Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada mahasiswa tahun pertama dan tahun


terakhir yang berjumlah 86 orang di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
program komputer didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Analisis Univariat
a. Tahun angkatan
Tabel 4.1 Distribusi mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Variabel N %
Tahun Angkatan
1. Mahasiswa FK 43 50.0
tahun pertama
2. Mahasiswa FK 43 50.0
tahun terakhir
Jumlah 86 100.0

Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa jumlah responden mahasiswa fk tahun


pertama dan tahun terakhir sama banyaknya masing-masing 43 orang
(50%).

b. Karakteristik Responden
1) Usia
Tabel 4.2 Distribusi usia mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.

Mahasiswa Tahun Mahasiswa Tahun Terakhir


Pertama
N 43 (%)
N 43 (%)
1. Usia 15 tahun-20 42 (97.7) 10 (23.3)
tahun

2. Usia 21 tahun-25 1 (2.3) 33 (76.7)


tahun

Jumlah 43 (100.0) 43 (100.0)

Tabel 4.2 Menunjukkan bahwa usia responden berkisar antara 15


tahun sampai 25 tahun, mahasiswa fk tahun pertama sebagian besar
berusia 15 tahun-25 tahun dan mahasiswa fk tahun terakhir sebagian
besar berusia 21 tahun-25 tahun.

2) Jenis kelamin

Mahasiswa Tahun Mahasiswa Tahun


Pertama Terakhir

N 43 (%) N 43 (%)

1. Laki-laki 12 (27.9) 15 (34.9)

2. Perempuan 31 (72.1) 28 (65.1)

Jumlah 43 (100.0) 43 (100.0)

Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan jenis


kelamin sebagian besar mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu
mahasiswa fk tahun pertama 31 orang (72.1%) dan mahasiswa fk
tahun terakhir 28 orang (65.1%).

3) Tingkat Kecemasan
Tabel 4.4 Distribusi tingkat kecemasan mahasiswa tahun pertama dan tahun
terakhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.

Mahasiswa Tahun Mahasiswa Tahun


Pertama Terakhir

N 43 (%) N 43 (%)

1. Kecemasan Ringan 35 (81.4) 7 (16.3)

2. Kecemasan Sedang 8 (18.6) 28 (65.1)

3. Kecemasan Berat 0 (0.0) 8 (18.6)

Jumlah 43 (100.0) 43 (100%)

Tabel 4.4 Menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan tingkat


kecemasan, dari 43 mahasiswa fk tahun pertama 35 orang (81.4%)
mengalami kecemasan ringan dan dari 43 mahasiswa fk tahun terakhir
28 orang (65.1%) mengalami kecemasan sedang.

4) Tingkat Insomnia

Tabel 4.5 Distribusi tingkat insomnia mahasiswa tahun pertama dan


tahun terakhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang.

Mahasiswa Tahun Mahasiswa Tahun


Pertama Terakhir

N 43 (%) N 43 (%)

1. Tidak Insomnia 7 (16.3) 2 (4.7)

2. Insomnia Ringan 33 (76.7) 12 (27.9)

3. Insomnia Sedang- 3 (7.0) 29 (67.4)


Berat

Jumlah 43 (100.0) 43 (100.0)


Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan tingkat
insomnia, dari 43 mahasiswa fk tahun pertama 33 orang (76.7%)
mengalami insomnia ringan dan dari 43 mahasiswa fk tahun terakhir
29 orang (67.4%) mengalami insomnia sedang- berat.

2. Analisis Bivariat

a. Tingkat Kecemasan

Tabel 4.6 Perbedaan tingkat kecemasan pada mahasiswa tahun


pertama dan tahun terakhir Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Tingkat Tahun Angkatan Total p-value


n (%)
Kecemasan
Tahun Tahun
Pertama Terakhir
n (%) n (%)

1. Kecemasan 35 (81.4) 7 (16.3) 42 (48.8) 0.000

Ringan

2. Kecemasan 8 (18.6) 28 (65.1) 36 (41.9)


Sedang

3. Kecemasan 0 (0.0) 8 (18.6) 8 (9.3)


Berat

Total N (%) 43 (100.0) 43 (100.0) 86 (100.0)


Tabel 4.6 Menunjukkan bahwa pada mahasiswa fk tahun pertama
tidak ada yang mengalami kecemasan berat, sedangkan sebanyak 28
orang (65.1%) dari 43 mahasiswa fk tahun terakhir mengalami
kecemasan sedang.
b. Tingkat Insomnia
Tabel 4.7 Perbedaan tingkat insomnia pada mahasiswa tahun pertama
dan tahun terakhir Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang.

Tingkat Tahun Total p-value


n (%)
Insomnia Angkatan

Tahun Tahun 0.000


Pertama Terakhir

1. Tidak 7 (16.3) 2 (4.7) 9 (10.5)


Insomnia

2. Insomnia 33 (76.7) 12 (27.9) 45 (52.3)


Ringan

3. Insomnia 3 (7.0) 29 (67.4) 32 (37.2)


Sedang-
Berat

Jumlah 43 (100.0) 43 (100.0) 86 (100.0)

Tabel 4.7 Menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan tingkat


insomnia, dari 43 mahasiswa fk tahun pertama 3 orang (7.0%)
mengalami insomnia sedang-berat sedangkan dari 43 mahasiswa fk
tahun terakhir sebanyak 29 orang (67.4%) mengalami insomnia
sedang- berat.

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95%


diperoleh nilai p-value = 0,001 (<0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini dapat
diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan dan
insomnia mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang yaitu 28 (65.1%)
mahasiswa tahun terakhir mengalami kecemasan sedang dan 29 (67.4%)
mahasiswa tahun terakhir mengalami insomnia sedang-berat.

B. Pembahasan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan,


diperoleh bahwa nilai p-value = 0,001 (<0,05 ) sehingga Ho ditolak. Hal ini
dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan
dan insomnia mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Dimana mahasiswa tahun
terakhir memiliki skor BAI dan ISI yang lebih tinggi, dengan kata lain
memiliki tingkat kecemasan dan insomnia yang lebih berat daripada
mahasiswa tahun pertama.

Hasil Penelitian tentang kecemasan sesuai dengan hasil penelitian Yuke


(2010) terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
didapatkan perbedaan yang bermakna antara insiden kecemasan pada
mahasiswa preklinik dan ko-asisten (p=0,002) dimana mahasiswa ko-asisten
mengalami kecemasan lebih banyak.¹

Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi kecemasan sebagian besar


kecemasan pada tahun pertama termasuk kedalam kecemasan ringan (81.4%),
sedangkan kecemasan pada tahun terakhir memiliki tingkat keparahan yang
lebih besar yaitu kecemasan sedang (65.1%). Hal ini bisa terjadi karena
sebagian besar responden berasal dari mahasiswa tahun terakhir yang sedang
menjalani blok komprehensif. Dalam blok tersebut tugasnya lebih banyak
dibandingkan blok-blok sebelumnya. Sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan pada mahasiswa tahun terakhir.

Hasil penelitian tentang insomnia pada mahasiswa tahap profesi lebih


banyak daripada hasil penelitian yang dilakukan oleh Vivi M (2013) terhadap
mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang
menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa tahap profesi mengalami
insomnia (60%), disebutkan bahwa mahasiswa tahap profesi memiliki
tingkat stress berat (32%) yang mampu muncul karena beban tugas yang berat
dibandingkan saat tahap akademik, seringkali mahasiswa dibebankan dengan
tugas yang banyak dan menumpuk namun harus segera diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.²

Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi insomnia sebagian besar


insomnia pada tahun pertama termasuk kedalam insomnia ringan (76.7%),
sedangkan insomnia pada tahun terakhir memiliki tingkat keparahan yang
lebih berat yaitu insomnia sedang (67.4%). Hal ini bisa terjadi karena
sebagian besar responden berasal dari mahasiswa tahun terakhir yang sedang
menjalani blok komprehensif. Dalam blok tersebut tugasnya lebih banyak
dibandingkan blok-blok sebelumnya. Sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi tingkat insomnia pada mahasiswa tahun terakhir.

Insomnia dapat terjadi karena suatu gejala sisa suatu kejadian yang
mencetuskan kecemasan.³ Sedangkan ada juga yang menyebutkan bahwa
gejala awal sindrom kecemasan dapat dikenali dengan memperhatikan
keluhan psikis dan somatis. Gejala somatis kecemasan adalah initial
insomnia atau gangguan masuk tidur.⁴

C. Keterbatasan Penelitian
1. Desain penelitian ini adalah komparasi analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dengan metode kohort prospektif akan lebih
bermakna untuk mengevaluasi perbedaan tingkat kecemasan dan insomnia
mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir fakultas kedokteran.

2. Jumlah responden laki-laki dan perempuan serta usia tidak disamaratakan


karena keterbatasan penelitian. Hal ini dapat memberi pengaruh pada hasil
penelitian, karena pada penelitian-penelitian epidemiologi sebelumnya
menyatakan bahwa kecemasan dan insomnia lebih banyak dialami oleh
wanita. Sedangkan faktor usia memang bukan sesuatu yang bisa
dikendalikan karena setiap angkatan pasti berselisih umur paling tidak satu
tahun.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mahasiswa tahun terakhir memiliki tingkat kecemasan dan insomnia


lebih berat daripada mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang yang disebabkan oleh beban akademik
dan tanggung jawab yang lebih besar.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelian dan pembahasan, maka saran yang


dapat disimpulkan oleh peneliti yaitu :

1. Mahasiswa mempersiapkan diri dengan cara belajar sedikit demi sedikit


materi pelajaran yang sudah diberikan pada pembekalan kuliah supaya
waktu ujian tidak mengalami cemas karena materi yang diujikan belum
dipelajari seluruhnya.
2. Mahasiswa sebaiknya berlatih membagi waktu antara tugas belajar dan
kegiatan lainnya, sehingga mahasiswa tidak mudah mengalami insomnia.

3. Perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel lebih besar dan metode
pengukuran yang lebih baik dan teliti untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Yuke Wahyu. Perbedaan Derajat Kecemasan dan Depresi Mahasiswa


Kedokteran Preklinik dan Ko-Asisten di FK UNS Surakarta.
eprints.uns.ac.id, 2010.

2. Vivi M. Hubungan Stres dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa


Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal
Kedokteran Indonesia, 2013.

3. Kaplan HI, Sadock BJ. Psikiatri jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.2010.

4. Mudjadid, E. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik


Gangguan Ansietas dan Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam . In : Ilmu
Penyakit dalam. Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007.

Anda mungkin juga menyukai