Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RUMAH SEHAT

Dosen Pembimbing : Drs. Sugiyanto, M.Kes

Disusun Oleh:

DEWI RELITA PURNAMASARI


201310105296

PROGRAM STUDI JENJANG DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2015
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting,
hampir separuh hidup manusia akan berada di rumah, sehingga kualitas rumah
akan berdampak terhadap kondisi kesehatannya, karena itu lingkungan rumah
sebaiknya terhindar dari faktor yang merugikan kesehatan (Hindarto, 2007).
Rumah yang tidak sehat adalah penyebab rendahnya taraf kesehatan
jasmani dan rohani. Rumah yang tidak sehat memudahkan terjangkitnya
penyakit. Akibatnya, daya kerja atau daya produksi seseorang akan berkurang.
(Gunawan, 2009). Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan merupakan faktor resiko penularan berbagai penyakit, khususnya
penyakit berbasis lingkungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi
rumah yang tidak sehat mempunyai hubungan terhadap kejadian penyakit.
Berdasarkan hasil observasi dan pengkajian oleh mahasiswa PKL D3
Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta pada tanggal 27 Agustus 2015 di
kelurahan Ngampilan terdapat 76% rumah dengan klasifikasi rumah tidak sehat
(190 dari 250 rumah). Lingkungan Kelurahan Ngampilan memiliki penderita
diare dan DBD (demam berdarah) yang cukup tinggi. Kandang ternak yang
tidak jauh dari rumah, bahkan ada yang di dalam rumah, merupakan salah satu
membuat rumah tidak sehat, dikarenakan rumah yang padat dan tidak ada lahan.
Selain itu perilaku penghuni rumah merupakan hal yang sangat berpengaruh
terhadap kejadian penyakit seperti kebiasaan tidak membuka jendela setiap hari,
jarang membersihkan rumah dan halaman, kegiatan 3M (menguras, menutup,
mengubur) belum dilakukan secara maksimal akan membuat nyamuk semakin
mudah bersarang, sehingga setiap rumah di Kelurahan Ngampilan mempunyai
nyamuk, sehingga resiko penularan penyakit DBD cukup tinggi.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Asuhan Kebidanan Komunitas
Topik : Bina Lingkungan Keluarga
Sub topik : Rumah Sehat
Sasaran : Bapak Ibu warga Kelurahan Ngampilan
Hari/ tanggal : Selasa, 15 September 2015
Jam : 09.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Balai Kelurahan Ngampilan
III.TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan masyarakat diharapkan mengetahui dan
memahami tentang rumah sehat sehingga terwujudnya perilaku hidup sehat dan
terciptanya rumah sehat.

IV. TUJUAN KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan rumah sehat peserta penyuluhan mampu
menjelaskan:
a. Diketahui Definisi Rumah Sehat
b. Diketahui Syarat-Syarat Rumah Sehat
c. Diketahui Manfaat Rumah Sehat
d. Diketahui Kajian Islam mengenai Rumah Sehat

V. MATERI
Lampiran I
a. Definisi Rumah Sehat
b. Syarat-Syarat Rumah Sehat
c. Manfaat Rumah Sehat
d. Kajian Islam mengenai Rumah Sehat

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
3. Video

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan : 1. Menjawab
1. Memberikan salam salam
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengar
penyuluhan kan dan
3. Mengadakan kontrak
memperhatikan
waktu dengan audiens 3. Membuat
4. Menyebutkan materi
kontrak waktu
atau pokok bahasan yang 4. Menjawab
disampaikan pertanyaan
5. Mengeksplorasi
pemahaman audiens

2. 15 menit Pelaksanaan materi : Menyimak dan


1. Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
a. Definisi Rumah
Sehat
b. Syarat - syarat
Rumah Sehat
c. Manfaat
Rumah Sehat
d. Kajian Islam
mengenai Rumah
Sehat
2. Memperlihatkan video
tentang syarat rumah
sehat
3. 10 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Meminta audiens untuk menjawab
menjelaskan kembali : pertanyaan
a. Definisi rumah
sehat
b. Syarat-syarat
rumah sehat
c. Manfaat rumah
sehat
d. Kajian Islam
mengenai rumah sehat
2. Memberi kesempatan
pada audiens untuk
bertanya
3. Memberikan
kesempatan kepada audiens
untuk menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan
4. Memberikan pujian
kepada warga atas
penjelasan maupun
pertanyaan yang telah
diberikan
4. 2 menit Penutup : Menjawab salam
1. Merangkum
materi yang
disampaikan
2. Mengucapkan
terimakasih
3. Mengucapkan
salam

IX. EVALUASI
Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan : lisan
Jumlah soal : 2 soal (lampiran II)

X. PENGESAHAN

Yogyakarta, 15 September 2015


Sasaran Pemberi Penyuluhan

( Warga Kelurahan Ngampilan) (Dewi Relita Purnamasari)


Mengertahui,
Dosen Pembimbing PKL

(Drs. Sugiyanto, M.Kes)

