Anda di halaman 1dari 31

Laporan Praktik Kerja Industri

SMK Negeri 1 Bontang


Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Ruang

lingkup kegiatan kesehatan meliputi peningkatan kesehatan (promotif),

pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan

(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan. Salah satu unsur kesehatan adalah sarana kesehatan. Sarana

kesehatan meliputi, Balai Pengobatan, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),

Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan Sarana kesehatan lainnya

(Effendy, N. 1998).

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

kompleks, sehingga rumah sakit harus memiliki sumber daya yang profesional

baik di bidang teknis maupun administrasi kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan

di rumah sakit adalah Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan Apoteker. Untuk

mengembangkan sumber daya tenaga dapat ditempuh melalui jalur pendidikan

dan pelatihan tenaga kesehatan.

SMK Negeri 1 Bontang merupakan salah satu sekolah kejuruan tenaga

kesehatan di bidang kefarmasian yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga

teknis kefarmasian yang berkualitas. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan

adalah dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di rumah sakit. Praktek

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

Kerja Lapangan (PKL) sangat bermanfaat bagi siswa untuk menerapkan teori

yang telah diperoleh selama pembelajaran di SMK Negeri 1 Bontang dan untuk

memperoleh pengalaman bagi calon tenaga kefarmasian.

A. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di rumah sakit sebagai

berikut :

1. Dapat mengaplikasikan kompetensi yang telah diperoleh selama

mengikuti pendidikan pada dunia kerja sesuai dengan kondisi

sebenarnya di tempat kerja.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan obat, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan lainnya terutama di rumah sakit.

3. Untuk meningkatkan dan memperluas keterampilan siswa mengenai

perbekalan farmasi sehingga dapat meningkatkan profesionalitas siswa.

B. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1. Mengetahui dan memahami sistem pengadaan dan distribusi obat serta

alat kesehatan.

2. Mengetahui dan memahami penerapan aturan penyimpanan obat dan

alat kesehatan di depo/gudang farmasi.

3. Mengetahui dan memahami penyiapan sediaan farmasi.

4. Mengetahui dan memahami kegiatan Tenaga Kefarmasian di Rumah

Sakit.

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan,dan gawat
darurat.

B. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan. Fungsi dari rumah sakit berdasarkan sistem kesehatan nasional dalam
Djojodibroto (1997) adalah:
a) Memberikan pelayanan rujukan medik spesialistik dan subspesialis
b) Menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
penyembuhan dan pemulihan pasien
c) Sarana pendidikan dan pelatihan di bidang kedokteran dan kedokteran
gigi jenjang diploma, dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

spesialis konsultan, magister, doctor dan pendidikan berkelanjutan


dibidang kedokteran

C. Jenis-jenis Rumah Sakit


Dirjen Yan. Medik Depkes RI (Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Republik Indonesia) pada tehun 1993, mengelompokan rumah sakit
berdasarkan dua sudut pandang yaitu berdasarkan jenis dan pengelolahannya.
Berdasarkan jenisnya, yaitu :
a) Rumah Sakit Umum
b) Rumah Sakit Jiwa
c) Rumah Sakit Khusus yang meliputi :
1. Rumah Sakit Kusta
2. Rumah Sakit Tuberkulosis
3. Rumah Sakit Mata
4. Rumah Sakit Ortopaedi dan Protease
5. Rumah Sakit Bersalin
6. Rumah Sakit Khusus Spesialis lainnya.
Sedangkan menurut pengelolahannya, yaitu :
a) Rumah Sakit Rumah Sakit Vertikal (Depkes RI)
b) Rumah Sakit Propinsi
c) Rumah Sakit Kabupaten/Kota
d) Rumah Sakit Tentara
e) Rumah Sakit Departemen lainnya.
f) Rumah Sakit Swasta.
Penggolongan Rumah Sakit berdasarkan kepemilikannya, yaitu :
1. Rumah Sakit Umum
Melayani hampir seluruh penyakit umum dan biasanya
memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat
darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan
memberikan pertolongan pertama. Rumah sakit umum biasanya
merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara dengan

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun


jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan
fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium dan
sebagainya.
2. Rumah Sakit Terspesialisasi
Jenis ini mencakup trauma centre, rumah sakit anak, rumah
sakit manula atau rumah sakit melayani kepentingan khusus seperti
psikiatrik (psychiatric hospital), penyakit pernafasan, penyakit paru-
paru, penyakit mata dan lain-lain.
3. Rumah Sakit Penelitian atau Pendidikan
Rumah sakit penelitian atau pendidikan adalah rumah sakit umum
yang terkait dengan penelitian dan pendidikan difakultas kedokteran
pada satu universitas atau lembaga pendidikan tinggi.
4. Rumah Sakit Lembaga atau Perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga atau perusahaan
untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga
tersebut atau karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa
karena penyakit yang berkaitan dengan lembaga tersebut (misalnnya
rumah sakit militer lapangan udara) bentuk jaminan sosial atau
pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak atau lokasi
perusahaan yang terpencil atau jauh dari rumah sakit umum.
5. Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan
tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau
dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi.

D. Obat
Obat adalah bahan atau panduan yang dimaksudkan untuk mendapatkan
diagnosa, mencegah, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, gejala
penyakit, luka, kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan
untuk memperelok bahan atau bagian badan manusia (Obat Bebas, Bebas

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

Terbatas, Obat Keras, Psikotropika, Narkotika, OWA, Obat Generik, Obat


Generik Berlogo, Obat paten, Jamu, dll).

