Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi merupakan kajian tentang bagaimana tanaman, binatang, dan organisme lain
yang saling berhubungan satu sama lain dalam lingkungan atau “rumah” mereka. Kata
“ekologi” berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah. Ekologi juga berarti
kajian tentang kelimpahan dan distribusi organnisme. Ekologi dalam perkembangannya
menjadi semakin dibutuhkan kehadirannya hampir disetiap pemecahan permasalahan
lingkungan dan pembangunan. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena ekologi menjadi
dasar yang harus dimiliki dalam menerapkan berbagai konsep, terutama penerapan konsep
lingkungan, maupun konsep-konsep tentang manusia dan makhluk hidup lain dalam
hubungannya dengan lingkungan. Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat
dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah
satunya. Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan sesuatu dari
lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme. Jadi, organisme
dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik (interaksi) yang disebut
ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari ekologi. Istilah ekologi
pertama kali diperkenalkan oleh E.Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut
sebagai bapak ekologi. Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan
populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta
faktor yang mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk
hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan populasi?
2. Apa yang dimaksud dengan habitat?
3. Apa yang dimaksud dengan niche?
4. Apa yang dimaksud dengan bioma?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari populasi, habitat, niche, dan bioma.
2. Untuk mengetahui perbandingan antara populasi, habitat, niche, dan bioma.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Nomena (Q.S Thaa-Haa : 53)

Artinya: “(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan
jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit. Kemudian Kami
tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan.” (Q.S
Thaa-Haa : 53).

A. Pengertian Perbandingan Populasi, Habitat, Niche dan Bioma


1) Perbandingan (Comparison)
 The act of looking at things to see how they are similar or different (Tindakan melihat
sesuatu untuk melihat bagaimana mereka serupa atau berbeda) (Webster, 2019).
 A consideration or estimate of the similarities or dissimilarities between two things or
people (Pertimbangan atau perkiraan kesamaan atau perbedaan antara dua hal atau
orang) (Oxford, 2010).
2) Populasi (Population)
 A group of people or animals of a particular kind that live in a place (Sekelompok
orang atau hewan dari jenis tertentu yang hidup di suatu tempat) (Webster, 2019).
 All the inhabitants of a particular place (Semua penghuni tempat tertentu) (Oxford,
2010).
3) Habitat (Habitat)
 The place or type of place where a plant or animal naturally or normally lives or
grows (Tempat atau jenis tempat di mana tumbuhan atau hewan hidup secara alami
atau normal atau tumbuh) (Webster, 2019).
 The natural home or environment of an animal, plant, or other organism (Rumah
alami atau lingkungan hewan, tumbuhan, atau organisme lain) (Oxford, 2010).
4) Relung (Niche)

2
 An environment that has all the things that a particular plant or animal needs in order
to live (Sebuah lingkungan yang memiliki semua hal yang dibutuhkan tanaman atau
hewan tertentu untuk hidup) (Webster, 2019).
 A comfortable or suitable position in life or employment (Posisi yang nyaman atau
cocok dalam kehidupan atau pekerjaan) (Oxford, 2010).
5) Bioma (Biome)
 A major ecological community type (such as tropical rain forest, grassland, or desert)
(Jenis komunitas ekologis utama (seperti hutan hujan tropis, padang rumput, atau
gurun)) (Webster, 2019).
 A large naturally occuring community of flora and fauna occupying a major habitat,
exempli gratia; forest or tundra (Besar komunitas flora dan fauna alami yang
menempati habitat utama, misalnya; hutan atau tundra) (Oxford, 2010).

