Anda di halaman 1dari 3

Nama : RETNO CAHYANINGATI

NIM : 180820301008
Study : Resume Audit Manajemen Internal

Fighting Corruption by Means of Effective Internal Audit Function: Evidence from


the Ghanaian Public Sector
(Pemberantasan Korupsi adalah efektifitas Fungsi Audit Internal: Sebuah Bukti dari
Sektor Publik di Ghana )

Abstrak
Penelitian ini menggunakan alat statistik Struktural Equation Model (SEM) dengan
menganalisis hubungan antara korupsi dan efektivitas fungsi audit internal melalui survey direksi dan
manager (pimpinan) dari sektor publik yang dipilih di Ghana. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
penerapan undang-undang Badan Audit Intern (IAAA) selama 10 tahun memberikan dampak terhadap
korupsi. undang-undang Badan Audit Intern (IAAA) memainkan peranan penting dalam menjaga
kedisiplinan keuangan sektor publik secara akuntabilitas dan transparan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa implementasi penuh dari Undang-Undang No. 658, ukuran departemen audit
internal dan indepedensi departemen audit secara signifikan mempengaruhi efektivitas fungsi audit
internal yang berdampak negatif pada korupsi.

1. LATAR BELAKANG
Kosrupsi merupakan fenomena yang kompleks dalam social ekonomi, korupsi didenifisikan
sebagai penyalahgunaan jabatan publik untuk kepentingan pribadi (Bank Dunia, 2004). Menurut
Kaufman dan Vicente, 2005; Svensson, 2005 mengemukakan bahwa korupsi mencakup segala bentuk
yang tidak jujur atau tidak etis. Menurut penelitian ini korupsi administratif mulai dari pemberian suap
kepada pejabat hingga pemberian kontrak besar-besaran untuk proyek infrastruktur besar.
Ghana sebagai salah satu wilayah di Filipina melaporkan bahwa korupsi telah memberikan
dampak penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap berbagai lembaga negara. Di ghana kasus
korupsi hampir di semua lini, baik militer ataupun sipil. Hipotesis tersebut dibangun dengan maksud
bahwa pemberantasan korupsi di lembaga bergantung pada efektivitas fungsi audit internal. . Lebih
efektif fungsi audit internal, semakin rendah tingkat korupsi di berbagai lembaga. penelitian ini juga
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi efektif audit internal.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Korupsi dan Fungsi Audit Internal
Fungsi audit internal adalah proses nilai menambahkan yang penting untuk mengungkap
dan mencegah korupsi atau penipuan di lembaga-lembaga baik pemerintah atau swasta,
peneliti lain juga berpendapat bahwa itu bukan tujuan utama dari auditor internal untuk
mengawasi program pencegahan tindak korupsi akan tetapi alasan loginya adalah bahwa
auditor internal membantu mengidentifikasi risiko korupsi dalam lembaga
Dalam semua studi ini, tiga kondisi yang diperlukan ditetapkan untuk menunjuk ke
keberadaan korupsi: kekuasaan diskresi, rente ekonomi dan institusi yang lemah. sedangkan
sifat sewenang-wenang kekuasaan dan kurangnya lembaga yang kuat membuat pejabat
publik dengan otoritas yang tak kenal takut.
Korupsi menjadi masalah besar karena menyebabkan retribusi pendapatan berkurang
dan dana yang tersalurkan ttidak untuk masyarakat yang membutuhkan sehingga
meningkatkan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.

2.2 Ekfektivitas fungsi audit internal


Auditor internal dilihat sebagai kekuatan sentral dalam mengungkap atau membatasi
penyalahgunaan aset dan skema korupsi (Halbouni 2015). Mereka seharusnya berada di
garis depan untuk mendeteksi dan mencegah penipuan di suatu lembaga. Dalam
menjelaskan pentingnya audit internal di lembaga-lembaga, misalnya Van Gansberghe
menyatakan bahwa efektivitas audit internal diukur sejauh mana kontribusi untuk
pelayanan yang efektif dan efisien, karena hal ini akan mendorong permintaan untuk
layanan audit internal meningkat.
Penelitian ini bermaksud untuk menerapkan equationmodelling struktural untuk
memberikan bukti peran EIAF dalam memerangi korupsi dalam ekonomi berkembang.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan analisa statistic Struktural Equation Model (SEM) untuk
memeriksa korupsi dan fungsi audit internal. Dalam model konseptual ada tiga konstruk laten yaitu :
fungsi internal audit yang efektif, hubungn antar auditor eksternal, dan kompetensi auditor internal.
Variabel endogen dalam penelitian ini meliputi : korupsi, kompetensi auditor internal, indepedensi
internal Audit, dan Fungsi efektivitas internal audit. Sedangkan variabel eksogen meliputi : hubungan
antara internal dan eksternal audit, jumlah sumber daya manusia, sertifikasi dan pengalaman kerja.
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Greater Accra, Filipina Ghana, yang merupakan wilayah
ekonomi dan administrasi negara, Kami mengambil sampel 300 pekerja yang terdiri dari kepala
departemen (direktur), manajer berbagai unit dan staf departemen audit internal publik organisasi yang
memiliki audit internal yang berfungsi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

4. HASIL PENETIAN
Temuan ini menunjuk pentingnya audit internal dan menyarankan hal itu bagian dari Undang-
Undang Badan Audit Internal, 2003 karena memiliki dua efek penting. Pertama, telah meningkatkan
internal praktik audit di Ghana, karena memungkinkan untuk auditor untuk menggali praktik yang
sampai sekarang belum diakui. Kedua, dapat disimpulkan bahwa peningkatan semua kasus korupsi
yang dilaporkan adalah karena seberapa efektif fungsi audit internal telah mengungkap praktik-praktik
korupsi dan membantu auditor eksternal untuk mendeteksi korupsi di berbagai institusi di Ghana. Oleh
karena itu, Studi ini memiliki implikasi penting bagi badan pemerintah dan sektor publik. Penelitian ini
menyoroti signifikansi organisasi dari praktik audit internal (Arena & Sarens, 2015) dan pentingnya
internal fungsi audit dalam MDA di Ghana.
Hasilnya juga memberikan legitimasi untuk fungsi internal audit dan menawarkan pembuat
kebijakan tentang data penting yang dibutuhkan untuk memperkuat kekuasaan pemerintah serta
menegakkan pembentukan fungsi audit internal dalam semua organisasi pemerintahan. Audit Internal
di sektor publik menuntut pelatihan yang tepat dan remunerasi yang sesuai untuk memungkinkan
mereka melakukan pekerjaan mereka secara kompeten berdasarkan Kode Etik IIA. Temuan kami
menunjukkan bahwa praktik audit internal di sektor publik Ghana dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti tingkat independensi internal auditor, pelaksanaan Audit Internal Agency Act, 2003 (Act 658),
kompetensi auditor, serta sumber daya dan ukuran audit internal departemen.
Efek langsung dan tidak langsung disajikan pada Tabel 11. Hasilnya menunjukkan bahwa
Hukum (UU 658) memiliki efek total positif terbesar (0,34) pada fungsi audit internal yang efektif,
diikuti oleh independensi departemen audit internal, dengan efek total 0,14. Korupsi, seperti yang
ditunjukkan pada bagian sebelumnya, adalah kompleks dan fenomena yang sulit diukur.
Temuan ini memberikan indikasi sejauh mana fungsi audit internal dalam organisasi publik di
Ghana adalah Independen secara signifikan memengaruhi upaya untuk melawan korupsi.

5. KESIMPULAN
Meskipun temuan utama dari makalah ini adalah fungsi audit internal yang efektif dapat
membantu melawan administrasi korupsi, penelitian kami tidak menyediakan solusi untuk
mengurangi korupsi di Ghana.
Faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini mungkin penting dalam
memerangi korupsi. Penelitian ini juga hanya menggunakan UU 658 untuk mempelajari satu
aspek korupsi di Ghana: korupsi administrasi, tidak mempertimbangkan bentuk-bentuk korupsi
dan langkah-langkah lain untuk mengatasinya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih
lanjut melihat ke undang-undang lain yang diterapkan untuk mengurangi korupsi di Ghana,
untuk penelitian selanjutnya, pendekatan yang komprehensif, termasuk semua undang-undang
dan arahan administrasi, diperlukan jika semua faktor yang berkontribusi terhadap korupsi
banyak digali.

Anda mungkin juga menyukai