Anda di halaman 1dari 7

ANALISA EFISIENSI ISENTROPIK TURBIN UAP PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA BIOMASSA (PLTBM)


Rolando Samosir 1), Danial 2), Eddy Kurniawan 3)
1,2,3)
Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jln. Prof.H.Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia
Email 1) : rolandosamosir@gmail.com

ABSTRAK

Nilai spesifikasi turbin uap perlu diperhatikan terutama spesifikasi efisiensi isentropik (ηt ) dan kerja
turbin (Wt ) terhadap kemampuan operasional turbin uap di PT. Harjohn Timber Desa Kuala Dua Kubu Raya.
Penelitian ini mencari nilai spesifikasi dan operasi efisiensi isentropik dan kerja turbin menggunakan
parameter data berupa laju aliran massa (ṁ), tekanan inlet (P1), tekanan outlet (P2) suhu inlet (T1) dan suhu
outlet (T2) menggunakan aplikasi ChemicalLogic SteamTab dan metode interpolasi linier. Hasil dari
penelitian ini diperoleh bahwa spesifikasi efisiensi isentropik turbin adalah 64,60 % dan kerja turbin 7,081
MW. Penelitian dari operasional efisiensi isentropik adalah selama 4 hari penelitian adalah 66,43 %., 65,4 %,
65,71 % dan 66,23 %. Penelitian dari operasional kerja turbin adalah 5501,43 kW, 2784,64 kW, 4999,58 kW
dan 4895,08 kW. Rekomendasi yang di sarankan dari penelitian ini adalah perbaikan sensor-sensor turbin
agar tidak terjadi kesalahan pembacaan dan juga perbaikan jalur pipa yang mengalirkan uap untuk
meningkatkan kemampuan turbin uap.
Kata kunci: PT. Harjohn Timber, Efisiensi Isentropik, Kerja Turbin

1. PENDAHULUAN
Proses pembangkitan listrik di PT. Harjohn 2. TINJAUAN PUSTAKA
Timber menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga 2.1 Efisiensi Isentropik Turbin
Uap dengan Bahan Bakar Biomassa. Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa menggunakan tenaga Efisiensi isentropik merupakan kerja aktual
uap yang diperoleh dari pembakaran bahan baku dan ideal dari suatu peralatan. Perpindahan panas
utama berupa biomassa limbah kayu hasil pabrik antara turbin dan lingkungan diabaikan. Termasuk
plywood Tenaga uap yang dihasilkan digunakan efek energi kinetik dan potensial Berdasarkan
untuk menggerakkan turbin yang nantinya asumsi ini, kerja disetiap aliran massa melalui
digunakan untuk menggerakkan generator untuk turbin adalah
menghasilkan listrik berdasarkan spesifikasi

generator yaitu sebesar 7,5 MW. = h1 − h2 (2.1)

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
menggunakan turbin uap sebagai alat konversi Keadaan yang ditandai dengan 2s pada
energi potensial uap untuk memutar turbin dan gambar 3 hanya dapat dicapai jika tidak ada
menggerakkan generator dan memiliki nilai irreversibilitas internal, keadaan ini disebut
spesifikasi berupa efisiensi isentropik yaitu ekspansi isentropik turbin.
perbandingan kerja ideal terhadap kerja aktual Ẇcv
turbin dan nilai kerja turbin. Efisiensi isentropik ( ) = h1 − h2s (2.2)
ṁ s
dan kerja turbin uap sangat mempengaruhi turbinn
ketika, karena turbin harus terus bekerja selama
listrik dibutuhkan maka penulis melakukan
penelitian untuk mengevaluasi parameter
spesifikasi efisiensi isentropik dan kerja turbin uap
terhadap parameter operasional turbin uap di PT.
Harjohn timber Desa Kuala Dua Kubu Raya.
2.2 Interpolasi Linier untuk Pencarian Nilai
Parameter (Properties) yang tersedia pada
tabel Suhu A.2 dan Tabel Tekanan A.3

