I. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa
neonatus ini sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi
diluar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3 dari angka
kematian bayi dibawah umur 1 tahun terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari
kehidupan intrauteri ke ekstrauteri memerlukan berbagai perubahan biokimia dan
fungsi.
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) memiliki resiko tinggi dalam mortalitas dan
morbiditas pada neonatus (Kliegman, 1999). BBLR sangat rentan terhadap
infeksi karena daya tahan tubuh BBLR yang masih rendah. Bayi yang lahir
dengan kisaran berat badan 2000 – 2500 gram, memiliki resiko kematian
neonatal 4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir kisaran berat
badan 2500 – 3000 gram dan 10 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir
dengan kisaran berat badan 3000 – 3500 gram (Yusrin, 2012).
II. DASAR
Surat Tugas, Nomor : 090/ /PKMGTG/VIII/2022
2. Dari kegiatan pemantauan neonatus By. Ny. Serlin Adelia didapatkan hasil
sebagai berikut :
Ibu mengatakan melahirkan di Puskesmas Gantung dengan cara normal
pada tanggal 23 Agustus 2022. BB Lahir 3200 gram, PB 47 cm, Jenis
Kelamin Laki-laki. Bayi lahir pada umur kehamilan 40-41 minggu. Bayi dirujuk
ke RSUD M Zein karena napas cepat dari aspirasi ASI.
Hasil pemeriksaan : Bayi menangis kuat, kulit kemerahan, menyusu kuat,
ASI, bayi bergerak aktif. Tali pusat sudah lepas, tidak ada tanda infeksi. Ada
ikterus di bagian wajah. BB: 3100 gr, PB: 47 cm, N: 132 x/mnt, R: 51 x/mnt,
S: 36,8◦c.