1. Obat Bebas
Dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan
oleh Depkes pengertian obat bebas jarang didefinisikan, namun pernah
ada salah satu Peraturan Daerah Tingkat II Tangerang yakni Perda
Nomor 12 Tahun 1994 Tentang izin Pedagang Eceran Obat (PEO)
memuat pengertian obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas
kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk kedalam daftar
narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah
terdaftar di Depkes RI.

Misalnya : Dumin, Paracetamol, Sanmol, Progesic

2. Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas atau obat yang masuk dalam daftar “W”
menurut bahasa Belanda “W” singkatan dari “Waarschuwing” artinya
peringatan. Jadi maksudnya obat yang bebas penjualannya disertai
dengan tanda peringatan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
yang menetapkan obat-obatan kedalam daftar obat “W” memberikan
pengertian obat bebas terbatas adalah Obat Keras yang dapat diserahkan
kepada pemakaianya tanpa resep dokter, bila penyerahannya memenuhi
Persyaratan sebagai berikut:
a) Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari
pabriknya atau pembuatnya.
b) Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan
tanda peringatan yang tercetak sesuai contoh. Tanda peringatan
tersebut sebagai berikut:

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

P. NO. 1 Awas ! Obat Keras


Bacalah aturan Pakainya
P. NO. 2 Awas ! Obat Keras
Hanya Untuk Dikumur Jangan Ditelan
P. NO. 3 Awas ! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar dari badan
P. NO 4 Awas ! Obat Keras
Hanya Untuk Dibakar
P. NO. 5 Awas ! Obat Keras
Tidak Boleh Ditelan
P. NO. 6 Awas ! Obat Keras
Obat Wasir, Jangan Ditelan

Misalnya: Lapifed, Iprox, Tremenza syrup, OBH syrup dll.

3. Obat Keras
Obat keras atau obat daftar G menurut bahasa Belanda “G”
singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya maksudnya obat dalam
golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep
dokter. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan atau
memasukan obat-obatan kedalam daftar obat keras, memberikan
pengertian obat keras adalah obat-obat yang ditetapkan sebagai berikut:
a) Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan
bahwa obat itu hanya boleh diserahkan dengan resep dokter.
b) Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata untuk
dipergunakan secara parental, baik degan cara suntikan maupun
dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek rangkaian asli
dari jaringan.
c) Semua obat baru, terkecuali apabila oleh Departemen Kesehatan
telah dinyatakan secara tertulis bahwa obat baru itu tidak
membahayakan kesehatan manusia.

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

d) Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras: obat itu sendiri
dalam substansi dan semua sediaan yang mengandung obat itu,
terkecuali apabila dibelakang nama obat disebutkan ketentuan lain,
atau ada pengecualian Daftar Obat Bebas Terbatas.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus Obat Keras daftar G
adalah lingkaran bulatan warna merah dengan garis tepi berwarna
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi.

Misalnya : Trizedon MR, amoxicillin, Orvast, Lodia dll.

4. Psikotropika
Pengertian psikotropika menurut UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang
psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas mental dan
perilaku.
Ruang lingkup pengaturan psikotropika dalam Undang-Undang ini
adalah psikotropika yang mempunyai potensi sindroma ketergantungan,
yang menurut Undang-Undang tersebut dibagi kedalam 4 (empat)
golongan yaitu: golongan I, II, III, IV. Untuk psikotropika penandaan
yang digunakan sama dengan penandaan untuk obat keras, hal ini karena
sebelum diundangkannya UU RI No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika,
maka obat-obat psikotropika termasuk obat keras yang pengaturannya
ada dibawah ordonansi obat keras STBL 1949 Nomor 419, hanya saja
karena efeknya dapat mengakibatkan sindroma ketergantungan sehingga
dulu disebut obat keras tertentu.

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

Sehingga untuk psikotropika penandaannya: lingkaran bulat


berwarna merah, dengan huruf K berwarna hitam yang menyentuh garis
tepi yang berwarna hitam.

Misalnya: Analsik, Alaganax, Sanmag, Diazepam.

5. Narkotika
Pengertian narkotika menurut UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang
narkotika, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Obat narkotika dibedakan ke dalam golongan I, II, dan
III. Obat yang diperlukan dalam bagian pengobatan dan IPTEK yang
dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (adiksi) yang sangat
merugikan masyarakat dan individu jika digunakan tanpa pembatasan
dan pengawasan dokter.

Misalnya : Codein, Codipront, Codikaf, Clopedin

E. Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika


Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 1976 tentang
narkotika pasal 5 ayat 1, menyatakan bahwa Menteri Kesehatan memberikan
izin kepada apotek untuk membeli, menyediakan, memiliki dan menyimpan
untuk persediaan, menguasai, menjual, menyalurkan, menyerahkan,
mengirimkan dan membawa atau mengangkut dan menggunakan narkotika
untuk kepentingan pengobatan. Rumah sakit dilarang untuk mengulangi
menyerahkan obat-obat narkotika atas dasar resep yang sama dari seorang
dokter atau dasar salinan resep. Dalam UU No. 2 Tahun 1997 tentang