Interpolasi dua titik dengan garis lurus


dengan titik (xo,yo) dan (x1,y1). Teknik interpolasi
linier digunakan untuk mencari nilai dalan tabel
suhu A.2 dan tabel tekanan A.3 berupa suhu (T),
Tekanan (P) entalpi uap jenuh (hf), entalpi
penguapan (hfg), entalpi uap jenuh (hg), entropi
cairan jenuh (sf), entropi uap jenuh (sg). Selain itu
interponasi linier mencari nilai entalpi uap kodisi
aktual (h2) karena entalpi uap hg=h2 (Munir:2008).
Gambar 3 Diagram Mollier
(Sumber: Moran J., Shapiro N.M, 2004) Persamaan untuk proses ini adalah
(y1 − yo )
Dalam ekspansi aktual melalui turbin h2> h2s p1 (x) = yo +
(x1 − xo )
dan demikian kerja lebih kecil dari kerja y1 − y0
p1 (x) = (x − x0 ) + y0 (2.7)
maksimum. Perbedaan ini bisa diukur dengan x1 − x 0
efisiensi isentropik turbin yang didefinisikan
3 METODE PERHITUNGAN
sebagai
3.1 Objek Penelitian Dan Data Yang
(Ẇt /ṁ) h1 − h2
ηt = = x100% (2.3) Dibutuhkan
̇
(Wt /ṁ) h1 − h2 s
s
Pembilang dan penyebut dalam rumus ini Metode yang akan dilakukan untuk
dievaluasi dalam keadaan inlet dan outlet yang mengumpulkan data-data yang diperlukan adalah
sama. melakukan pendataan spesifikasi turbin dan
Entalpi Isentropik (h2s) ditentukan dengan operasional dengan objek penelitian berupa turbin
persamaan (2.4), (2.5) dan (2.6) uap unit 1 jenis Qiangdao Jieneng 7,5 MW di PT.
 Entropi outlet (kondisi 2) Harjohn Timber Desa Kuala Dua Kubu Raya
𝑠2 = 𝑠1 (2.4) dengan parameter yang digunakan adalah sebagai
 Fraksi Uap berikut:
s2 − sf s2 − sf
x2 = = (2.5) a. Spesifikasi Turbin Uap yang dibutuhkan
sg − sf sfg
 Entalpi isentropik (Kondisi 2) bisa di lihat pada gambar 3.1 yaitu;
h2 s = hf + x2 hfg (2.6) Tekanan 1 (P1), Suhu 1 (T1), Tekanan 2 (P2),
Suhu 2 (T2) dan Laju Aliran Massa uap
Di mana: masuk (ṁ) seperti pada gambar 3.1
ηt = Efisiensi Isentropik Turbin (%) b. Data Operasional turbin uap yang
h1 = Entalpi Uap masuk (kJ/Kg) dibutuhkan bisa di lihat pada gambar 3.2
h2 =Entalpi uap keluar saat kondisi aktual yaitu; Tekanan 1 (P1), Suhu 1 (T1), Tekanan
(kJ/Kg) 2 (P2), Suhu 2 (T2) dan Laju Aliran Massa
h2s = Entalpi uap keluar ideal (kJ/Kg) uap masuk (𝑚̇) seperti gambar 3.2.
s1 = Entropi Inlet Turbin
s2 = Entropi Outlet Turbin
x2s = Fraksi Uap
hf = Entalpi cairan jenuh (kJ/Kg)
hfg = Entalpi evaporasi (kJ/Kg)
hg = Entalpi uap (kJ/Kg)
Wt = Daya Turbin (MW)
𝑚̇ = Laju Aliran Massa Uap (kg/s)
̇
(𝑊𝑡 /𝑚̇) = Daya Turbin Aktual per laju aliran
massa (kJ/Kg)
̇
(𝑊𝑡 /𝑚̇)𝑠 = Daya Turbin Isentropik per laju
aliran massa (kJ/Kg)
turbin. Efisiensi yang menunjukkan nilai lebih
dari 100% menunjukkan bahwa perhitungan harus
diulang jika 100% bisa dilanjutkan dengan
pengolahan data opersional berupa; tekanan
masuk (P1), tekanan keluar (P2), suhu keluar (T2)
dan laju aliran massa ( 𝑚̇ ) untuk melakukan
pengolahan data opersional turbin dilakukan untuk
mendapatkan nilai efisiensi isentropik dan kerja
turbin. Keputusan di dalam diagram alir
menunjukkan efisiensi dengan nilai di atas 100%
berarti data tersebut harus diolah kembali karena
efisiensi selalu di bawah 100%.
Setelah mendapatkan hasil efisiensi
isentropik dan kerja turbin berdasarkan spesifikasi
dan data operasi maka penelitian dilanjutkan
dengan membandingkan data dan memberikan
rekomendasi yang sesuai sebagai penanggulangan
atau penanganan yang tepat untuk turbin uap.

