat (10 Indikator) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 100% .
a. Kelompok Rumah Tangga Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 18% dari target 20% .
Intervensi Penyuluhan PHBS b. Institusi TTU Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
c. Institusi Tempat Kerja Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
II. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penyehatan Air 2. Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 91.2% dari target 100% .
3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
a. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penyehatan Makanan dan minuman b. Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 88% dari target 100% .
1. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 2. Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 89% dari target 100% .
a. Pembinaan sarana tempat-tempat umum Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
b. Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 94% dari target 100% .
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki Akses terhadap jamban Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 98% dari target 100% .
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM ) =
2. Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ODF Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 33,33% dari target 100% .
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
3. Jumlah jamban Sehat Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 100% .
4. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
28
a. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 96% dari target 100% .
III. UPAYA PERBAIKAN GIZI b. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Bumil Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
c. BUMIL KEK. Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Penanggulangan Gangguan Gizi Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 99% dari target 100% .
1. Balita naik berat badannya (N/D) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 82% dari target 82.9% .
Pemantauan Status Gizi
2. Persentase Balita yang ditimbang berat badannya Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 96,02% dari target 80% .
IV. KESEHATAN IBU DAN ANAK
a. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan
Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 97,83% dari target 88% .
Kesehatan Ibu lengkap (K4)
b. Drop out K1 - K4 Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 3.6% dari target <7% .
c. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95,61% dari target 95%
d. Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95,15% dari target 95% .
Kesehatan Ibu e. Pelayanan Maternal Risti/Komplikasi yang ditangani Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90,32% dari target 80% .
a. Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditangani Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 86,91% dari target 80% .
Kesehatan Bayi b. Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 75,55% dari target 72,75%
c. Pelayanan Bayi Paripurna Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 96,15% dari target 96%
1. Pelayanan kesehatan anak Balita Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 53,14% dari target 64,5% .
UPAYA KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
2. Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 73,96% dari target 64,5% .
a. SD/MI 17 kali Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Frekuensi pembinaan kesehatan disekolah b. Murid SMP/MTs 9 kali Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
c. Murid SMS/MA 4 kali Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
1. SD/MI 10 sekolah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 23% dari target 100% .
Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan 2. Murid SMP/MTs Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
3. Murid SMS/MA Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
a. Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/CPR) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 69.57% dari target 70% .
b. Cakupan peserta KB baru Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 6.78% dari target 10% .
Pelayanan Keluarga Berencana c. Cakupan KB Drop Out Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0.044% dari target 10% .
d. Cakupan peserta KB mengalami efek samping Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0.308% dari target 12.5% .
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan Kader Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 510% dari target 100% .
Diare 2. Angka penggunaan RL Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 100% .
ISPA Cakupan penemuan penderita Pnemonia Balita Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 2.7% dari target 4.45% .
TB Paru a. Penemuan suspect penderita TB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 87% dari target 75% .
b. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek TB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 32% dari target 15% .
29
c. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 71% dari target 85% .
PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN PMS DAN 1. Jumlah kegiatan penyuluhan HIV/AIDS di Puskesmas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90% dari target 100% .
HIV / AIDS 2. Kelompok sasaran yang dijangkau Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 90% dari target 100% .
a. Case Fatality Rate Kasus (CDR) penyakit DBD Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
b. Angka Bebas Jentik ( ABJ ) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 95% .
c.
1. Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 64.7% dari target 80% .
2. Imunisasi BCG pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 64.9% dari target 90% .
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 66.9% dari target 90% .
4. Imunisasi DPT/HB 3 pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 65.8% dari target 80% .
Pelayanan Imunisasi 5. Imunisasi Campak pada bayi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 70% dari target 80% .
6. Drop Out DPT /HB 1 - Campak Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 5% .
7. Drop Out DPT /HB 1 - DPT/HB 3 Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0% dari target 5% .
8. UCI Desa Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
9. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 95% .
10. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 80.02% dari target 95% .
Pelayanan Imunisasi 11. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95% dari target 95% .
12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15 - 45 tahun) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 56.7% dari target 85% .
V. PENGOBATAN
a. Visite Rate Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 85% dari target 100% .
Pengobatan
b. Contact Rate Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 85% dari target 100% .
1. Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
2. Pemeriksaan test kehamilan Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
Pemeriksaan Laboratorium
3. Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% .
