FOTOGRAMETRI DIGITAL
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan yang tersertifikasi.System
manajemen kualitas memerlukan system pengukuran yang efektif, termasuk didalamnya kalibrasi
formal, periodic dan terdokumentasi, untuk semua pengukuran.
Kalibrasi diperlukan untuk : (1) perangkat baru, (2) suatu perangkat setiap waktu tertentu, (3)
suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi dan (4)
ketika hasil observasi dipertanyakan. Kalibrasi, pada umumnya merupakan proses untuk
menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan
besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya, kamera dapat dikalibrasi
sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan atau disesuaikan (melalui konstanta
polynomial ataupun metode laboratorium), sehingga kamera tersebut menunjukan nilai yang
sebenarnya
Pada kali ini, kami, mahasiswa Teknik Geomatika ITS melakukan praktikum kalibrasi dengan
menggunakan kamera NIKON COOLPIX S9700untuk mengetahui nilai Calibrated Focus Length
(CFL) dan distorsi yang dihasilkan. Kami menggunakan kamera NIKON COOLPIX S9700 karena
mudah dibawa (pocket camera)dengan lensa optical zoom 30x. Lensa zoom tersebut setara
dengan lensa 25 – 750 mm yang menawarkan pemotretan wide-angle. Kamera ini juga dilengkapi
dengan koneksi Wi-Fi yang dapat digunakan untuk mentransfer foto dan video secara nirkabel ke
perangkat mobile serta fitur GPS untuk menandakan lokasi foto yang diambil.
1.2 Tujuan
a. Adapun tujuan praktikum kalibrasi kamera ini adalah memahami proses kalibrasi kamera
termasuk mengetahui nilai-nilai parameter orientasi dalam atau Interior
OrientationParameter (IOP) yaitu :
1. Focal Length
2. Principal Point X (Xp)
3. Principal Point Y (Yp)
4. Format Width (Fw)
5. Format Height (Fh)
6. Radial Distorsion (K)
7. Decentring Distortion (P)
Selain itu agar mampu memahami penggunaan software Photo Modeler Scanner.
1.3 Manfaat
Manfaat Dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagi berikut :
a. Mahasiswa Teknik Geomatika ITS bisa atau paham tentang proses kalibrasi
b. Mahasiswa Teknik Geomatika ITS bisa melakukan metode-metode atau perhitungan
untuk proses kalibrasi dengan benar
c. Mahasiswa Teknik Geomatika ITS mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang dibuat
jika tidak adanya proses kalibrasi kamera.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Kamera
Dalam ilmu fotogrametri, dilihat dari teknik pengambilan datanya, foto dibedakan menjadi
dua kategori yaitu foto udara dan foto terrestrial. Pada foto terrestrial proses perekaman data
(pemotretan) dilakukan di permukaan bumi. Pada metode ini kamera dapat dipegang dengan
tangan, dipasang pada kaki kamera (statif), dipasang di menara, atau alat penyangga lain yang
yang dirancang secara khusus. Fotogrametri terrestrial digunakan untuk pemetaan objek-objek
khusus yang membutuhkan ketelitian detail seperti, bangunan, daerah galian, lubang-lubang
pertambangan, timbunan material dan lain sebagainya.
Pada foto udara proses perekamaan data dilakukan diudara melalui sebuah wahana terbang
seperti balon udara, pesawat miniature dengan kendali radio dan pesawat ringan berawak.
Metode ini dikembangkan untuk memetakan daerah-daerah yang relative sulit dijangkau dengan
metode terrestrial, seperti daerah bergunung-gunung, daerah berawa, hutan, dan daerah-daerah
padat penduduk.
Dala fotogrametri kamera merupakan salah satu instrument paling penting, karena kamera
digunakan untuk membuat foto yang merupakan alat utama dalam fotogrametri.Oleh karena itu,
dapat dikatakan pula bahwa foto yang akurat (mempunyai kualitas geometri tinggi) diperoleh
dari kamera yang teliti. Baik untuk keperluan foto udara maupun foto terrestrial, kamera
diklasifikasikan menjadi dua kategori umum yaitu :
a. Kamera metric
Kamera metric merupakan kamera yang dirancang khusus untuk keperluan
fotogramterik. Kamera metric yang umum digunakan mempunyai ukuran format 23 cm
× 23 cm, kamera metric dibuat stabil dan dikalibrasi secara menyeluruh sebelum
digunakan. Nilai-nilai kalibrasi dari kamera metric seperti panjang focus, distorsi radial
lensa, titik utama foto diketahui dan dapat digunakan untuk periode yang lama. Untuk
kamera metric berformat normal dikenal tiga sudut bukaan (angle field of view), yakni :
[Dipokusumo, 1999]
Normal Angle (NA), dengan panjang focus 210 mm
Wide Angle (WA), dengan panjang focus 152 mm, dan
keperluan pemetaan (foto udara) adalah adanya efisiensi biaya pemetaan untuk area
yang relative.Selain itu, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, keterbatasan-keterbatasan penggunaan kamera format kecil dapat diatasi,
sehingga kamera non-metrik menjadi instrument yang layak digunakan untuk foto
udara.
BAB III
METODOLOGI
Bahan :
1. Matlab R2010a
Mulai
Gunakan Toolbok_calib
Proses kalibrasi
Di dapatkan Interior
OrientationParameter (IOP)
TIDAK
RMS kecil
YA
Selesai
Langkah Pelaksanaan
1. Menempelkan papan kolimator pada lantai menggunakan lak ban agar papn kolimator
tidak goyang – goyang.