4. ANALISA DAN HASIL


4.1 Proses Analisa Efisiensi Isentropik dan
Kerja Turbin
Analisa Efisiensi Isentropik dan Kerja Turbin
di PT. Harjohn Timber di Desa Kuala dua
Kabupaten Kubu Raya pada proses penelitian ini
pada saat pembangkit listrik menggunakan limbah
biomassa.
4.2 Analisa Efisiensi Isentropik Turbin DAN
Kerja Turbin dari Spesifikasi
Pencarian nilai efisiensi isentropik turbin uap
dilakukan dengan menggunakan parameter data
spesifikasi turbin yang tertera pada tabel 4.1
berupa Tekanan inlet (P1), Suhu inlet (T1) dan
tekanan outlet (P2)

Tekanan Inlet (P1) Tekanan


Suhu Inlet (T2) Outlet (P2)
Laju Aliran massa (𝑚̇)
Gambar 6 Titik titik Parameter Turbin Uap

Tabel 1 Spesifikasi Turbin Uap


Keterangan Nilai Satuan
Laju Aliran
35 Ton/h
Massa Uap (𝑚̇)
Speed 3000 Rpm
Gambar 5 Diagram Alir Penelitian Tekanan Inlet (P1) 3,43 MPa
o
Suhu Inlet (T1) 435 C
Metode penelitan berdasarkan diagram Tekanan Outlet (P2) 0,0079 MPa
alir dimulai dari studi literatur dilanjutkan dengan (Sumber: PT. Harjohn Timber, 2019)
mengumpulkan data berupa spesifikasi turbin
Efisiensi isentropik turbin tentukan dengan
yang terdiri dari tekanan masuk, tekanan keluar,
mencari nilai entalpi inlet (h1) terlebih dahulu.
suhu masuk dan laju aliran massa untuk
Nilai entalpi inlet (h1) dicari dengan menggunakan
mendapatkan hasil efisiensi isentropik dan kerja
aplikasi ChemicalLogic SteamTab dengan
menginput data temperatur 435oC dan Tekanan kJ
sf = 0,589 [ ]
3,43 MPa, karena aplikasi yang digunakan sudah kg. K
kJ
menyediakan satuan dalam bar maka 3,43 MPa di sg = 8,2337 [ ]
kg. K
konversikan menjadi 34,3 bar.
Penggunaan aplikasi steamtab menunjukkan Nilai entropi yang digunakan untuk pencarian
Nilai entalpi inlet (h1) yang didapatkan dari nilai fraksi uap adalah s1 = s2 seperti pada
penggunaan aplikasi ini adalah 3304,8 kJ/kg dan persamaan (2.4)
nilai entropi inlet (s1) yang didapatkan 6,9699 s2 − sf 6,9699 − 0,589
kJ/kg.K. x2 = = = 0,834
sg − sf 8,2337 − 0,589
Entalpi isentropik (h2s) tentukan dengan
menggunakan persamaan (2.6)
h2 s = hf + x2 hfg
h2 s = 172,76 + (0,834)(2403,74) = 2177,48 kJ/kg
hg= h2 = 2576,52 kJ/kg.
Efisiensi Isentropik ditentukan menggunakan
persamaan (2.4) dengan parameter entalpi inlet
(h1) = 3304,08 kJ/kg, nilai entapi outlet (h2) =
2576,52 kJ/kg dan entalpi isentropik (h2s) =
2177,48 kJ/kg. Hasil dari pencarian ini adalah
64,60 %.
Gambar 7. Pencarian nilai entalpi dan entropi (Ẇt /ṁ) h1 − h2
superheated ηt = = x100%
(Ẇt /ṁ)s h1 − h2 s
kJ
Pencarian Nilai entapi isentropik berdasarkan 728,28 [ ]
kg
spesifikasi dicari menggunakan parameter tekanan ηt = x100% = 64,60 %
kJ
1127,32 [ ]
outlet dengan nilai 0,0079 MPa dan data yang kg
tersedia pada tabel A.3 parameter yang tersedia Kerja turbin uap ditentukan dengan
menggunakan tekanan bar maka nilai tekanan persamaan (4.2) dan diperlukan parameter berupa
tersebut dikonversikan menjadi 0,079 bar yang laju aliran massa (𝑚̇) = 35 kg/jam dikonversikan
perlu ditentukan adalah entalpi cair-jenuh (hf), menjadi 9,723 kg/s , entalpi inlet (h1)= 3304,08
entalpi penguapan (hfg), entalpi uap jenuh (hg), kJ/kg, nilai entapi outlet (h2) = 2576,52 kJ/kg.
entropi cair-jenuh (sf) dan entropi uap jenuh (sg). 𝑊̇𝑡 = 𝑚̇(ℎ1 − ℎ2 ) (4.2)
kJ
Ẇt = 7081,06 [ ]
Pencarian parameter yang diperlukan dalam s
tabel tekanan A.3 menggunakan metode Ẇt = 7081,06 [kW]
interpolasi linier pada persamaan (2.7).
4.3 Analisa Efisiensi Isentropik Turbin dan
y1 − y0 Kerja Turbin dari Operasi
p1 (x) = (x − x0 ) + y0 (2.7)
x1 − x 0 Pencarian nilai efisiensi isentropik turbin uap
Dengan penggunaan p1(x) adalah parameter dilakukan dengan menggunakan parameter data
yang di cari, x0 tekanan sebelum nilai x dan x1 operasi turbin yang tertera pada tabel 4.10 berupa
adalah tekanan setelah nilai x. y0 adalah batas dari Tekanan inlet (P1), Suhu Inlet (T1) dan suhu outlet
nilai sebelum nilai p1(x) dan y1 adalah batas dari (T2) dan laju aliran massa ( 𝑚̇ ) pada tanggal 5
nilai setelah nilai p1(x). Maret 2019 pukul 12:00.