B. Populasi
1) Pengertian Populasi
Populasi adalah kumpulan organisme yang berasal dari spesies yang sama dan
hidup di wilayah geografis yang sama pada waktu tertentu. Wilayah yang dihuni oleh
populasi merupakan wilayah yang memungkinkan pasangan populasi dapat
berkembangbiak melalui interaksi genetik sedemikian rupa, sehingga kecil
kemungkinannya berinteraksi genetik dengan individu dari daerah lain.
Populasi didefinisikan sebagai kelompok organnisme spesies yang sama yang
menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki berbagai sifat tertentu sebagai sifat dari
kelompok tersebut dan bukan individu. Populasi mempunyai organisasi dan struktur yang
pasti dan dapat dilukiskan. Suatu populasi sifat-sifat yang merupakan sumbangan
organsme komponennya.
Di atas bumi kurang-lebih ditemui 5 juta spesies vegetasi, 10 juta spesies binatang,
dan mungkin sebanyak 2-3 juta spesies mikroorganisme yang kira-kira baru 10% dari
organisme tersebut berhasil diidentifikasi dan diberi nama. Jika populasi bisa bertahan
pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi
dapat tercapai. Namun kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari
kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada
sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berdampak pada kualitas
hidup manusia yang rendah.

3
Pada suatu tempat populasi suatu tumbuhan mempengaruhi populasi tumbuhan lain.
Populasi jenis tumbuhan pohon akan mempengaruhi populasi tumbuhan yang hidup pada
pohon-pohon itu serta yang tumbuh di bawah naungannya. Kesatuan seluruh populasi di
suatu tempat tertentu membentuk ekosistem. Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan
individu dengan ciri-ciri yang sama dan hidup menempati ruang yang sama pada waktu
tertentu. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan
berproduksi di antara sesamannya. Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan
genetika.
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi, yaitu:
1. Density-dependent, tergantung kepada jumlah individu didalam populasi.
2. Density-independent, tergantung kepada jumlah individu didalam populasi, karena
faktor cuaca dan iklim (kekeringan, badai, banjir, angin, suhu, dan lain-lain) dan
kerusakan geologis (gempa,tsunami, letusan gunung berapi, dan lain-lain).

2) Karakteristik Populasi
Populasi memiliki karakteristik yang dapat diukur secara statistik dan bukan sifat
dari individu-individu penyusunnya, karakteristik tersebut adalah kepadatan, laju
perkembangan populasi, natalitas dan mortalitas, distribusi umur, potensi biotik,
penyebaran, dan pertumbuhan.

3) Laju Perkembangan Populasi


Laju perkembangan populasi ditandai dengan adanya perubahan jumlah
populasi disetiap waktu. Perubahan ini biasanya dipengaruhi oleh jumlah kelahiran,
kematian dan migrasi. Model eksponensial merupakan model pertumbuhan yang sangat
sederhana. Pada model ini individu berkembang tidak dibatasi oleh lingkungan seperti
kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan. Laju perubahan populasi dapat
dihitung jika banyaknya kelahiran, kematian dan migrasi diketahui.

C. Habitat
1) Pengertian Habitat
Habitat berasal dari bahasa Latin yang berarti menempati. Definisi habitat adalah
suatu tempat untuk spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah suatu
lingkungan yang fisiknya di kelilingi populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan
dimanfaatkan spesies tersebut.

4
Menurut Odum (1993), habitat adalah tempat suatu makhluk hidup, semua
makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang disebut habitat. Contohnya; habitat ikan
paus adalah air laut, habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat pohon bakau
adalah daerah pasang surut, habitat pohon butun adalah hutan pantai, habitat pohon
cemara gunung dan waru gunung adalah hutan dataran tinggi, dan sebagainya.
Habitat merupakan sebuah tempat dimana terdapat makhluk hidup. Setiap makhluk
hidup memiliki habitat yang berbeda. Istilah habitat juga dapat dipakai untuk
menunjukan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang kemudian
membentuk suatu komunitas. Dalam suatu habitat selain terdapat komunitas makhluk
hidup, terdapat juga benda-benda seperti tanah, sinar matahari, udara, dan pasir yang
disebut dengan lingkungan. Diantara komunitas makhluk hidup dan lingkungan tersebut
membentuk suatu hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Kesatuan ini membentuk suatu suatu sistem ekologi yang disebut dengan ekosistem.
Habitat organisme bisa lebih dari satu tempat. Misalnya burung pipit mempunyai
habitat di sawah untuk aktivitas mencari makan, juga mempunyai habitat di atas
pepohonan untuk bertelur. Habitat ikan salem ketika dewasa adalah di laut, waktu akan
bertelur pindah habitatnya di sungai, bahkan sampai ke hulu sungai. Ikan salem bertelur
di hulu sungai dan anak yang telah ditetaskan akan tinggal bertahun-tahun di sungai,
kemudian ketika memasuki fase dewasa ikan salem itu pindah habitat lagi ke laut.