4. Pemeriksaan Protein Urine pada ibu hamil Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
30
PROGRAM PENGEMBANGAN
I. PUSKESMAS DENGAN RAWAT INAP BOR Puskesmas tempat tidur
II. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT 1. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya standar Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 50 % dari target 100% .
a. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan
III. UPAYA KESEHATN MATA/PENCEGAHAN Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 10 % dari target 100% .
visus/refraksi
KEBUTAAN b. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 40 % dari target 100% .
c. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 5 % dari target 100% .
IV. UPAYA KESEHATAN TELINGA/PENCEGAHAN Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui
Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 1 % dari target 100% .
GANGGUAN PENDENGARAN pemeriksaan fungsi pendengaran
1. Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 95 % dari target 100% .
2. Deteksi Dini dan penanganan kasus jiwa, (gangguan perilaku, gangguan
V. KESEHATAN JIWA
jiwa, gangguan spikosomatik, masalah napza dll) yang datang berobat ke Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 93% dari target 100% .
Puskesmas
VI. KESEHATAN OLAH RAGA Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0 % dari target 100% .
a. Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi paripurna Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 20,02 % dari target 100% .
VII. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
b. Bumil yg mendapat perawatan kesehatan gigi Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 28,9 % dari target 100% .
1. Instusi Pendidikan yang dikaji (Institusi Pendidikan Klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
2. Institusi sarana kesehatan yang dikaji (Institusi kesehatan klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
VIII. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS 3. Tatanan Tempat-tempat Umum/TTU yg dikaji (TTU klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 69 % dari target 100% .
4. Tatanan tempat kerja yang dikaji (Tempat Kerja Klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
5. Tatanan pondok pesantren yang dikaji (Pondok Pesantren Klasifikasi IV) Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 100 % dari target 100% .
PENGEMBANGAN UKBM Bina Poskestren Pencapaian kegiatan tahun 2016 sebesar 0 % dari target 100% .
32
BAB IV
PRIORITAS MASALAH
Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan
penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam
menentukan prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam
metode USG.
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
33
e. 1 = tidak besar
3. Growth
Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, kami lakukan bersama
34
Pelayanan Kesehatan Anak
2 3 3 12 IV
Balita
Cakupan KB Aktif 4 3 3 36 III
Cakupan peserta KB baru 5 4 4 80 I
Cakupan KB drop out 5 4 3 60 II
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Penemuan pendeita Diare 4 3 4 48 III
yang diobati di Puskesmas
dan kader
Cakupan penemuan penderita 5 4 3 60 II
pneumonia balita
Angka keberhasilan 5 5 5 125 I
pengobatan pasien baru BTA
positif
Jumlah kegiatan penyuluhan 3 3 3 27 IV
HIV/AIDS di Puskesmas
Upaya Kesehatan Lansia
Pencapain jumlah kunjungan 5 5 5 125 I
pra-Lansia dan Lansia Baru
Upaya Kesehatan Indera
Penemuan kasus di 2 3 4 24 III
masyarakat dan Puskesmas,
melalui pemeriksaan
visus/refraksi
Penemuan kasus penyakit 3 3 3 27 II
mata di Puskesmas
Penemuan kasus buta katarak 3 3 4 36 I
pada usia >45 tahun
Upaya Kesehatan Jiwa
Penanganan kasus gangguan 2 3 4 24 I
jiwa
Deteksi dini dan penanganan 2 2 2 6 II
kasus jiwa yang datang
berobat ke Puskesmas
35
masyarakat pada target
sasaran hingga mencapai
kemandirian tingkat IV( KM
IV).
Upaya Kesehatan Sekolah
Penjaringan Kesehatan murid
5 4 3 60 I
SD/MI
Pembinaan kesehatan di
3 3 3 27 III
SMP/MTs
Pelatihan Kader Kesehatan
4 3 2 24 II
Sekolah
Berdasarkan hasil penentuan prioritas di atas, maka masalah kesehatan yang akan diselesaikan di
diselesaikan
a. Pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga sehat pada upaya
promosi kesehatan.
b. Jumlah KK yang memiliki akses jamban pada Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada balita 2 kali setahun pada upaya Gizi
d. Cakupan peserta KB baru pada Upaya KIA termasuk KB
e. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif pada Upaya P2
f. Pencapaian jumlah kunjungan pra lansia dan lansia baru pada Upaya kesehatan lansia
g. Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun pada kesehatan indera
h. Penanganan kasus gangguan jiwa pada Upaya kesehatan jiwa
i. Pembinaan kesehatan gigi pada TK di Upaya Kesehatn Gigi Masyarakat
j. Perawatan kesehatan masyarakat pada target sasaran sehingga mencapai kemandirian
tingakt IV.
k. Penjaringan kesehatan murid SD/MI di Upaya Kesehatan Sekolah.
2. Prioritas masalah kedua yang akan
diselesaikan
a. Cakupan posyandu PURI, dari Upaya Promosi Kesehatan
b. Cakupan SAB yang memenuhi syarat kesehatan, dari Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dari upaya gizi
d. Cakupan KB drop out dari Upaya KIA dan KB
e. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita dari upaya P2
f. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas dari upaya kesehatan Indera
g. Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa yang dating berobat ke Puskesmas dari Upaya
kesehatan jiwa.
h. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada SD/MI pada upaya kesehatan gigi
masyarakat.
i. Pelatihan kader kesehatan sekolah dari Upaya Kesehatan Sekolah
36
3. Prioritas masalah ketiga yang akan
diselesaikan
a. Pemberdayaan tatanan TTU yang dikaji dari Upaya Promkes
b. Pembinaan TPM yang memenuhi syarat dari Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Balita naik berat badannya dari Upaya Gizi
d. Cakupan KB Aktif dari Upaya KIA KB
e. Penemuan penderita diare yang diobati di Puskesmas dan kader dari Upaya P2
f. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas melalui pemeriksaan visus atau
masyarakat
h. Pembina kesehatan di SMP/ MTs dari Upaya Kesehatan Sekolah
4. Prioritas masalah keempat yang akan
diselesaikan
a. Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari Upaya Kesehatan
Lingkungan
b. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dari Upaya KIA dan KB
c. Cakupan penyuluhan HIV AIDS di Puskesmas dari Upaya P2
d. Cakupan perawatan kesehatan gigi paripurna pada murid SD/MI pada Upaya
diselesaikan
a. TTU yang memenuhi syarat kesehatan.
BAB V
37
Analisa penyebab masalah dilakukan dengan menggunakan Metode Fish Bone
( Tulang Ikan ). Kemudian akar penyebab yang telah ditemukan dicari solusinya.
Manusia Metode
Masala
h
A. Upaya Promosi Kesehatan
Lingkungan Keuangan Sarana
1. Pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga sehat
a. Manusia ( SDM )
PHBS
b. Metode
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan
Puskesmas Kalijudan.
a. Manusia ( SDM )
38
b. Metode : -
c. Sarana
Belum terpenuhinya sarana posyandu, antara lain : media penyuluhan (leaflet dan
lembar balik), alat pengukur LILA, lenghtboard, microtoice dan buku register
posyandu
d. Keuangan
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
1) Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai TTU yang sesuai
standart kesehatan
2) Petugas masih kurang sehingga sulit untuk memantau tatanan TTU yang ada
b. Metode
Belum koordinasi petugas dan pengelola TTU yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kalijudan
c. Sarana : -
d. Keuangan
e. Lingkungan
Masih adanya budaya memberikan pisang lumat terhadap bayi usia 0 – 6 bulan di
a. Manusia ( SDM )
39
Belum optimalnya pemahaman masyaraakat mengenai pentingnya jamban saat BAB
b. Metode
Belum optimalnya peran serta lintas sector mengenai program jamban sehat.
