Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENERAPAN TEORI SELF CARE OREM

TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN MENYUSUI IBU POST


PARTUM PADA IBU MENYUSUI
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIANNYA

DALAM MENYUSUI

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Riset Keperawatan

OLEH :

DANIK DWI WARDANI


2017.1603

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO


PARAKAN
2019
No spasi!

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Teori Orem menjelaskan bahwa perawat berfungsi sebagai pelayanan,

membantu merawat orang sakit dengan baik. Bertujuan untuk mencapai

kemandirian yang maksimal dan baik” Jarossova, 2014 dalam Aini Nur (2018).

Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa

setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga

membantu individu memenuhi kabutuhan hidup, memlihara kesehatan dan

kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care (perawatan

diri) atau Self Care Defisit Teori (Pieter, 2017)

Menurut Basford dan Slevin, 2006 dalam buku Aini Nur, (2018) Teori

orem merupakan teori model konseptual yang sering dipakai di dalam

keperawatan, pelayanan keperawatan sangat penting pada saat pasien tidak

dapat memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan atau sosial.

Seorang perawat harus mencari tahu kenapa pasien tidak bisa memenuhi

kebutuhan tersebut, termasuk hal apa saja yang harus dilakukan supaya klien

mendapatkan kebutuhannya dan seberapa banyak perawatan diri yang harus

dilakukan pasien. Dengan cara memberikan petunjuk dan pengarahan,

memberikan dukungan fisik dan psychologis, memberikan dan memelihara

lingkungan yang mendukung pengembangan personal serta dengan pendidikan

kesehatan yang tepat untuk meningkatkan kebutuhan pengetahuan pasien.


Periode postpartum terdiri dari periode immediate postpartum, early

postpartum dan late postpartum. Immediate postpartum yaitu masa segera

setelah plasenta lahir sampai dengan dua puluh empat jam pertama. Periode

early postpartum mulai dari dua puluh empat jam sampai satu minggu dan

periode late postpartum mulai satu minggu pertama sampai lima minggu

(Mardiatun, Purnamawati, & Sentana, 2019)

ASI Eksklusif merupakan salah satu program pemerintah yang

dicanangkan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas bayi. ASI

Eksklusif dapat meningkatkan status gizi bayi yang secara langsung

berpengaruh pada peningkatan status gizi di masyarakat. Cakupan ASI

Eksklusif di Indonesia mengalami penurunan dan masih jauh dari capaian yang

ditetapkan. Pada tahun 2013 cakupan ASI Eksklusif mencapai 38% dan pada

tahun 2016 turun menjadi 29.5%. Cakupan ASI Eksklusif di Jawa Tengah

sendiri mencapai 42,7%. Kota Tegal merupakan salah satu kabupaten/ kota

madya yang memiliki cakupan Asi Eksklusif yang rendah yaitu 23.8%. Data

yang didapatkan dari Puskesmas margadana tahun 2016, terdapat bayi di

Margadana sebanyak 215 bayi. Dimana dari 215 bayi tersebut hanya 59.1%

(127 bayi) yang mendapatkan ASI Eksklusif, 18.1% (39 bayi) masih dalam

tahapan pemberian ASI eksklusif dan 22.8% (49 bayi) tidak mendapatkan ASI

Eksklusif. Capaian tersebut sangat jauh dari target nasional yaitu 85%1,2

(Ratih Sakti & Meyliya, 2018).

Penyebab kegagalan pemberian ASI Eksklusif salah satunya adalah

pengetahuan ibu. Faktor pengetahuan ibu maupun keluarga sangat mendukung


proses pemberian air susu ibu. Banyak keluhan ibu menyusui bahwa anaknya

tidak sabaran, ibu mengatakan air susunya tidak keluar, anaknya tidak mau

menyusu, dan lain sebagainya. Hal ini dapat terjadi dan sering terjadi di

masyarakat, begitu pula ibu menyusui yang juga harus meninggalkan rumah

untuk bekerja. Sebenarnya apa yang dikeluhkan dapat dicegah, apabila

mengetahui penyebabnya (Meyliya & Evi, 2018).

Berdasarkan data di atas, maka studi kasus tentang penerapan teori self

care orem terhadap ibu post partum dalam menyusi penting untuk dilaksanakan

guna mengetahui tingkat kemandiriannya dalam menyusui.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran asuhan

keperawatan dengan penerapan teori self care orem terdahap ibu post partum

pada ibu menyusui ?

C. Tujuan Studi Kasus


Penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan asuhan keperawatan
dengan penerapan teori self care orem terdahap peningkatan kemandirian ibu

post partum dalam ibu menyusui.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Profesi
Penelitian ini diharapkan mampu menambah ilmu keperawatan dalam

penerapan teori self care orem untuk meningkatkan kemandirian ibu post

partum dalam menyusui.


2. Penulis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengalaman dalam

mengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang


penerapan teori self care orem untuk meningkatkan kemandirian ibu post

partum dalam menyusui.

Anda mungkin juga menyukai