2) Macam-Macam Habitat
Secara garis besar, ada empat tipe habitat yaitu daratan, perairan payau, estuaria,
serta perairan laut. Masing-masing kategori utama itu dapat dipilah-pilah lagi
berdasarkan corak kepentingannya mengenai aspek yang ingin diketahui.
Habitat menurut waktu ada empat macam habitat, yaitu:
a. Habitat yang konstan, yaitu habitat yang kondisinya terus-menerus relatif baik atau
kurang baik.
b.Habitat yang bersifat memusim, yaitu habitat yang kondisinya secara relative teratur
secara berganti-ganti antara baik dan kurang baik.
c. Habitat yang tidak menentu, yaitu habitat yang mengalami suatu periode dengan
kondisi yang lamanya juga bervariasi sehingga kondisinya tidak dapat diramalkan.
d. Habitat yang ephemeral, yaitu suatu habitat yang mengalami perioda kondisi baik
yang berlangsung relative singkat, diikuti oleh suatu perioda dengan kondisi yang
berlangsung relative lama sekali.

5
Berdasarkan variasi kondisi habitat menurut ruang, habitat dapat diklasifikasikan
menjadi 3 macam :
a. Habitat yang bersinambung, yaitu apabila suatu habitat mengandung area dengan
kondisi baik yang luas sekali yang dapat dijelajahi populasi penghuninya.
b. Habitat yang terputus-putus, yaitu suatu habitat yang mengandung area dengan
kondisi baik, letaknya berselang-seling dengan area berkondisi kurang baik.
c. Habitat yang terisolasi, yaitu suatu habitat yang mengandung area berkondisi baik
yang terbatas luasnya dan letaknya terpisah jauh dari area berkondisi baik.

Berdasarkan ukuran dan bentuknya, menggunakan skala geografi, menurut Hugget


(2003) habitat dibagi menjadi :
a. Microhabitat : mengacu pada kondisi habitat terkecil dimana masih terjadi interaksi
antar organism dengan lingkungannya. Luas microhabitat beberapa cm persegi hingga
beberapa meter suatu area.
b. Mesohabitat : suatu kondisi habitat yang ukurannya lebih besar daripada microhabitat
dan lebih kecil dari makrohabitat. Ukuran mesohabitat sekitar 10.000 km.
c. Macrohabitat : lebih cenderung mengarah pada kondisi luasan yang sangat besar
(seperti habitat perairan dan lainnya), dimana luas areanya sekitar 1.000.000 km.
d. Megahabitat : terdiri dari benua.

D. Relung (Niche)
Relung (Niche) dalam ekologi merajuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu
spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di
dalam komunitasnya. Istilah relung (Niche) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell
pada tahun 1917. Konsep ini menjelaskan suatu cara yang tepat dari suatu organisme untuk
menyelaraskan diri dengan lingkungannya.
Kata “relung” mulai mendapat arti ilmiah pada tahun 1933 oleh tulisan Charles
Sutherland Elton, seorang ahli ekologi yang mempelajari ekologi komunitas dan populasi,
lewat pernyataannya, yaitu “relung suatu organisme adalah mode dari kehidupan organisme
tersebut dalam hal peran atau profesinya dalam suatu komunitas manusia”. Menurut
Grinnell, relung merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan
pandangan seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu
spesies. Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan
relung habitat. Contohnya, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita

6
akan menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kita harus
menjelaskan pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah kalajengking
tahan terhadap cahaya atau tidak, apakah kalajengking hidup di tanah dalam lubang, atau
pohon, dan sebagainya.
Ekologi dari suatu individu mencakup variabel biotik (makhluk hidup seperti hewan,
tumbuhan, manusia, baik mikro maupun makro) dan abiotik (benda tidak hidup). Relung
menentukan bagaimana spesies memberi tanggapan terhadap ketersediaan sumberdaya
hidup dan keberadaan pesaing dan pemangsa dalam suatu ekosistem.

