Di zaman yang serba canggih ini, setiap perangkat computer sudah sepatutnya terkoneksi
dengan sebuah jaringan global yang bernama internet. Tak hanya beragam manfaat yang kita peroleh
dari terkoneksinya internet dengan PC atau laptop kita, melainkan juga kita harus siap dengan
berbagai ruang kejahatan yang tersedia di dunia maya. Maka dari itu, dibutuhkan suatu perangkat
yang berfungsi menyaring mana saja yang diperbolehkan berhubungan dengan computer yang kita
miliki. Apakah anda penasaran apa nama perangkat itu? Ya, namanya Firewall. Namun, jika anda
belum tahu apa itu firewall dan jenis-jenisnya, kami akan menguraikannya di bawah ini. (Baca juga
: Perbedaan antara Proxy dan Firewall)
Dengan memanfaatkan firewall tersebut, sebuah ISP atau Internet Service Provider dapat
menghadirkan layanan firewall untuk para pelanggannya agar lalu lintas dari jaringan mereka akan
selalu aman, yaitu hanya dengan memfungsikan sebuah perangkat. Tentunya, ini akan menjadi
langkah penghematan biaya (efisiensi) yang signifikan, walaupun firewall jenis yang satu ini hanya
ditemukan pada firewall yang berasal dari kelas atas, misalnya Cisco PIX 535. (Baca juga : Fungsi
Network Layer)
Transparent Firewall
Di antara jenis-jenis firewall yang telah disebutkan sebelumnya, jangan pernah lupakan jenis yang
terakhir, yaitu Transparent Firewall. Jenis ini bisa juga disebut dengan bridging firewall yang mana
bukanlah merupakan firewall murni, akan tetapi hanya sebuah turunan atas satateful firewall.
Transparent firewall melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh firewall jenis packet filtering,
sebagaimana halnya stateful firewall serta tak Nampak oleh pengguna. Maka dari itu jenis firewall
yang satu ini bernama Transparent Firewall.
Pada prosesnya model OSI dibagi menjadi tujuh layer yang mana tiap layer tersebut memiliki peran
yang saling terkait antara layer diatas dengan layer yang dibawahnya. Berikut ini penjelasan mengenai
tujuh layer OSI.
1. Physical Layer
Physical layer merupakan layer pertama atau yang terendah dari model OSI. Layer ini bertanggung
jawab untuk mentransmisikan bit data digital dari physical layer perangkat pengirim (sumber) menuju
ke physical layer perangkat penerima (tujuan) melalui media komunikasi jaringan.
Pada physical layer data ditransmisikan menggunakan jenis sinyal yang didukung oleh media fisik,
seperti tegangan listrik, kabel, frekuensi radio atau infrared maupun cahaya biasa.
5. Session Layer
Session layer bertanggung jawab untuk mengendalikan sesi koneksi dialog seperti menetapkan,
mengelola dan memutuskan koneksi antar komputer. Untuk dapat membentuk sebuah
sesi komunikasi, session layer menggunakan sirkuit virtual yang dibuat oleh transport layer.
6. Presentation Layer
Presentation layer bertanggung jawab untuk mendefinisikan sintaks yang digunakan host jaringan
untuk berkomunikasi. Presentation layer juga melakukan proses enkripsi/ dekripsi informasi atau data
sehingga mampu digunakan pada lapisan aplikasi.
7. Application Layer
Application layer merupakan lapisan paling atas dari model OSI dan bertanggung jawab untuk
menyediakan sebuah interface antara protokol jaringan dengan aplikasi yang ada pada komputer.
Application layer menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi, seperti menyediakan sebuah
interface untuk Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), telnet dan File Transfer Protocol (FTP). Pada
bagian sinilah dimana aplikasi saling terkait dengan jaringan.
Cara Kerja OSI Layer
Proses berjalannya data dari suatu host ke host lain pada sebuah jaringan terbilang cukup panjang,
semua data tersebut harus melalui setiap layer dari OSI untuk dapat sampai ke host tujuan. Contoh
misalnya ketika anda akan mengirimkan sebuah email ke komputer lain pada sebuah jaringan
komputer.
Proses yang terjadi pertama adalah pada application layer, yaitu menyediakan program aplikasi email
yang akan digunakan untuk mengirim data ke komputer lain melalui jaringan. Pada presentation layer
email tersebut kemudian dikonversi menjadi sebuah format jaringan. Kemudian pada session layer
akan dibentuk sebuah sesi perjalanan data tersebut dari mulai dibentuk hingga selesainya proses
pengiriman.
Cara Kerja OSI Layer
Pada transport layer data tersebut dipecah menjadi bagian-bagian kecil lalu kemudian akan
dikumpulkan kembali pada transport layer si penerima. Pada network layer akan dibuatkan sebuah
alamat dan ditentukan jalan yang akan dilalui oleh data tersebut untuk dapat sampai ke tujuan. Pada
data link layer data tersebut dibentuk menjadi sebuah frame dan alamat fisik dari perangkat pengirim
dan penerima akan di tetapkan.
Kemudian pada layer terakhir physical layer mengirimkan data tersebut melalui sebuah medium
jaringan, menuju ke lapisan transport si penerima. Lalu kemudian alur yang sama terjadi pada
komputer tujuan namun dimulai dari layer paling bawah (physical layer) hingga ke layer paling atas
(application layer).
Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian OSI layer dan bagaimana cara kerjanya. Memahami
bagaimana layer OSI bekerja dapat meningkatkan pemahaman anda mengenai bagaimana suatu
jaringan komputer bekerja dan protokol-protokol yang bekerja didalamnya.