Nilai tekanan yang digunakan pada seluruh


Tabel 2 Tabel Data Operasi Turbin
pencarian parameter dalam tabel 4.2 adalah 0,06
bar (x0), 0,079 bar (x) dan 0,08 bar (x1) sedangkan Keterangan Nilai Satuan
pencarian nilai tekanan menggunakan nilai suhu Jam 12:00
36,16 oC (y0) dan 41,51oC kJ/kg (y1). Laju Aliran Massa 26,6 ton/h
(41,51 − 36,16)
T2 = (0,079 − 0,06[bar]) + 36,16[℃] Tekanan Masuk 3,36 MPa
(0,08 − 0,06) O
T2 = 5,35[℃](0,95) + 36,16[℃] Suhu Masuk 423,37 C
T2 = 41,24℃ Tekanan Keluar -0,088 MPa
kJ Suhu Keluar 51,32 O
C
hf = 172,76 [ ]
kg Beban Generator 5,97 MW
hfg = 2403,74 kJ/kg
hg = 2576,52 kJ/kg
Speed 3000 rpm
Nilai entalpi masuk (h1) dan entropi masuk Kerja turbin uap ditentukan dengan
(s1) menggunakan aplikasi ChemicalLogic persamaan (4.2);
SteamTab menghasilkan nilai h1= 3279,26 kJ/kg Ton kJ
Ẇt = 26,6 [ ] ( 684,84 [ ])
dan s1=6,9427 kJ/kg.K jam kg
kJ
Ẇt = 5060,28 [ ]
Pencarian Nilai entapi isentropik berdasarkan s
data operasional dicari menggunakan parameter Ẇt = 5060,28 [kW]
suhu outlet dengan nilai yang tersedia pada tabel
suhu A.2 menggunakan persamaan 2.7 4.4 Nilai Spesifikasi
Hasil di bawah menunjukkan pencarian nilai a. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai
properties ditentukan sebagai berikut: spesifikasi efisiensi isentropik dengan nilai
64,60 %.
0,1576[bar] − 0,1235[bar] b. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai
P2 = (51,32[℃] − 50[℃])
55 − 50 spesifikasi efisiensi isentropik dengan nilai
+ 0,1235[bar]
0,0341[bar] 7081,06 kW atau 7,081 MW.
P2 = (1,32[℃]) + 0,1235[bar]
5[℃]
P2 = [(0,0431)(0,264)] + 0,1235[bar] 4.5 Nilai Operasi
P2 = 0,1325 [bar] a. Nilai Operasi Efisiensi Isentropik Turbin
kJ
hf = 214,84 [ ]
kg Berdasarkan penelitian ini didapatkan nilai
kJ
hfg = 2397,53 [ ] spesifikasi efisiensi isentropik turbin dalam waktu
kg
kJ
empat hari dengan nilai yang dapat dilihat di tabel
hg = 2594,42 [ ] 4.17. Nilai rata rata dapat di lihat di tabel 3.
kg
kJ
sf = 0,7207 [ ] Tabel 3 Rata Rata Efisiensi Isentropik Turbin
kg. K
kJ Efisiensi Isentropik Turbin (𝜂 t)
sg = 8,0538 [ ]
kg. K %
Jam
Nilai entropi yang digunakan untuk pencarian 5 Maret 7 Maret 1 April 2 April
nilai fraksi uap adalah 𝑠1 = 𝑠2 seperti pada 2019 2019 2019 2019
persamaan (2.5) dengan perhitungan fraksi uap 12:00 65,70 64,60 63,86 67,62
13:00 67,90 62,43 66,76 66,21
sebagai berikut: 14:00 67,30 64,50 66,21 65,16
s2 − sf 6,9247 − 0,7207 15:00 65,34 66,18 67,21 64,37
x2 = = == 0,846 16:00 66,90 72,57 65,62 64,49
sg − sf 8,0538 − 0,7207
17:00 65,35 65,27 66,59 67,77
Entalpi isentropik (h2s) tentukan dengan 18:00 66,58 62,25 63,77 68,01
Nilai
menggunakan persamaan (2.7) dengan rata rata
66,43 65,4 65,71 66,23
menggunakan parameter (hf), fraksi uap dan (hfg),
pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut: b. Nilai Operasi Kerja Turbin