E. Bioma
Bioma adalah ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam
skala luas. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, garis lintang, letak geografis, dan
ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan iklim, letak geografis, garis lintang, dan
ketinggian letak permukaan laut, bioma dibedakan antara lain:

1. Bioma Hutan Hujan Tropis


Bioma hutan hujan tropis dikenal dengan golongan yang disebut synusia.
Synusia merupakan golongan tumbuh-tumbuhan yang memiliki bentuk hidup yang
serupa dan memainkan peranan serupa dalam komunitasnya. Bioma hutan hujan tropis
terdapat di semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar,
Australia bagian Utara, Indonesia, dan Malaysia.
Di hutan hujan tropis terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena
mendapan sinar matahari dan curah hujan yang cukup. Hal ini dikarenakan pohon-
pohon yang terdapat di hutan hujan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya
relatif sering tergenang oleh air.

Bioma Hutan Hujan Tropis

Ciri-ciri bioma hutan hujan tropis sebagai berikut:

7
a. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun.
b. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20-40m.
c. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak dapat
menembus dasar hutan.
d. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah atau di bawah
kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung).
e. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahunnya.

2. Bioma Gurun
Gurun adalah komunitas dengan penutup vegetasi yang tidak sinambung yang terdiri
atas tema, perdu, dan pepohonan yang terpancar dengan lahan kosong yang luas
diselahnya. Bioma gurun terdapat pada daerah yang beriklim panas seperti Afrika,
Timur Tengah, Amerika, Australia, dan China. Bioma gurun didominasi tumbuhan
kaktus dan pada daerah Timur Tengah didominasi tumbuhan kurma. Hewan yang
terdapat pada bioma gurun antara lain reptilia, mamalia seperti unta endemik di Timur
Tengah, dan burung unta endemik di Afrika. Ciri-ciri bioma gurun:
a. Curah hujan yang sangat rendah yaitu 250 mm/tahun.
b. Tingkat evaporasi lebih tinggi dari curah hujan.
c. Pencaran sinar matahari sangat terik, suhu di siang hari bisa mencapai 40oC.
d. Air tanah yang cenderung asin.

Bioma Gurun

Ciri-ciri khusus bioma gurun:


a. Pada tumbuhan
 Tumbuhan semusim yang kecil-kecil.

8
 Tumbuhan menahun dan berdaun seperti duri atau tak berdaun, sistem perakaran
yang dalam, serta mempunyai jaringan hidrodermis untuk menyimpan cadangan
air. Contohnya; kaktus, kurma, akasia, dan lain-lain,
b. Pada hewan
Hewan yang memiliki tubuh besar jarang terdapat pada bioma gurun karena
sulit menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi dan kurangnya ketersediaan air. Contoh
hewan di bioma gurun dan hidup di dalam tannah yaitu unta, tikus, ular, semut, dan
lain-lain. Contoh bioma gurun adalah Gurun Gobi di Asia, Gurun Sahara di Afrika,
dan Gurun Anzo Borrega di Amerika.

3. Bioma Hutan Gugur


Hutan iklim sedang tumbuh di daerah yang beriklim kontigen sedang tetapi agak
basah, musim hujan terjadi pada musim panas serta musim dingin yang keras.
Tumbuhan yang dominan tumbuh pada bioma hutan gugur adalah pohon-pohon yang
berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada musim dingin dan merupakan bioma
yang terletak pada kisaran 30-40 derajat Lintang LU/LS. Beberapa jenis tumbuhan
utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan
terna berbunga. Hewan yang terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya panda,
serangga, burung, bajing, rusa, musang, dan lain-lain. Ciri-ciri khusus bioma hutan
gugur:
a. Curah hujan merata antara 750 mm – 1.000 mm/tahun.
b. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, gugur pada
musim panas, dan memiliki tajuk yang rapat.
c. Jumlah atau jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit.
d. Memiliki empat musim, yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi.

