DINAS KESEHATAN,PENGENDALIANPENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS GANTUNG
JalanLaskarPelangiDesaLenggangKecamatanGantungKabupaten Belitung Timur 33562
Email :uptdpuskesmasgantung@gmail.com
I. LATAR BELAKANG
Kehamilan resiko tinggi merupakan kehamilan yang dapat memungkinkan
terjadinya komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan dari resiko yang dimiliki
oleh ibu dibandingkan dengan kehamilan normal. Kehamilan mempunyai risiko tinggi
apabila dipengaruhi oleh faktor pemicu yang akan menyebabkan terjadinya komplikasi
selama kehamilan, bahkan pada saat persalinan berlangsung dan juga pada saat
masa nifas. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah ibu hamil memiliki resiko tinggi,
maka akan dilakukan deteksi dini dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan
kehamilan di fasilitas kesehatan ataupun kunjungan rumah dan pemeriksaan
penunjang jika dibutuhkan (Astuti, 2017).
Kehamilan resiko tinggi adalah suatu keadaan yang dapat mempengaruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012). Ibu
hamil yang mengalami beberapa masalah satu atau lebih dari faktor penyebab AKI
masuk ke dalam kategori ibu hamil resiko tinggi (Manuaba, 2012). Kekurangan Energi
Kronis (KEK) adalah kekurangan energi yang memiliki dampak buruk terhadap
kesehatan ibu dan pertumbuhan perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK
jika Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (Muliarini, 2015).
Pengaruh KEK terhadap Kehamilan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat
kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya.
Terhadap ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia,
perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi.
Terhadap persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan
sebelum waktunya (prematur), perdarahan. Terhadap janin dapat mengakibatkan
keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2016) .
II. DASAR
090/ / PKM-GTG/ 2023
2. Dari pemantauan kegiatan bumil resti Ny. Herliyanti 21 tahun dengan kehamilan
G1 P0 A0 Usia kehamilan 30 minggu dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan
di dapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut : BB : 49 kg, TB : 143 cm, TD :
100/70 mmHg, Lila : 21,5 cm, Nadi : 84x/mnt, RR : 22 x/mnt, TFU : 18 cm, DJJ :
142 x/m.
3. Dari pemantauan kegiatan bumil resti Ny. Henny Elasi 28 tahun dengan kehamilan
G2 P1 A0 Usia kehamilan 29 minggu dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan
di dapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut : BB : 38 kg, TB : 150 cm, TD :
80/60 mmHg, Lila : 21,5 cm, Nadi : 80x/mnt, RR : 22 x/mnt, TFU : 20 cm, DJJ :
142 x/m.
2. Ny. Herliyanti
- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
- Konseling tanda bahaya serta dampak terhadap kehamilan, persalinan, dan
bayi baru lahir bagi ibu hamil KEK kepada ibu dan keluarga
- Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan dengan menu gizi seimbang,
seperti hati ayam, telur, ikan, ayam, daging dan lainnya dan memperbanyak
porsi makan.
- Memberikan biscuit PMT dan menyarankan untuk konsumsi ice cream
- Melakukan kunjungan ulang untuk memantau kondisi ibu hamil
- Mengajurkan ibu untuk meminum tablet tambah darah dan vitamin sesuai
dosis yang telah dianjurkan oleh dokter
- Menganjurkan ibu untuk USG
- Menganjurkan ibu agar segera menghubungi bidan apabila menemukan tanda
bahaya pada kehamilan