h2 s = hf + x2 hfg Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai


kJ kJ kJ spesifikasi kerja turbin turbin dalam waktu empat
h2 s = 214,84 [ ] + (0,846)2379,53 [ ] = 2227,93 [ ]
kg kg kg hari dengan nilai yang dapat dilihat pada tabel 4
Nilai entalpi uap outlet dalam spesifikasi
kerja (h2) = hg maka nilai entalpi outlet yaitu Tabel 4 Rata Rata Kerja Turbin
kJ
hg = 2594,42 [ ]. Kerja Turbin (𝑊̇ 𝑡 t)
kg
kW
Jam
Efisiensi Isentropik ditentukan menggunakan 5 Maret 7 Maret 1 April 2 April
2019 2019 2019 2019
persamaan (2.4) dengan parameter entalpi inlet 12:00 5060,28 4204,39 4279,20 4022,64
(h1) nilai entapi outlet (h2) dan entalpi isentropik 13:00 5458,89 3594,68 5721,85 5056,55
(h2s). Proses pencarian ini sebagai berikut: 14:00 5577,62 4256,90 4631,47 5141,10
kJ kJ 15:00 5772,97 4711,14 4965,96 5688,80
3279,26 [ ] − 2594,42 [ ]
kg kg 16:00 5789,13 96,35 5269,60 4623,73
ηt = x100%
kJ kJ 17:00 5645,22 1253,69 5097,66 5027,45
3279,26 [ ] − 2227,93 [ ]
kg kg 18:00 5205,96 1375,37 5031,33 4705,33
kJ
684,84 [ ] Nilai
kg
ηt = x100% = 65,70% rata 5501,43 2784,64 4999,58 4895,08
kJ
1042,33 [ ] rata
kg
4.6 Perbandingan Spesifikasi dan Operasi  Nilai kerja turbin pada jam istirahat bernilai
a. Efisiensi Isentropik Turbin lebih kecil dari pada saat operasi.
 Besar kecilnya efisiensi isentropik
Nilai efisiensi isentropik pada tanggal 5 dipengaruhi oleh selisih dari kerja turbin
Maret 2019 di setiap jam berada di atas nilai tiap aliran massa uap terhadap kerja
spesifikasi efisiensi isentropik. isentropik turbin, semakin kecil selisih nya
makan efisiensi akan semakin besar
68,5
68 sedangkan jika semakin besar selisihnya
67,5
67
maka efisiensi akan semakin kecil