Bioma Hutan Gugur

9
4. Bioma Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang
tumbuhnya menyebar, biasanya pohon akasia dan pohon palem. Sabana merupakan
salah satu sistem biotik tersebar di bumi yang menempati daerah luas di Benua Afrika,
Amerika Selatan, dan Australia. Sabana umumnya terbentuk di daerah tropik sampai
subtropik. Ciri-ciri bioma sabana antara lain:
a. Bersuhu panas sepanjang tahun.
b. Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana.
Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang
intensitas hujannya makin rendah. Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila
mengarah ke daerah yang intensitas hujannya semakin tinggi. Bioma sabana terkenal
dengan hewan predatornya, seperti singa, macan tutul, harimau, anjing hutan, hyena,
serta hewan predator lainnya.

Bioma Sabana

5. Bioma Chaparral
Di daerah beriklim sedang yang sejuk dengan curah hujan banyak pada musim
hujan tetapi musim panas yang kering, memiliki vegetasi klimaks terdiri dari pohon-
pohon atau semak-semak dengan daun yang selalu hijau, tebal, dan keras dikenal
sebagai bioma chaparral pantai. Bioma chaparral sangat luas di California dan Meksiko,
sepanjang pantai laut Tengah dan sepanjang Pantai Selatan Australia. Chaparral di
daerah hujan musim dingin di daerah Laut Tengah disebut “machie” sedangkan
vegetasi yang serupa di Australia disebut “belukar mellee” tumbuhan di Australia
didominasi pohon-pohon dan semak-semak dari genus Eucalyptus.

10
Bioma Chaparral

6. Bioma Hutan Konifer


Bioma hutan konifer membentang sebagai sabuk lebar melintasi seluruh daerah
Amerika Utara dan Eurasia (Eropa dan Asia), merupakan daerah yang selalu hijau dan
penghasil kayu terbesar di dunia serta beriklim sedang basah. Tumbuhan yang hidup di
bioma hutan konifer adalah pohon-pohon tusam dan cemara putih Picea lasiocarpa.
Sedangkan hewan yang dapat dijumpai di bioma ini adalah vertebrata herbivora yang
besar, seperti rusa besar kutub, kelinci salju putih, dan burung belibis.

Bioma Hutan Konifer

7. Bioma Padang Rumput


Bioma padang rumput ada yang terdapat di daerah tropis dan ada yang di daerah
sub-tropis (beriklim sedang). Curah hujan bioma padang rumput berkisar antara 30-50
cm/tahun.

11
Bioma Padang Rumput

8. Bioma Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara
yang disebut tundra artik dan di puncak gunung disebut tundra alpin. Ciri-ciri bioma
tundra, yaitu:
a. Curah hujan sekitar 10 cm/tahun.
b. Pada musim dingin makanan sangat kurang sehingga tumbuhan tahunan dan hewan
avertebrata mengalami hibernasi.
c. Pada musim panas tertutup oleh lichens dan lumut yang tipis serta penuh dengan
hewan.
d. Tidak ada pohon yang tinggi.

Bioma Tundra

Ciri-ciri khusus bioma tundra:


a. Pada tumbuhan
Tumbuhan utama pada musim panas adalah rumput. Selain itu, terdapat pula lumut,
tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek-pendek.

12
b. Pada hewan
Hewan yang terdapat di bioma tundra antara lain karibou, beruang kutub, rubah
kutub, kelinci salju, lemming (sebangsa tikus), musk oxen (sebangsa sapi), dan
serangga. Diantara hewan-hewan tersebut, yang bermigrasi pada musim dingin
adalah karibou dan rubah, sedangkan hewan lainnya mampu beradaptasi.

