TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Stroberi
Syarat Tumbuh
Panen
1
Brintmontgomery.blogspot.com/2007/12/strawberry. [1 Februari 2010]
5
1 2 3
Pasca Panen
2
http://postharvest.ucdavis.edu/produce/ProduceFacts/Fruit/Strawberry.shtml. [2 Februari 2010]
6
kerusakan fisik), tekstur (kekerasan dan kandungan air), flavour dan nilai gizi
(vitamin, mineral, serat) (Hernandez, et al., 2008). Stroberi memiliki periode
panen yang pendek sehingga harus segera ditangani agar kualitasnya terjaga.
Proses penanganan pasca panen pada stroberi meliputi penyortiran, grading,
pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan.
Stroberi yang telah dipetik disortir berdasarkan bobot buah dikelompokkan
berdasarkan kelasnya. Menurut Gunawan (1996) terdapat tiga kelas kualitas buah
stroberi (Tabel 1).
Klasifikasi
Tabel 2. Sifat dan Ketahanan Buah Stroberi pada Varietas yang Beredar di
Indonesia.
METODE MAGANG
Metode Pelaksanaan
Metode magang yang digunakan adalah metode langsung dan metode tidak
langsung. Metode langsung dilaksanakan melalui praktik kerja langsung di
lapangan dengan turut aktif dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapangan dan
pengamatan terhadap objek kegiatan di lapangan. Metode tidak langsung
dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder (laporan mingguan dan
bulanan), serta dokumentasi kebun.
Penulis mengikuti seluruh kegiatan yang ada di Vin’s Berry Park selama
kegiatan magang yang meliputi: budidaya stroberi, pemasaran dan bagian
agrowisata. Penulis mengikuti seluruh kegiatan budidaya stroberi yang meliputi:
pemeliharaan (pemupukan, pewiwilan/pemangkasan, pengendalian hama dan
penyakit), pemanenan, pengemasan serta pengisian jurnal harian selama di bagian
budidaya stroberi. Kegiatan selama di bagian pemasaran adalah membantu
menjual buah stroberi maupun hasil olahan stroberi. Penulis bekerja sebagai
pemandu yang bertugas mengantar pengunjung berkeliling kebun serta
memberikan penjelasan mengenai budidaya tanaman stroberi selama di bagian
agrowisata.
Penulis juga melakukan observasi untuk membandingkan sistem budidaya
di Vin’s Berry Park dengan sistem budidaya stroberi secara konvensional.
Kegiatan observasi dilakukan di Kampung Langkop, Desa Alam Endah,
Kecamatan Rancabali, Bandung Selatan pada tiga orang petani sekaligus
pengumpul stroberi di Kampung Langkop.
9
Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan, wawancara dan diskusi dengan
pekerja kebun baik aspek manajerial maupun aspek teknik budidayanya. Data
sekunder yang diperoleh merupakan data yang telah ada di perusahaan yang
meliputi: data keadaan lingkungan tumbuh, kondisi tanaman, tenaga kerja sarana
dan prasarana pendukung yang ada.
Selama kegiatan pemanenan dan pasca panen, dilakukan pengamatan
terhadap dua varietas stroberi, yaitu Earlibrite dan Festival. Stroberi ditanam di
dalam greenhouse dengan populasi sekitar 1 600 – 2 000 polybag per greenhouse.
Tanaman contoh diambil secara acak dari setiap greenhouse masing-masing
sebanyak 30 tanaman dengan jumlah greenhouse sebanyak empat buah sehingga
total tanaman contoh yang diamati adalah 120 tanaman. Pengamatan dilakukan
satu minggu sekali dan peubah yang diamati adalah:
1. Jumlah bunga.
2. Persentase bunga gugur.
3. Umur berbunga – panen.
4. Jumlah buah per tanaman contoh per panen.
5. Bobot buah per tanaman contoh per panen.
6. Bobot/buah panen.
7. Diameter buah panen.
Analisis Data
Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder diolah
menggunakan metode statistik sederhana, yaitu penjumlahan, rataan dan
persentase. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji t-student pada
taraf 5 %.