Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

Manajemen Organisasi di Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya

Disusun Oleh :

Cicin Sri H (1720022)

Himayatus Solikhah (1720036)

Poppy Ananda K (1720052)

Rudi Irfan (1720068)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2019-2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 13 Oktober 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Depsos RI (2004: 4) mengemukakan bahwa: Panti Sosial
Asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan
sosial pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan
anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam
memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga
memperoleh kesempatan yang luas,tepat dan memadai bagi pengembangan
kepribadianya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi
penerus cita- cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam
bidang pembangunan nasional‟.

Dari pengertian panti asuhan merupakan sebuah lembaga pengganti


fungsi orang tua bagi anak-anak terlantar dan memiliki tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak- anak terlantar terutama
kebutuhan fisik, mental, dan sosial pada anak asuh supaya mereka memiliki
kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan menjadi generasi penerus cita-
cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta dalam bidang
pembangunan sosial.

Sedangkan menurut Gospor Nabor (Bardawi Barzan:1999: 5)


menjelaskan bahwa: “Panti asuhan adalah suatu lembaga pelayanan sosial
yang didirikan oleh pemerintah maupun masyarakat, yang bertujuan untuk
membantu atau memberikan bantuan terhadap individu, kelompok
masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup”.

Berdasarkan pengertian diatas panti asuhan sebagai lembaga sosial


yang didirikan secara sengaja oleh pemerintah ataupun masyarakat guna

3
membantu invidu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai
wujud upaya terjaminnya kesejahteraan sosial.

Dari kedua pengertian yang telah dikemukakan diatas dapat


disimpulkan bahwa panti asuhan adalah suatu lembaga kesejahteraan sosial
yang didirikan secara sengaja oleh pemerintah atau masyarakat yang
bertanggung jawab dalam melakukan pelayanan, penyantunan dan
pengentasan anak terlantar dan memiliki fungsi sebagai pengganti peranan
orang tua dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar
mereka memiliki kesempatan yang luas untuk mengalami pertumbuhan fisik
dan mengembangkan pemikiran hingga ia mencapai tingkat kedewasaan yang
matang dan mampu melaksanakan peranan- perannya sebagai individu dan
warga negara didalam kehidupan bermasyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan manajemeno rganisasi (5M) di Sahabat Yatim
Indonesia Cabang Surabaya
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen organisasi (5M) di
Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Man
Sumber Daya Manusia di dalam Sahabat Yatim Indonesia Cabang
Surabaya ini bermacam-macam. Beberapa macam orang yang menjadi
kepengurusan organisasinya tersebut mulai dari ketua, bendahara, dan tim
pengurus atau pengasuh. Berikut tugas-tugas dari setiap pengurus Sahabat
Yatim Indonesia Cabang Surabaya:
a. Ketua
Ketua adalah penanggung jawab dari kegiatan pengurus Sahabat Yatim
Indonesia Cabang Surabaya, tugasnya antara lain:
1) Menentukan kebijakan pokok dibidang perencanaan dan
pelaksanaan program kerja dan administrasi kearsipan.
2) Melakukan dan membina kegiatan, baik ke dalam maupun
hubungan keluar yayasan.
3) Memimpin kegiatan kepengurusan Sahabat Yatim Indonesia
Cabang Surabaya.
4) Mengevaluasi semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus.
5) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas hasil pelaksanaan
kegiatan-kegiatan anggota.

b. Pengurus atau Pengasuh


Untuk tugas pengurus atau pengawas sendiri juga disesuaikan dengan
bidangnya, yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan pengawasan terhadap kenyamanan Sahabat Yatim
Indonesia Cabang Surabaya, supaya tidak ada orang luar yang
masuk ke dalam yang ingin merusak citra yayasan panti asuhan ini,
atau mengawasi anak panti asuhan apabila waktu jam istirahat.

5
2) Membuat laporan tertulis yang ditanda tangani oleh semua anggota
pengurus maupun pengawas tentang setiap hasil pengawasan dan
pemeriksaan yang dilakukan melalui pengurus.
3) Mengurus kehidupan anak yang bersangkutan dengan sekolah,
misalnya saja tentang biaya sekolah anak, uang saku sehari-hari.
4) Menjaga dan mengatur kegiatan anak-anak setiap harinya. Ada
berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, misalnya
olahraga, kebersihan, makan minum, tidur, belajar diniyah dan
umum, istighosah setiap malam jum’at (seminggu sekali), dan
mendatangi undangan-undangan dari masyarakat
Adapun tugas dan tanggung jawab ketua pengasuh Sahabat
Yatim Indonesia Cabang Surabaya, yaitu memimpin rapat,
membuat keputusankeputusan yang berhubungan dengan kebijakan
pengurus, mengelola Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya,
serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan kerja sesuai dengan
amanat para penyumbang maupun donatur, dan selalu berhubungan
dengan pihak dinas sosial setempat.

c. Anakasuh yang berjumlah 35 orang laki-laki

2.2 Money
Di dalam kepengurusan keuangan Sahabat Yatim Indonesia
Cabang Surabaya, ini menggunakan buku khusus keuangan yang terdiri
dari buku kas atau keluar masuknya uang yang sudah digunakan, khusus
untuk pengeluaran harian atau belanja, pengeluaran bulanan,untuk biaya
pengeluaran anak-anak, untuk bayar spp sekolah, untuk pembelian buku,
untuk kebutuhan sehari anak-anak, membeli alat mandi, atau obat-obatan
untuk persiapan kalau misalnya sakit, dan juga biaya untuk membeli
pakaian anak-anak panti apabila sudah tidak layak pakai. Tentu saja setiap
buku khusus keuangan tersebut telah diperiksa oleh badan pusat Sahbat
Yatim Indonesia sehingga dapat tekontrol dengan baik dan tidak ada

6
kesalah pahaman antara pihak yayasan panti asuhan sendiri dengan orang
tua atau wali anak.
Untuk pengelolahan keuangan di yayasan ini lancar dan tidak ada
kendala. Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya, ini selalu
berhubungan dengan dinas sosial di dalam administrasi yayasan maupun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh yayasan, dan di dalam pengelolaan
keuangan Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya, ini dikerjakan oleh
sekretaris dan juga bendahara, juga diketahui oleh ketua pengurus agar
tidak terjadi suatu permasalahan di dalam kepengurusan keuangan.