F. Perbandingan Populasi, Habitat, Niche, dan Bioma


Perbandingan antara populasi,habitat,niche,dan bioma ada yang hapir sama dan ada
yang sangat berbeda, bisa kitalihat dari pengertian masing-masing. Seprti populasi yang
didefinisikan sebagai kumpulan organisme yang berasal dari spesies yang sama dan hidup
di wilayah geografis yang sama pada waktu tertentu, sedangkan habitat adalah tempat suatu
makhluk hidup. Jadi populasi dan habitat sedikit hampir sama sebab habitat adalah tempat
tinggal dari populasi tersebut.
Perbandingan populasi,habitat dan bioma sedikit berbeda dengan populasi dan habitat
karena bioma adalah ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam
skala luas, sedikit berbeda dalam hal tempat tinggal atau habitat dari ekosistem tersebut.
Bioma ekosistemnya berhabitat di darat sedangkan populasi dan habitat mencakup seluruh
ekosistem, baik ekosistem laut maupun ekosistem darat.
Dalam ilmu ekologi yang dimaksud dengan relung adalah sebuah posisi yang ditempati
oleh suatu spesies makhluk hidup tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati serta
peranan yang dilakukan oleh makhluk hidup tersebut di dalam komunitasnya. Perbandingan
antara populasi,habitat,bioama dan relung atau niche hampir sama dengan habitat namun
habitat merupakan sebuah tempat hidup makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup tersebut serta dapat dimanfaatkan
oleh makhluk hidup tersebut demi kelangsungan hidup mereka.
Sementara relung lebih menjelaskan kepada status fungsional suatu spesies makhluk
hidup dalam kaitannya dengan komunitasnya. Namun relung juga menjelaskan lebih
kompleks yang memiliki arti di suatu wilayah yang mana terjadi suatu kehidupan yang
memiliki kegiatan dalam mencari makanan atau sumber daya hidup namun hanya di tempat
itu saja.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Populasi merupakan kelompok organisme spesies yang sama yang menduduki ruang
atau tempat tertentu, memiliki berbagai sifat tertentu sebagai sifat dari kelompok
tersebut dan bukan individu.
2) Habitat merupakan suatu lingkungan yang fisiknya di kelilingi populasi suatu spesies
yang mempengaruhi dan dimanfaatkan spesies tersebut atau tempat suatu makhluk
hidup. Macam-macam habitat terbagi menjadi tiga, yaitu; habitat menurut waktu,
habitat menurut ruang, dan habitat menurut ukuran dan bentuknya.
3) Relung memiliki arti di suatu wilayah yang mana terjadi suatu kehidupan yang
memeiliki kegiatan dalam mencari makanan atau sumber daya hidup namun hanya di
tempat itu saja.
4) Bioma merupakan ekosistem darat yang memiliki tipr struktur vegetasi dominan dalam
skala luas yang dipengaruhi oleh iklim, garis lintang, letak geografis, dan ketinggian
letak dari permukaan laut. Bioma terdiri dari beberapa macam, yaitu; bioma
gurun,bioma hutan hujan tropis, bioma tundra, bioma sabana, dan bioma lainnya.
5) Perbandingan antara populasi, habitat, bioma dan relung atau niche hampir sama
dengan habitat, namun habitat merupakan sebuah tempat hidup makhluuk hidup baik
hewan maupun tumbuhan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup tersebut serta
dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup tersebut demi kelangsungan hidup mereka.

B. Saran
Setelah dilakukan pembahasan menganai perbandingan populasi, habitat, niche, dan
bioma, diharapkan dapat terbentuknya pemahaman mengenai perbandingan antara populasi,
habitat, niche, dan bioma.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada pembaca untuk menambahkan
informasi penting yang ada dengan memperhatikan sumber yang kami peroleh agar dapat
dipertanggungjawabkan keaslian informasi tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan,Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Negeri Malang.
Odum, Eugene P. 1993. Fundamentals of Ecology. Saunders College Publishing.
Oxford English Dictionary. 2010. Oxford English Dictionary. California: Oxford University
Press.
Resosudarmo, Sujirah, Raden. 1989. Pengantar Ekologi. Bandung : Remaja Karya.

Rudy C. Tarumingkeng. 1994. Dinamika Populasi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Swasta, I.B. Jelantik. 2003. Diktat Ekologi Hewan. Singaraja: Jurdik Biologi.

Webster, Merriam. 2019. Merriam Webster’s Dictionary. http://www.merriam-webster.com.


Diakses pada 12 September 2019.

Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta. Penerbit UI Press

15

Anda mungkin juga menyukai