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan
1) Masih adanya sasaran yang BAB dengan jamban yang tidak sehat ( tidak
2) Terdapat beberapa sasaran yang bertempat tinggal di pinggiran sungai dan lahan
yang sempit
a. Manusia ( SDM )
kesehatan
b. Metode :
c. Sarana
d. Keuangan
Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan leaflet SAB yang memenuhi syarat
kesehatan
e. Lingkungan :
syarat kesehatan
40
3. Pembinaan TPM yang memenuhi syarat
a. Manusia ( SDM )
syarat kesehatan
b. Metode :
c. Sarana
Belum terpenuhinya media pembinaan seperti leaflet dan form monitoring untuk
sasaran
d. Keuangan
Belum tersedianya anggaran untuk media pembinaan TPM yang memenuhi syarat
e. Lingkungan :
a. Manusia ( SDM )
kesehatan
b. Metode
c. Sarana :
d. Keuangan
41
Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan media penyuluhan rumah yang
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
b. Metode :
c. Sarana
sasaran
d. Keuangan :
e. Lingkungan :
C. Upaya Gizi
setahun
a. Manusia ( SDM )
42
2) Belum optimalnya kesadaran ibu balita untuk membawa anaknya mengikuti
b. Metode
masyarakat
c. Sarana : –
d. Keuangan : –
e. Lingkungan : –
beryodium
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
Belum optimalnya kerja sama antara petugas gizi dan kader dalam mensurvey
c. Sarana : –
d. Keuangan : –
e. Lingkungan : –
a. Manusia ( SDM )
kembang balita
b. Metode
43
Belum optimalnya peran posyandu di masyarakat sehingga banyak
c. Sarana : –
d. Keuangan : –
e. Lingkungan : –
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
laporan KB
2) Belum Optimalnya koordinasi dengan tokoh masyarakat ( RT/RW) dan kader
tentang pendataan KB
c. Sarana : -
d. Keuangan
e. Lingkungan
Hormon akan kering setelah berKB ,Haid tertahan didalam perut sehingga perut
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
c. Sarana : -
44
d. Keuangan : -
e. Lingkungan
lama.
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
laporan KB
2) Belum Optimalnya koordinasi dengan tokoh masyarakat ( RT/RW) dan kader
tentang pendataan KB
c. Sarana : -
d. Keuangan: -
e. Lingkungan
Hormon akan kering setelah berKB ,Haid tertahan didalam perut sehingga perut
balita.
b. Metode
Masih kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan dari posyandu.
c. Sarana
Masih kurangnya peralatan untuk pendeteksiaan tumbuh kembang balita di posyandu.
d. Keuangan : -
e. Lingkungan :
Adanya tradisi yang berkembang dimasyarakat yang menyebabkan kurangnya
45
1. Cakupan keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
a. Manusia (SDM)
TB.
TB.
3) Masih ditemukannya pasien yang tidak meminum obat teratur selama 6 bulan .
b. Metode
c. Sarana -
d. Keuangan
e. Lingkungan
Masih banyak rumah kumuh dan tidak mempunyai ventilasi yang baik, sehingga
a. Manusia (SDM)
b. Metode
c. Sarana : -
d. Keuangan : -
e. Lingkungan : -
a. Manusia (SDM)
46
Belum optimalnya pemahaman semua petugas tentang Managemen Terpadu
b. Metode
c. Sarana : -
d. Keuangan : -
e. Lingkungan : -
a. Manusia (SDM)
b. Metode
c. Sarana -
d. Keuangan -
e. Lingkungan -
1. Peningkatan jumlah pra- Lansia dan Lansia yang baru yang dilayani kesehatan
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
dan Lansia
c. Sarana
47
2) Belum tersedianya alat kesehatan pra-Lansia dan Lasia (Tensi, alat pemeriksa
d. Keuangan : -
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan : -
3. Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas melalui pemeriksaan visus atau refraksi
a. Manusia ( SDM )
48
Belum optimalnya penemuan kasus oleh petugas
b. Metode
Belum ada pemeriksaan visus atau refraksi di posyandu lansia dan Puskesmas
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
c. Sarana
selalu dirujuk.
d. Keuangan : -
e. Lingkungan
Masih banyak masyarakat yang taboo mengenai kesehatan jiwa sehingga menutup
diri jika ada Keluarga, kerabat atau tetangga yang terkena gangguan jiwa.
