PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang
satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia abad 21. Orang lanjut usia
mengkeriput, turunnya tinggi badan, berat badan, kekuatan otot, daya lihat,
daya dengar, kemampuan bebagai rasa, dan penurunan fungsi berbagai organ
penyakit dengan negatif seperti diabetes mellitus akan lebih mudah terjadi.
perubahan yang bertulangan dengan penerapan terapi obat secara tepat pada
orang lanjut usia. Terjadi perubahan penting pada respon terhadap beberapa
obat yang terjadi seiring dengan bertambahnya umur pada sejumlah besar
individu.
salah satu faktor yang bersifat mandiri dalam pengaruhnya terhadap perubahan
toleransi tubuh terhadap glukosa. Dari jumlah tersebut dikatakan 50 % adalah
terhadap hewan coba mencit (Mus muscullus) yang telah diinduksi glukosa
B. Maksud percobaan
metformin dan Na CMC sebagai kontrol negatif pada hewan coba mencit
(Mus muscullus)
C. Tujuan Percobaan
negatif) pada hewan coba mencit (Mus muscullus) yang telah di induksi
glucometer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindrom klink yang ditandai oleh
atau hiperglikemia (Glukosa puasa ≥ 126 mg/dl atau glukosa makan ≥ 200
darah tidak dapat masuk ke sel-sel otot, jaringan adiposa atau hepar dan
2016)
Pada tipe ini terdapat destruksi dari sel-sel beta pancreas sehingga
3. Diabetes kehamilan
persalinan. Pada wanita hamil dengan penyakit gula regulasi glukosa yang
dan zat-zat tubuh bekerja secara antagonis terhadap insulin seperti glucagon,
proteolitik untuk membantu insulin pada peptida. Kedua disekresikan oleh sel
hormon peptide insulin, glucagon dan somastatin. Selain itu pancreas juga
(Evelyn, 2013)
memproduksi insulin
Insulin merupakan hormon yang disekresi oleh sel beta pulau Langerhans
dalam pankreas (atas). Insulin terikat pada reseptor spesifik (tengah) dalam
melalui membran termasuk glukosa dan monosakarida serta asam amino, ion
seperti kerusakan ginjal dan saraf. Pancreas melepaskan hormone insulin yang
1. Faktor genetik
2. Faktor imunologi
3. Faktor lingkungan
(Harvey, 2006)
Hal ini tejadi karena glukosa tidak sampai pada sel-sel yang
penderita diabetes mellitus juga disebabkan oleh faktor resiko gaya hidup dan
Luka yang disebabkan oleh DM bisa dilihat dari perubahan warna pada
bagian kulit yang sedang terluka. Luka yang sakit biasanya dialami pada
ujung kaki dan berwarna kebiruan, selang beberapa lama ciri-ciri luka
Akan keluar cairan yang berbau menyengat dan bisa membusuk, jika
dibiarkan terlalu lama, luka akan cepat menyebar. Luka diabetes terbentuk
yang buruk, cacat kaki, iritasi seperti adanya gesekan atau tekanan, dan
pada ketetapan interaksi dari tiga faktor aktivitas fisik. Diet dan intervensi
1. Perencanaan makanan
2. Latihan jasmani
3. Pengolahan farmakologi
1. Sulfolinurea
efeknya terhadap protein transport glukosa. Obat ini hanya efektif pada
(Glibenklamid)
2. Biguinida
gula darah pada orang sehat. Disamping itu, juga menurunkan dan
3. Meglitinid
4. α – Glukosidase inhibitor
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
oleh bakteri, virus, ataupun parasit. Berikut beberapa penyakit pada mencit
kematian akut.
2. Pseudomoniasis
3. Pasteurellosis
4. Salmonellosis
umur, jenis kelamin, faktor-faktor genetik dan nutrisi. Pada kejadian akut
gejala klinis yang tampak adalah aneroksia, penurunan berat badan, bulu
Rumus struktur : H H
H C C OH
H H
Rumus struktur :
Rumus struktur :
Kegunaan : Antidiabetik
Rumus struktur :
Rumus struktur :
etanol.
Kegunaan : Antidiabetik
CARBOXYMETHYLCELLULOSUM
Rumus Struktur :
higroskopik.
organik lainnya.
F. Uraian Obat
insulin.
bersamaan.
Riomet®
mengalami perubahan.
otot.
diabetes dewasa.
