Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PERCOBAAN

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan berat molekul senyawa yang mudah menguap (volatile)
berdasarkan pengukuran massa jenis gas dan melatih menggunakan persamaan gas ideal.

Dalam percobaan, mula-mula dilakukan penimbangan gelas kimia tertutup alumunium foil yang
telah dikencangkan dengan karet gelang. Penimbangan dilakukan setelah gelas tertutup agar
alumunium foil dan karet gelang tertimbang serta penimbangan gelas kimia dapat akurat.
Selanjutnya memasukkan 5ml larutan kloroform (CH3Cl) kedalam gelas kimia dan menutup gelas
kimia serta dikencangkan dengan karet gelang kembali. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi
penguapan kloroform dalam gelas kimia (kedap udara). Kemudian melubangi tutup gelas kimia
(alumunium foil) 5-7 lubang dan merendam gelas kimia dalam penangas air hingga cairan dalam
gelas kimia habis, dan mencatat suhu akhir penangas air. Pemberian lubang dalam tutup bertujuan
untuk mencegah gas dalam tekanan tinggi, agar udara dalam gelas kimia dapat keluar sebelum
pemanasan sehingga uap larutan akan menempel dalam alumunium foil dan menghalangi larutan
lain untuk masuk ke dalam gelas kimia, penangas air digunakan agar .

Gelas kimia kemudian diangkat dan dikeringkan bagian luarnya kemudian mendinginkannya dalam
desikator. Pada tahap ini sisa uap air dalam sistem akan dibuang dan larutan kloroform saja yang
akan mengembun kembali. Setelah 15 menit, larutan yang mengembun akan terkumpul. Kemudian,
menimbang gelas kimia berisi larutan kloroform tersebut. Setelah itu mencuci gelas kimia, dan
mengisinya dengan air dan ditimbang, serta mencatat suhu air tersebut.

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati peristiwa adsorpsi suatu larutan pada suhu tetap oleh
padatan. Dalam percobaan, mula-mula dilakukan penimbangan 1 gram karbon sebanyak 6 kali,
kemudian memasukkannya kedalam 6 labu Erlenmeyer (1gram/labu), kemudian membuat larutan
berkonsentrasi 0,15; 0,12; 0,09; 0,06; 0,03 dan 0,015 M dengan melakukan pengenceran dari HCl
0,15 M dengan volume masing-masing 100 ml. Larutan-larutan tersebut kemudian ditambahkan
setiap labu berisi karbon. Kemudian, mengisi 1 labu Erlenmeyer dengan 100 ml HCl 0.03 M tak berisi
karbon, larutan ini digunakan sebagai larutan pembanding bagi keenam larutan lainnya. Setelah itu
menutup dan mengocok setiap labu selama 30 menit dengan cara mengocok selama 2 menit lalu
mendiamkan selama 8 menit, berulang hingga 3 kali, setelah itu mendiamkanya selama 1 jam untuk
mencapai kesetimbangan. Pengocokan yang dilakukan secara periodik agar larutan
LALALALALALLALALAL. Kemudian menyaring ketujuh larutan menggunakan kertas saring dimana 10
ml filtrate pertama dibuang untuk menghindarkan kesalahan akibat adsorbsi karena kertas saring
dan mengambil 25 ml hasil filtrate. Kertas saring digunakan agar tidak ada partikel berukuran lebih
besar dari pori-pori kertas saring masuk sehingga mengurangi pengotor dalam hasil filtrate. 25 ml
hasil filtrate kemudian di titrasi dengan NaOH 0,1 M menggunakan bur et.

Kertas Saring

 Labu erlenmeyer 7 buah


 Cawan porselin 1 buah
 Corong 1 buah
 Pipet ukur 1 buah
 Buret 1 buah
 Statif/klem 1 buah
 Bunsen/kaki tiga/kasa 1 buah
 Gelas arloji 1 buah
 1bu takar/gelas ukur 50 ml, 100 ml.
 NaOH 0,1 N
 Asam Asetat
 Carbon aktif 6 gram
 HCL
 Indikator PP/MO
ANALISIS HASIL

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan berat molekul senyawa yang mudah menguap (volatile)
berdasarkan pengukuran massa jenis gas dan melatih menggunakan persamaan gas ideal.

Dalam percobaan didapatkan massa gelas kimia yang telah ditutup alumunium foil dan karet gelang
yaitu 75,3 gram, kemudian massa gelas + alumunium foil + karet gelang + cairan (setelah desikator)
sebesar 75,8 gram dan massa gelas +alumunium foil+karet gelang + air sebesar 217,6 gram. Selain
itu percobaan ini juga diperoleh data suhu akhir penangas air 69,7 ‘C, suhu air 28’C dab tekanan
atmosfer 1 atm.

Melalui data yang diperoleh, data kemudian diolah dan dihitung untuk mendapatkan berat molekul
(BM) senyawa kloroform yang diuji coba. Pengolahan data menggunakan persamaan gas ideal
dimana PV = nRT dimana n = m/BM dan rumus BM mRT/PV atau rho RT/P. Massa yang digunakan
adalah massa klorofrom setelah mengembun dari desikator (0,5 gram). Massa tersebut terbilang
kecil, oleh sebab itu dalam pengolahan digunakan R=0,082 Latm/molK sehingga T dalam Kelvin
(342,85 K) dan tekanan 1 atm dan diperoleh hasil berat molekul senyawa tersebut 98,7688 g/mol.

Nilai berat molekul hasil perhitungan tanpa faktur koreksi masih meng andung kesalahan
(belum tepat), hal ini disebabkan tidak semua uap kloroform setelah pemanasan mengembun
kembali dalam jangka waktu tertentu di desikator, sehingga jumlah udara yang masuk kembali ke
labu Erlenmeyer akan berkurang dari jumlah saat semua uap kloroform mengembun kembali
menjadi cairannya. Saat gelas udara kimia ditimbang, terdapat sejumlah udara yang memenuhi
gelas tersebut, setelah melalui pemanasan udara tersebut keluar dan tidak dapat masuk karena
terdapat uap senyawa kloroform dalam tutup gelas, setelah melalui pendinginan dalam desikator,
tidak semua uap kloroform kembali menjadi cairan, hal ini akan menghalangi sebagian udara untuk
masuk kembali ke dalam gelas dan massa labu menjadi berkurang. Oleh sebab itu massa cairan
kloroform sebenarnya harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke
dalam labu erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak mengembun. Massa udara tak
dapat masuk disebut merupakan faktor koreksi dengan rumus penghitungan
6.90328−1163.03
log 𝑃 = untuk menghitung tekanan uap kloroform pada suhu tertentu
(227.4+𝑇)

dengan P dalam mmHg dan T dalam celcius.


dan melalui persamaan gas ideal akan didapatkan faktor koreksi (massa udara tersebut) yang
harus ditambahkan pada massa cairan kloroform (menggunakan nilai P dari perhitungan sebelumnya
dalam atm, data volume gelas kimia, dan berat molekul udara) untuk memeroleh nilai BM yang lebih
tepat, sehingga didapatkan nilai berat molekul kloroform dengan faktor koreksi yaitu 108,4438 g/mol.
Berdasarkan hasil penghitungan juga didapatkan nilai kesalahan relatif dimana berat
molekul kloroform teori sebesar 119,5 g/mol. Kesalahan relative yang didapatkan dengan faktor
koreksi sebesar 9,25% dan tanpa faktor koreksi sebesar 17,35%.

ANALISIS KESALAHAN

Pada percobaan ini terdapat beberapa kesalahan yang terjadi sehingga mempengaruhi nilai berat
molekul senyawa kloroform yang diperoleh. Seperti saat larutan dipanaskan dalam penangas,
penangas digunakan bersama-sama untuk beberapa kelompok sehingga sering dilakukan
pengecekan penangas dengan frekuensi yang cukup banyak dan cukup lama untuk mengecek
apakah cairan telah habis menguap. Ketika pendinginan dilakukan dalam jangka waktu tertentu
sehingga tidak semua uap kloroform mengembun dan tidak semua udara dapat masuk kembali
sehingga massa hasil akan berbeda (berkurang) jika dibandingkan dengan massa ketika seluruh
kloroform mengembun dan seluruh udara dapat masuk ke dalam gelas kimia. Meskipun begitu,
massa udara tak dapat masuk telah diperhitungkan dan mengurangi kesalahan yang terjadi, hal ini
terlihat dari kesalahan relative yang berkurang dari 17,35% menjadi 9,25%. Selain itu penggunaan
asumsi untuk suhu air dan tekanan atmosfer dalam penghitungan. Praktikan tidak benar-benar
melakukan pengukuran suhu air dan tekanan atmosfer yang sebenarnya. Selain itu, perbedaan suhu
antara penangas dan display yang tertera, suhu penangas yang naik turun secara tiba-tiba dapat
menyebabkan kesalahan dalam penginputan data.

 Kertas Saring
 Labu erlenmeyer
 Cawan porselin
 Corong
 Pipet ukur
 Buret
 Statif/klem 1 buah
 Bunsen/kaki tiga/kasa
 Gelas arloji
 1bu takar/gelas ukur

Anda mungkin juga menyukai