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
49
c. Sarana : -
d. Keuangan : -
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
mulut di TK
b. Metode :
3) Deteksi dini kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi TK A pada awal
c. Sarana
1) Penyuluhan dan demonstrasi cara sikat gigi yang baik dan benar
d. Keuangan
Belum tersedianya anggaran untuk penyediaan leaflet cara pemeliharaan gigi dan
mulut
e. Lingkungan :
1) Tingkat kepedulian orang tua untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak
a. Manusia ( SDM )
50
1) Tidak semua siswa-siswi tahu cara dan waktu yang tepat untuk sikat gigi
2) Tidak semua siswa siswi tahu sikat gigi dan pasta gigi yang baik untuk
3) Tingkat kepedulian siswa-siswi, guru dan orang tua terhadap kesehatan gigi
b. Metode
2) Deteksi dini kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi kelas 1 pada awal
c. Sarana
1) Demonstrasi dan latihan menyikat gigi yang baik dan benar dengan atau tanpa
secara integrasi dengan program cuci tangan pakai sabut atau pemberian obat
cacing
d. Keuangan
e. Lingkungan
1) Kurang optimalnya peran serta guru dan orang tua murid dalam upaya
a. Manusia (SDM)
1) Belum optimalnya kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulutnya
2) Ibu hamil khawatir bila tindakan perawatan gigi yang dilakukan akan
51
3) Ibu hamil takut ke dokter gigi karena takut dicabut
b. Metode
2) Meningkatkan koordinasi dengan bidan poli KIA agar kunjungan ibu hamil di
3) Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dengan dan/atau tindakan
c. Sarana
Media informasi tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
d. Keuangan
Belum tersedianya anggaran untuk pengadaan leafleat atau lembar balik tentang
e. Lingkungan
1) Asumsi bahwa sakit pada saat hamil merupakan bawaan dari bayi jadi tidak
paripurna
a. Manusia ( SDM )
1) Kesehatan gigi dan mulut sering dianggap remeh oleh peserta didik, guru dan
2) Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk anak
b. Metode
1) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi kelas 1 pada awal
tahun ajaran
2) Pemeriksaan berkala kesehatan gigi dan mulut untuk siswa-siswi kelas 2-6
c. Sarana :
52
1) Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini
d. Keuangan : -
e. Lingkungan
1) Kurang optimalnya peran serta guru dan keluarga dalam upaya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut para peserta didik yang memerlukan penanganan
lebih lanjut
2) Adanya anggapan bila datang ke dokter gigi identik dengan tindakan disuntik
3) Adanya anggapan gigi yang rusak adalah gigi susu sehingga tidak ada masalah
bila rusak toh nantinya akan ganti dengan gigi yang baru
a. Manusia ( SDM )
b. Metode
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan : -
a. Manusia ( SDM )
53
1) Belum optimalnya pemahaman petugas tentang pencapaian target penjaringan
kesehatan
b. Metode
lapangan
2) Belum optimalnya koordinasi antara pihak sekolah dengan wali murid untuk
c. Sarana
d. Keuangan
e. Lingkungan
Kesehatan di sekolah
a. Manusia ( SDM )
sekolah
2) Belum optimalnya peran dari pihak sekolah tentang pelatihan kader kesehatan
sekolah
54
b. Metode :
c. Sarana
dan video)
pelatihan kader kesehatan sekolah (misal: tempat cuci tangan, UKS kit, ruang
d. Keuangan
e. Lingkungan :
Belum optimalnya kepedulian dari pihak sekolah terhadap kegiatan UKS terutama
a. Manusia ( SDM )
sekolah
b. Metode :
55
c. Sarana
petugas
d. Keuangan
e. Lingkungan :
a. Manusia ( SDM )
petugas
b. Metode :
c. Sarana
Belum tersedianya media pelayanan kesehatan remaja (lembar balik, leaflet, poster
dan video)
d. Keuangan
e. Lingkungan : -
masalah dan penentuan pemecahan masalah terpilih untuk masing – masing masalah.