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

narkotika dan UU No. 5 Tahun 1997 tentang psikotropika, dinyatakan bahwa


penyerahan obat-obat narkotika dan psikotropika hanya dapat dilakukan oleh
apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dan dokter. Penyerahan
obat-obat psikotropika oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, dan balai
pengobatan hanya dapat dilakukan berdasarkan resep dokter.
Penyimpanan obat-obat narkotika menurut Permenkes No. 28
Tahun 1978 dilakukan pada:
a) Tempat khusus untuk menyimpan obat-obat narkotika berupa lemari yang
dapat dikunci dengan baik.
b) Tempat khusus tersebut harus memenuhi persyaratan:
1. Dibuat seluruhnya atau bahan lain yang kuat.
2. Harus mempunyai kunci yang kuat.
3. Tempat tersebut dibagi dua, masing-masing dengan kunci yang
berlainan. Bagian pertama untuk menyimpan morfin, petidin, dan
garam-garamnya. Bagian kedua untuk menyimpan persediaan obat-
obat narkotika lainnya yang akan dipakai sehari-hari.
4. Jika tempat khusus tersebut berupa lemari berukuran kurang dari
40x80x100 cm, maka lemari tersebut harus dilekatkan pada tembok
atau lantai.
5. Lemari khusus tersebut jika boleh digunakan untuk menyimpan
barang-barang lain selain obat-obat narkotika, kecuali ditentukan oleh
Menteri Kesehatan.
6. Anak kunci dari lemari harus dikuasai oleh penanggung jawab apotek
atau pegawai lain yang dikuasakan.
7. Lemari khusus tersebut disimpan di tempat yang aman dan tidak
terlihat oleh umum.
c) Untuk obat-obat narkotika yang rusak atau sudah tidak memenuhi syarat
lagi, maka pemegang izin khusus atau apoteker pengelola apotek, dapat
memusnahkannya, dengan disaksikan oleh:
1. Petugas Badan POM untuk importer, pabrik farmasi dan unit pedagang
pusat.

10

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

2. Petugas Dinas Kesehatan, untuk pedagang besar farmasi penyalur


narkotika dan unit pergudangan propinsi.
3. Petugas Dinas Kesehatan DT II, untuk apotek, rumah sakit, puskesmas
dan dokter.
4. Pemusnahan obat-obat narkotika harus disertai dengan pembuatan
berita acara pemusnahannya paling sedikit rangkap tiga yang memuat:
a. Hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan
b. Nama pedagang izin khusus, atau APA.
c. Nama seorang saksi dari pemerintah, dan seorang saksi lain dari
perusahaan atau badan tersebut.
d. Nama dan jumlah narkotika yang dimusnahkan
e. Cara pemusnahan.
f. Tanda tangan penanggung jawab apotek/pemegang izin khusus
atau saksi, BPOM dan Dinas Kesehatan setempat.
Rumah Sakit berkewajiban untuk menyusun dan mengirimkan
laporan bulanan mengenai pemasukan dan pengeluaran obat-obat
narkotika dan psikotropika ke Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan ke Balai POM.

11

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

BAB III

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT LNG BADAK

A. Tentang RS LNG Badak

Rumah Sakit LNG Badak adalah rumah sakit swasta dibawah naungan
Yayasan RS LNG Badak yang didirikan oleh Perusahaan PT Badak LNG sesuai
dengan akta notaris nomor 07 Tanggal 06 November 2015 di Bontang. Rumah
sakit ini awalnya merupakan medical centre yang dikembangkan menjadi rumah
sakit LNG Badak pada tanggal 11 September 1984. RS LNG Badak dibangun
bersebelahan dengan Bandara LNG Badak Bontang. Hal ini untuk memudahkan
apabila ada pasien yang memerlukan medical evakuasi ke rumah sakit rujukan di
luar kota Bontang.

Sebelum menjadi Yayasan, Rumah sakit ini awalnya merupakan medical


centre yang dikembangkan menjadi rumah sakit LNG Badak pada tanggal 11
September 1984 serta berorientasi hanya sebagai penunjang kesehatan bagi para
pekerja dan keluarga PT Badak NGL dan bernaung dibawah departement
Medical. Namun seiring berjalannya waktu pada tahun 2011 RS LNG Badak
menjalin kerjasama operasional dengan pihak PT Pertamedika (anak perusahaan
PT Pertamina) sesuai dengan akta notaris dan berubah nama menjadi Rumah Sakit
LNG Badak.

Sejak 2011 rumah sakit resmi membuka pelayanan kesehatan tidak hanya
untuk pekerja dan keluarga PT Badak NGL namun juga membuka pelayanan
kesehatan bagi masyarakat luas khususnya masyarakat kota Bontang.

Kerjasama Operasional tersebut berkahir pada 31 Desember 2015 dan tepat


diawal tahun 2016 RS LNG Badak resmi berdiri sendiri dibawah naungan dari
Yayasan Rumah Sakit LNG Badak yang bergerak dibidang jasa pelayanan
kesehatan dan berubah nama menjadi Rumah Sakit LNG Badak.

12

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

Sejalan dengan perkembangan, rumah sakit LNG Badak pun membuka sebuah
Poliklinik yang bertujuan untuk dapat lebih menjangkau masyarakat kota Bontang
yang berada di luar kompleks PT Badak NGL. Resmi diawal bulan Mei 2015
Poliklinik tersebut dibuka dan beroperasi untuk melayani masyarakat kota
Bontang.

