Anda di halaman 1dari 12
Le cang-urcang Nomor 36 Tanvn 2009 5. Tidak sepert pad undang-undang kesehatan sep, el euken kesenatan pada BAB UPaya kesehat Mg ye vemeé tan, eno Nomor 36 tahun 2009 memasukan ewer ars pada BAB tersendil. Pada Pasal 163 ay," gisebutkan bahwa fingkungan sehat adalah tingkungany, peas dati unsurunsur yang dapat menimbulkan angen 7 esehatan, antara lain : Limioah cair Limbah padat Limbah gas gampan yang tidak diproses sesuai dengan persyar yang dtetapkan pemerintah . Binatang pembawa penyakit {. Zatkimia yang berbahaya 4g. Kebisingan yang melebini ambang batas h i i k. Raciasi sinar pengion dan non-pengion Air yang tercemar Udara yang tercemar Makanan yang terkontaminasi Lebh ianjut pada Pasal 163 ayat (2) Undang-Undang Nomar 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa cakupan lingkungan sehat, antara lain Ungkungan pemukinan Tempat ja rekreasi a » « 4 ‘Acapun ketentuan mengenai standar baku mutu kesehi ling Inckungan an proses pengolahan imbah_ sebagaimana imaksud peda ayat (2), dan ayat Peraturan Pemerinh tetapkan dengan 98 | cx taidono BABS ASPEK HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ji Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Setiap tahun tercatat ribuan kecelakaan terjadi di tempat kerja. Pada tahun 2007 menurut Jamsostek tercatat 65.474 kecelakaan yang mengakibatkan 1.451 orang meninggal, §.326 orang cacat tetap dan 58697 orang cendera. Data kecelakaan tersebut mencakup seluruh perusahaan yang menjadi anggota Jamsostek dengan jumblah perserta sekitar 7 juta orang atau sekitar 10 % dari soluruh perkerja di Indonesia. Dengan demikian, angka kecelakaan ‘mencapai 930 kejadian untuk setiap 100.000 perkeria setiap tahun. Oleh Karena itu jumblah kecelakaan keseluruhannya diperkirakan jauh lebih besar Bahkan menurut penelithnan World Economic Forum tahun 2006, angka kematian mengakibatkan kecelakan di Indonesia mencapai 17 - 18 untuk setiap 100.000 perkerja.Kerugian mater! akibat kecelakaan juga besar seperti kerusakan sarana produksi, biaya pengobatan dan kompensasi. ‘Menurut laporan Intemational Labour Organization (ILO) tahun 2006 kerugiaan akibat kecelakaan kerja mencapai 4 %dari GOP suatu Negara. Artinya, dalam skala industri, kecelakaan dan penyakit akibat kerja menimbulkan kerugian 4 persen dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung (hidden cost) yang dapat mengurangi produktvitas yang akhimnya dapat mempengaruni daya ea don tum kesvaan | 99 ing suatu Negara. Hasil survey World Economic Forumtersebut sae alan entra 08/8889 eran inka avelaksan Kondisi ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran ‘mahaman kalangan usaha di Indonesia akan pentingnya oe eomsclamatan dan Kesehatan kerja (K3) sebagai salah saty ee Fa meningkatkan daya saing. Untuk mengantisipasi nal ini aera telah merencenakan upaya peningkatan keselamatan eater kea i), msatya dengan menajbkan penerepan program keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dan sistem ‘manajemen K3 (SMK3). Namun sejauh ini, Kondisi Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di Indonesia masin memperhatinkan, Keselamatan dan Kesehatan kerja (3) secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keadaan, Keutuhan, dan kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia serta karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya, dan tenaga kerja khususnya. k3 secara keilmuan adalah suaty cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan kerja di tempat kerja. K3 secara praktis/hukum, di lain sisi, merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selaiu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta begitu pula bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dari proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannya, Ditinjau dari segi Imuan, K3 dapat diartikan sebagai ilmu Pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. K3 merupakan segala daya atau pemikiran yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan balk jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khusunya dan manusia Pada _umumnya, hasil karya budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja menuju masyarakat adil dam makmur, Dengan demikian, untuk menjaga kemungkinan terjadinya 100 1 cecep triton a, Sh kesecalakaan kerja merupakan bidang keselamatan ke n Kerja (bersitat teknis), sedangkan kemungkinan te bila jadinya kasus penyakit akibat selaly dalam Keadaan selamat selama diakukan proses kena Sedangkan Kesehatan keria cartkan sebagai lapangen kevehary yang menguus! masalah-masalah Kesehatan secara memeon bagl masyarekal pekera. Meryetruh dalam att upaye opera prevent, promot, Kuali, dan rehabitai, higiene, peryescainn faktor manus terhadap pekerjaannya, seta upaya lainnya Tujuan K3 Secara umm tujuan K adalah untuk menciptakan naga kerja yang sehat dan produkt. Selain tu, untuk menciptakan ingkungen kerja yang higien's, aman, dan nyaman yang dikelola oleh tenaga kerja sehingga sehat, selamat, dan poduktif Sementara itu, Para ahi ada yang membedakan tujuan K3 berdasarkan keselamatan Kerja dan Kesehatan keria. Tujuan keselamatan Kerja adalah untuk: (1) melindungi pekerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produltivtas nasional: (2) menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat ker, serta (3) memetinara dan menggunakan sumber produksi secara aman dan efisien. Sedangkan, tujuan kesehatan kerja adalah untuk (1) mencegah dan memberantas penyakit-penyakit akibat kerja: (2) memelihara dan meningkatkan kesehatan dan gizi pekerja: (3) merawat dan mempertingg| efisensi dan daya produktivitas tenaga kerja; (4) memberantas kelelahan kerja serta melipatgandakan kegairahan dan kenikmatan bekerja; serta (6) sebagai perlindungan bagi masyarakat sekitar dari bahaya yang mungkin ditimbuikan. The Joint ILOWHO Committe On Occupation Health telah Menetapkan tujuan dari K3 antara iain: rm.) tha dan Hukom Kesehtan | 11 . | Memberikan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatanke tingkat yang setinggitingginya, balk fisik, mental, maupun kesejahteraan sosial masyarakat pekeria di semua lapangan keri Mencegah timbuinya gangguan kesehatan masyarakal pekeria yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerjanya Memberi perindungan bagi pekeria dalam pekerjaannya deri kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktorfaktor yang membahayakan kesehatan Menempatkan dan_memel ra pekerja disuatu lingkungan ekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisk dan psikis pekerjaannya. Untuk mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan roduktif dapat digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan tenaga kerja dengan sasaran Sedangkan pendekatan konsep Kesehatan ‘menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produ sasaran mencegah penyakit akibat Menurut Pusat Pendidikan dan Latinan Pegawai Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tyuan dan sasaran pelaksanaan K3 adalah: (a) mencegah, mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan, dan kebakaran; (b) mencegan, mengurangitimbuinya penyakit akibat (¢) mencegah, mengurangi kematian, cacat tetap, dan luka fingan; (d) mengamankan meterial bangunan, mesin, dan alat kerja lainnya; (e) meningkatkan produktvitas; (f) mencegah pemborosan tempat kerja sehat dan aman; serta (h) mempertancar, meningkatkan, dan mengamankan sumber dan proses produksi C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi K3 Secara gavis besar, faktor yang perlu mendapat perhatian dalam K3 yatu 1) ingkungan kerja 2) peraatan yang cigunakan, 3) Dahan yang cigunakan, 4) keadaan dan koncisitenaga kerja, dan 102 | cecep triton ‘ 5) metode kerja, 1 Lingkungan keria Lingkungan kerja adalah setiap ruan an atau melakukan aktvias kerja dan sering eimacu tenga kere untuk Keperluan suatu_usaha_ yang menganciung ber aga sumber bahaya. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tent ; Keselamatan Kerja Pasal a lah menjamin peri keselamatan dan kesehatan kerja tehadap os tempat kera dengan member hak dan kewajban Peralatan yang digunakan Mesin dan peralatan kerjayang ai baik secara_langsung maup. kemungkinan timbulnya kasus dengan ini, sangat penting untuk mempert alat Keria yang digunakan, yaitu 1) kondisi perindungan atau Penanganan mesin-mesin dan perkakas, 2) kondisi alataat ketia ipergunakan dapat berpengaruh un tidak langsung_ tethadap Kecelakaan kerja, Sehubungan Bahan yang digunakan Sangat_penting untuk meperhatkan bahan‘bohan yang Gigunakan, misalnya penggunaan bahan-baha kimia Bahan- bahan yang dipergunakan dapat menimbulkan hazard yang ada akhimya dapat menimbukan penyakt akibat kerja dan kecelakaan kerja, Hazard merupakan satu kesatvan kombinasi \darfrekuensi requency),lamawaktu dan keparanan dampak (saveriy) yang dimbuikan akibat pemajan tethadap suatu substans’ atau energl Hazard adalah sesuatu dapat berupa bahan beracun, ceceran larutan kimia di lantai, bakteri patogen. Sedangkan magnitude suatu hazard sangat ditentukan oleh dua faktotyaitu karakter at dan jumlahnyalbanyaknya hazard tersebut Keadaan dan koncisi tenaga kerja Kondisi tenaga kerja berhubungan dengan tingkat produtivitas. eta dan tum testa | 103 ~ Tenaga keri yang Kons fsa Kurang sehat atau sering sayy ceenderungberakibat menurunnyasemangatkeria,kondisi senor, inimerupakan peluang erjacrya kecelakaan kerja, yang akhinya mengganngu kegiatan di tempat kerja. Usaha pencegahan terhadap konaisi yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja, dan kecelakaan kera harus selalu diupayakan. Adapun keadaan tenaga kerja yang perly diatur antara lain: 1) Kondisi mental dan fisik, 2) kebiasaan yang balk Gan aman, 3) Serta pamakaian alt indung di Metode kerja Metode Kerja sangat dipengaruni olen pengalaman dan cara kerja yang benar. Pengalam dan cara kerja yang benar haus memperhatikan beberpa aspek antara lain peralatan, posisi Penggunaan peraiatan. Hampir 25% kecelakaan luka-luka disebabkan oleh cara kerja alau mengangkat dan membawa yang kurang benat, ‘Sebagian besar masalah k3 akibat bekerja dalam posisi yang Lebin lanjut, kecelakaan didefinisit kejacian yang menimoulkan cedera atau penyakit pac naa suatu kejadian yang menyebabkan kerusakan pro eae povlngkapan baginan dan sebagamye neat, ot ron weit Nocuan es cere a fevlkan yang Unatan Cogan mesos enatan juga kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat i kit timbul karena hubungan kerja. ace Menurut Permeneker No:04/MEN/1993. tentang jaminan kecelakaan kerja menyebutkan bahwa kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan ker, demikian juga kecelakaan kerja yang terjadikarena dalam perjalanan berangkat dari rumiah menuju ketempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau yang wajar dilaui tap har. Kecelakaan kerja adalah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang tidak dinginkan yang merugikan tethadap manusia, merusak harta benda atau kerugian tethadap proses. kerja kurang efisien. Keadaan ini dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis, keluhan yang paling ssering adalah low back pain. Klasifikasi kecelakaan kerja adalah: 1) Kecelakaan ringan, jka fak menimbulkan kehilangan hari kerja dengan bekeria yang sama: 2) kecelakaan sedang, apabila kecelakaan Jangan hati Kerja dengan incikasi D. Kecelakaan Kerja Kecelakaanadalahkejadian yangtidakterduga, tidakclikehendaki dan menimbulkan akibat yang buruk. Bertolak dari pemikiran ini maka sesungguhnya kecelakaan itu dapat diindari dengan cara melakukan upaya-upaya pencegahan, sehi ‘akibat yang lebin buruk yang mungkin akar itu menjadi tidak pernah terjadi sama sekali 3) kecelakaan kerja berat, jka pada saat tidak dapat melanjutkan pekerjaan dan meni rohanidengan ndikas’surtkeerangan daidoker yang emer 4) kecelakaan ker tal, apabila kecelakaan kerja menimt i Kematian dengan indkasi surat Keterengan dari coker yang memeriksa. - has 19a dengan demikian won| 105 104 | cecep triton a dn Hau ost OMS ee, Kecdtaan je dsebankan de (1) UBF himaN geben tindek perbuatan manusia yang tdakmemenuh slaratan sepen tidak memakai alat pelindung di, Dekerja tidak ses or il bergurau, menar Jak bones tau berpute, Kelelahan, Kebosanan, dan sebagainya: (2) unsafe condition berupa keadaan lingkungan yang tidak aman sepeqj mesin tanpa pengaman, peralatan yang sudah tidak sempy tetapi masih dipakai, penerangan yang kurang memadai, ventas, yang tidak baik, tata rvang yang tidak baik, lantal yang licin, desain dan konstruksi yang berbanaya dan sebagainya, Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) menielaskan bahwa terjadinya kecelakaan ditempat ker bbesar disebabkan oleh faktor manusia dan sebagian ke arena faktor teknis, Dalam pengendalian bahaya akibat kecelakaan kerja ada3 jenis uoaya, yaitu: 1) pengendaliantehnik; 2) pengendalian sebelum metoda pengendalian yang lain yang digunakan. ‘Sebagai dasar pencegahan kecelakaan kerja yang dipakai oleh setiap perusahaan adalah Undang-undang Rep) 1 tahun 2003 ik Indonesia tang Ketenagakerjaan, dalam pasal 86 ayat (1) diseoutkan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan alas: a) keselamatan dan Kesehatan kerja; b) moral dan kesusilaan ; dan) per harkat dan martabat manusia serta ri pada ayat (2) untuk Nn pekerja/buruh guna ‘mewujudkan yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, ‘yan yang sesuai dengan lai agama, kernudian 106 | cece rwtone E. m Penyakit Kerja bat kt, lan 6, tit lan diderita oleh ten: peers 'aga kerja dalam pekerjaannya, ten gargaven Hesehatan ala tokens. penjant eae gabungan ILO dan WHO mengenai Occupational Heath pada tanun 1989 menyatakan bahwa work-related disease (penyakiakbat kere) kan sebagai occupational disease, namun in yang disebabkan oleh lingkungan kerja 1g berkontnibusi secara signitikan sebagai kausatit. Penyakitakibat kerja mencakup semua Kondisi patologis yang teraci karena bekeria dalam jangka waktu lama, misalnya akibat penggunaan tenaga berlebih atau terpapar faktor berbahaya pada material, peralatan, atau lingkungan kerja satu dari beberapa The ILO Employment injury Benefits Recommendation pada tahun 1964 juga mendefinisikan penyakit akibat Kerja sebagai penyakit yang ditimbulkan oleh paparan bahan-bahan dan kondisi yang berbahaya di dalam proses, pertukaran, atau pekeriaan, Pada simposium ‘sional ILO di Austria mengenai penyakit akibat hubungan pekerjaan dapat cibedakan atas dua penyakt, yaity 1) penyakit akibat kerja (Occupational Disease) adalah peryakt yang mempunyai penyebab yang spesiik atau asosianya yang cakut, 2) penyakit yang bemubungan dengan pekerjaan (Work related disease) adalah penyakit yang terjadi pada populasi pekeria tanpa adanya agen penyebad ditempat kerja, namun dapat diperberat ‘leh Kondisi yang buruk bagi kesehatan, ". Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 05 Tahun 1996 Tentang Audit Sistem Manajemen Pasal 1 poin a, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yaitu bagan esos | 107 GF XX fm manajemen secafa keselurunan yang meliputi strukty srgansasi, prencanaan, tanggung jawab, pelaksanan, prosedy, proses, dan sumber daya yang Gibulunkan bagi Pengembangan penerapan, pencapaian, pengkalian, dan pemelinaraan kebjekan eselamatan dan Kesehatan kerja dalam rangka pengendalianrisiko yang berkatan dengan kegiatan ker, guna ercilanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produkt. COsbome dan Zairi menyatakan bahwa sistem manajemen 3 (Safety Management System, SMS) merupakan susunan standar- standar, prosedurprosedur, dan rencana-rencana pengawasan, yang bertujuan mempromosikan keselamatan dan Kesehatan bagi pekerja dan melindungi masyarakat dari kecelakaan ker & Hui, 2002) Manajemen K3 dapat diartikan sebagai salah satu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial dan eksak yang bertanggung jawab atas keselamatan dan Kesehatan ker i segi perencanaan, pengambilan keputusan, dan organisasi. Manajemen K3 pada dasariya mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan, Fungsi ini dapat kecelakaan (akarny ccermat dilaksanakan atau ti k Tujuan dan sasaran SMK terdapat pada Peraturan Mi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Noor 05 Tahun 1996 Tentang ‘Audit Sistem Manajemen Pasal 2 yakni menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, teaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka ja yang aman, efisien, dan produ sualu program manajemen K3 dapat dikatakan be ika memenuhi semua in ot keberhasilan x dapat pencegahan dan pengendalian bahaya: b) terdapat pelatinan K3 bagi semua tenaga kerja, c] 108 | cecestrivano ko oi tempat Kerja; <) terdapat komitmen manajemen yang ti hada K3; dan e) semua pekerja teribat penuh dalam program 3. Pengaruh post terbesar yang dapat dirih akibat penerapan manajeren K3 pada sistem manajemen perusahaan adalah adanya ppengurangan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja Beberapa mantal lain dari penerapan manajemen K3 adal 1, Memberikan kepuasan dan meningkatkan ioyaitas pekerla terhadap perusahaan, karena adanya jarrinan keselamatan dan Kesehatan dalam bekera; 2. Menunjukkan bahwa sebuah perusahaan telah beritkad baik dalam mematuhi_ pk rundang-undangan, sehingga dapat beroperasi secara normal tanpa menghadapi kendala dar segi ketenagakerjaan; 3. Mencegah terjadinya kecelakaan, Kerusakan, atau sakit akibat kerja, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya imbulkan oleh kejadian tersebut, 4. Menciptakan adanya aktvitas dan kegiatan yang terorganisi, terarah, dan berada dalam koridor yang teratur, sehingga organisasi dapat berkonsentrasi_melakukan peningkatan tethadap sistem manajerennya dibandingkanmelakuken perbaikan tethadap permasalahan-permasalahan yang terjadi Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, Karena tenaga kerja dapat bekerja optimal, kemudian meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasikan. Tercapat empat pilar manajemen K3, yang digunakan sebagal azas, prinsip, atau pedoran bagi penerapan manajemen K3 ci tempat kerja, yaitu 1. Organisasi dan administrasi ‘AdaorganisasiK3 yangmemadai yang dibentukolehperusaiaan yang bersangkutan. Penerapan manajemen K3 merupakan tanggung jawab pimpinan perusahaan, Supen'so% tenaga kerja, inten eta | 109 = penasehat manajemen K3, Perwakilan Hiperkes, lan komt. Peraturan dan prosedt ‘Ada prosedur dan peraturan Kerja dalam perusahaan. Peraturan ddan prosedur manajemen K3 diperbaiki untuk pengembangan ddan pemelinargan kondsi kerja yang sehat dan aman. Bentuk peraturan dan prosedur tersebut adalah: 1) peraturan dan prosedur_manajemen. K3 pakeian innya 2) prosedur keselamatan keta, agecekan, dan penyelidixan; 3) prosedur Kesehatan kerja, termasuk inspeksi ddan pemerksaan, pemelinaraan fasiitas, pengobatan penyakt akbat kerja dan cedera; serta 4) hal kebakaran, tetmasuk io Kebakaran, perindungan terhadap kebakaran dan pengontrolannya. Pendidikan dan petatinan Di perusahaan diselenggarakan pendiikan dan p itdengan K dan lingkungan kerja, Pendidikan dan px iN keselamatan, 4, Pengontrolan potensi bahaya ‘Ada pengawasan dan peng hadap potensi bahaya di ingkungan kerja. atas harus menjadi pethalian penting dalam 1p pilar tersebut, Fokus dan per pelaksanaan keempat pilar manajemen K3 tersebut menentukan keberhasilan pelaksanaan K3 di tempat kerja, Dalam penerapan SMK3, 5 prinsip yang ciatur dalam Transmigrasi Nomor 05 Tahun 1996 Te erusahanaan wajib melaksanakan in Menteri Tenaga Kerja dan fang Audit Sistern Manajemen 110 | cece towitove - Pasal 4 ayat 1. Kelima pr 1, Menetapkan kebijakan K3 dan men lersebut antara lain jamin ppenerapan SMK3, Komitmen dan kebjakan oem” ffhadap a ™eliput Kepernimpinan dan komitmen ms Pengurus harus menunjukkan ke Pemimpinan temnadep K9 dengan menyecakan suber nee” memadai, Pengusaha, pengurus per oe fae sahean, a dan pihak-pihak lan harus menunjulaan omer oo ra vukkan komitmen temhadap Tinjauan awal K3 masts pooner la cibandingkan dengan ketentuan falam Permenakertrans no. 05 tahun 1996 yaty mengidentfkasi sumber bahaya yang beaten dengan egiatan perusahaan, perilaian tingkat_pengetahuan, emenuhan peraturan perundangen, dan standar Ka, membandingken penerapan K3 dengan perusahaan dan ssektorlain yang lebih baik, meninjau sebab dan akibatkejadian yang membahayakan, kompensasi, dan gangguan sera hasi penilaian sebelumnya yang berkatan degan K3, meni efisiensi dan efextvitas sumberdaya yang disediaken. Kebijakan K3 Kebijakan K3_ adalah suatu pemyataan ters. yang ditandatangi oleh pengusaha dan alau penguus yang rmemwal keseluruhan visi dan tujuan perusahaan,k dan tekad molaksanakan K3, Kerangka dan program yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluuh yang