Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH MATEMATIKA

Sistem Angka (Penulisan Bilangan)

Dyahsih Alin Sholihah, M.Pd.

Universitas
The GlobeAlma Ata - The
Inspiring Globe Inspiring University
University almaata.ac.id
Hitungan Primitif
• Gagasan tentang bilangan dan cara menghitung
telah berkembang lama dari jaman sebelum ada
sejarah (artinya tidak tercatat sejarah kapan
mulainya).
• Mungkin bisa diperdebatkan, tapi diyakini sejak
manusia pada jaman yang paling primitif sekalipun,
telah memiliki “rasa” terhadap apa yang dinamakan
bilangan, setidaknya untuk mengenali mana yang
“lebih banyak” atau mana yang “lebih sedikit”
terhadap berbagai benda, beberapa penelitian
terhadap binatang menunjukkan binatang juga
memiliki “rasa” itu.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Hitungan Primitif
• Dengan evolusi masyarakat, secara berangsur,
hitungan yang sederhana menjadi mutlak.
• Suatu suku harus mengetahui berapa banyak
anggotanya dan berapa banyak musuhnya, dan
merasa perlu untuk mengetahui jika kelompok
kambingnya berkurang.
• Sementara proses berhitung kemungkinan dimulai
dari metode pencocokan sederhana, dengan
prinsip korespondensi satu-satu.
• Sebagai contoh, untuk menghitung jumlah benda,
satu jari untuk satu benda bisa jadi adalah asal-
usulnya.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Hitungan Primitif
• Proses berhitung kemudian berkembang dengan
pengumpulan tongkat kayu atau kerikil, dengan
membuat coretan di tanah atau batu, dengan
membuat catatan di kulit pohon, membuat ikatan
pada ranting.
• Dan kemungkinan pada tahap berikutnya, mereka
mulai mencocokan bilangan dengan suara tertentu.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Pokok (Dasar) Bilangan
• Ketika bilangan maupun proses berhitung sudah
semakin penting, maka suatu suku bangsa mulai
mensistematiskannya.
• Ini dilakukan dengan mengurutkan bilangan
kedalam kelompok tertentu, ukuran kelompok
ditentukan oleh proses pemasangan anggota.
• Sebagai ilustrasi:
Misalkan sebuah bilangan, namakan b dipilih
sebagai basis untuk berhitung dan nama bilangan
diurutkan oleh bilangan 1, 2, …, b. Nama bilangan
yang lebih besar dari b diperoleh dari kombinasi
bilangan yang sudah ada.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Pokok (Dasar) Bilangan
• Karena jari manusia adalah alat yang baik untuk
membuat proses berhitung, tidak aneh kalua paling
tepat dipilih 10 sebagai basis, nyatanya tetap
dipakai sampai hari ini di sistem bilangan modern.
Lihat saja 15 adalah kombinasi 1 dan 5, demikian
juga bilangan lainnya yang lebih besar dari 10.
• Tetapi terdapat bukti-bukti bahwa bilangan lain
dipakai sebagai basis.
• Sebagai contoh, penduduk asli Queensland yang
berhitung “one, two, two and one, two twos, and
much” untuk bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6; ini berarti
2 digunakan sebagai basis.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Pokok (Dasar) Bilangan
• Suku di Tierra del Fuego menggunakan 3 sebagai
basis, dan suatu suku di Amerika Selatan
menggunakan 4 sebagai basis.
• Sistem bilangan dengan basis 5, lebih dikenal
dengan skala quinary (quinary scale), pernah
digunakan cukup lama.
• Bahkan sampai hari ini, beberapa suku di Amerika
Selatan menghitung menggunakan tangan , “satu,
dua, tiga, empat, tangan, tangan dan satu, tangan
dan dua, …” dan seterusnya.
• Para petani di Jerman menggunakan kalender
dengan basis 5 sekitar tahun 1800.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Pokok (Dasar) Bilangan
• Terdapat juga bukti bahwa 12 pernah dipakai
sebagai basis di jaman dulu, utamanya dalam
hubungan ke ukuran.
• Basis 12 diduga dipakai dasar dalam membuat
kalender.
• Pada gambaran lain ukuran jarak satu kaki sama
dengan 12 inci, selusin itu 12, setahun 12 b ulan,
dan lain sebagainya.
• Sistem bilangan basis 20 juga dipakai secara luas,
sistem ini dipakai oleh orang Indian di Amerika dan
yang tidak kalah terkenal, sistem bilangan basis 20
ini digunakan oleh suku Maya.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id


Pokok (Dasar) Bilangan
• Jejak-jejak penggunaan system bilangan skala 20
juga ditemukan di Perancis, Denmark, dan Wales.
• Sistem bilangan basis 20 ini lebih dikenal dengan
nama skala vigesimal.
• Dan suku Babylonia (Irak jaman dulu)
menggunakan system bilangan dengan basis 60,
dan masih digunakan saat ini untuk menghitung
sudut, dan waktu.
• Sistem bilangan ini lebih dikenal dengan skala
sexagesimal.

The Globe Inspiring University almaata.ac.id

Anda mungkin juga menyukai