Rumah sakit ini didesign dengan tata ruang yang berkonsep mewah dan bersih
sehingga memberikan kenyamanan kepada pasien dan keluarga pada saat
berkunjung.

B. Visi, Misi, dan Motto RS LNG Badak

Visi :

Menjadi penyelenggara layanan kesehatan yang professional, manusiawi,


terpercaya, serta memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di Kalimantan
Timur.

Misi :

 Membangun layanan kesehatan yang berfokus pada pelanggan, unggul, dan


terpercaya serta mengutamakan keselamatan pasien.
 Membangun dan mengembangkan bisnis layanan kesehatan yang cost
effective serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Motto : “Kepercayaan Dan Kepuasan Anda Adalah Kebahagiaan Penulis”

Akreditasi

 Rumah sakit ini telah terakreditasi dengan lima pelayanan pada tahun 2002.
 Rumah sakit ini telah dinyatakan lulus sertifikasi ISO 14001: 2004 dan ISO
9001:2008.
 Rumah sakit ini sedang dalam proses Akreditasi dengan Program Khusus
KARS versi 2012.

13

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

C. Fasilitas dan Pelayanan


1. Pelayanan 24 Jam
1. 1. Gawat Darurat, dilengkapi dengan:
a. Ruang Resusitasi, lengkap dengan monitor EKG, Perlengkapan
Emergency, Defribilator.
b. Ruang Periksa dan Operasi Kecil.
1. 2. Ambulans
1) Jumlah: 4 unit
2) Dilengkapi :
a. Monitor lengkap, peralatan Emergency, Brankar, Scope
Stretcher.
b. Tenaga Dokter dan Perawat yang bersertifikat dan terlatih.

2. Rawat Jalan

1) Klinik Umum
2) Klinik Gigi & Mulut
3) Poli Dokter Spesialis
4) Spesialis Kandungan dan Kebidanan.
5) Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.
6) Spesialis Bedah Umum.
7) Spesialis Pediatric (Anak), Ophtalmology (Mata), Internist (Penyakit
Dalam), THT.
8) Klinik Gizi
9) Klinik Intensif/Expatriat
10) Klinik Akupuntur

3. Rawat Inap

1) Perawatan Kelas :
a. Kelas I dengan kapasitas 1 bed/kamar.

14

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

b. Kelas II dengan kapasitas 2 bed/kamar.


c. Kelas III dengan kapasitas 3 bed/kamar.
d. Ruang Isolasi dengan kapasitas 2 bed/kamar.

Gambar 3.1 Ruang Rawat Inap

2) Perawatan Kandungan dan Kebidanan


3) Perawatan Anak.
a. Perawatan Umum dengan kapasitas 2 bed/kamar.
b. Isolasi Anak dengan kapasitas 2 bed/kamar.
4) Perawatan Bayi/Perinatologi.
5) ICU.
6) Ruang Tindakan
Kamar Bersalin
7) Kamar Operasi

15

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

4. Jam Pelayanan

1) Klinik Umum, Klinik Gigi & Mulut, Klinik Gizi, Klinik Akupuntur dan
Poli Spesialis.
a. Senin – Penuliss
Pagi: 07.00 – 12.00
Siang: 13.00 – 16.00
b. Jumat
Pagi: 07.00 – 11.30
Siang: 13.30 – 17.00
2) Emergency 24 jam

5. Penunjang Medis
1) Laboratorium
2) Farmasi
3) Fisioterapi
4) Radiologi
a. Radiologi Umum (Photo cephal/skull, Water’s, Thorax, BNO,
Extremitas/anggota gerak)
5) Echocardiogram
6) Holter Monitoring
7) USG
8) Treadmill Test
9) Spirometri Test
10) Audiometric Test
6. Medical Check Up
1) Perorangan
2) Perusahaan: paket disesuaikan permintaan dan kebutuhan
a. Paket MCU

16

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

7. Fasilitas Lain

Mushola, kantin, ruang tunggu yang nyaman, halaman parkir yang luas.

8. Layanan Unggulan

1) Dental Lab
a. Pemasangan Bracket (kawat gigi) dan Maintenance/control
b. Pembuatan gigi palsu
2) MCU: One Stop Service
3) Klinik Eksklusif BKIA & RSIA
a. Konsultasi Laktasi
b. Konsultasi KB
c. Konsultasi Regulasi Haid
d. Senam Hamil
e. Pap Smear

17

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

BAB IV

KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI RUMAH SAKIT LNG BADAK

A. Perencanaan dan Pengadaan Obat dan Alat kesehatan


Petugas gudang yang bertugas melakukan perencanaan,
pengecekan dan melaporkan kepada bagian instalasi farmasi mengenai
obat/alat kesehatan sebelum akhir bulan untuk merencanakan pengadaan stok
obat untuk bulan selanjutnya, kemudian apoteker di bagian logistik melakukan
pemesanan obat/alat kesehatan kepada PBF dengan menggunakan Surat
Pesanan yang sudah ditandatangani oleh kepala logistik, Apoteker, Wadir
keuangan dan Direktur rumah sakit.
1. Surat Pesanan
Surat pesanan untuk obat bebas, bebas terbatas dan keras terdiri atas
3 rangkap, dimana rincian perlembarnya yaitu lembar putih dan merah
diserahkan ke PBF. PBF akan menggunakan lembar berwarna putih untuk
pemeriksaan BPOM dan lembar berwarna merah untuk invoice ke
keuangan. Lembar berwarna kuning digunakan untuk pengarsipan apotek.
Surat pesanan untuk obat psikotropik terdiri dari 2 rangkap dan
setiap satu surat pesanan bisa untuk lebih dari satu item obat psikotropik.
Surat pesanan untuk obat narkotik terdiri dari 4 rangkap, dimana
rincian perlembarnya yaitu satu pesanan asli, dua salinan untuk surat
pesanan dan satu untuk arsip apotek. serta satu surat pesanan hanya bisa
untuk satu item obat narkotik.
Isi surat pesanan yaitu:
1) Nama PBF yang dituju
2) Nomor Surat Pesanan
3) Tanggal pemesanan