2.3 Methode
Yayasan ini “Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya” yang berada
di Jl. Semolowaru No. 19, Semolowaru, Kec. Sukolilo, Surabaya. Awal
mulanya anak - anak yang di terima Sahabat Yatim Indonesia Cabang
Surabaya oleh ini adalah anak yatim, atau yatim piatu, tapi setelah berjalan
nya waktu,yayasan ini juga menerima penitipan anak sementara yang orang
tuannya sibuk bekerja. Yayasan ini membedakan antara perempuan dan laki –
laki dengan membangun gedung yang terpisah dan ditengah – tengahnya
tempat belajar dan bermain. Meskipun mereka terpisah gedung saat tidur
tetapi mereka bisa bermain di gedung tengah.

2.4 Material
Pemberian inventarisasi sendiri menurut Sahabat Yatim Indonesia
Cabang Surabaya adalah pemberian inventaris barang yang diberi oleh
donatur atau penyumbang yang dermawan berupa barang, barang-barang
yang diberi oleh orang berupa kursi sofa, AC, gorden, lampu, meja
kayu, kursi kantor, sound, karpet, LCD komputer, kipas angin, papan
tulis, telfon kantor, tape recorder, buku-buku untuk bacaan, Al-qur’an,
kalender, TV. Yayasan Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya fasilitas
tertata rapi dan lengkap mulai dari anak – anak.

7
2.5 Marketing
Sumber dana yang didapat yayasan ini berasal dari penyumbang (para
dermawan) secara spontanitas, ada juga dari para dermawan yang sama, tapi
bedanya memberi sumbangan dengan secara tetap, bukan hanya memberi pada
waktu bulanan saja bahkan mingguan, karena mendapatkan dan dari Sahabat
Yatim Indonesia dan juga menerima dana dari orang tua yang menitipkan
anaknya sementara.
Yayasan panti asuhan ini sendiri juga sangat erat kaitannya dengan para
donatur ataupun penyumbang untuk yayasan. Para penyalur dana tersebut juga
terkadang memiliki usaha yang mapan, sehingga penyumbang tersebut
meminta kepada pihak panti asuhan untuk merekrut anak panti asuhan yang
sudah lulus ataupun yang sudah selesai untuk bekerja di usahanya tersebut.
Selain dari semua itu anak-anak panti asuhan ini Sahabat Yatim Indonesia
Cabang Surabaya memiliki segudang prestasi yang membuat mereka bisa
mendapatkan beberapa piala di setiap perlombaan yang mereka ikuti, misalnya
saja ada perlombaan cerdas cermat, lomba pidato lomba futsal yang terdapat
di mall – mall dan perlobaan lainnya, dan anak-anak tersebut berhasil meraih
piala, dan piala tersebut diletakkan di kantor asrama yang mereka tempati. Di
sisi lain, selain memiliki segudang prestasi anak-anak Sahabat Yatim
Indonesia Cabang Surabaya tersebut juga memiliki bakat yang mungkin masih
terpendam dan tidak diketahui oleh banyak orang atau kalangan, misalnya saja
mereka diajarkan cara beternak ayam dan hasil dari telur dan ayam bisa dijual
dan juga mendaur ulang sampah plastic yang bisa dibentuk menjadi berbagai
macam bentuk mainan yang sangat unik, bahkan kerajinan yang dimiliki anak-
anak asuh di Sahabat Yatim Indonesia Cabang Surabaya ini sangatlah kreatif
sekali dan bisa juga dijadikan sebagai souvenir sehingga dapat dijual, agar
keuntungannya dapat digunakan untuk logistik dan tidak selalu
menggantungkan kepada donatur atau penyumbang.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk
membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun
yang tidak tinggal bersama dengan keluarga. Anak-anak panti asuhan ini
diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua dalam mengasuh,
menjaga, dan memberikan bimbingan kepada anak agar anak menjadi manusia
dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap
masyarakat di kemudian hari.
Oleh sebab itu, sebuah panti asuhan yang merupakan yayasan sosial yang
dibentuk oleh komunitas ataupun yayasan, harus memiliki kriteria tertentu
yang cukup agar segala kebutuhan anak-anak asuh dapat tercukupi dengan
baik. Dalam perancangan fasilitas panti asuhan harus memperhatikan tujuan
utama dari panti sosial, yaitu kesederhanaan dan kebersamaan.

3.2 Saran
Penulis berharap, panti asuhan di Indonesia dapat lebih memperhatikan
pembentukan karakter sedini mungkin melalui berbagai sarana dan prasarana
yang harus lebih ditingkatkan, agar kedepannya anak-anak tersebut dapat
menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat merasakan kasih sayang dan
perindungan yang layak.
Oleh karena itu, para pengurus panti asuhan harus menciptakan suasana
kehangatan, kekeluargaan, kebersamaan, kekompakan, keamanan, dan
keceriaan melalui pemilihan material agar dapat mewakili karakter dari anak-
anak di panti asuhan dan juga mampu mendorong anak-anak yang tinggal di
spanti asuhan untuk berkarya.

Anda mungkin juga menyukai