bersifat urum dan atau operasional. Kebijekan K3 dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang kemudian harus dielaskan dan isebarivarkan kepada semua tenaga kerja, pemasok, dan pelanggan. Kebijakan K3 bersitat dinars dan selal dtriay ‘lang dalam rangka peningkatan kineja K3 men, ett tne | LTT ~ “pined | 112 | cove rivivowo 2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tyjuian dan sasaran penerapan K3 Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan SMK3 dengan ssasaran yangjelas, dan dapat diukur Perencanaanharusmemuat perundangan yang berlaku serta hasil pelaksanaan terhadap K3. Dalam perencanaan ini secara rinci terbagi atas a. Perencanaan identifikasi bahaya, dan pengendalian risiko dari kegiatan, produksi barang dan jasa. Pemenuhan akan peraturan dan perundangan dan persyaratan lainnya, dan setelah itu menjelaskan peraturan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kepada seluruh tenaga kerja, Menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan K3 yang ditetapkan oleh perusahaan yang harus dapat diukut, menggunakan satuan atau indlkator pengukuran, sasaran pencapaian, dan jangka waktu pencapaian Menggunakan indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3. Perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung. Penerapan awal SMK3 yang berhasil memeriukan rencana yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan dengan jelas 1) menetapkan tujuan serta sasaran SMK3 yang dapat dicapai dengan menelapkan sistem pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan fungsi dan tingkat manajemen yang bersangkutan, 2) menetapkan sarana dan jangka waktu untuk pencapaian tujuan dan sasaran. 2 2: Neneapkantetank®stcaradeteingnmergentangan smampuan dan mekanisme pendukung yang. dperonan Untuk mencapai kebiekan van, dan sasaran Ka Pati sh fenerpan SMKG ya pets endian peccaheah a. Jamrinan Kemampuan yang melputi sumer daya manusia, sarana, dana, integra, anggung jab, tanggung gusat konsultasi,motivasdankesadaran,pelatinan dankompetens keria Kegiatan pendukung yang meliput komunikasi,peaporan, ppendokumentasian, pengendalan dokumen, pencataan dan manajemen informasi Identiikasi sumer bahaya, peniaian, dan pengendaian isko yang meliput: identikasi sumber bahaya, peniaian risko,tindakan pengendalian, perancangan (desain. dan rekayasa, pengendalian administra tijauan uang konrak, pembelian, prosedur menghadapi keadaan Dencana, prosedur menghadap insiden, prosedu emul keadaan darurt. Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinera K2 seta melakukan tindakan perbaikan, dan pencegehan. Perusahaan harus memnilki sister untuk menguku, memantau, dan mengevaluasi kine menetukan keberhasian perbaikan, Terdapat 3 kegiatan dalam melakukan pengukwran dan evalua yaitu a. Inspeksi dan penguian Perusahaan harus renetapkan dan memetinara prosedu an yang berkatan dengan enguian s ingpeksi, pengujian, dan pamantat tujuan dan sasaran K3. Frekuensi inspeksi dan Ps harus sesuai dengan objeknya. 'b. Audit SMK3 sauaitSMKSharus dlekukan secaraberkala unukmerge2Mi i113 tla dan a Keston TIA | coven tritowo keetektlan penerapan SMKS. Audit harus dilaksanakan danindependen oleh personil yangmemiy, ompetensi kerja dengan menggunakan metodologi sudah ditetapkan Tindakan perbaikan dan pencegahan ‘Semuahasiltemuandari pelaksanaanpemantauan, audit, dan SSMK3 harus didokurmentasikan dan digunakan \dakan perbaikan dan pencegahan serta peleksanaannya secara sistematix yang mane dan ef ratur dan meningkatkan pelaksanaan SM secara berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan Kinerja K3 Pinpinan yang ditunjuk harus melaksanakan tinjauan ulang SMK3 Untuk menjamin kesesuaian jnambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujyan K3 Tinjauan ulang SMK3 harus melipti . Evaluasiterhadap penerapan kebijakan KS b. Tujuan, sasaran, dan kinerja K3 ©. Hasil temuan aucit SMK3 4. Evaiuasiefel e 3S penerapan SMK3 Kebutuhan untuk mengubah SMK3 Gambar 8.1, Model dan Siklus Penerapan SMK3 (Sumber: Health dan Safety Executive, 1997 ct Saban 2010) G. Aspek Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam perusahaan akan selal enerapan program keselams sendiri, Landasan hukum terset mengenai aturan yang menent kesehatan kerja (K3) harus diterapkan. Sumber -sumber hukum yang menjadi dasar penerapan program kesetamatan dan kesehiata kerja (K3) di Indonesia adalah sebagai berikut 4. Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Ker Diberilakukan pada tanggal 12 januari 1970 yang memuat erbagai persyaratan tentang keselamtan Kerja. Dalarn undang = undang tapkan mengenal Kewajban_pengusaha, kewalban dan hak tenaga kera serta syarat-syarat keselamtan kerja yang harus dipenui oleh organisasi fa én taton Kon | 115 2, Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Tenaga Keg Dalam perundangan mengenaiketenagakeriaanini salah g memuat tentang kelamatan kerja yaitu a, Pasal 86 menyebutkan bahwa setiap organisasi menerapkan upaya keselamtan dan Kesehatan kerja untuk metindung’ keselamtan tenaga kerja, Pasal 87 mewajbkan setiap organisasi metaksanakay sistem manafernen &3 yang terintegrasi dengan manajemen organisasilainya 3. Undang ~ Undang No. 8 Tahun 1998 Tentang Pelindungan Konsumen atunye Wai (ka) Pada pasal 2 menyebutkan bahwa pelindungen konsumen berdasarkan manfaat, Keadiian, kesinambangan, keamanan an keselamatan konsumen, Selanjutnya pasal 4 menyebutkan ‘mengenai nak konsumen antara lin hak alas. kenyamanan ‘keamanan, dan keselamatan dalam mengkomsumsi barang dan Jasa. Di dalam perundangan ini terkandung aspek keselamtan konsumen (consumer safety) dan keselamatan produk (product salety) Undang — Undang No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jams Undang-Undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (jamsostek) dimaksudkan untuk mengantikan Uncang-Undang No. 2tahun 1951 tentang pemyataan belakunya lundang — undang (UU) kecelakaan No. 33 tahun 1947 dan Peraturan pemerintah No, 33 tahun 1977 tentang asuransi sosial tenaga kerja (Astek). Undang-Undang (Ut diundangkan pada tanggal 17 Febru: konsideran undang-Undang (UU) meningkatnya| 2, Seperti di dalam fa dengan semakin anan tenaga kerja dalam membangun nasional 91 resiko yang mengancam keselamtan, dan kesejahtrasn tenga kerja, maka peru upaya peindungan tenage kerja. Pemberian perlindungan tenaga kerja adalan motput 116 | caceprnitowo - a” veg CE x SF pada saat tenaga kerja metakukan perkey i809 dalam hubungan aya maupun civar hubungan keje me wn ns inyaataken bahva ruang Put: jaminan kecelakaan kerja tua dan jaminan peme Daftar penyakt yang timbul Karena tubungan key dalam Keputusan presiden No. 22 tahun 1999 tentang penyakit yang tinbul karen hubungan kena Penyelenggaran program jamsostek: pemer ‘dengan peraturan tahun 1993 meiiput ear dan tata cara pembayaran dan pelayanan jaminan sosial serta sanksi, Selanjtnya maki peruran emerintah No, 28 tahun 2002 dlakukan pebahan ketgg atas peraturan pemerintah No. 14 tahun 1999, Pelunjuk teknis kepesrtaan dan pelayanan jamsostek diatur iam peraturan Meter Tenaga Kerja No. Per -05 / MEN / 1993, Undang - Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Khusnya Pada Pasal 23 Dinyatakan bahwa keselamatan k mewujudkan produktivitas kerja yang optimal yang elayanan kesehatan kerja, pencegshan penyakit akibat dan syarat kesehatan kerja. Secaragars besar a dalam Penjelasan undang - undang ii, di urakan hal - hal sebagai berkut (K3) diselenogarakan a. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk maksud a oad 7 at berkerja secara sehat tanpa membat eesti cae anya, agar diperolen yam produktivitas yang optiomal, sejalan dengan prog pm eset | 117 ——— perlindungan tenaga kerja. b. Upaya keschatan Kerja pada hakekatnya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan keria.Pelayanan keschatan kerja adalah pelayanan Kesehatan yang ciperitan kepada pekera sesual dengan jaminan sosial tenaga kere dan mencakup upaya peningkatan Kesehatan, pencegahan penaykit, penyembunan penyakit dan pemuliahan Kesehatan Syarat Kesehatan kerja meliputi persyaratan keschatan perkerja balk fisik maupun psikis sesuai dengan jenig perkerjaannya, persyaratan bahan baku, peralatan, dan proses kerja serta tempat atau lingkungan ke Tempat kerja adalah tempat yang terbuka atau tertutup, bergerakatau tetap, yang dipergunakan untuk memproduks! barang dan jasa, oleh satu atau beberapa orang perkeria temapat ker yang wai menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, NgKit Penyakit atau mempunyai karyawan paling 10 (sepuluh) orang 6. Undang ~ Undang Higiene Perusahan No, 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvesi ILO No. 120 Mengenai_higine dalam peniagaan dan kantor ~ kantor mulai sejak diundangkan pada tanggal 25 Februari 1961 Undang - Undang Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor 21 ‘Tahun 2003 7. Tentang pengesahan konvensi ILO Nomor 81 mengenai pengawasan ketenagakerjaan dalam industry dan perdagangan dimaksudkan Organization (LO) 8. Undang - Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung: Gedung memuat aspek keselamatan bangunan (building safely) antara lain 118 | cocep trvivowo 1. Pasa 16 PrsyaalanKeadsanberg.nangesung rel persyaratan Keselamatan, kesehatan ho ; kemudahan. “wamanan, dan 2. Pasal 17 : Persyaratan keselamian ty sebagai mana meliput persyatatan bem gedung untuk mendukung beban must angunan gedung dalam mencegah bahya kebakaraan dan bahaya petit 3. Pasal 21: Persyaratan Kesehatan bangunan gedungmelipt persyaratan sister penghawaan, pencahyaan, santas, dan enggunaan bahan bangunan gedung angunan gedung vampuan bangunan fan, Serta kemapuan dan menanggulangi Undang ~ Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Dalam undang — undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, telah diatur dalam BAB tersendir yaitu pada pasal pasal 164-66, yang berisi sebagai bs 1. Upaya kesehatan kerja ditunjukan untuk melindungi pekeria ‘agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh perkerjaan. Yang dimaksud upaya kesehatankera ini, meliput a. Perkerja di sektor formal . Perkerja di sektor informal ©. Bagi setiap orang selain petkerja yang berada i lingkungan tempat ke Pengelola tempat kerja walb menaati standar kesehatan kerja yang ‘oleh ketentuan yang berlaku dan menjamin ingkungan Kerja yang sehat serta bertanggung jawab alas terjadinya kecelakaan kerja Pengelotahan tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya Kesehatan yenceganan, peringkatan pengobatan dan pemulihan bagi tenaga keri. , Dalam penyeleksian pemilihan caion em seeana perusahaaniinstansi, hasil pemerksaan keseha e tact tose | 119 fisic dan mental digunakan sebagai banan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Majkan atau pengusaha wajib menjamin kesehatan petkerja melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan, dan pemulinan serta wajin menanggung seluruh biaya fan, dan Kesehatan kerja. th memberikan dorongan dan bantuan untuk BAB perlindungan pekeria ASPEK HUKUM PENYAKIT MENULAR ‘A. Pengertian Penyakit Menular Menurut Notoatmojo (2010), penyakit menuiar (communicable disease) adalah penyakt yang dapat ditularkan dari satu orang ke ‘orang yang lain, baik secera langsung maupun tidak langsung | Penyakit menulr in ctandai dengan adarya organ atau penyebab ppenyakt yang hidup dan dapat berpindah. Patogen merupakan ‘sumber atau penyebab penyakit menuiar, Patogen adalah oxganisme | atau substansi seperti bakter, vius atau parast yang menimbulken ppenyyakt, Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu ke orang yang lain arena 3 faktor berikut yaitu: agent (penyebab penyaki), host (induk semang) dan route of transmission jatannya penularan) Menurut Depkes (2000), penyakit menular adalah penyaki | yang disebabkan oleh bibit penyakit tertentu atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui penularan bibit penyakit atau toxin yang iproduksi oleh bibit penyakit tersebut dari orang yang terineksi, dari binatang atau dari reservoir kepada orang yang rentan; baik ‘secara langsung maupun tidak langsung melalui tumbub-tumbunan atau binatang pejamu, melalui vektor atau melalui ingkungan B. Cara Penularan Penyakit Penularan penyakit merupakan mekanisme dimana penyakt infeksi ditularkan dari suatu sumber ataureservoir kepada seseorang, 120 | ceceptowione tha dontatunKestatan | 121 ee —CeesSCO NK EE.

Anda mungkin juga menyukai