18

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

4) Nomor, jumlah, satuan, nama barang/deskripsi, kode barang, harga


satuan, diskon harga, dan total harga
5) Tanda tangan apoteker, kepala logistik, wadir keuangan, dan
direktur rumah sakit
6) Tempat penyerahan barang
7) Stempel rumah sakit

2. Prosedur Pengadaan Barang

1) Permintaan material obat harus dilakukan dengan permintaan tertulis


dengan Material Requestion (MR) untuk menghindari kesalahan
pemesanan obat
2) MR dibuat oleh Unit Farmasi berdasarkan prediksi dan analisis dengan
melihat kebutuhan end user melalui Material Request Unit (MRU), dan
Daftar Obat Standar Pertamina Bina Medika dengan memperhitungkan
persediaan (stok gudang farmasi) yang ada dengan mencantumkan
nomor MR, tanggal, jenis, jumlah dan harga material obat, pabrik
produsen obat yang ditandatangani oleh Kepala Farmasi (Apoteker),
Wadir Pelayana Medik dan direktur rumah sakit untuk ditujukan kepada
Unit Logistik.
3) Bagian Logistik menindaklanjuti MR dengan membuat print-out dari
lampiran PO untuk dilakukan proses konfirmasi melalui e-mail kepada
PBF mengenai ketersediaan di tingkat Pedagang Besar Farmasi (PBF),
ada tidaknya perbedaan/perubahan harga/diskon yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak berdasarkan kesepakatan waktu pengiriman
barang (lead time) dari PBF ke Logistik.
4) Dalam hal terjadi kekosongan material atau terdapat keberadaan
material yang tidak terpenuhi sebelumnya di gudang PBF sebagai
jawaban konfirmasi dari pihak PBF, Unit Logistik menindaklanjuti
dengan mencari alternatif PBF lain dan jika di seluruh PBF yang
mendistribusikan obat yang dimaksud tidak terdapat di stok atau

19

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

kekosongan gudang, maka Unit Logistik akan meginformasikan kepada


Unit Farmasi untuk diberikan alternatif material obat penggantinya.
5) PO dibuat setelah proses harga yang telah disepakati sesuai
kesanggupan PBF dengan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip dasar
pengadaan. PO diberi nomor, nama PBF, jenis material, jumlah
material, harga beli + PPN 10%, waktu pengiriman material dengan
ditandatangani Kepala Logistik, Apoteker, Wadir Keuangan dan
Direktur.
6) PO yang telah dikonfirmasi dan disepakati kemudian ditandai dengan
penandatanganan persetujuan oleh Kepala Cabang PBF diatas materai
yang sesuai dengan nilai PO sebanyak rangkap 2, dapat diambil oleh
Kepala Cabang atau yang diberi kuasa pengambilan PO setelah
menandatangani buku ekspedisi pengambilan PO di Unit Logisik RS
LNG Badak.
7) Untuk permintaan pengadaan (MR) material di luar Standar Obat
Pertamedika (MOU), Unit Logistik membuat Nota Dinas untuk
meminta persetujuan Direktur untuk proses pengadaannya.
3. Penerimaan Obat dan Alat kesehatan
Penerimaan adalah prosedur untuk menjamin penerimaan perbekalan
farmasi sesuai permintaan agar perbekalan farmasi yang diterima sesuai
dengan pesanan dan kebutuhan.
Petugas bagian Logistik disaksikan oleh petugas gudang menerima obat
atau alat kesehatan dari PBF dan melakukan pengecekan meliputi: nama obat
atau alat kesehatan, jenis, bentuk, jumlah, tanggal kadaluarsa, keadaan fisik
obat atau alat kesehatan yang diterima sesuai dengan yang tertera pada faktur.
Dalam surat penerimaan, ditandatangani dan distempel oleh petugas
penerima, diketahui kepala logistik. Jika terjadi kekurangan atau
ketidaksesuaian pada saat penerimaan dituliskan jenis obat atau alat kesehatan
yang kurang. Selain itu setiap obat atau alat kesehatan yang datang atau
diterima harus dicatat dalam sistem dan kartu stok.

20

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

A. Penyimpanan Obat dan Alat kesehatan di RS LNG Badak


Penyimpanan adalah suatu kegiatan untuk menjamin mutu
penyimpanan perbekalan farmasi di gudang rumah sakit agar selalu dalam
kondisi yang baik.
1. Penyimpanan Obat
Penyimpanan obat dalam gudang farmasi di RS LNG Badak disimpan
berdasarkan jenis obat dan bentuk sediaan, seperti:
1) Ruang 1 untuk penyimpanan alat kesehatan (ALAT KESEHATAN)
seperti: knee support, needle, kain kasa, dan lain-lain.
2) Ruang 2 untuk penyimpanan obat sediaan tablet dan kapsul. Semua
sediaan tablet dan kapsul dipisahkan antara obat generik dan obat
paten, serta antara obat antibiotik dan non antibiotik.
3) Ruang 3 untuk penyimpanan sediaan steril mata, tetes telinga, tetes
hidung, salep dan krim, inhaler, dan injeksi.
4) Ruang 4 untuk penyimpanan sediaan sirup dan drop antibiotik dan non
antibiotik serta cairan injeksi.
5) Lemari pendingin khusus untuk penyimpanan sediaan suppositoria,
injeksi insulin, dan sediaan lain yang memerlukan penyimpanan pada
suhu 20 - 80.
2. Penyusunan Obat di Unit Apotek dan Unit Gudang
1) Alfabetis
Semua jenis obat harus disusun secara alfabetis sesuai dengan namanya
agar memudahkan pencarian dan pengambilan obat.
2) Bentuk Sediaan
Semua jenis obat harus disusun sesuai dengan bentuk sediaannya,
seperti tablet dan kapsul, salep dan krim, sirup dan drop, suppositoria,
injeksi, serta alat kesehatan.
3) Jenis Obat
Semua obat harus dipisahkan antara antibiotik, non antibiotik, dan obat
generik.

21

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

4) FIFO dan FEFO


Obat disimpan dan dikeluarkan dengan sistem FEFO (First Expired First
Out) dan FIFO (First In First Out).
3. Pencatatan Obat/Alat kesehatan dan Kartu Stok
Pencatatan pada kartu stok dilakukan dengan cara:
1) Kartu stok diletakkan bersamaan atau berdekatan dengan obat atau
barang yang bersangkutan.
2) Pencatatan dilakukan pada saat barang dikeluarkan atau pada saat
barang baru masuk.
3) Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak dan
kadaluarsa) harus dicatat dalam kartu stok.
4) Setiap akhir bulan dilakukan stock opname, dan harus dicatat dalam
kartu stok agar setiap ada penerimaan atau pengeluaran obat tidak
mengalami kesulitan dalam menghitung jumlah obat.

B. Pendistribusian Obat dan Alat kesehatan di Rumah Sakit LNG Badak


Pendistribusian adalah pengeluaran obat atau alat kesehatan dari
gudang ke unit-unit untuk menunjang kegiatan pelayanan di masing-masing
unit pelayanan.
Pendistribusian obat dan alat kesehatan di RS Badak dilakukan dengan
cara:
1) Unit peminta menginput permintaan obat/alat kesehatan dalam SIM-RS
dan menyerahkan lembar permintaan obat/alat kesehatan ke gudang.
2) Petugas gudang mengecek dan mengambil obat/alat kesehatan yang
diminta sesuai dengan lembar permintaan dan mencatatnya dalam kartu
stok gudang.
3) Pada saat obat/alat kesehatan akan didistibusikan, dilakukan pengecekan
bersama antara unit yang meminta dengan gudang mengenai ketepatan
obat/alat kesehatan dan jumlahnya.
4) Petugas gudang membuat laporan mutasi obat dan alat kesehatan di dalam
sistem.

22

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

5) Kemudian unit yang meminta mengambil obat/alat kesehatan yang diminta


setelah disiapkan.

C. Pelayanan Instalasi Farmasi di RS LNG Badak


1. Aktivitas Instalasi Farmalat kesehatan (Apotek)
1) Membaca resep dokter
2) Membuat salinan resep
3) Menuliskan etiket. Etiket putih untuk sediaan per oral dan etiket biru
untuk obat luar
4) Mempersiapkan obat
5) Mengambil obat sesuai resep dan menulisnya dalam kartu stok
6) Membuat sediaan puyer, kapsul, salep, dan menempelkan etiket pada
obat
7) Mengemas obat
8) Menyerahkan obat dan memberikan informasi obat kepada pasien
2. Aktivitas Unit Logistik
1) Melakukan pemesanan obat dan alat kesehatan ke PBF
2) Melakukan penerimaan dan pengecekan barang yang datang
dari PBF

23

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

BAB V

PEMBAHASAN

Rumah Sakit LNG Badak adalah rumah sakit yang terletak di Komplek
PT. Badak NGL, merupakan tempat dimana dilakukan pelayanan kesehatan dan
penyaluran obat kepada masyarakat. Rumah Sakit LNG Badak juga memiliki
tenaga medis dan dokter-dokter berpengalaman dalam bidangnya sehingga Rumah
Sakit LNG Badak mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan derajat
kesehatan orang banyak. Untuk instalasi farmasinya sendiri mempunyai fasilitas
lengkap dan pelayanan yang ramah.

Untuk siswa yang sedang melaksanakan prakerin juga mendapatkan


sambutan yang hangat dari pihak rumah sakit, kurang lebih selama satu bulan
penulis melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka Praktik Kerja Industri
dalam ruang lingkup farmasi di rumah sakit ini.

A. Kegiatan yang Dilakukan Siswa di Unit Apotek


1. Mengerjakan Resep
Dalam mengerjakan resep ada beberapa tahapan yang akan
dilakukan mulai dari penerimaan resep dari pasien hinga penyerahan obat
ke pasien.
Pasien memberikan resep dokter kepada petugas apotek, setelah itu
resep diterima, diberi nomor resep dan nomor antrian dengan bantuan
stempel angka dan petugas penerima mengecek kelengkapan resep
kemudian mengkomunikasikan beberapa hal yang diperlukan, misalnya
nomor telepon untuk resep yang salah satu obatnya tidak tersedia supaya
dapat dihubungi jika barang tersebut sudah ada, juga menginformasikan
pasien tentang obat yang harus disiapkan, seperti obat tersebut harus
diracik dahulu. Setelah kelengkapan resep terpenuhi petugas penerima
resep kemudian menuliskan etiket untuk obat-obat yang tertera dalam
resep. Dalam penulisan etiket dicantumkan pula khasiat masing-masing

24

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

obat dalam resep tersebut agar pasien dapat mengetahui khasiat dari obat
tersebut. Setelah etiket ditulis baru resep bisa dikerjakan. Pada saat
pengambilan obat/alat kesehatan harus menuliskannya ke dalam kartu stok
obat/alat kesehatan tersebut. Penulisan pada kartu stok bertujuan untuk
mengontrol keluar masuknya obat/alat kesehatan.
Setelah resep selesai dikerjakan, obat dan resep diserahkan kepada
petugas apotek untuk dilakukan pengecekan kesesuaian obat dengan resep
yang tertera. Pengecekan meliputi nama pasien, nama obat, dosis obat,
jumlah obat, aturan pengunaan dan khasiat obat tersebut.
Alur pelayanan Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
LNG Badak :

Obat Jadi

Obat
Racikan

Gambar 5.1 Skema Alur Pelayanan Rawat Jalan

2. Stock Opname
Stock opname adalah salah satu kegiatan wajib bulanan yang
dilakukan oleh instalasi farmasi Rumah Sakit LNG Badak. Stock opname
adalah istilah lain dari perhitungan fisik persediaan. Tujuan diadakannya
stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran jumlah fisik dengan
catatan didalam kartu stok dan jumlah di sistem, yang mana merupakan

25

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

salah satu fungsi sistem pengendalian internal. Jumlah fisik obat dan data
di kartu stok harus sesuai dengan sistem.

3. Pelayanan Rawat Jalan


Perawatan obat-alat kesehatan untuk pasien rawat jalan diadakan
setiap hari kerja di Apotek di RS LNG Badak. Pembayaran resep untuk
karyawan PT.Badak LNG dan pihak ketiga ditanggung oleh perusahaan
yang bersangkutan.
- Pembayaran resep untuk pasien umum dilakukan secara cash
yang dibayarkan dikasir (diberi sampel LUNAS pada kwitansi)
sebelum obat diambil.
- Khusus untuk pasien rawat inap kategori masyarakat umum (cash)
dapat menggunakan sistem bayar pulang.

4. Penyimpanan Perbekalan Farmasi di Apotek


Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek disusun secara alfabetis
dan disesuaikan menurut jenis sediaan (tablet dan kapsul, sirup, tetes mata,
dan tetes telinga, salep, antibiotik, injeksi, dan lain-lain), untuk sediaan
yang termolabil disimpan dalam lemari pendingin sedangkan untuk
psikotropika dan narkotika disimpan pada tempat yang terpisah didalam
lemari besi (brankas).
Di Apotek lemari penyimpanan obat dan alkes diletakkan terpisah.
Untuk bahan yang mudah terbakar disimpan dekat dengan aliran air dan
pintu keluar serta diberi tanda “HIGH ALLERT”.
Penyimpanan obat dan alkes di apotek menggunakan sistem
FEFO (First Expired First Out). Selanjutnmya petugas apotek menulis obat
dan alkes pada masing-masing kartu stok dengan mengisi tanggal masuk,

26

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

nomor IMT, jumlah obat/alkes yang diterima, jumlah saldo dan Paraf
petugas pada kartu stok. Sisa perbekalan farmasi diletakkan di atas atau di
depan, agar dikeluarkan terlebih dahulu bila ada pengeluaran barang
dengan memperhatikan kadaluarsa. Dilakukan evaluasi terhadap obat dan
alkes setiap periode tertentu.
5. Pencatatan dan Pelaporan Obat Narkotika
Untuk pencatatan golongan obat yang tidak termasuk obat
narkotika dan psikotropika dilakukan pencatatan pada kartu stok yang
berisi tanggal pengambilan/pemasukkan obat, nomor resep, jumlah obat
yang masuk/keluar dan saldo akhir obat. Selain pencatatan di kartu
stok, dilakukan juga pencatatan dengan sistem komputerisasi. Pada
Apotek RS PKT kegiatan stok opname dilakukan setiap 3 bulan
sekali. Sedangkan untuk resep narkotika atau psikotropika dilakukan
dengan cara sebagai berikut : setelah resep dilayani, disimpan tersendiri
dan dicatat pada buku resep narkotika atau psikotropika setiap hari, obat
yang diambil disesuaikan dengan jumlah yang ada pada resep.
Untuk resep yang terdapat obat narkotika diberi garis berwarna
merah sedangkan untuk obat psikotropika diberi garis bawah berwarna
biru. Pada setiap awal bulan dibuat laporan obat narkotika yang ada,
kemudian laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kanwil Depkes
Provinsi Kaltim/Balai Besar POM Provinsi Kaltim.

B. Kegiatan yang Dilakukan Siswa di Unit Gudang


1. Penyimpanan Obat dan Alat Kesehatan
Penyimpanan adalah suatu prosedur untuk menjamin mutu
perbekalan farmasi di gudang rumah sakit agar selalu tetap dalam
kondisi yang baik.
Penyimpanan obat dalam gudang di RS LNG Badak disimpan
berdasarkan bentuk sediaannya, antara lain:
1) Ruang 1 untuk penyimpanan barang-barang alat kesehatan seperti
needle, knee support, dan lain-lain.

27

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

2) Ruang 2 untuk penyimpanan sediaan tablet dan kapsul baik generik,


paten maupun antibiotik.
3) Ruang 3 untuk penyimpanan sediaan steril mata, salep dan krim,
injeksi, tetes hidung dan telinga, dan inhaler.
4) Ruang 4 untuk penyimpanan sediaan cair seperti sirup, drop, dan
cairan infus.
5) Ruang 5 atau lemari pendingin untuk penyimpanan sediaan
suppositoria, injeksi insulin, dan sedian lain yang membutuhkan
penyimpanan pada suhu 20 - 80.
Pada penyimpanan perbekalan farmasi disusun berdasarkan:
1) Alfabetis
Semua jenis obat disusun berdasarkan abjad untuk memudahkan
pencarian dan pengambilan obat.
2) Bentuk sediaan
Semua jenis obat disusun berdasarkan bentuk sediaannya, seperti
tablet, salep, injeksi, suppositoria, atau cairan.
3) FIFO dan FEFO
Obat disimpan dan dikeluarkan dengan sistem FIFO (First In First
Out) dan FEFO (First Expired First Out).
4) Jenis obat
Semua jenis obat dibedakan antara antibiotik, non antibiotik, dan
generik.
2. Stock Opname
Stock opname adalah salah satu kegiatan wajib bulanan yang
dilakukan oleh gudang farmasi Rumah Sakit LNG Badak. Stock opname
adalah istilah lain dari perhitungan fisik persediaan. Tujuan diadakannya
stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran jumlah fisik dengan
catatan didalam kartu stok dan jumlah di sistem, yang mana merupakan
salah satu fungsi sistem pengendalian internal. Jumlah fisik obat dan data
di kartu stok harus sesuai dengan sistem.

28

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

3. Pendistribusian Obat dan Alat kesehatan di Rumah Sakit


Pendistribusian obat dan alat kesehatan dari gudang ke instalasi
farmasi atau unit-unit yang memerlukannya harus disertai dengan surat
permintaan obat dan alat kesehatan yang direquest melalui sistem oleh unit
kerja yang membutuhkan obat dan alat kesehatan tersebut kepada petugas
gudang, semua stock obat dan alat kesehatan yang berada di gudang terdapat
di sistem yang dapat dilihat oleh semua unit. Untuk itu semua unit dapat
memesan obat, setelah itu petugas gudang mengambil obat dan alat kesehatan
sesuai dengan surat permintaan. Setiap kegiatan pengeluaran obat maupun alat
kesehatan harus dicatat pada kartu stock agar mencegah terjadinya selisih dan
kekeliruan dalam pengecekan antara jumlah fisik obat dengan jumlah obat
yang tertulis didalam kartu stok.
Pencatatan dan pelaporan obat atau alat kesehatan dilaksanakan agar
mengetahui jumlah keluar dan masuknya obat atau alat kesehatan serta untuk
memudahkan pemeriksaan oleh petugas selain itu agar tidak terjadi
penyalahgunaan dengan kebutuhan dan tidak terjadi kekeliruan antara jumlah
dalam sistem dengan obat yang ada digudang.
Untuk obat Narkotika dan Psikotropika dilakukan pencatatan dengan
data khusus bukan hanya itu pelaporan narkotika dan psikotropika setiap bulan
yang dikirimkan atau ditujukan kepada kepala Dinas Kesehatan Kota dan
tembusan kepala BPOM setempat, kepala DINKES Provinsi dan sebagai arsip
rumah sakit.

29

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di RS LNG
Badak selama satu bulan sangat berkesan dan bermanfaat. Penulis siswa dari
SMK Negeri 1 Bontang diberi kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di RS LNG Badak. Dari kegiatan ini penulis mendapatkan
pengalaman di dunia kerja dan kesempatan untuk menambah pengetahuan
tentang bidang farmasi yang lebih luas sehingga besar harapan penulis atas
pengalaman ini penulis dapat menjadi Asisten Apoteker atau Apoteker yang
bertanggungjawab dan beretika baik untuk berperan dalam masyarakat
khususnya di bidang kesehatan yaitu farmasi. Terlepas itu penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
1) Dari sarana dan prasarana, RS LNG Badak sudah memenuhi persyaratan
sebagaimana mestinya dalam pelayanan kesehatan.
2) Pembagian tugas masing-masing bagian berjalan baik di apotek, logistik
dan gudang.
3) Hubungan antara senior dengan siswa Praktik Kerja Industri berjalan
dengan sangat baik.
4) Pelayanan terhadap pasien dilakukan dengan ramah dan sabar

B. Saran
1) Instalasi Farmasi diharapkan dapat terus berusaha meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien
2) Ruangan setiap unit dan fasilitas yang sudah memadai agar dapat dijaga
dan ditingkatkan lagi.

30

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang


Laporan Praktik Kerja Industri
SMK Negeri 1 Bontang
Periode 19 Juli – 19 Agustus 2015

31

Laporan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Bontang

Anda mungkin juga menyukai