2. Melakukan pemotretan titik-titik kolimator dengan kamera digital NIKON COOLPIX S9700
3. Pengambilan foto dengan syarat – syarat dan ketentuan yang sudah ada.
4. Pengambilan foto sebanyak 20 foto.
5. Memindahkan hasil fotoke laptopuntuk selanjutnya diproses dengan perangkat lunak
Matlab.
6. Gunakan aplikasi Toolbok_Calib
Langkah Pengambilan jarak
Metode yang kami gunakan adalah dengan Kalibrasi digital yang dikerjakan di Matlab
R2010a. Ini bertujuan untuk mengkalibrasi kamera dan mengetahui nilai Interior
OrientationParameter (IOP), nantinya dari beberapa foto akan ada hasil foto yang sudah
terkalibrasi.
Cara Kalibrasi menggunakan Toolbok_calib:
1. Membuka Matlab R2010a
4. Setelah muncul pilih Memory efficient (the images are loaded in memory), ini berguna
agar pemakain pada waktu memroses gambar lebih cepat dan effisien.
5. Kemudian akan tampil calibration Toolbok, kemudian pilih Read images
7. Kemudian klik Extract grid corner akan muncul foto yang selanjutnya akan dikalibrasi.
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengambilan Foto
Dengan menggunakan kamera digital merk NIKON COOLPIX S9700 yang mempunyai
focal length 5-20 mm. kami menggunak papan kolimator berbentuk papan catur. Pada
saat pengambilan foto papan kolimator harus terlihat semua, jumlah kotak yang
digunakan berjumlah 63, jarak lensa kamera dari papan kolimator jangan terlalu jauh.
Kami melakukan proses pengambilan foto ini sebanyak 20 kali, kemudian di kalibrasi
menggunakan Matlab. Inilah hasil pemotretan sebagai berikut :
Gambar 4.2 Hasil foto menunjukkan tiap titik yang sudah terkalibrasi
Initialization of the intrinsic parameters using the vanishing points of planar patterns.
Estimation of uncertainties...done
Skew: alpha_c = [ 0.00000 ] ± [ 0.00000 ] => angle of pixel axes = 90.00000 ± 0.00000 degrees
Note: The numerical errors are approximately three times the standard deviations (for reference).
%% This script file can be directly excecuted under Matlab to recover the camera intrinsic and
extrinsic parameters.
% IMPORTANT: This file contains neither the structure of the calibration objects nor the image
coordinates of the calibration points.
% All those complementary variables are saved in the complete matlab data file
Calib_Results.mat.
fc = [ 3024.444681871347700 ; 3023.522390214413000 ];
cc = [ 2310.135822608578100 ; 1760.643641353783100 ];
alpha_c = 0.000000000000000;
alpha_c_error = 0.000000000000000;
4.2 Analisa
Dari hasil Kalibrasi kita mendapatkan nilai dari focal lenght yaitu sebesar 3030.48744 ;
3030.48744. ini merupakan panjang fokus kamera yang digunakan saat pemotretan. Hasil nilai (X0 ,
Y0) pixcel eror foto sebesar 1,237 ; 1,013, bila nilai pixcel lebih besar dari 1 maka hasil kalibrasi ini
masih kurang baik, beberapa faktor yang mempengaruhi nilai pixcelnya besar yaitu, hasil foto kurang
jelas, pengeplotan saaat kalibrasi kurang pas dan penempelan papan kolimator di lantai tidak rata
dan papan kolimator kusut. Dari hasil kalibrasi juga di dapat nilai radial dan tangensial K1, K2, K3, P1,
P2nilai jarak dari pusat titik. Nilai dari derajat skew Skew: alpha_c = [ 0.00000 ] ± [ 0.00000 ] =>
angle of pixel axes = 90.00000 ± 0.00000 degrees dan nilai Distortion: kc = [ 0.00770 -0.01408
0.00404 0.00215 0.00000 ] ± [ 0.00475 0.00777 0.00082 0.00090 0.00000 ]
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kalibrasi Kamera dibutuhkan untuk mendapatkan nilai focal lenght dan dari sebuah
kamara, agar kamera itu siap digunakan untuk melakukan pengukuran fotogrametrik
Kalibrasi kamera bisa dilakukan secara manual dengan kalkulator biasa ataupun secara
otomatis menggunakan aplikasi seperti Matlab R2010a , seperti yang saya gunakan.
Dalam pengambilan foto, usahakan saat pengambilan foto yang diambil melebihi 80%
dari luas foto.
Hasil dari kalibrasi talah didapat nilai fc, eror pixcel (X0 , Y0), K1, K2 , K3, P1, P2, nilai sudut
skew, visualize distortions dan foto sesudah terkalibrasi.
Dari hasil kalibrasi telah didapat nilai focal leght sebesar 3030.48744 ; 3030.48744
Dari hasil kalibrasi untuk nilai eror pixcel (X0 , Y0) adalah 1,237 ; 1,013.
Dari hasil kalibrasi telah didapat nilai sudut skew alpha_c = [ 0.00000 ] ± [ 0.00000 ] =>
angle of pixel axes = 90.00000 ± 0.00000.
5.2 Saran
Papan kolimator tidak boleh kotor, sobek dan kusut, sehingga foto yang di ambil biar
terlihat datar.
Pengambilan foto mempengaruhi besar kecilnya distorsi dan nilai eror pada pixcel.
Saat proses kalibrasi pengeplotan di matlab benar-benar pada titik agar distorsi tidak
besar.
DAFTAR PUSTAKA