XI. LAMPIRAN
Lampiran I.
MATERI RUMAH SEHAT
A. Definisi Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat
serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan
sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga
dapat bekerja secara nyaman.
Rumah sehat versi Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah
1. Harus dapat terlindungi dari hujan, panas, dingin dan berfugsi
sebagai tempat istirahat.
2. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci,
kakus dan kamar mandi
3. Dapat melindungi penghuninya dari bahaya kebisingan dan bebas
dari pencemaran,
4. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya
5. Terbuat dari bahan bangunan yang kukuh dan dapat melindungi
penghuninya dari gempa, keruntuhan dan penyakit menular
6. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi
B. Syarat-Syarat Rumah Sehat
Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah
sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan kesehatan perumahan.
meliputi 3 lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu :
1. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai,
ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan.
2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan
kotoran, pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
3. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan
dirumah, membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja ke
jamban, membuang sampah pada tempat sampah.
Penilaian Rumah Sehat:
1. Komponen Rumah
a. Langit-langit
Bersih dan tidak rawan kecelakaan serta tinggi tidak kurang dari
2,75m
b. Dinding
Permanent atau papan yang kedap air agar air tanah tidak meresap
naik sehingga dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak
bersih tidak berlumut.
c. Lantai
Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin, stabil
waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan. Lantai tanah
sebaiknya tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab
sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit terhadap
penghuninya. Karena itu perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air
seperti disemen, dipasang tegel, keramik
d. Mempunyai jendela kamar tidur dan ruangan keluarga
e. Mempunyai pintu di setiap ruang/kamar
f. Ventilasi
Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu
ruangan dan pengeluaran udara kotor suatu ruangan. Syarat dari
ventilasi adalah luas 10% luas lantai atau luas >10% luas lantai.
g. Lubang asap dapur
Mempunyai lubang asap dapur supaya rumah tidak pengap dan ada
sarana untuk keluarnya asap dapur yang banyak mengandung gas
karbondioksida yang berbahaya bagi kesehatan.
h. Mempunyai pencahayaan yang terang, tidak silau dapat untuk
membaca.
i. Kamar
Mempunyai kamar yang tertutup pintu, terpisah antara orang tua,
anak laki-laki dan perempuan.
j. Mushola Pribadi
Ada tempat khusus untuk sholat dibatasi dengan tirai atau lebih baik
ruang khusus dan permanent yang digunakan untuk sholat.
2. Sarana Sanitasi
a. Sarana air bersih
Mempunyai sarana air bersih (sumur gali, PAM) milik sendiri dan
memenuhi syarat. Syarat air bersih adalah air yang jernih, tidak
berbau, tidak berwarna/berasa, dan bebas dari jentik nyamuk.
b. Jamban (sarana pembuangan kotoran)
Mempunyai jamban dan memenuhi syarat seperti jamban tidak
menimbulkan bau yang mengganggu dan konstruksi jamban tidak
menimbulkan kecelakaan.
c. SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah)
Mempunyai SPAL dan jarak dengan sumber air > 10 m atau dialirkan
ke roil kota.
d. Sarana pembuangan sampah
Mempunyai tempat sampah yang memenuhi syarat yaitu kedap air
dan tertutup, sehingga tidak menimbulkan sarang penyakit.
3. Perilaku Penghuni
a. Membuka jendela kamar tidur dan ruang keluarga setiap hari
dibuka.
b. Membersihkan rumah dan halaman setiap hari.
c. Membuang tinja (kotoran manusia) semua anggota keluarga
setiap hari ke jamban.
d. Membuang sampah setiap hari pada tempatnya
e. Menguras, menutup dan mengubur lebih dari 1 kali dalam 1
minggu
4. Lain-lain
a. Kepadatan penghuni >dari 8 m² per orang
b. Rumah terbebas dari nyamuk, kecoa, lalat dan tikus. Karena
nyamuk dapat menyebabkan berbagai penyakit, sedangkan lalat,
kecoa dan tikus juga dapat menjadi vektor penyebaran penyakit.
c. Kandang ternak terpisah dari rumah dan jaraknya >10 m dari
rumah.
C. Manfaat Rumah Sehat
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang
pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5
ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk
menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan
lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat
menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya
sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah
harus mempunyai fungsi sebagai :
1. Untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
2. Melindungi penghuninya dari cuaca baik / buruk.
3. Mencegah penyebaran penyakit menular.
4. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
5. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
6. Mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Aman dan nyaman bagi penghuninya.
8. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

D. Kajian Islam mengenai Rumah Sehat

Artinya : “Sesungguhnya Allah itu baik, mencintai kebaikan, bahwasanya


Allah itu bersih, menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai
kemuliaan, Dia Maha Indah menyukai keindahan, karena itu bersihkan
tempat-tempatmu”. (HR. Turmudzi)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang
Maha Baik, Maha Suci, dan Maha Indah. Dia mencintai kebaikan, kesucian,
kemuliaan, dan keindahan. Agar kita dicintai Allah maka hendaknya kita
harus senantiasa berbuat kebajikan, menjaga kesucian (kebersihan lahir dan
batin), mengagungkan Allah SWT dan berbuat kemuliaan terhadap sesama
manusia dan menjadikan tempat tinggal dan lingkungannya terlihat teratur,
tertib dan indah.

Lampiran II
1. Yang termasuk penilaian rumah sehat adalah…
a. Komponen rumah
b. Sarana sanitasi
c. Perilaku penghuni
d. Semua jawaban benar
2. Berapa meter jarak kandang ternak dari rumah yang memenuhi
syarat adalah…
a. 7 m
b. 8 m
c. < 10 m
d. > 10 m
XII. DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Rudi. 2009. Rencana Rumah Sehat. Yogyakarta: Kanisius
Hindarto, Probo. 2007. Inspirasi Rumah Sehat di Perkotaan. Yogyakarta: Andi
Keman Soedjajadi. 2007. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman.
http://journal.unair.ac.id/ diakses pada 20 Mei 2015 pukul 19.0 WIB
Tarigan, 2012. BAB II Tinjauan Pustaka. http://repository.usu.ac.id/ diakses
pada 20 Mei 2015 pukul 19.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai