Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pembangunan dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Pemanfaatan sumber daya alam masih menjadi modal dasar
pembangunan di Indonesia saat ini dan masih diandalkan di masa yang akan datang. Oleh karena
itu, pengunaan sumber daya alam tersebut harus dilakukan secara bijak. Pemanfaatan sumber daya
alam tersebut hendaknya dilandasi oleh tiga pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu
menguntungkan secara ekonomi (economically viable), diterima secara sosial (socially acceptable),
dan ramah lingkungan (environmentally sound). (Penjelasan PP 27 Tahun 2012)
Namun, pelaksanaan pembangunan cenderung pada pembangunan ekonomi semata dan
mengesampingkan unsur lingkungan dan, sehingga yang terjadi adalah banyaknya dampak negatif
dan kerusakan lingkunganbaik itu kualitas air, udara maupun tanah. Untuk mengendalikan
kerusakan lingkungan tersebut maka diperlukan peran dan kontrol yang kuat dari seluruh
steakeholder (perusahaan, pemerintah dan seluruh masyarakat)
Salah satu upaya pengendalian kerusakan lingkungan hidup adalah dengan penyusunan
rekomendasi studi kelayakan lingkungan agar menciptakan pembangunan yang berwawasan
lingkungan hidup. Rekomendasi studi kelayakan lingkungan ini dapat berupa AMDAL (yang
meliputi KA ANDAL, ANDAL, RPL dan RPL) ataupun UKL - UPL. Dengan disusunya dokumen
rekomendasi studi kelayakan lingkungan ini diharapkan mampu mengatisipasi ataupun mengurangi
timbulnya dampak buruk pada lingkungan sehingga terciptanya keseimbangan antara kepentingan
manusia dengan kelestarian lingkungan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari AMDAL dan UKL / UPL?
2. Bagaimana ketentuan apabila terjadi perubahan suatu izin lingkungan ?
3. Apa jenis usaha / kegiatan yang wajib AMDAL dan UKL/UPL?
4. Bagaimana analisis dokumen pembaharuan atau Adendum Andal, RKL, dan RPL
Pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok?

1.3 Tujuan
2.1.Untuk mengetahui pengertian dari AMDAL dan UKL / UPL
2.2.Untuk mengetahui ketentuan apabila terjadi perubahan suatu izin lingkungan ?
2.3.Untuk mengetahui jenis usaha / kegiatan yang wajib AMDAL dan UKL/UPL?
2.4.Untuk mengetahui analisis dokumen pembaharuan atau Adendum Andal, RKL, dan RPL
Pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok?
BAB 2
Tinjauan Pustaka

2.1.Pengertian dari AMDAL dan UPL / UKL


2.1.1 AMDAL
Peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan pasal 2
menyebutkan pengertian AMDAL adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, yang selanjutnya disebut AMDAL, adalah kajian mengenai dampak penting suatu
Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.
Maksud dari dampak penting yang disebutkan adalah perubahan lingkungan hidup
yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan. Adapun
kriteria mengenai dampak besar dan penting disebutkan didalam pasal 22 ayat 2
UndangUndang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup antara lain:
1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
2. Luas wilayah penyebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidaknya dampak
7. Dan kriteria lain sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan dari AMDAL itu sendiri adalah untuk mengkaji kemungkinan perubahan kondisi
lingkungan baik dari aspek geologi fisika kimia, biologi maupun sosial ekonomi budaya
kesehatan masyarakat akibat adanya suatu kegiatan pembangunan (Tias, 2009).

2.1.2 UKL - UPL


Sedangkan pengertian dari UKL – UPL juga termaktub dalam peraturan
pemerintah nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan yang menyebutkan bahwa
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang
selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha
dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau
Kegiatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010
Tentang UKL - UPL dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa UKL-UPL dinyatakan berlaku sepanjang usaha
dan/atau kegiatan tidak melakukan perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku dan/atau
bahan penolong. Bagi UKL-UPL yang telah dinyatakan sesuai dengan isian formulir atau
layak, maka UKLUPL tersebut dinyatakan kadaluarsa apabila usaha dan/atau kegiatan
tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak rekomendasi atas UKL-UPL
diterbitkan.

2.2. Perubahan Izin Lingkungan


Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Lingkungan pasal 50 menerangkan apabila suatu izin lingkungan direncanakan untuk dilakukan
perubahan, maka penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan
perubahan Izin Lingkungan. Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud,
meliputi :
1. Perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan
2. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
3. Perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi kriteria :
a. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup
b. Penambahan kapasitas produksi
c. Perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan
d. Perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan
e. Perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau Kegiatan perubahan waktu atau
durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan
f. Perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan
g. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin
Lingkungan
h. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka
peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
i. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam
atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang
bersangkutan dilaksanakan;
4. Terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan
hasil kajian analisis risiko lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang
diwajibkan; dan/atau
5. Tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3
(tiga) tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan

Dapus :

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 Tentang UKL - UPL dan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan

Tias,Nunung Prihatining. 2009. Efektivitas Pelaksanaan Amdal Dan Ukl Upl Dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Di Kabupaten Kudus. Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas
Dipoegoro. Semarang

Undang Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai