Keterangan :
1. Transformer
2. Panel Kontrol
500 0,5
=265 ( 11 )
=1786,62 RPM
Sampel A
Vair + Vpadatan
% BS dan W = ( ) × 100%
Vsampel
0,15 + 0
=( ) × 100%
5
=3%
Sampel B
Vair + Vpadatan
% BS dan W =( ) × 100%
Vsampel
0,1 𝑚𝑙 +0 𝑚𝑙
=( ) × 100%
5
=2%
B. Menghitung Rata-rata dan Standar Deviasi
Centrifuge Tabung Kecil
Rata-rata aritmatik dari masing-masing sampel pada centrifuge tabung
kecil
● Sampel A
∑ % BS & W
% BS & Wmean = jumlah data dari analisa sampel
66,4
= 12
= 5,53
∑(% BS & W−% BS & Wmean)2
SD %BS &Wmean = √ n−1
(3−5,53)2
=√ 12−1
= 0,678232998
● Sampel B
∑ % BS & W
% BS & Wmean = jumlah data dari analisa sampel
66,9
= 12
= 5,57
∑(% BS & W−% BS & Wmean)2
SD %BS &Wmean = √ n−1
(6−5,57)2
=√ 12−1
= 0,129614814
3.5.3.Tabel
Tabel III-2
Tabulasi Hasil Perolehan Analisa % BS & W Pada Sampel Minyak
dengan Centrifuge Tabung Kecil
% Base Sediment and Water
NO PLUG
Sampel A Sampel B
1 A 2 4,6
2 B 4,6 4,2
3 C 5,6 2,8
4 D 6 3
5 E 3 1,5
6 F 3 2
7 G 6 7
8 H 18 11,8
9 I 4,2 4
10 J 5 8
11 K 4 10
12 L 5 8
Total 66,4 66,9
Mean 5,53 5,57
SD 0,678232998 0,129614814
3.7 Grafik
Plug vs Kadar BS & W Centrifuge Tabung Kecil (%)
20
18
16
14
Kadar BS & W (%)
12
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14
PLUG
Sampel A Sampel B Linear (Sampel A) Linear (Sampel B)
Grafik 3.1.
Plug vs % BS & W Centrifuge Tabung Kecil
3.8. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengenai Penentuan Kandungan Air dan Endapan
(BS&W) dengan Centrifuge Tabung Kecil yang berutujuan untuk menentukan
kadar kandungan air dan endapan pada suatu crude oil. Percobaan ini menerapkan
dua buah gaya, yaitu gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Gaya sentrifugal adalah
gaya yang menjauhi titik porosnya. Gaya ini dilakukan dengan cara memutar
campuran dengan sangat cepat dan bertumpu pada titik pusatnya sehingga dapat
memisahkan bahan campuran. Sedangkan gaya gravitasi memilah zat berdasarkan
densitasnya, zat yang memiliki densitas besar akan berada di dasar centrifuge tube.
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan dengan menggunakan
centrifuge tabung kecil adalah yang pertama membuat campuran minyak 5 ml pada
sampel A dan sampel B dengan toluena 5 ml untuk masing-masing sampelnya,
kemudian dimasukkan ke dalam centrifuge tube. Toluena berfungsi sebagai
demulsifier atau pemisah emulsi, sehingga batas antara minyak dan air akan terlihat
dengan jelas. Langkah berikutnya adalah centrifuge tube dimasukkan kedalam
centrifuge dan hubungkan centrifuge dengan transformer. Atur lama putaran
centrifuge menjadi 15 menit.
Dari pecobaan ini diperoleh % BS & W pada centrifuge tabung kecil
diperoleh hasil sampel A sebesar 3 % dan sampel B sebesar 2 %. Dari data di atas
kita dapat membandingkan kualitas kedua sampel dari nilai % BS & W yang
didapatkan, semakin besar nilai % BS & W maka semakin buruk kualitas minyak
tersebut, begitupun sebaliknya.
Dari grafik 3.1 terlihat fluktuasi yang sangat mencolok, hal ini menunjukkan
perbedaan pada hasil percobaan yang sangat jelas untuk setiap plugnya. Ini dapat
terjadi karena kurangnya ketelitian praktikan pada saat melakukan percobaan dan
pembacaan dari volume endapan. Grafik pada sampel B lebih rendah dibandingkan
dengan sampel A, sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar air dan endapan kecil
maka kualitas dari crude oil sampel B lebih baik daripada sampel A.
Pengaplikasian dari praktikum ini di lapangan yaitu untuk menghitung
kadar air dan sedimen pada crude oil, hal ini untuk menentukan kualitas dari crude
oil yang akan diproduksikan. Semakin besar kadar kandungan air dan sedimen
maka semakin buruk kualitas minyak tersebut, dan semakin kecil kadar kandungan
air dan sedimennya, maka kualitas minyak tersebut akan semakin baik. Selain itu,
kita dapat menentukan treatment yang tepat terhadap problem-problem yang terjadi
dalam produksi., seperti korosi yang disebabkan karena air yang bersifat asam, cara
pencegahannya dengan memakai corrosion inhibitor, namun jika korosi sudah
terjadi pada peralatan produksi maka peralatan tersebut harus diganti. Sedangkan
air yang bersifat basa dapat menimbulkan masalah berupa scale. Scale atau kerak
yang terbentuk pada peralatan produksi dapat menyebabkan berkurangnya diameter
dari pipa produksi dan menghambat laju produksi. Scale pada peralatan produksi
dapat dicegah dengan menggunakan scale inhibitor. Apabila scale sudah terlanjur
terbentuk pada peralatan produksi maka dapat dilakukan acidizing atau pigging
untuk menghilangkan scale tersebut pada peralatan produksi. Selain air, endapan
yang ikut terproduksi juga dapat menimbulkan permasalahan, diantaranya yaitu
menyebabkan kepasiran dan abrasi yang juga dapat menurunkan laju alir produksi
karena pasir ikut terproduksi dan merusak peralatan produksi.
3.9. KESIMPULAN
Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil percobaan yang diperoleh :
RPM = 1786,62 RPM
Kadar air dan endapan sampel A = 3 %
Kadar air dan endapan sampel B = 2 %
2. Kualitas minyak pada sampel B lebih baik daripada sampel A karena
kadar air dan sedimen pada sampel B lebih sedikit daripada sampel A.
3. Prinsip kerja pada praktikum ini menerapkan gaya sentrifugal dan gaya
gravitasi.
4. Toluena berfungsi sebagai demulsifier atau pemisah emulsi agar
memudahkan pembacaan.
5. Kadar air yang berlebihan dapat menyebabkan korosi jika air tersebut
bersifat asam dan menyebabkan scale jika air tersebut bersifat basa dan
endapannya juga dapat menyebabkan kepasiran dan abrasi.
6. Aplikasi lapangannya untuk menentukan kualitas dari crude oil dan
treatment yang tepat dalam mengatasi problem produksi.