Efek samping : Pada awal terapi agak sering (20%) terjadi dan
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
1. Cawan porselin
3. Gunting
4. Kanula
5. Lap kasar
6. Lap halus
7. spoit 1 cc
8. Stopwatch
9. Strip
B. Bahan
1. Alkohol swab
2. Glibenklamid 2 mg
4. Metformin 500 mg
5. Teh kotak
6. Tissue
C. Cara Kerja
1. Na-CMC
larut
2. Metformin
larut
3. Glibenklamid
larut
c. Perlakuan percobaan
1. Na.CMC
- Diambil cuplikan darah dari ekor hewan uji dan diukur kadar
glukosa awal
- Diambil cuplikan darah dari ekor hewan uji dan diukur kadar
glukosa awal
3. Glibenklamid
- Diambil cuplikan darah dari ekor hewan uji dan diukur kadar
glukosa awal
A. Hasil Pengamatan
Kadar glukosa
Kadar glukosa Kadar glukosa
Nama Obat Hewan setelah induksi
awal mg/dl akhir mg/dl
mg/dl
Mencit 1 112 mg/dl
193 mg/dl 200 mg/dl
Na CMC Mencit 2 124 mg/dl
174 mg/dl 198 mg/dl
Mencit 3
145 mg/dl 168 mg/dl 180 mg/dl
Mencit 1
91 mg/dl 173 mg/dl 96 mg/dl
Metformin Mencit 2
142 mg/dl 180 mg/dl 160 mg/dl
Mencit 3
119 mg/dl 155 mg/dl 100 mg/dl
Mencit 1
140 mg/dl 180 mg/dl 91 mg/dl
Glibenklamid Mencit 2
116 mg/dl 147 mg/dl 90 mg/dl
Mencit 3
129 mg/dl 133 mg/dl 100 mg/dl
B. Pembahasan
gula darah yang disebabkan karena difisiensi insulin relative maupun absolute.
darah dan penetuan efek obat antidiabetik terhadap hewan coba mencit (Mus
Pada praktikum ini dimana sebelum pemberian obat hewan coba mencit
kadar glukosa puasanya. Setelah itu, semua mencit di induksi dengan glukosa
(teh kotak) sebanyak 3 cc. setelah itu, 30 menit diukur kembali kadar glukosa
sebagai kontrol negatif pada saat pengukuran glukosa akhir didapatkan hasil
pada masing-masing mencit (Mus muscullus) yaitu 200 mg/dl, 198 mg/dl dan
180 mg/dl. Dari kadar gula darah akhir mengalami kenaikan glukosa hal ini
dari kadar gula induksi 72 mg/dl, 180 mg/dl, dan 155 mg/dl setelah pemberian
biguinida yang bekerja dengan mencegah produksi gula dalam hati dan
Glibenklamid dari kadar gula induksi 180 mg/dl, 147 mg/dl, dan 133 mg/dl
setelah pemberian obat Glibenklamid terjadi penurunan kadar gula darah pada
Hal ini disebabkan karena Glibenklamid merupakan obat antidiabetik oral dari
insulin dari granul sel beta pancreas sehingga dapat menurunkan kadar gula
darah.
Dari hasil pengamatan yang didapatkan obat yang paling efektif dalam
menurunkan kadar glukosa darah pada hewan coba mencit (Mus muscullus)
kontrol negative
Adapun faktor kesalahan yang terjadi yaitu pada saat pemberian induksi
glukosa (teh kotak) yang kurang efisien dan hati-hati sehingga menyebabkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
obat antidiabetik yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa adalah
glukosa pada hewan coba. Pada mencit (Mus muscullus) yang diberi obat
yang diberi metformin kadar glukosanya turun 96 mg/dl maka dari hasilnya
glibenklamid lebih efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah pada hewan
B. Saran
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI: Jakarta
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Depkes RI: Jakarta
Gunawan, Sulistia Gan. 2012. Farmkologi dan Terapi edisi ke-VI. FKUI: Jakarta
Neal, M. J. 2006. At Glance Farmakology Medis edisi ke-V. PT. Gelora Aksara
Pratama: Jakarta
Soloni, Ethel. 2003. Anatomi fisiologi Manusia Untuk Pemula. EGC: Jakarta
Velyn. 1991. Anatomi Fisiologi Manusia Untuk Para Medis. PT. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
Hewan Coba
1. Metformin
Dik :
BB mencit I : 24 g
BB mencit II : 26,8 g
BB rata-rata : 20 g
Konversi : 0,0026
Dit :
Perhitungan dosis
Pengenceran
Volume pemberian
Penyelesaian :
a. Mencit I (24 g)
- Perhitungan dosis
BB mencit
Rumus = BB rata−rata mencit × Dosis obat × konversi mencit
24 g
= × 500 mg × 0,0026
20 g
𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 1,56 ⁄𝑔𝐵𝐵 ≈ 500 ⁄𝑘𝑔𝐵𝐵
- Pengenceran
500 mg
40 ml 12,5 mg
- Volume pemberian
BB mencit
Rumus = × Vol pemberian
BB mencit rata−rata
24 g
= × 1 cc
20 g
= 1,2 cc
b. Mencit II (26,8 g)
- Perhitungan dosis
BB mencit
Rumus = BB rata−rata mencit × Dosis obat × konversi mencit
26,8 g
= × 500 mg × 0,0026
20 g
𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 1,7 ⁄𝑔𝐵𝐵 ≈ 500 ⁄𝑘𝑔𝐵𝐵
- Pengenceran
500 mg
35 ml 14,2 mg
8 ml 1,7 add 100 ml aquadest
- Volume pemberian
BB mencit
Rumus = × Vol pemberian
BB mencit rata−rata
26,8 g
= × 1 cc
20 g
= 1,3 cc
- Perhitungan dosis
BB mencit
Rumus = BB rata−rata mencit × Dosis obat × konversi mencit
27,6 g
= × 500 mg × 0,0026
20 g
𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 1,8 ⁄𝑔𝐵𝐵 ≈ 500 ⁄𝑘𝑔𝐵𝐵
- Pengenceran
500 mg
30 ml 16,67 mg
- Volume pemberian
BB mencit
Rumus = × Vol pemberian
BB mencit rata−rata
27,6 g
= × 1 cc
20 g
= 1,38 cc
2. Glibenklamid
Dik :
BB mencit I : 21,7 g
BB mencit II : 25,5 g
BB rata-rata : 20 g
Dosis obat : 2 mg
Konversi : 0,0026
Dit :
Perhitungan dosis
Pengenceran
Volume pemberian
Penyelesaian :
a. Mencit I (21,7 g)
- Perhitungan dosis
BB mencit
Rumus = BB rata−rata mencit × Dosis obat × konversi mencit
21,7 g
= × 2 mg × 0,0026
20 g
𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 0,0056 ⁄𝑔𝐵𝐵 ≈ 500 ⁄𝑘𝑔𝐵𝐵
- Pengenceran
2 mg
36 ml 0,056 mg
- Volume pemberian
BB mencit
Rumus = × Vol pemberian
BB mencit rata−rata
21,7 g
= × 1 cc
20 g
= 1,08 cc
b. Mencit II (25,5 g)
- Perhitungan dosis
BB mencit
Rumus = BB rata−rata mencit × Dosis obat × konversi mencit
25,5 g
= × 2 mg × 0,0026
20 g
𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 0,007 ⁄𝑔𝐵𝐵 ≈ 500 ⁄𝑘𝑔𝐵𝐵
- Pengenceran
2 mg
25 ml 0,08 mg
BB mencit
Rumus = × Vol pemberian
BB mencit rata−rata
25,5 g
= × 1 cc
20 g
= 1,2 cc
- Perhitungan dosis
BB mencit
Rumus = BB rata−rata mencit × Dosis obat × konversi mencit
23,7 g
= × 2 mg × 0,0026
20 g
𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 0,006 ⁄𝑔𝐵𝐵 ≈ 500 ⁄𝑘𝑔𝐵𝐵
- Pengenceran
2 mg
30 ml 0,06 mg
- Volume pemberian
BB mencit
Rumus = × Vol pemberian
BB mencit rata−rata
23,7 g
= × 1 cc
20 g
= 1,2 cc
C. Gambar
Gambar 11. Kadar glukosa setelah Gambar 12. Kadar glukosa sebelum
pemberian larutan glukosa (Na- pemberian larutan glukosa
CMC) (Metformin)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI
DAN TOKSIKOLOGI II DAN TOKSIKOLOGI II
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
Gambar 13. Kadar glukosa setelah Gambar 14. Kadar glukosa sebelum
pemberian larutan glukosa pemberian larutan glukosa
(Metformin) (Metformin)
Gambar 15. Kadar glukosa setelah Gambar 16. Kadar glukosa sebelum
pemberian larutan glukosa pemberian larutan glukosa
(Metformin) (Metformin)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI
DAN TOKSIKOLOGI II DAN TOKSIKOLOGI II
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
Gambar 17. Kadar glukosa setelah Gambar 18. Kadar glukosa sebelum
pemberian larutan glukosa pemberian larutan glukosa
(Metformin) (Glibenklamid)
Gambar 19. Kadar glukosa setelah Gambar 20. Kadar glukosa sebelum
pemberian larutan glukosa pemberian larutan glukosa
(Glibenklamid) (Glibenklamid)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI
DAN TOKSIKOLOGI II DAN TOKSIKOLOGI II
PRODI S1 FARMASI PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
Gambar 21. Kadar glukosa setelah Gambar 22. Kadar glukosa sebelum
pemberian larutan glukosa pemberian larutan glukosa
(Glibenklamid) (Glibenklamid)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
DAN TOKSIKOLOGI II
PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY