Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sarah Maulida Rahmah

NIM : 131611133006

Kelas : A1-2016

Tugas : Resume keperawatan keluarga (Transcultural Nursing model dan kompetensi


budaya)

1. Konsep teori keperawatan transkultural

Transkultural berasal dari kata ‘’trans’’ dan ‘’culture’’. Trans berarti alur
perpindahan, jalan lintas dan penghubung. Culture berarti melalui dan budaya. Keperawatan
transkultural merupakan suatu cabang dalam keperawatan yang berfokus pada studi
komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di dunia yang
menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang sehat sakit,
serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge yang ilmiah
dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya
universal (Leininger, 1979).

Cultur shock terjadi saat pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau nberadaptasi
secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien). Culture imposition adalah
kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam maupun terang-terangan,
memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan dan kebiasaan atau perilaku yang dimilikinya
kepada individu, keluarga atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa
budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok lain.

Teori Transkultural (Transcultural Nursing) adalah suatu area/wilayah keilmuwan


budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai
budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,
2002).

Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan.
Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan
kepada individu secara utuh.
2. Konsep dalam transkultural nursing

a. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari,
dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil
keputusan. Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakan dengan belajar, beserta keselurahan hasil budi dan karyanya dan sebuah
rencana untuk melakukan kegiatan tertentu (Leininger, 1991).
b. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
c. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai
nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap
lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi
(Leininger, 1985).
d. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
e. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim. Sekelompok etnik adalah
sekumpulan individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta
menurunkannya ke generasi berikutnya (Handerson, 1981).
f. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal
muasal manusia.
g. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya.
h. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan
perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi
kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas
kehidupan manusia.
i. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau
memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan
kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan
mencapai kematian dengan damai.
j. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
3. Tujuan keperawatan transkultural nursing
a. Mengidentifikasi
b. Menguji
c. Mengerti

Menggunakan pemahaman keperawatan untuk meningkatkan kebudayaan yang spesifik


dalam pemberian asuhan keperawatan.

4. Fenomena kultural yang dipertimbangkan :


a. Komunikasi
b. Ruang pribadi
c. Organisasi sosial
d. Waktu
e. Lingkungan
f. Variasi biologis
5. Konsep sentral keperawatan
a. Manusia
Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
b. Sehat
Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan
keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
c. Lingkungan
Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik
adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia.
d. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
6. Proses keperawatan transkultural nursing
Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise
Model). Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh perawat
sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew and Boyle,
1995).
a. Pengkajian
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” yaitu
:
i. Faktor teknologi (tecnological factors)
ii. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
iii. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
iv. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
v. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
vi. Faktor ekonomi (economical factors)
vii. Faktor pendidikan (educational factors)
Prinsip-prinsip pengkajian budaya:
 jangan menggunakan asumsi
 jangan membuat yang bisa terjadi konflik
 menerima dan memahami metode komunikasi
b. Diagnosa keperawatan
Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan
keperawatan transkultural yaitu :
i. gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur,
ii. gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural
iii. ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
c. Perencanaan dan Pelaksanaan
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and
Boyle, 1995) yaitu :
i. mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan,
ii. mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan
kesehatan
iii. merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan
kesehatan.
 Cultural care preservation/maintenance/ Mempertahankan budaya
 Cultural careaccomodation/negotiation /Negosiasi budaya
 Cultual care repartening/reconstruction /Restrukturisasi budaya
a. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien
tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya.
7. Kompetenssi budaya
Model kompetensi Budaya berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memberikan
asuhan keperawatan yang efektif untuk pasien dari berbagai budaya dengan cara hormat dan
Mahatahu ( Bartol & Richardson , 1998 ).
8. Kompetensi budaya yang harus dimiliki oleh perawat
a. Cultural awareness
b. Cultural knowledge
c. Cultural skill
d. Cultural encounters
e. Cultural desire
9. Kompetensi budalaya dalam praktek
a. Merawat klien beragam budaya
b. Perawat harus peka dalam setiap perbedaan
c. Mengidentifikasi keyakinan spiritual dan agama
d. Menggunakan konsep keperawatan, prinsip, dan temuan penelitian
e. Memahami dan menghargai kepercayaan budaya dan praktiknya
f. Mengetahui cara menghindari konflik budaya
g. Bekerja secara efektif dan sadar budaya

Anda mungkin juga menyukai