56
Tabel 1 : Cara Pemecahan Masalah Kesehatan Upaya Kesehatan Wajib di
Puskesmas Kalijudan
57
Pokja STBM Pembinaan Pokja
- Penyuluhan STBM
Kesehatan - Penyuluhan
lingkungan kesehatan
lingkungan
Pembinaan - Pembinaan TTU - Pembinaan TTU
Sarana TTU - Inspeksi Sanitasi - Inspeksi Sanitasi
TTU TTU
3. Gizi Pemberian - Pemantauan - Pemantauan
Masyarakat Kapsul vitamin distribusi vit. A distribusi vit. A
A dosis tinggi - Pendataan Balita di - Pendataan Balita
pada balita 2 posyandu dan KB di posyandu dan
kali per tahun TK KB TK
58
KB di BPM/DPS - Supervisi
- Evaluasi Fasilitatif KB di
Penyeliaan BPM/DPS
Fasilitatif KB di - Evaluasi
BPM/DPS Penyeliaan
- Kunjungan Rumah Fasilitatif KB di
Ibu Nifas yang BPM/DPS
Menjadi Peserta - Kunjungan
KB Pasca Salin Rumah Ibu Nifas
yang Menjadi
Peserta KB Pasca
Salin
Cakupan KB - Pendataan PUS - Pendataan PUS
aktif - Kunjungan Rumah - Kunjungan
PUS yang tidak ber Rumah PUS yang
KB atau Drop Out tidak ber KB atau
- Supervisi Fasilitatif Drop Out
KB di BPM/DPS - Supervisi
- Evaluasi Fasilitatif KB di
Penyeliaan BPM/DPS
Fasilitatif KB di - Evaluasi
BPM/DPS Penyeliaan
- Kunjungan Rumah Fasilitatif KB di
Ibu Nifas yang BPM/DPS
Menjadi Peserta - Kunjungan
KB Pasca Salin Rumah Ibu Nifas
yang Menjadi
Peserta KB Pasca
Salin
Pelayanan - Refreshing Kader - Refreshing Kader
Kesehatan Anak Posyandu tentang Posyandu tentang
Balita SDIDTKA SDIDTKA
- SDIDTKA pada - SDIDTKA pada
Anak Balita di Anak Balita di
Posyandu Posyandu
- SDIDTKA pada - SDIDTKA pada
Bayi di Posyandu Bayi di Posyandu
- SDIDTKA pada - SDIDTKA pada
Anak Pra Sekolah Anak Pra Sekolah
di TK di TK
- Kelas Ibu Balita - Kelas Ibu Balita
5. Pencegahan Ankga - Contact Tracing TB - Contact Tracing
dan keberhasilan - Pelacakan TB TB
Pemberantasan pengobatan mangkir - Pelacakan TB
Penyakit pasien baru BTA - Penjaringan mangkir
positif Suspect - Penjaringan
- Pengobatan TB Suspect
- Pemberian PMT - Pengobatan TB
- Pemberian PMT
Penemuan - Penyuluhan - Penyuluhan
penderita mengenai penyakit mengenai
pneumonia pnemonia penyakit
59
balita pnemonia
Penemuan - Penemuan kasus - Penemuan kasus
Penderita Diare diare diare
yang diobati di - Penyuluhan - Penyuluhan
Puskesmas dan mengenai diare mengenai diare
kader
Cakupan - Penemuan kasus - Penemuan kasus
kegiatan HIV AIDS HIV AIDS
penyuluhan HIV - Penyuluhan - Penyuluhan
AIDS di mengenai HIV mengenai HIV
Puskesmas AIDS AIDS
6. Perawatan Perawatan - Peningkatan - Peningkatan
Kesehatan Kesehatan Pemahaman Pemahaman
Masyarakat Masyarakat Petugas tentang Petugas tentang
Pada Target Perkesmas Perkesmas
Sasaran Hingga - Kunjungan Rumah - Kunjungan
Mencapai Berkelanjutan pada Rumah
Kemandirian Keluarga Rawan Berkelanjutan
Tingkat IV (KM Binaan pada Keluarga
IV) Rawan Binaan
60
Masyarakat Pada TK dengan Di TK dengan
Penyuluhan dan Penyuluhan dan
Demo Sikat Gigi Demo Sikat
tanpa Kumur – Gigi tanpa
Kumur Kumur –
- Penyuluhan sikat Kumur
gigi missal pada - Penyuluhan
anak TK sikat gigi missal
pada anak TK
Pembinaan dan - Pembinaan - Pembinaan
Bimbingan Pemeliharaan Pemeliharaan
Sikat Gigi Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
Massal pada SD Mulut dengan Mulut dengan
/ MI Penyuluhan dan Penyuluhan dan
Demo Sikat Gigi Demo Sikat Gigi
tanpa Kumur – tanpa Kumur –
Kumur Kumur
- Screening - Screening
Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
dan Mulut dan Mulut
Bumil yang - Penyuluhan - Penyuluhan
Mendapat Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
Perawatan dan Mulut di Kelas dan Mulut di
Kesehatan Gigi Ibu Hamil Kelas Ibu Hamil
- Pemeriksaan dan - Pemeriksaan dan
Perawatan Perawatan
Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi
Mulut pada ibu Mulut pada ibu
hamil hamil
Murid SD / MI Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan
Mendapatkan Kesehatan Gigi dan Berkala Kesehatan
Perawatan Mulut Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi
Paripurna
3. Kesehatan Penemuan - Penyuluhan - Penyuluhan
Indera Kasus Buta Kesehatan Indera Kesehatan Indera
Katarak Pada di Posyandu di Posyandu
Usia > 45 tahun - Deteksi Dini Buta - Deteksi Dini
Katarak di Buta Katarak di
Posyandu Lansia Posyandu Lansia
Penemuan kasus - Penyuluhan - Penyuluhan
penyakit mata di Kesehatan Indera Kesehatan Indera
Puskesmas di Posyandu di Posyandu
Penemuan kasus - Penyuluhan - Penyuluhan
penyakit mata di Kesehatan Indera Kesehatan Indera
Puskesmas dan di Posyandu di Posyandu
masyarakat
melalui
pemeriksaan
visus atau
refraksi
4. Kesehatan Pencapaian - Penyuluhan - Penyuluhan
61
Lansia Jumlah Kesehatan Lansia Kesehatan Lansia
Kunjungan Pra - Posyandu Lansia - Posyandu Lansia
Lansia dan - Pengobatan Lansia - Pengobatan
Lansia Baru Lansia
5. Kesehatan Penjaringan - Screening - Screening
Anak Sekolah Kesehatan Kesehatan SD / MI Kesehatan SD /
dan Remaja Murid SD / MI - Pemeriksaan MI
Berkala SD / MI - Pemeriksaan
Berkala SD / MI
Pelatihan Kader - Pertemuan Tim - Pertemuan Tim
Kesehatan Pembina UKS Pembina UKS
Kecamatan Kecamatan
- Pengadaan Leaflet - Pengadaan
UKS Leaflet UKS
- Pembinaan Kader - Pembinaan Kader
UKS UKS
Pembinaan - Pemeriksaan - Pemeriksaan
Kesehatan di Berkala SMP Berkala SMP
SMP / MTs - Screening - Screening
Kesehatan SMP Kesehatan SMP
Pelayanan - Penyuluhan - Penyuluhan
Kesehatan Bahaya Narkoba Bahaya Narkoba
Remaja - Sosialisasi - Sosialisasi
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Remaja Kesehatan
Remaja
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Masih banyak Program Puskesmas yang belum terlaksana pada tahun 2016 dikarenakan
ada keterbatasan dana maupun keterbatasan sarana dan prasarana.
2. Program Puskesmas yang masih belum mencapai target, maka dicari penyebab
permasalahan dan dicari alternatif permasalahannya kemudian disusun rencana kegiatan
guna meningkatkan hasil kinerja program.
3. Adanya alokasi dana dari BOK dan JKN cukup membantu pelaksanaan program di
Puskesmas Kalijudan
6.2 Harapan
Masih banyak kegiatan yang belum terpenuhi pada tahun 2016, hal ini dapat
dilihat dari hasil penilaian program kinerja puskesmas sehingga pada tahun 2016 perlu
dilakukan evaluasi terhadap rencana kegiatan. Dalam penyusunan rencana kegiatan
puskesmas ini masih diperlukan keterlibatan dan penilaian Dinas Kesehatan Kota Surabaya
serta kerjasama lintas sektor seperti Kelurahan dan Kecamatan di wilayah kerja Puskesmas
Kalijudan.
62
Rencana kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan dan
penilaian pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Kalijudan, sehingga Kinerja Puskesmas
dapat terus ditingkatkan.
Surabaya, .......................
Kepala Puskesmas Kalijudan
63
64
65