Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani dalam beraktivitas. Olehnya itu, kita dianjurkan
untuyk berolahraga paling kurang dua kali dalam seminggu. Olahraga sangat bermanfaat untuk
kesehatan system kardiovaskuler. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa
suatu keadaan yangsempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik
berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sedangkan menurut depkes pada UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai
satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur – unsur fisik, mental dan sosial dandi dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit
apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatanlain yang
menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit(istilah sehari -
hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya,
maka ia di anggap tidak sakit.
Kadang-kadang dalam kehidupan sehari-hari kita membandingkan bagaimana kesanggupan
kita melakukan aktivitas dengan orang lain. Hal ini mempengaruhi oleh kebugaran jasmani setiap
orang. Orang yang sering berolahraga, tubuhnya akan terbiasa atau beradaptasi sehingga ketika
melakukan aktivitas yang berat cadangan kekuatannya lebih banyak dibandingkan dengan yang
jarang berolahraga. Selain itu, orang rajin berolahraga juga memiliki kerja jantung yang baik
danberujung pada lebih rendahnya tekanan darah disbanding yang jarang berolahraga.
Kebugaran tubuh dapat diukur dengan jumlah oksigen yang dikonsumsi selama berolahraga pada
kapisitas maksimum. Jumlah oksigen maksimal dalam tubuh ini jugadijadikan sebagai ukuran
kebugaran tubuh. VO2 max adalah jumlah maksimum oksigendalam mililiter, satu dapat
digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan. Merekayang sesuai memiliki nilai
VO2max lebih tinggi dan dapat melaksanakan lebih kuat daripadamereka yang tidak juga AC.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Anda dapatmeningkatkan VO2max Anda dengan
bekerja keluar pada intensitas yang meningkatkanAndadetak jantung menjadi antara 65 dan 85%
dari maksimumsetidaknya selama 20 menittiga sampai lima kali seminggu. Nilai rata-rata
VO2max untuk atlet laki-laki adalah sekitar3,5 liter / menit dan untuk atlet perempuan itu adalah
sekitar 2,7 liter / menit.
B. Tujuan Praktikum
Mengukur kesanggupan kerja sistem jantung dan pembuluh darah untuk berfungsi optimal
pada keadaan istirahat dan kerja menggunakan Metode Harvard Step Up Test, Bruce Treadmill
Test Protocol, dan Astrand 6 Minutes Cycle Test.

BAB II
DASAR TEORI
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi ataumendiagnosa penyakit
kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaiankebugaran, dan kemampuan untuk pulih
dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi(kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.

Tes Harvard merupakan tes ketahanan terhadap kardiovaskuler. Tes ini menghitungkemampuan untuk
berolahraga secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama tanpalelah. Subjek (orang yang
meelakukan tes) melangkah naik dan turun pada papan setinggi 45cm. jumlah langkah yaitu 30
langkah permenit dalam 5 menit atau sampai subjek kelelahan.Kelelahan adalah ketikaa saat subjek
tidak mampu lagi mempertahankan langkahnya dalam15 detik. Subjek didudukkan dan merupakan
akhir dari tes, dan denyut jantungnya kemudiandihitung dalam 1 sampai 1,5, 2 sampai 2,5, dan 3
sampai 3,5 menit

Anda mungkin juga menyukai

  • Step 7 Tutorial 4
    Step 7 Tutorial 4
    Dokumen27 halaman
    Step 7 Tutorial 4
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Pemberian Cairan
    Pemberian Cairan
    Dokumen2 halaman
    Pemberian Cairan
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Step 7 Tutorial 5
    Step 7 Tutorial 5
    Dokumen12 halaman
    Step 7 Tutorial 5
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • SKIZOFRENIA
    SKIZOFRENIA
    Dokumen14 halaman
    SKIZOFRENIA
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Bipolar
    Gangguan Bipolar
    Dokumen13 halaman
    Gangguan Bipolar
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Skenario 4 Blok 6
    Skenario 4 Blok 6
    Dokumen18 halaman
    Skenario 4 Blok 6
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • MALARIA
    MALARIA
    Dokumen19 halaman
    MALARIA
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Asthma Attack
    Asthma Attack
    Dokumen12 halaman
    Asthma Attack
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5 Blok 6 - Hiperurisemia
    Skenario 5 Blok 6 - Hiperurisemia
    Dokumen15 halaman
    Skenario 5 Blok 6 - Hiperurisemia
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Skenario 3 Blok 6
    Skenario 3 Blok 6
    Dokumen20 halaman
    Skenario 3 Blok 6
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Krisis Hipertensi
    Krisis Hipertensi
    Dokumen20 halaman
    Krisis Hipertensi
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Manifestasi Klinis Kejang Demam
    Manifestasi Klinis Kejang Demam
    Dokumen3 halaman
    Manifestasi Klinis Kejang Demam
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Dokumen3 halaman
    Bronkitis
    Assyifa Tashya Dwindani
    Belum ada peringkat