Spesifikasi
66,5
66 Operasi
Nilai kerja turbin yang diperoleh setiap jam
65,5
65
dari penelitian dipengaruhi oleh besar
64,5
12:00 13:12 14:24 15:36 16:48 18:00
kecilnya laju aliran massa uap yang
mengalir melewati turbin.
Gambar 8 Perbadingan spesifikasi efisiensi
isentropik turbin terhadap operasi V. Kesimpulan dan Saran
b. Kerja Turbin 5.1 Kesimpulan
Hasil hasil penelitian yang telah dipaparkan
Berdasarkan penelitian ini, nilai kerja turbin pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa dapat
uap selama beroperasi berada di bawah spesifikasi disipulkan hal-hal sebagai berikut:
turbin uap. Besar kecilnya nilai kerja dari turbin 1. Nilai Spesifikasi Efisiensi Isentropik Turbin
uap dipengaruhi dari laju aliran massa uap masuk (𝜂𝑡 ) yang diperoleh berdasarkan penelitian ini
turbin. Nilai kerja turbin pada tanggal 5 Maret adalah 64,60 % dan dibandingkan dengan
2019 setiap jam berada di bawah nilai spesifikasi nilai rata rata efisiensi isentropik per hari
kerja turbin. pengambilan data adalah sebagai berikut;
a. Tanggal 5 Maret 2019 adalah 66,43 %.
8000
7000 Spesifikasi b. Tanggal 7 Maret 2019 adalah 65,4 %.
6000
5000
Operasi c. Tanggal 1 April 2019 adalah 65,71 %.
4000 d. Tanggal 5 Maret 2019 adalah 66,23 %.
3000
2000
Nilai efisiensi isentropik dipengaruhi dari
1000
0
besarnya perbandingan kerja turbin aktual
12:00 14:24 16:48 dan kerja isentropik turbin.
Gambar 8 perbadingan spesifikasi kerja turbin 2. Nilai Spesifikasi Kerja Turbin yang diperoleh
terhadap operasi berdasarkan penelitian ini adalah 7,081 MW
dan dibandingkan dengan nilai rata rata kerja
4.7 Hasil dari Analisa
turbin (𝑊̇ 𝑡 ) per hari pengambilan data adalah
 Jika tekanan masuk turbin, suhu masuk sebagai berikut:
turbin dan suhu keluar turbin nilai masukan a. Tanggal 5 Maret 2019 adalah5501,43 kW.
lebih kecil dari nilai spesifikasi, maka b. Tanggal 7 Maret 2019 adalah 2784,64 kW.
efisiensi isentropiknya memiliki nilai lebih c. Tanggal 1 April 2019 adalah 4999,58 kW.
kecil dari spesifikasi. d. Tanggal 5 Maret 2019 adalah 4895,08 kW.
 Jika tekanan masuk turbin, suhu masuk Laju aliran massa uap masuk turbin sudah
turbin dan suhu keluar turbin bernilai lebih tidak sesuai spesifikasi disebabkan
besar dari nilai spesifikasi, maka efisiensi banyaknya pipa-pipa uap yang sudah tipis
isentropiknya memiliki nilai lebih besar dari dan pernah mengalami kebocoran.
nilai spesifikasi.
 Jika tekanan masuk turbin, suhu masuk 5.2 Saran
turbin dan suhu keluar turbin ketiga nilai Rekomendasi yang disarankan dan mungkin
masukannya bernilai lebih besar dan juga dapat diaplikasikan adalah sebagai berikut:
lebih kecil dari nilai spesifikasi, maka
1. Penanganan yang perlu dilakukan adalah
efisiensi isentropiknya bernilai lebih besar
perbaikan sensor-sensor agar diperoleh nilai
dan bernilai lebih kecil dari nilai spesifikasi.
yang didapat lebih akurat dari penelitian ini.
 Peningkatan nilai kerja turbin dipengaruhi
2. Untuk meningkatkan laju aliran massa
dari nilai laju aliran massa yang bekerja
diperlukan perbaikan jalur-jalur pipa yang
melewati turbin untuk mencepai spesifikasi.
untuk menyuplai uap ke turbin uap untuk
meningkatkan daya turbin.

Anda mungkin juga menyukai